Anda di halaman 1dari 12

Prosiding Penelitian &

e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

PERANAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN


EKONOMI KELUARGA
(STUDI TENTANG PERANAN PETUGAS K3L PEREMPUAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR (ZONA: REKTORAT))
Shafila Mardiana Bunsaman (170310170069)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran
shafila17001@unpad.ac.id

Budi Muhammad Taftazani


budimtunpad@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga para petugas K3L (Kebersihan, Kenyamanan, Keindahan Lingkungan) Universitas Padjadjaran
Jatinangor dan juga untuk mengetahui motivasi apa saja yang membuat perempuan memiliki keinginan untuk
bekerja. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif serta metode pengumpulan
data yang digunakan melalui wawancara mendalam, buku referensi dan juga penelitian-penelitian terhadulu.
Hasil penelitian yang didapatkan menyatakan bahwa peranan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi keluarga K3L terbagi menjadi dua peran, yang pertama adalah peran perempuan di dalam keluarga,
diantaranya adalah peranan sebagai seorang ibu dan juga peranan sebagai pendamping suami. Yang kedua
adalah peranan perempuan di luar keluarga yaitu sebagai pencari nafkah. Para perempuan ini bekerja untuk
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Kata Kunci: perempuan, keluarga, peran perempuan, kesejahteraan keluarga

ABSTRACT

This study aims to determine the role of women in improving the family welfare of the K3L officers of
Universitas Padjadjaran Jatinangor and also to find out what motivation makes women have the desire to
work. The method used in this research is qualitative descriptive and data collection methods used through
in-depth interviews, reference books and also research studies. The result of the research shows that the role
of women in improving the economic welfare of K3L family is divided into two roles, the first is the role of
women in the family, such as the role of a mother and also the role of the husband's companion. The second
is the role of women outside the family as the breadwinner. These women work to improve the economic
welfare of the family.

Keywords: women, family, women's role, family welfare

PENDAHULUAN berperan di dalam rumah untuk mengurus


anak juga suami, perempuan juga
Adanya perkembangan zaman berperan dalam peningkatan
menyebabkan adanya peningkatan kesejahteraan keluarga. Perempuan yang
kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan memiliki peran ganda dalam keluarga
individu maupun kebutuhan keluarga. pintar-pintar membagi waktu antara
Munculnya peningkatan tersebut keluarga dengan pekerjaan. Tidak dapat
menyebabkan adanya kesulitan untuk dipungkiri lagi jika partisipasi perempuan
memenuhi kebutuhan. Kesulitan dalam dunia kerja dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
keinginan para perempuan untuk bekerja Kurangnya penghasilan yang
agar bisa membantu memenuhi kebutuhan didapatkan oleh suami sebagai kepala
keluarga. Dewasa ini banyak perempuan keluarga mendorong para perempuan
yang memiliki peran ganda, selain untuk memiliki pekerjaan, salah satunya

146
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

dengan cara menjadi petugas K3L Metode pengumpulan data yang


(Kebersihan, Kenyamanan, Keindahan digunakan dalam penelitian ini adalah
Lingkungan) di Universitas Padjadjaran. wawancara dengan menggunakan daftar
Sulitnya mendapatkan pekerjaan dan juga pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
rendahnya pendidikan menjadi salah satu Wawancara ini dilakukan dengan petugas
faktor mengapa mereka memilih bekerja K3L yang berada di sekitar gedung rektorat
menjadi petugas K3L di Universitas UNPAD Jatinangor sebagai responden.
Padjadjaran Jatinangor. Selain itu metode pengumpulan data lain
yang digunakan adalah melalui penelitian-
METODE PENELITIAN penelitian terdahulu dan juga buku
referensi.
a. Jenis Penelitian dan Sumber Penelitian
Artikel ini diteliti dengan menggunakan TEORI DAN KONSEP
pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut
Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73) 1. Definisi Peranan
penelitian deskriptif ditujukan untuk
menggambarkan dan mendeskripsikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
fenomena-fenomena yang telah ada, baik peranan mengandung arti bagian yang
yang bersifat alamiah ataupun yang dimainkan oleh seorang pemain atau
bersifat rekayasa manusia. Penelitian tindakan yang dilakukan oleh seseorang
deskriptif kualitatif lebih memperhatikan dalam suatu peristiwa. Menurut Soejono
mengenai karakteristik, kualitas dan Soekanto dalam buku Sosiologi sebagai
keterkaitan antar kegiatan. Adapun lokasi Pengantar mengatakan bahwa peranan
yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah aspek dinamis kedudukan. Jika
adalah kampus UNPAD Jatinangor, lebih seseorang melaksanakan hak dan
tepatnya di sekitar gedung rektorat kewajibannya sesuai dengan kedudukan
UNPAD. Daerah ini dipilih karena di sekitar mereka, maka ia telah melaksanakan
gedung rektorat UNPAD Jatinangor peranannya.
terdapat banyak petugas K3L dengan
pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Soejono Soekanto (2012) menyatakan
b. Fokus Penelitian bahwa peranan meliputi tiga hal, yaitu:
Adapun fokus penelitian yang penulis teliti 1) Peranan meliputi norma-norma yang
adalah: berhubungan dengan posisi seseorang
a. Mengetahui pengaruh peran petugas dalam suatu masyarakat. Disini
K3L perempuan yang bekerja di peranan diartikan sebagai rangkaian
Universitas Padjadjaran Jatinangor yang membimbing seseorang dalam
dalam peningkatan tingkat kehidupan kemasyarakatan.
kesejahteraan keluarga. 2) Peranan dapat dikatakan sebagai
b. Mengetahui tingkat kesejahteraan perilaku individu yang penting bagi
keluarga para petugas K3L perempuan struktur sosial masyarakat.
yang bekerja di Universitas 3) Peranan adalah sebuah konsep
Padjadjaran Jatinangor. tentang apa yang dapat dilakukan oleh
c. Sumber Data individu dalam masyarakat.
Data yang diperoleh merupakan data Sementara peranan yang dimaksud dalam
primer dan juga data sekunder. Data penelitian ini adalah tindakan yang
primer adalah data yang diperoleh dari dilakukan oleh petugas K3L perempuan
sumber datanya. Data ini didapatkan sebagai salah satu upaya untuk membantu
langsung melalui wawancara dengan para meningkatkan kesejahteraan keluarga.
responden, yaitu petugas K3L yang berada
di sekitar gedung rektorat UNPAD 2. Definisi Perempuan
Jatinangor dan dengan menggunakan Dalam Kamus Besar Bahasa
daftar pertanyaan yang telah dibuat Indonesia perempuan memiliki arti orang
sebelumnya. Sedangkan data sekunder atau manusia yang mempunyai vagina,
didapat dari penelitian-penelitian dapat menstruasi, hamil, melahirkan, dan
terdahulu serta buku-buku referensi. juga menyusui. Pengertian perempuan
d. Pengumpulan Data secara etimologis berasal dari kata empu
yang berarti “tuan”, orang yang mahir atau

