Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan

Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI INFORMASI
Lina Meilani
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pelita Bangsa
linamaelanii00@gmail.com

ABSTRAK
Studi ini adalah sebuah analisis literatur yang menggunakan metode studi
kepustakaan untuk membahas keterlibatan perempuan dan kontribusinya dalam
kemajuan teknologi. Penelitian ini diawali dengan pertanyaan tentang bagaimana
perempuan berkontribusi dalam bidang teknologi, dan bertujuan untuk
mengidentifikasi berbagai peranan yang dijalankan oleh perempuan dalam sektor ini.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa perempuan: 1. Berkecakapan dalam
teknologi, 2. Berperan sebagai peneliti atau inovator dalam teknologi, 3.
Berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), 4. Mendorong
pertumbuhan sektor digital dan ekonomi, 5. Memperkuat kesadaran tentang
kesetaraan gender dan pentingnya partisipasi perempuan dalam bidang kerja.
Manfaat dari penelitian ini meliputi: 1. Memberikan referensi bagi perempuan yang
ingin berkarir di bidang ini, 2. Memudahkan perempuan dalam memilih peranan
dalam teknologi, 3. Menjadi dorongan bagi perempuan untuk terlibat aktif dalam
pengembangan teknologi.
Kata Kunci: Peran, Perempuan, Teknologi

ABSTRACT
This study is a literature analysis that uses literature study methods to discuss
women's involvement and their contribution to technological progress. This research
begins with the question of how women contribute to the field of technology, and
aims to identify the various roles played by women in this sector. Research findings
show that women: 1. Are skilled in technology, 2. Play a role as researchers or
innovators in technology, 3. Contribute to increasing Gross Domestic Product
(GDP), 4. Encourage the growth of the digital and economic sectors, 5. Strengthen
awareness of gender equality and the importance of women's participation in the
workforce. The benefits of this research include: 1. Providing references for women
who want to pursue a career in this field, 2. Making it easier for women to choose
roles in technology, 3. Becoming an encouragement for women to be actively
involved in technology development.
Keyword: Role, Women, Technology

Pendahuluan Perkembangan ini telah mengubah

Perkembangan teknologi peran tradisional perempuan dari
yang cepat melibatkan banyak pihak
yang kompeten, termasuk hanya berfokus di rumah
perempuan, meskipun partisipasi menjadi pekerja di berbagai sektor,
mereka masih tergolong rendah termasuk industri dan teknologi.
karena dominasi gender pria. Menurut Ramlafatma et al. (2020),
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan

Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

motivasi perempuan untuk bekerja yang mengacu pada perilaku yang

tidak hanya untuk kebutuhan diharapkan dari seseorang dengan
ekonomi tetapi juga untuk status tertentu dalam suatu
pengembangan pribadi melalui organisasi atau sistem. Abu Ahmadi
pendidikan formal dan informal. mendefinisikan peran sebagai
Dengan peran ganda, perempuan harapan yang kompleks dari manusia
Indonesia harus mampu berperan terhadap perilaku individu dalam
aktif dalam keluarga dan tetap situasi tertentu, yang ditentukan oleh
profesional di tempat kerja. Menurut status dan fungsi sosialnya. Soerjono
penelitian BCG Research, pada Soekanto menggambarkan peran
tahun 2020, hanya 32% perempuan sebagai aspek dinamis dari status
yang bekerja di sektor teknologi di seseorang, dengan penekanan bahwa
Asia Tenggara, dan di perguruan seseorang yang menjalankan hak dan
tinggi ASEAN, hanya 39% kewajibannya sesuai dengan
mahasiswi yang mengambil studi posisinya sedang menjalankan suatu
teknologi. Di Indonesia, perempuan peranan. Kesimpulan dari berbagai
di perusahaan teknologi hanya definisi ini adalah bahwa peran
sekitar 22% dari total pekerja. adalah perilaku yang diharapkan dari
Berdasarkan laporan McKinsey seseorang oleh suatu kelompok
Global Institute Report (2015), berdasarkan gender, status, atau
peningkatan kesetaraan gender jabatan mereka, yang dipengaruhi
sebesar 10% atau lebih bisa oleh perspektif sosial dalam suatu
meningkatkan PDB sebesar $135 lingkungan.
juta pada tahun 2025. Penelitian ini Etimologi kata "perempuan"
bertujuan untuk mengeksplorasi berasal dari kata "empu" yang berarti
peran perempuan dalam "tuan" atau orang yang memiliki
pengembangan teknologi dan keahlian dan kuasa. Eti Nurhayati
bagaimana mereka dapat menjadi (2012) menyatakan bahwa
penyumbang signifikan terhadap perempuan adalah manusia dengan
PDB di Indonesia, seperti yang karakteristik fisiologis yang berbeda
didukung oleh Badan dari laki-laki, termasuk perbedaan
Pengembangan Vokasi Industri dalam tinggi badan, payudara,
Indonesia. Penelitian ini diharapkan rambut, organ genitalia, dan hormon
dapat menjadi referensi bagi yang mempengaruhi ciri fisik dan
perempuan dalam berkarir, biologis mereka. Citra umum
membantu dalam menentukan peran perempuan sering kali dilihat
mereka, dan menjadi motivasi untuk sebagai emosional, lemah, mudah
berpartisipasi dalam pengembangan menyerah, pasif, dan subjektif,
teknologi. seringkali dipengaruhi oleh
ketidakstabilan hormonal, terutama
I. Tinjauan Pustaka selama siklus menstruasi.
Terkait konsep peran, Vitalaya, Aida (2010)
Koentrajaraningrat mengartikan menyatakan bahwa peran gender
peran sebagai tindakan individu baik untuk perempuan maupun laki-
yang menentukan posisi tertentu,
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
laki dapat dikategorikan ke dalam
tiga peran utama:
a. Peran Reproduktif
(Domestik): Ini mencakup peran
yang berhubungan dengan
pemeliharaan dan pengelolaan
sumber daya manusia serta kegiatan
domestik, termasuk menyiapkan
makanan, mengumpulkan air,
mencari bahan bakar, belanja,
menjaga kesehatan dan gizi keluarga,
serta merawat dan mendidik anak.
b. Peran Produktif: Ini
berkaitan dengan pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa untuk
dikonsumsi dan diperdagangkan,
seperti bekerja sebagai petani,
nelayan, konsultan, penyedia jasa,
pengusaha, dan wirausahawan.
c. Peran Masyarakat (Sosial):
Terkait dengan kegiatan jasa dan
partisipasi politik. Dalam konteks
tradisi dan budaya Indonesia yang
patriarkal, di mana laki-laki berperan
sebagai pemegang kekuasaan utama,
peran perempuan biasanya terbagi
sebagai berikut:
a. Sebagai istri, perempuan
bertanggung jawab atas peran
reproduksi, seperti mengandung dan
melahirkan anak bagi suami dan
negara (sebagai penerus generasi).
b. Sebagai ibu rumah tangga,
perempuan memiliki kewajiban
untuk mengatur rumah tangga,
termasuk menyediakan makanan
untuk keluarga, mengurus rumah,
dan lainnya yang berkaitan dengan
menciptakan kenyamanan dan
keindahan rumah tangga.
c. Sebagai ibu keluarga, tugas
perempuan meliputi mengasuh dan
mendidik anak, yang berarti segala
hal yang berkaitan dengan anak
menjadi tanggung jawab perempuan
(ibu).
Kata "teknologi" yang berasal
dari istilah Yunani 'Technologia'
menurut Webster Dictionary
mengacu pada penanganan sesuatu
secara sistematis, sementara 'techne',
kata dasar dari teknologi, berarti
keterampilan, keahlian, dan ilmu.1
Umumnya, teknologi sering
dimengerti oleh masyarakat luas
sebagai sesuatu yang berkaitan
dengan mesin atau permesinan.
Roger mendefinisikan teknologi
sebagai sebuah desain atau rencana
untuk alat bantu yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan
sebab-akibat untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Jacques Ellul
mengartikan teknologi sebagai
kumpulan metode yang rasional dan
efisien dalam kegiatan manusia,
sedangkan Gary J Anglin
memandang teknologi sebagai
penerapan ilmu-ilmu perilaku dan
alam serta pengetahuan lainnya yang
sistematis untuk menyelesaikan
masalah. Vaza menyebut teknologi
sebagai proses yang dilaksanakan
secara rasional untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dari berbagai pendapat para
ahli, teknologi dapat disimpulkan
sebagai sebuah desain atau proses
yang memberikan nilai tambah
dalam produksi produk, efisien
dalam setiap kegiatan manusia, dan
merupakan ilmu pengetahuan yang
diubah menjadi produk, proses, jasa,
dan struktur praktis. Perkembangan
teknologi terkini, termasuk mesin
cetak, telepon, dan internet, telah
memudahkan komunikasi dan
interaksi manusia di tingkat global.
Kemajuan teknologi informasi,
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
terutama media sosial yang sering
disebut medsos, menjadi bagian
penting dari kehidupan sehari-hari,
dari orang dewasa hingga anak-anak,
dengan teknologi seperti internet dan
media sosial (Facebook, Twitter,
WhatsApp, TikTok) serta perangkat
keras seperti laptop dan telepon.
Meskipun banyak teknologi
memberikan dampak positif, ada
pula dampak negatif yang harus
dihadapi. Penggunaan teknologi ini
dapat dilihat melalui barang-barang
atau alat yang dibuat manusia untuk
memudahkan kehidupan mereka.
Maharishi (2000)
mendefinisikan teknologi informasi
sebagai gabungan dari teknologi
komputer dan telekomunikasi,
termasuk perangkat keras, perangkat
lunak, database, teknologi jaringan,
dan peralatan telekomunikasi
lainnya, yang digunakan dalam
sistem informasi organisasi untuk
memberikan informasi bagi
pengambilan keputusan. Kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi
membuat dunia terasa semakin kecil
dan tidak terbatas oleh jarak. Mulai
dari teknologi komunikasi sederhana
seperti radio dan televisi hingga
internet dan telepon genggam
nirkabel, informasi bergerak cepat
dan luas (Rahmawati Haruna, 2004).
Teknologi seperti komunikasi
internet dan multimedia melalui
jaringan menjadi komunikasi yang
menarik dan diminati oleh berbagai
kalangan, termasuk perusahaan dan
kampus (Hendra Nur Aulia, 2006).
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan
adalah dekskriptif kualitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriftif yang hanya
berbentuk suatu penjelasan yang
menggambarkan keadaan, proses
atau peristiwa tertentu. Untuk
memperjelas metode yang akan
diterapkan peneliti melakukan studi
deskriptif yang bertujuan untuk
menggambarkan realita sosial yang
kompleks dengan menerapkan
konsep teori yang sudah ada.
Sehingga peneliti akan
menggunakan metode penelitian
kualitatif. Literatur yang digunakan
dalam studi ini diperoleh melalui
pencarian artikel ilmiah yang
dipublikasikan secara nasional
maupun internasional di berbagai
database elektronik seperti Google
Scholar.
Hasil dan Pembahasan
Berbagai perempuan
berpengaruh yang menunjukkan
keterampilan signifikan di bidang
teknologi termasuk
a. Ada Lovelace, yang diakui
sebagai programmer komputer
perempuan pertama, memaparkan
dalam catatannya tentang pembuatan
kode untuk perangkat yang dapat
memproses huruf, simbol, dan angka,
serta metode pengulangan program
komputer.
b. Marissa Mayer, menjadi insinyur
Google perempuan pertama,
berkontribusi pada desain antarmuka
beranda Google, manajemen produk
penelusuran Google, dan
pengembangan produk seperti Gmail,
Chrome, Google Maps, Google
Earth, dan Street View. Ia juga turut
mematenkan berbagai sistem dan
metode terkait penelusuran.
c. Adele Goldberg, sebagai
perancang GUI perempuan pertama,
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan

Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

bekerja di Xerox PARC Kedua lembaga tersebut juga

mengembangkan SmallTalk-80, menyoroti ketidakseimbangan
sebuah bahasa pemrograman yang distribusi tenaga kerja perempuan di
melahirkan antarmuka GUI STEM, dengan lebih banyak
termasuk fitur WIMP (jendela, ikon, perempuan bekerja di bidang
menu, dan penunjuk). kedokteran dan biologi
d. Carol Shaw, sebagai desainer dan dibandingkan dengan teknik dan
programmer game perempuan fisika, serta terkonsentrasi pada
pertama, berkarir di Atari dan posisi level bawah. Namun,
mengembangkan game berbasis keberadaan perempuan di bidang
kartrid, termasuk 3D Tic Tac Toe, STEM tetap memberikan kontribusi
Video Checkers, dan Super Breakout. signifikan. Beberapa perempuan
e. Hedy Lamarr, dikenal sebagai Indonesia yang berhasil dalam
penemu teknologi WiFi, industri teknologi antara lain:
berkolaborasi dengan George a. Metha Trisnawati, sebagai co-
Antheil untuk menciptakan sistem founder Sayurbox, berupaya
komunikasi yang menggunakan menghubungkan petani sayur
frequency hopping dalam langsung dengan konsumen,
gelombang radio, yang menjadi memudahkan petani mendapat harga
dasar teknologi nirkabel seperti Wi- yang lebih baik.
Fi, GPS, dan Bluetooth. b. Mesty Ariotedjo, founder
Meskipun ada pencapaian WeCare.Id, situs donasi yang
signifikan ini, menurut Laporan membantu pasien di daerah terpencil
World Economic Forum tahun 2018, atau yang membutuhkan akses
perempuan masih kurang terwakili kesehatan.
dalam profesi teknologi digital, c. Diajeng Lestari, founder HijUp,
dengan kesenjangan gender yang memanfaatkan teknologi digital
paling menonjol di bidang pekerjaan untuk mengembangkan e-commerce
cloud computing, di mana hanya HijUp yang fokus pada ekonomi dan
12% profesional perempuan, dan pasar Islam.
26% memiliki kemampuan di bidang d. Alamanda Shantika, founder
pengolahan data dan kecerdasan Binar Academy, aplikasi
buatan. pembelajaran coding gratis untuk
UNESCO dan Korean Women’s anak-anak.
Development Institute telah e. Aulia Halimatussadiah, founder
mengamati proporsi peneliti nulisbuku.com, platform toko buku
perempuan di sektor sains, teknologi, online dan self-publishing.
dan inovasi. Di Indonesia, proporsi f. Fransiska Hadiwidjana, co-
peneliti perempuan di ketiga sektor founder womenworks, platform
tersebut mencapai 31 persen, yang untuk membantu perempuan
masih di bawah angka 50 persen dan menggali dan mengoptimalkan
dianggap relatif rendah. Hal ini potensi diri.
berdampak pada kapasitas Menurut laporan McKinsey
perempuan untuk bersaing dengan Global Institute (2015), peran
laki-laki dalam bidang ilmu tertentu. perempuan dalam mendorong
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
kesetaraan gender di industri
teknologi masih belum optimal.
Laporan tersebut memperkirakan
bahwa peningkatan kesetaraan
gender sebesar 10% atau lebih dapat
meningkatkan Produk Domestik
Bruto (PDB) hingga $135 juta pada
tahun 2025, suatu penemuan yang
juga didukung oleh Badan
Pengembangan Vokasi Industri
Indonesia. Perempuan yang aktif di
bidang industri dan teknologi dapat
berkontribusi signifikan terhadap
peningkatan PDB Indonesia. Menteri
Keuangan Sri Mulyani, mengutip
riset McKinsey, menyatakan bahwa
jika perempuan memiliki
kesempatan yang sama dengan laki-
laki di ekonomi, PDB nasional
Indonesia bisa meningkat hingga
US$135 juta pada 2024. Selain itu,
Indonesia berpotensi
mengembangkan bisnis dan inovasi
teknologi yang ditujukan untuk
perempuan, dikenal sebagai femtech.
Frost & Sullivan mencatat nilai
pasar femtech sekitar US$50 miliar
hingga 2025. Oleh karena itu,
penting untuk meningkatkan
keterampilan teknologi digital
perempuan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi. Pemerintah
dan pemangku kepentingan telah
memulai berbagai program untuk
meningkatkan kemampuan
perempuan di sektor TIK.
Perempuan mulai berperan
aktif dalam sektor yang biasanya
didominasi laki-laki, termasuk dalam
pertumbuhan ekonomi digital di
Indonesia. Berdasarkan penelitian
UN Women pada Juli 2020, 54%
perempuan menjual produk mereka
melalui internet, dengan 68%
perempuan menggunakan internet
untuk mengembangkan bisnis kecil,
12% lebih tinggi dari laki-laki.
Laporan INDEF dan Lab Data