147
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

berkuasa. Menurut Plato jika dilihat dari  Definisi fungsional, dalam definisi
kekuatan fisik dan juga spiritual dan fungsional keluarga didefinisikan
mental maka perempuan lebih lemah dengan penekanan pada
daripada laki-laki, tapi hal tersebut tidak terpenuhnya tugas-tugas dan
menyebabkan adanya perbedaan dalam fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-
segi bakat. Sementara Rosaldo (1974) fungsi yang dimaksud termasuk
menyatakan bahwa perempuan cenderung perawatan, dukungan materi dan
berorientasi pada aktivitas di dalam rumah emosi, pemenuhan peran-peran
karena seorang perempuan harus dan sosialisasi pada anak. Pada
menjalankan perannya sebagai seorang dasarnya definisi ini
ibu. Dengan adanya orientasi di dalam memfokuskan pada tugas-tugas
rumah dan juga berhubungan erat dengan yang dilakukan oleh keluarga.
anak-anak memungkinkan perempuan  Definisi struktural, dalam definisi
memiliki kewenangan sendiri di dalam ini keluarga didefinisikan
rumah. berdasarkan kehadiran atau
Dahulu, dalam peradaban Yunani ketidakhadiran anggota keluarga.
perempuan dipandang dengan sangat Definisi struktural memfokuskan
rendah dan dianggap hina. Perempuan pada siapa saja yang menjadi
kalangan bawah dipandang sama anggota keluarga. Dalam sudut
rendahnya dengan barang dagangan yang pandang ini muncul pengertian
bisa diperjualbelikan. Perempuan boleh keluarga sebagai asal-usul,
dirampas haknya dan tidak diakui hak-hak keluarga batih dan keluarga
sipilnya. Sementara dalam peradaban sebagai wahana melahirkan
Romawi, perempuan berada pada keturunan.
kekuasaan penuh ayahnya. Jika sudah  Definisi transaksional, dalam
menikah maka kekuasaan tersebut akan definisi transaksional keluarga
berpindah tangan kepada suami. Hal ini adalah kelompok yang
berbeda dengan keadaan saat ini, saat ini mengembangkan keintiman
dengan adanya kesetaraan gender, laki- melalui perilaku-perilaku yang
laki maupun perempuan dianggap memiliki memunculkan rasa identitas
hak yang sama. Kesetaraan gender sebagai keluarga. Pada deifinisi
berpandangan bahwa semua orang berhak ini difokuskan bagaimana
mendapatkan perlakuan yang sama tanpa keluarga melaksanakan
adanya diskriminasi berdasarkan gender fungsinya.
mereka. Pada saat ini hampir semua
pekerjaan laki-laki dapat dilakukan oleh Keluarga dibedakan menjadi dua,
perempuan, meskipun tidak semua yaitu keluarga inti (nuclear family)
perempuan bisa melakukannya. dan keluarga besar (extended family).
Keluarga inti hanya terdiri dari suami
3. Definisi Keluarga (ayah), istri (ibu) dan anak. Keluarga
Keluarga adalah warisan umat ini biasa disebut sebagai conjugal
manusia yang tidak lekang oleh family yang artinya adalah keluarga
perkembanagn zaman dan tetap yang hanya terdiri dari pasangan
dipertahankan keberadaannya. Keluarga suami istri dan anak. Sedangkan
merupakan dua atau lebih individu yang keluarga besar adalah keluarga yang
bergabung karena hubungan darah, terdiri dari keluarga inti dan keluarga
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah sedarah, keluarga besar biasanya
tangga, berinteraksi antara satu dan mencakup tiga generasi atau lebih.
lainnya dalam peran dan menciptakan juga Hubungan antar anggota dalam
mempertahankan suatu budaya (Ali, keluarga bisa saja menjadi lebih kuat
2010). dibandingkan hubungan antar
Fitzpatrick (dalam Sri Lestari) anggota dalam keluarga besar karena
mendefinisikan bahwa keluarga dapat jumlah anggota keluarga inti yang
ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu terbatas sedangkan keluarga besar
definisi fungsional, definisi struktural dan memiliki anggota yang banyak dan
definisi intersaksional. terpisah.

148
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Keluarga merupakan sebuah nilai dan norma yang berlaku


sistem sedangkan anggota keluarga di masyarakat.
merupakan subsistem, setiap  Fungsi keagamaan, fungsi ini
subsistem memiliki fungsi masing- bertujuan untuk
masing yang nantinya akan mengajarkan dan
membawa konsekuensi tertentu bagi membimbing anggota
anggota keluarga dan bagi keluarga keluarga ajaran-ajaran
secara keseluruhan. Fungsi ini agama sebagai pedoman
mengacu peran individu yang dan tujuan hidup anggota
nantinya akan menghasilkan hak dan keluarga.
juga kewajiban. Adapun beberapa  Fungsi rekreatif, fungsi ini
fungsi keluarga diantaranya adalah: bertujuan untuk
memberikan ketenangan,
 Fungsi afektif, fungsi rasa nyaman dan juga
inimemiliki tujuan untuk suasana damai dalam
memenuhi kebutuhan keluarga.
psikologi anggota keluarga.  Fungsi perlindungan, fungsi
 Fungsi sosialisasi dan ini bertujuan untuk
pendidikan, fungsi ini menciptakan rasa aman dan
bertujuan untuk nyaman keluarga dari segala
menciptakan lingkungan rasa tidak aman yang
keluarga sebagai sarana ditimbulkan baik dari dalam
pendidikan dan sosialisasi keluarga maupun dari luar
anak yang paling pertama keluarga.
dan utama. Serta membina  Fungsi cinta dan kasih
proses pendidikan dan sayang, sementara fungsi ini
sosialisasi anak tetang apa bertujuan untuk
saja yang diperlukan untuk memberikan perhatian serta
meningkatkan kematangan rasa cinta dan kasih sayang
dan kedewasaan, baik terhadap setiap anggota
secara fisik maupun secara keluarga, sehingga nantinya
mental yang tidak akan menimbulkan rasa
didapatkan dari lingkungan aman dan nyaman.
masyarakat diluar keluarga.  Fungsi ekspresif, fungsi ini
 Fungsi reproduksi, fungsi ini bertujuan untuk pemenuhan
memiliki tujuan untuk emosi dan perkembangan,
meneruskan keturunan termasuk loyalitas, moral
hingga beberapa generasi. dan sosialisasi anak.
 Fungsi ekonomi, melakukan  Fungsi pembinaan
kegiatan ekonomi dalam lingkungan, sementara
rangka pemenuhan fungsi pembinaan
kebutuhan keluarga dan lingkungan bertujuan untuk
mengelola ekonomi keluarga memberi kemampuan untuk
sehingga terjadi keselarasan setiap anggota keluarga
dan keseimbangan antara sehingga dapat
pemasukan dan pengeluaran menempatkan diri secara
keluarga. slaras, serasi dan seimbang
 Fungsi sosial budaya, sesuai dengan aturan dan
keluarga mempunyai tugas juga daya dukung alam dan
untuk menanamkan pola lingkungan yang senantiasa
tingkah laku dalam hidup terus berubah.
bermasyarakat dan juga
berperan penting dalam 4. Pengertian Kesejahteraan Keluarga
menanamkan nilai dan Dalam Kamus Besar Bahasa
norma yang sesuai dengan Indonesia kesejahteraan diartikan sebagai
keadaan yang sejahtera atau keamanan,

149
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

keselamatan dan juga ketentraman. belum mampu memenuhi kebutuhan


Sementara dalam istilah umum untuk perkembangannya seperti
kesejahteraan merupakan suatu kondisi menabung dan mendapatkan
dimana orang-orangnya dalam keadaan informasi.
makmur, damai dan juga dalam keadaan 4) Keluarga sejahtera tahap III, yaitu
sehat. Kesejahteraan atau sejahtera keluarga yang telah mampu
menunjuk pada suatu kondisi yang memenuhi kebutuhan dasar,
dianggap baik oleh kebanyakan kebutuhan psikologis, dan kebetuhan
masyarakat. Setiap orang memiliki untuk perkembangannya tetapi belum
pendapat dan pandangan yang berbeda mampu untuk memberikan
tentang kesejahteraan, oleh karena itu sumbangan maksimal terhadap
kesejahteraan ini dianggap lebih bersifat masyarakat.
subyektif. 5) Keluarga sejahtera tahap III plus,
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun merupakan keluarga yang mampu
1992 Pasal 1 Ayat 11 keluarga sejahtera memenuhi seluruh kebutuhan dasar,
didefinisikan sebagai keluarga yang kebutuhan psikologis, kebutuhan
dibentuk atas perkawinan yang sah, perkembangan serta mamp
mampu memenuhi kebutuhan hidup memberikan sumbangan yang nyata
spiritual dan material yang layak, bertakwa dan berkelanjutan bagi masyarakat.
pada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan yang serasi, selaras dan Tahapan-tahapan tersebut
seimbang antara anggota keluarga dan diidentifikasi menggunakan 13 variabel
antara anggota keluarga dengan yang terdiri atas: agama, pangan,
masyarakat dan lingkungannya. sandang, papan, kesehatan, pendidikan,
Faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga berencana, tabungan, interaksi
kesejahteraan keluarga dibagi menjadi dalam keluarga, informasi, interaksi
dua, yaitu faktor internal dan faktor dengan lingkungan, transportasi, dan
eksternal. Faktor internal antara lain peranan dalam masyarakat.
adalah jumlah anggota keluarga, tempat
tinggal, keadaan sosial keluarga dan Adapun indikator-indikator keluarga
keadaan ekonomi keluarga. Sementara sejahtera yang disusun secara urut
faktor eksternal, yaitu, kesejahteraan sebagai berikut:
keluarga perlu dipelihara dan
Keluarga sejahtera tahap I
dikembangkan, serta goncangan dan
ketegangan jiwa antar keluarga perlu 1) Anggota keluarga melaksanakan
dihindari karena dapat mengganggu ibadah menurut agamanya masing-
kenyamanan dan ketentraman kehidupan masing.
berkeluarga (BKKBN, 2015). 2) Biasanya seluruh anggota keluarga
Adapun tahapan pencapaian tingkat makan dua kali dalam sehari.
kesejahteraan keluarga menurut Badan 3) Setiap anggota keluarga memiliki
Kependudukan dan Keluarga Berencana pakaian yang berbeda untuk dipakai di
Nasional (1997) diantaranya: rumah, pakaian sekolah atau kerja dan
1) Keluarga prasejahtera, yaitu keluarga juga pakaian saat bepergian.
yang belum mampu memenuhi 4) Bagian terluas dari lantai bukan
kebutuhan dasarnya, seperti berupa tanah
kebutuhan sandang, pangan, 5) Bila anak sakit atau pasangan usia
kesehatan dan agama. subur ingin melakukan KB maka akan
2) Keluarga sejahtera tahap I, yaitu dibawa ke sarana kesehatan dan akan
keluarga yang telah memenuhi diberi obat atau cara KB modern.
kebutuhan dasarnya tetapi belum
mampu memenuhi kebutuhan sosial keluarga sejahtera tahap II
psikologisnya.
3) Keluarga sejahtera tahap II adalah 6) Anggota keluarga melaksanakan
keluarga yang telah mampu ibadah secara teratur.
memenuhi seluruh kebutuhan dasar
dan kebutuhan psikologisnya, tetapi

150
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

7) Setidaknya keluarga menyediakan pengelolaan rumah tangga. Adapun


protein berupa daging-dangingan atau beberapa peran perempuan dalam rumah
ikan atau telur seminggu sekali. tangga, diantara lain adalah:
8) Anggota keluarga memperoleh 1) Peran perempuan sebagai seorang
setidaknya satu stel pakaian setiap ibu. Keluarga merupakan unit
tahunnya. terpenting dalam pembentukan dan
9) Luas lantai rumah setidaknya juga perkembangan pribadi anak.
berukuran kurang dari 8 meter persegi Tentu saja pembentukan dan
untuk setiap anggota keluarga. perkembangan pribadi anak ini
10) Seluruh anggota keluarga pada tiga melibatkan peran penting kedua orang
bulan terakhir dalam keadaan sehat tua. Sementara peranan ibu dalam
sehingga dapat mengerjakan tugasnya mendidik anak terdiri dari tiga tugas
masing-masing. penting. Yang pertama adalah
11) Seluruh anggota keluarga yang pemenuh kebutuhan anak, ibu
berumur 10-60 bisa membaca. memiliki peran penting dalam
12) Setidaknya satu anggota keluarga pemenuhan kebutuhan anak terutama
memiliki penghasilan tetap. ketika anak berada pada masa
13) Seluruh anak yang berusia 6-15 tahun ketergantungan total terhadap ibunya.
bersekolah pada saat ini. Kebutuhan anak meliputi kebutuhan
14) Bila memiliki dua anak atau lebih psikis, fisik, sosial dan juga spiritual.
keluarga yang berstatus pasangan Yang kedua adalah ibu sebagai
usia subur memakai kontrasepsi saat panutan yang baik bagi anak-anaknya.
ini (terkecuali jika sedang hamil). Seorang ibu haruslah menjadi panutan
yang baik bagi anak-anaknya. Pada
Keluarga sejahtera tahap III dasarnya anak-anak mempunyai
perilaku imitasi atau perilaku meniru.
15) Adanya upaya keluarga untuk Perilaku imitasi ini didefinisikan
meningkatkan pengetahuan agama. sebagai proses belajar dari perilaku
16) Sebagian dari penghasilan disisihkan mengamati orang lain. Anak-anak
untuk tabungan keluarga. biasanya meniru sesuatu yang biasa
17) Setidaknya keluarga makan bersama mereka lihat dalam kehidupan sehari-
sekali sehari, kesempatan ini hari. Anak-anak akan mengambil dan
digunakan untuk berkomunikasi menanamkan nilai-nilai, perilaku dan
antaranggota keluarga. juga sikap orang tua, baik secara sadar
18) Setidaknya sekali dalam enam bulan maupun tidak sadar. Jadi, untuk
keluarga melakukan rekreasi bersama. menjadi panutan seorang ibu harus
19) Keluarga ikut serta dalam kegiatan menjadikan nilai-nilai tersebut menjadi
masyarakat di tempat tinggalnya. milik pribadi lalu menerapkan nilai-nilai
20) Keluarga memperoleh berita dari tersebut dalam perilaku sehari-hari.
surat kabar / TV / radio / majalah. Yang terakhir adalah sebagai pemberi
21) Anggota keluarga mampu stimulan pada anak. Salah satu kunci
menggunakan sarana transportasi. keberhasilan anak bergantung pada
ibunya. Seorang ibu yang dapat
Keluarga sejahtera tahap III plus
mendidik anak dengan baik dan juga
22) Keluarga memberikan sumbangan dapat menjadi panutan yang baik
untuk kegiatan sosial masyarakat merupakan salah satu aspek penting
secara terarur. dalam perkembangan pribadi anak.
23) Kepala keluarga atau anggota Oleh karena itu gambaran seorang
keluarga berperan aktf dalam yayasan anak dapat ditentukan oleh interaksi
atau institusi masyarakat. sang anak dengan ibunya.
2) Peran perempuan sebagai istri
5. Peran Perempuan dalam Keluarga pendamping suami
Keluarga merupakan suatu sistem Selain berperan sebagai ibu tentu
yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Tugas saja perempuan akan berperan
utama para perempuan, terutama para ibu menjadi seorang istri yang akan
rumah tangga adalah pengaturan dan mendapingi suami. Adapun peran

151
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

pokok perempuan sebagai istri Universitas Padjadjaran Jatinangor.


diantaranya, satu, istri sebagai teman Kebanyakan dari petugas K3L yang
hidup. Salah satu contohnya adalah bekerja disekitar Gedung Rektorat
istri dapat menjadi teman yang dapat Universitas Padjadjaran merupakan
diajak berdiskusi ketika suami memiliki perempuan. Adanya desakan ekonomi
masalah, yang nantinya istri bias mau tidak mau membuat para petugas
memberikan solusi agar beban yang K3L ini bekerja untuk membantu suami
masalah yang ditanggung suami tidak menambah penghasilan untuk
begitu berat. Dua, istri sebagai memenuhi kebutuhan sehari-hari.
penasehat yang bijaksana. Ketika Adapun dari mereka yang menjadi
suami menghadapi masalah yang tulang punggung keluarga karena
cukup berat, nasehat istri sangat suami tidak memiliki pekerjaan tetap
dibutuhkan untuk mengatasi masalah atau bahkan tidak memiliki pekerjaan.
tersebut. Selain itu istri juga harus 2) Meringankan beban suami
dapat membimbing suami ke arah Sudah semestinya seorang suami
yang benar jika suami melakukan mencari nafkah untuk keluarganya,
kesalahan. Yang terakhir adalah istri tetapi jika seorang istri memiliki
sebagai pendorong suami. Ada pekerjaan dan penghasilannya sendiri
pepatah yang mengatakan bahwa maka secara tidak langsung dapat
dibalik pria yang sukses ada wanita membantu meringankan beban suami.
hebat dibelakangnya. Oleh karena itu 3) Berusaha untuk mandiri
setiap kesuksesan seorang suami pasti Menerima nafkah dari suami
ada istri yang selalu memberikan memanglah hak seorang istri tetap
motivasi juga dorongan untuk mempunyai penghasilan sendiri
suaminya. Seorang istri dapat menjadi merupakan salah satu cara untuk
salah satu faktor keberhasilan seorang melatih diri menjadi mandiri. Hal ini
suami. bertujuan agar perempuan tidak harus
selalu bergantung pada laki-laki.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Banyak hal yang tidak bisa diprediksi
Perempuan untuk Bekerja datang secara tiba-tiba, misalnya
Dahulu biasanya yang bertugas ketika suami yang bertugas menjadi
sebagai pencari nafkah adalah laki-laki kepala keluarga tiba-tiba sakit dan
atau suami. Tapi saat ini seiring tidak bekerja, jika seorang istri
berkembangnya jaman, tidak sedikit memiliki penghasilannya sendiri maka
perempuan yang memilih untuk bekerja ia tidak akan begitu khawatir ketika hal
dibandingkan dengan hanya menjadi seperti ini terjadi dan kebutuhan pun
seorang ibu rumah tangga. Hal ini akan tetap terpenuhi.
menyebabkan perempuan memiliki peran 4) Memanfaatkan keterampilan
ganda, perempuan yang memiliki peran Semua orang mempunyai
ganda harus bisa mengimbangi waktu keterampilannya masing-masing,
antara pekerjaan di dalam rumah maupun termasuk para perempuan. Jika
di luar rumah. Adapun beberapa faktor dibandingkan dengan bekerja di luar
yang mempengaruhi perempuan untuk rumah tangga maka potensi untuk
bekerja, diantaranya: memanfaatkan dan mengembangkan
1) Membantu perekonomian keluarga keterampilan di dalam rumah tangga
Memang sebagai kepala keluarga terhitung sedikit. Oleh karena itu
suami mempunyai tugas untuk selain untuk membantu perekonomian
mencari nafkah, tetapi seiring dengan keluarga banyak perempuan yang
berjalannya waktu dan perkembangan bekerja untuk memanfaatkan dan
zaman saat ini banyak perempuan mengembangkan keterampilan
yang ikut mencari nafkah untuk mereka.
membantu perekonomian 5) Memperoleh pengalaman
keluarganya. Banyaknya kebutuhan Dengan bekerja di luar maka akan
keluarga seringkali mendesak para semakin banyak pengalaman yang
perempuan untuk bekerja. Hal inilah akan didapat. Dengan banyaknya
yang terjadi pada para petugas K3L pengalaman yang didapat maka

152
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

mereka tidak akan terburu-buru dan mereka ingin membantu suami dalam
lebih bijak dalam mengambil meningkatkan kesejahteraan keluarga.
keputusan. Selain itu pengalaman- Data jenis kelamin responden petugas K3L
pengalaman tersebut nantinya bisa Universitas Padjadjaran (zona: Rektorat)
saja akan bermanfaat di waktu yang dapat dilihat pada Tabel 7.1 dibawah ini.
akan datang. Tabel 7.1 jenis kelamin responden petugas
K3L Univeritas Padjadjaran
7. Peran Perempuan di Luar Rumah Golongan Frekuensi %
Tangga (Mencari Nafkah)
Berbeda dengan zaman dahulu Perempuan 7 58%
yang tidak memperbolehkan perempuan
untuk bekerja dan perempuan hanya Laki-laki 5 42%
diperbolehkan berada di dalam rumah
JUMLAH 12 100%
untuk mengurus rumah tangga. Saat ini
banyak perempuan yang memiliki peran
Sumber Data: Hasil Penelitian 2018
ganda dalam keluarga, selain berperan
sebagai ibu rumah tangga yang bertugas Bisa dilihat dari tabel 7.1 diatas
untuk mengurus dan mengelola segala bahwa petugas K3L yang bekerja di sekitar
kebutuhan rumah tangga, perempuan pun Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran
berperan sebagai pencari nafkah. Biasanya lebih banyak petugas K3L perempuan
para perempuan memilih untuk bekerja dibandingkan dengan petugas K3L laki-
karna faktor ekonomi. Kurangnya laki. Kebanyakan para petugas K3L
penghasilan yang didapatkan oleh suami perempuan yang bekerja di Universitas
sebagai kepala kelarga membuat para istri Padjadjaran memilih untuk bekerja
memiliki keinginan untuk bekerja. Seorang dibandingkan dengan hanya menjadi
perempuan yang memiliki peran ganda seorang ibu rumah tangga. Mereka bekerja
dalam keluarga harus bisa mengimbangi untuk membantu meningkatkan
antara pekerjaan di dalam rumah tangga, perekonomian keluarga. Sebagian besar
seperti mengurus anak, mengurus suami, petugas K3L yang bekerja di sekitar
memasak, mencuci baju dan dan Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran
sebagainya dengan pekerjaan di luar Jatinangor merupakan seorang istri. Selain
rumah tangga. Oleh karena itu tidak dapat karena sulitnya mendapatkan pekerjaan
dipungkiri lagi jika peranan perempuan pada saat ini, mereka memilih bekerja
dalam dunia kerja sangat berpengaruh menjadi petugas K3L di Universitas
dalam meningkatkan kesejahteraan Padjadjaran karena mereka menganggap
ekonomi keluarga. bahwa dengan bekerja menjadi petugas
K3L mereka masih bisa membagi waktu
HASIL DAN PEMBAHASAN
antara pekerjaan dengan keluarga. Salah
Jenis Kelamin Responden Petugas satu responden yang sebelumnya pernah
K3L Universitas Padjadjaran (zona: bekerja di sebuah pabrik berpendapat
rektorat) bahwa ketika beliau bekerja di pabrik
Dewasa ini perempuan dianggap beliau kesulitan untuk membagi waktu
memiliki hak dan kesempatan yang sama antara keluarga dengan pekerjaan karena
halnya dengan laki-laki. Berbeda dengan padatnya jam kerja. Sementara ketika
zaman dulu yang tidak memperbolehkan sudah bekerja menjadi seorang petugas
perempuan bekerja dan perempuan hanya K3L beliau lebih bisa membagi waktu
diperbolehkan berada didalam rumah antara pekerjaan dan keluarga, karena
sekarang ini banyak sekali perempuan petugas K3L hanya perlu bekerja dari
yang memiliki peran ganda dalam pukul 07.00-11.00 selama 5 hari dalam
keluarga, tidak hanya terfokus pada seminggu.
tugasnya di dalam rumah tangga mereka
pun diperbolehkan untuk bekerja sama Umur Responden Petugas K3L
halnya dengan laki-laki. Biasanya para Universitas Padjadjaran (zona:
perempuan bekerja karena penghasilan Rektorat)
suami tidak mencukupi untuk memenuhi Umur dapat dijadikan sebagai
kebutuhan keluarga atau pun karena tolak ukur untuk melihat aktifitas

153
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

seseorang dalam bekerja. Ketika usia SMP 4 33%


masih produktif memungkinan seseorang SMA 2 17%
untuk bekerja dengan baik dan maksimal.
PT 0 0%
Menurut Depkes RI usia produktif adalah
antara 15-54. Lalu adapun distribusi umur JUMLAH 12 100%
responden pada penelitian ini dapat dilihat Sumber Data: Hasil Penelitian 2018
pada Tabel 7.2 dibawah ini
Tabel 7.2 Umur Responden Petugas K3L Bisa dilihat dari Tabel 7.3 diatas
Universitas Padjadjaran (zona: Rektorat) tentang pendidikan terakhir responden
Data Frekuensi % petugas K3L Universitas Padjadjaran
(zona: rektorat) menyatakan bahwa
≤29 1 8%
pendidikan terakhir mayoritas responden
30-39 3 25% adalah SD. Sementara tidak ada seorang
40-49 6 51% responden pun yang pernah mengenyam
50-59 1 8% bangku perguruan tinggi. Salah satu
responden berinisial SS berpendapat
≥60 1 8% karena rendahnya pendidikan yang beliau
JUMLAH 12 100% miliki dan kurangnya keterampilan serta
Sumber Data: Hasil Penelitian 2018 sulitnya mendapatkan pekerjaan
menyebabkan beliau tidak memiliki pilihan
Jika dilihat dari Tabel 7.2 tentang lain selain bekerja sebagai K3L, selain
umur responden petugas K3L Universitas beliau kesulitan mencari kerja di pabrik
Padjadjaran (zona: Rektorat) maka dapat sebagai buruh karena faktor usia.
disimpulkan sebagian besar petugas
berada pada usia produktif. Ini dapat Rata-Rata Penghasilan dan
dilihat dari besarnya presentase umur Pengeluaran Total Keluarga per
responden antara 40-49 tahun adalah Bulan Responden Petugas K3L
51%. Pada umumnya perempuan dengan Universitas Padjadjaran (zona:
usia tersebut sudah berkeluarga dan juga Rektorat)
memiliki anak. Penghasilan keluarga sangat
berpengaruh dalam kesejahteraan
Pendidikan Terakhir Responden keluarga. Semakin tinggi penghasilan
Petugas K3L Universitas Padjadjaran sebuah keluarga maka akan semakin tinggi
(zona: Rektorat) pula kesempatan untuk dapat memenuhi
Banyak faktor yang dapat segala kebutuhan. Data rata-rata
mempengaruhi penghasilan seseorang, penghasilan total keluarga perbulan
salah satu contohnya adalah pendidikan. responden petugas K3L Universitas
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar Padjadjaran (zona: Rektorat) dapat dilihat
manusia dan menjadi salah satu aspek pada tabel 7.4 di bawah ini.
penting dalam kehidupan. Dengan
pendidikan seseorang dapat meningkatkan Table 7.4 Rata-Rata Penghasilan Total
kualitas hidup mereka. Pendidikan juga Keluarga per Bulan Responden Petugas
merupakan aspek penting dalam K3L Universitas Padjadjaran (zona:
peningkatan kesejahateraan. Jenjang Rektorat)
pendidikan yang telah ditempuh dapat Golongan Frekuensi %
menentukan posisi seseorang dalam <1.000.000 5 42%
bekerja. Tingkat pendidikan responden
petugas K3L Universitas Padjajaran (zona: 1.000.000 - 6 50%
Rektorat) bervariasi, hal tersebut dapat <2.000.000
dilihat pada Tabel 7.3 dibawah ini. 2.000.000 - 1 8%
<3.000.000
Tabel 7.3 Pendidikan Terakhir Responden >3.000.000 0 0%
Petugas K3L Universitas Padjadjaran JUMLAH 12 100%
(zona: Rektorat)
Sumber: Hasil Penelitian 2018
Data Frekuensi %
SD 6 50%

154
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Selain penghasilan adapun 2.000.000 sampai dengan 3.000.000


pengeluaran keluarga, pengeluaran rumah dengan jumlah 4 orang atau sama dengan
tangga dapat digunakan untuk kebutuhan 33%. Dari hal tersebut diatas maka dapat
sehari-hari, untuk pendidikan, untuk disimpulkan jika beberapa responden
kesehatan dan sebagainya. Jika rata-rata memiliki rata-rata total pengeluaran per
pengeluaran total keluarga per bulan lebih bulan yang lebih besar dibandingkan
besar dibandingkan rata-rata dengan rata-rata penghasilannya. Banyak
penghasilannya maka dapat dipastikan faktor yang dapat menyebabkan hal ini
bahwa keluarga harus mencari uang terjadi, misalnya adalah beban hidup yang
tambahan untuk dapat memenuhi lebih besar dibandingkan dengan
kebutuhan tersebut. Data rata-rata kemampuan kita. Bisa saja para petugas
pengeluaran total keluarga per bulan K3L ini adalah pencari nafkah tunggal
responden petugas K3L Universitas ataupun membantu suami mencari nafkah
Padjadjaran (zona: Rektorat dapat dilihat tetapi karena banyaknya kebutuhan yang
pada Tabel 7.5 harus terpenuhi terkadang mereka harus
Tabel 7.5 Rata-Rata Pengeluaran Total mencari uang lebih. Salah satu responden
Keluarga per Bulan Responden Petugas mengatakan bahwa kurangnya
K3L Universitas Padjadjaran (zona: penghasilan yang mereka dapatkan dan
Rektorat) banyaknya pengeluaran yang mereka
Golongan Frekuensi % butuhkan terkadang memaksa mereka
untuk berhutang demi dapat memenuhi
<1.000.000 3 25% kebutuhan sehari-hari.
1.000.000 - 5 42%
<2.000.000 Jumlah Anggota yang Tinggal
2.000.000 - 4 33% Serumah Responden Petugas K3L
<3.000.000 Universitas Padjadjaran (zona:
>3.000.000 0 0% Rektorat)
Jumlah anggota yang tinggal
JUMLAH 12 100% serumah juga menentukan kesejahteraan
sebuah keluarga. Semakin banyak anggota
Sumber Data: Hasil Penelitian 2018 keluarga yang tinggal di satu rumah, maka
akan semakin sulit untuk mereka
Dari tabel 7.4 tentang rata-rata
memenuhi kebutuhan sehari-hari karena
penghasilan total keluarga per bulan
semakin banyak pula tanggungannya.
responden K3L Universitas Padjadjaran
Terutama bagi mereka yang memiliki rata-
(zona: Rektorat) dapat dilihat bahwa
rata total penghasilan per bulan yang
penghasilan responden paling banyak
cukup rendah.
antara Rp. 1.000.000 – <Rp. 2.000.000
dengan jumlah 6 orang atau 50%.
Tabel 7.6 jumlah Anggota yang Tinggal
Sementara penghasilan responden paling
Serumah Responden Petugas K3L
sedikit adalah diatas Rp. 3.000.000 dengan
Universitas Padjadjaran (zona: Rektorat)
jumlah 0 orang atau dengan kata lain tidak
ada seorang pun responden yang memiliki Golongan Frekuensi %
rata-rata penghasilan yang lebih dari Rp. 0 1 8%
3.000.000. Hal ini sama halnya dengan
1 1 8%
pengeluaran, pengeluaran responden
paling banyak adalah antara Rp. 2 2 17%
1.000.000 – <Rp. 2.000.000 dengan 3 1 8%
jumlah 5 orang atau 42%. Sedangkan
4 ke atas 7 58%
pengeluaran responden paling sedikit
adalah diatas Rp. 3.000.000 dengan JUMLAH 12 100%
jumlah 0 orang, atau bisa dikatakan bahwa Sumber Data: Hasil Penelitian 2018
tidak ada seorang responden pun yang
memiliki rata-rata pengeluaran total Dari tabel 7.6 dapat dilihat bahwa
perbulan lebih dari Rp. 3.000.000. Adapun ada 7 orang atau sebesar 58% petugas
4 responden yang memiliki rata-rata K3L yang memiliki jumlah keluarga lebih
pengeluaran total per bulan antara Rp. dari 4 orang yang tinggal dalam satu

155
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

rumah, sementara hanya ada 1 orang atau pekerjaan mereka. Dan semestinya
8% yang tidak memiliki anggota keluarga mereka menyadari bahwa peran
lain yang tinggal serumah atau dapat perempuan di luar rumah ini pun
dikatakan bahwa responden ini tinggal berpengaruh pada peningkatan
seorang diri. Jika disangkutpautkan kesejahteraan keluarga.
dengan rata-rata penghasilan dan 2. Kecilnya upah yang didapatkan
pengeluaran total keluarga per bulan, mengharuskan mereka untuk mencari
maka wajar saja jika mereka memiliki rata- tambahan penghasilan agar bisa
rata pengeluaran yang lebih besar memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih
dibandingkan dengan rata-rata jika masih ada tanggungan anak yang
penghasilan. Karena semakin banyak masih sekolah. Oleh karena itu pemerintah
anggota keluarga yang tinggal dalam satu perlu membuat peraturan yang lebih jelas
rumah berarti akan semakin banyak pula tentang gaji buruh kecil, sehingga mereka
tanggungan dan kebutuhannya. Berbeda dapat merasakan kesejahteraan.
dengan mereka yang tinggal sendiri atau
dengan mereka yang memiliki tanggungan
yang lebih sedikit.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat


disimpulkan bahwa

1. Para petugas K3L perempuan yang bekerja


di Universitas Padjadjaran Jatinangor lebih
memilih untuk bekerja dibandingkan
dengan hanya menjadi seorang ibu rumah
tangga karena desakan ekonomi.
Penghasilan dari suami yang notabene
adalah kepala keluarga dianggap kurang
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Mereka bekerja untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
2. Selain selain berperan sebagai ibu rumah
tangga, para petugas K3L perempuan
yang bekerja di Universitas Padjadjaran
juga bertugas mencari nafkah untuk
mendapatkan penghasilan tambahan yang
nantinya akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Para perempuan
ini berperan aktif dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Peran ganda yang
dimiliki oleh para perempuan ini
menjadikan mereka harus bisa
mengimbangi antara keluarga dan juga
pekerjaan mereka.

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis


dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Para petugas K3L perempuan yang bekerja


di Universitas Padjadjaran harus
menyadari pentingnya peran mereka, baik
di dalam rumah maupun di luar rumah.
Oleh karena itu diharapkan mereka dapat
mengimbangi antara keluarga dengan

156
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 2 Hal: 146 - 157 Juli 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA ratie/article/view/102/103 (diakses pada 19


Juni 2018)
Sumber Buku:
Bentian, Beti. Peranan Perempuan dalam
Goode, William J. 2007. Sosiologi Keluarga. Meningkatkan Kesejahteraan Taraf Hidup
Jakarta: PT Bumi Aksara Keluarga di Desa Kalawat Kecamatan
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara.
Nasution, S. 2014. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: [Online]. Tersedia:
PT Bumi Aksara https://media.neliti.com/media/publications
/1364-ID-peranan-perempuan-dalam-
Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu
meningkatkan-kesejahteraan-taraf-hidup-
Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo
keluarga-di-desa.pdf (diakses pada 19 Juni
Lestari, Sri. Psikologi Keluarga. Jakarta: Prenada 2018)
Media Group
Nurulmi. 2017. Peran Perempuan dalam
Sumber Internet: Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Petani
di Desa Padangloa Kecamatan Patampanua
Sujarwati, Anisa. 2013. Peran Perempuan dalam Kabupaten Pinrang. [Online]. Tersedia:
Perekonian Rumah Tangga di Dusun Patog http://repositori.uin-
Kulon, Banjoraya, Kalibawang, Kulon Progo. alauddin.ac.id/6954/1/NURULMI.pdf
[Online]. Tersedia: http://digilib.uin- (diakses pada 19 Juni 2018)
suka.ac.id/11676/1/BAB%20I%2C%20IV%
2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf (diakses Dewi, Putu Martini. 2012. Partisipasi Tenaga Kerja
pada 19 Juni 2018) Perempuan dalam Meningkatkan
Pendapatan Keluarga. [Online]. Tersedia:
Amnesi, Dance. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang file:///C:/Users/Asus/Downloads/1906-1-
Berpengaruh Terhadap Pendapatn 2594-1-10-20121101.pdf (diakses pada 19
Perempuan pada Keluarga Miskin di Juni 2018)
Kelurahan Kapal Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung. [Online]. Tersedia: Bertham, Yudhy Harini dkk. 2011. Peranan
https://media.neliti.com/media/publications Perempuan dalam Perekonomian Keluarga
/44678-ID-analisis-faktor-faktor-yang- dengan Memanfaatkan Sumber Daya
berpengaruh-terhadap-pendapatan- Pertanian. [Online]. Tersedia:
perempuan-pada-kelua.pdf (diakses pada http://repository.umy.ac.id/bitstream/handl
19 Juni 2018) e/123456789/3700/Peran%20Perempuan%
20dalam%20Keluarga.pdf?sequence=1&isA
Darmawani. 2013. Peran Perempuan dalam llowed=y (diakses pada 19 Juni 2018)
Meningkatkan Perekonomian. [Online].
Tersedia: Vaturochman dan Dwiyanto, Agus. Validasi dan
http://repository.utu.ac.id/184/1/BAB%20I Reliabilitas Pengukuran Keluarga Sejahtera.
_V.pdf (diakses pada 19 Juni 2018) [Online]. Tersedia:
https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/vie
Faodji, Lal. 2015. Peran Ibu Rumah Tangga dalam wFile/11710/8668 (diakses pada 19 Juni
Meningkatkan Kesejateraan Ekonomi. 2018)
[Online]. Tersedia:
http://fisip.unsoed.ac.id/content/peran-ibu- Astuti, Asri Wahyu Widi. 2013. Peran Ibu Rumah
rumah-tangga-dalam-meningkatkan- Tangga dalam Meningkatkan Kesejahteraan
kesejahteraan-ekonomi-studi-tentang- Keluarga. [Online]. Tersedia:
peranan-peremp (diakses pada 19 Juni http://lib.unnes.ac.id/17160/1/1201408037.
2018) pdf (diakses pada 19 Juni 2018)

Badu, Margaretha. 2015. Peranan Perempuan


dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Keluarga Nelayan di Desa Boyantongo
Kecamatan Paringi Selatan Kabupaten
Paringi Moutong. [Online]. Tersedia:
http://ojs.unsimar.ac.id/index.php/administ

157

Anda mungkin juga menyukai