Persada tahun 2018, yang didukung
oleh Google, menunjukkan bahwa
53% perempuan berperan sebagai
pembeli dan 36% sebagai penjual
dalam ekonomi digital Indonesia.
Jumlah penjual perempuan lebih dari
dua kali lipat dari jumlah pemilik
usaha perempuan di Indonesia (15,8
persen), menunjukkan pentingnya
pemberdayaan perempuan dalam
bidang ekonomi dan industri TIK.
Perempuan juga dominan dalam
sektor industri kreatif, seperti yang
dilaporkan oleh BPS dan Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf). Laporan
Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
menunjukkan bahwa perempuan
telah menjadi pemain utama di
industri kreatif sejak 2011 hingga
2016, dengan persentase pekerja
perempuan di sektor ini sebesar
53,86%, jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan komposisi
industri umum di mana perempuan
hanya 37,16%. Pada tahun 2016,
sekitar 9,4 juta perempuan bekerja di
sektor ekonomi kreatif.
Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional
(Menteri PPN/Bappenas)
menekankan bahwa perempuan
merupakan aset, potensi, dan
investasi penting bagi Indonesia,
dengan kapasitas signifikan untuk
berkontribusi sesuai dengan
kemampuan dan keahlian mereka.
Dalam konteks pembangunan,
integrasi gender dan pemberdayaan
perempuan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas generasi
mendatang, mengingat peran kritis
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
perempuan sebagai pendidik utama
dalam keluarga.
Indeks Pemberdayaan Gender
(IPG) di Indonesia tercatat
mengalami peningkatan, dari 71,39
pada tahun 2016 menjadi 71,74 pada
tahun 2017. IPG ini merupakan
indikator yang menunjukkan
partisipasi aktif perempuan dalam
bidang ekonomi dan politik.
Meskipun tingkat pendidikan
perempuan rata-rata lebih tinggi
dibandingkan laki-laki, tingkat
partisipasi perempuan dalam
angkatan kerja masih lebih rendah,
hanya sekitar 55%. Berdasarkan
Survei Angkatan Kerja Nasional
2018 oleh BPS, proporsi laki-laki
dalam sektor kerja formal hampir
dua kali lipat dari perempuan.
Selama dekade terakhir, tren ini
cenderung stagnan, dan perempuan
yang bekerja sangat rentan terhadap
guncangan ekonomi. Sekitar 26%
pekerja perempuan bekerja di sektor
rumah tangga, dan mayoritas pekerja
perempuan memiliki keterampilan
menengah hingga rendah, yang
mencakup sekitar 43,8 juta orang.
Untuk mendukung
perempuan bekerja, perusahaan
harus menyediakan fasilitas yang
sesuai, seperti sistem telecommuting,
hak cuti yang setara, dan lingkungan
kerja yang nyaman bagi perempuan.
Penyediaan tempat penitipan anak
juga penting untuk membantu
perempuan yang memiliki peran
ganda sebagai ibu. Kebijakan
pemerintah, yang disampaikan oleh
BPSDMI dan mitra kerja sama,
dapat meningkatkan peran
perempuan dalam industri,
perekonomian rumah tangga, dan
pembentukan generasi muda yang
berkarakter. Dengan situasi tersebut,
diharapkan Indeks Pemberdayaan
Gender (IPG) akan meningkat, dan
lebih banyak perempuan akan
termotivasi untuk bekerja di bidang
STEM untuk meningkatkan ekonomi
keluarga dan negara.
Kesimpulan
Studi ini mengulas peran
perempuan dalam perkembangan
teknologi informasi dan menyoroti
kontribusi mereka dalam berbagai
aspek. Dari hasil analisis literatur,
ditemukan bahwa perempuan
memiliki kecakapan dalam teknologi,
berperan sebagai peneliti atau
inovator, memberikan kontribusi
pada peningkatan Produk Domestik
Bruto (PDB), mendorong
pertumbuhan sektor digital dan
ekonomi, serta memperkuat
kesadaran akan kesetaraan gender
dan partisipasi perempuan di dunia
kerja. Meskipun perempuan seperti
Ada Lovelace, Marissa Mayer, dan
Hedy Lamarr telah membuktikan
keterampilan dan kontribusi mereka
dalam teknologi, laporan dari World
Economic Forum dan UNESCO
mengindikasikan bahwa perempuan
masih kurang terwakili di sektor
teknologi digital, dengan perluasan
kesenjangan gender yang
memerlukan penanganan. Dengan
memperhatikan potensi besar yang
bisa dioptimalkan, peningkatan
peran perempuan dalam teknologi
diharapkan memberikan dampak
positif pada pembangunan nasional,
kesetaraan gender, dan pertumbuhan
ekonomi. Untuk mencapai hal ini,
diperlukan dorongan terus-menerus
terhadap partisipasi perempuan,
dukungan untuk keterampilan dan
 Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Vol (No) Tahun

Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan

Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

pemberdayaan, serta penciptaan https://journal.unismuh.ac.id

lingkungan kerja inklusif sebagai /index.php/equilibrium/articl
kunci utama. e/download/3386/2482
Siswanto, V. A. (2012). Studi peran
Daftar Pustaka perempuan dalam
BPSDMI. (2021). Dorong peran pengembangan usaha kecil
perempuan dalam Industri menengah melalui teknologi
dan Teknologi. informasi di Kota
https://bpsdmi.kemenperin.g Pekalongan.
o.id/2021/09/01/bpsdmi- Utami, S. (2019). Eksistensi
dorong-peran-perempuan- perkembangan
dalam-teknologi/. Diakses perekonomian perempuan di
tanggal 10 Desember 2021. era digitalisasi. AN-NISA:
Nurhayati, Eti. (2012). Psikologi Jurnal Studi Gender dan
Perempuan dalam Berbagai Anak, 12(1), 596-609.
Perspektif. Yogyakarta : Vitalaya, Aida. (2010).
Pustaka Pelajar. Pemberdayaan perempuan
Ramlafatma, et al. (2020). Analisa dari Masa ke Masa. Jakarta:
Peran Ganda dan PT Penerbit IPB Press.
Lingkungan Kerja terhadap Wakhidah, N. (2006). Perempuan
Kinerja Dosen Perempuan dalam perkembangan ilmu
di Kabupaten Sumbawa. pengetahuan dan
J.Equilibrium : Jurnal teknologi. EGALITA.
Pendidikan Vol. VIII. Issue
2: