Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan Ter
Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan Ter
net/publication/342552423
CITATIONS READS
0 293
3 authors:
Poppy Fitriyani
University of Indonesia
34 PUBLICATIONS 134 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Poppy Fitriyani on 15 January 2021.
*umi.hani.ners@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang. Jumlah narapidana atau warga binaan pemasyarakatan perempuan terus meningkat sehingga perlu
mendapat perhatian. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan kesehatannya yang unik serta subyek yang terkena dampak
termasuk anak. Pemenjaraan menimbulkan pemikiran, perasaan, sikap, dan gagasan tersendiri bagi warga binaan
pemasyarakatan perempuan untuk menjalankan perannya sebagai ibu. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
menggali persepsi warga binaan pemasyarakatan perempuan di Rutan Kelas IIA Jakarta Timur dalam menjalankan peran
sebagai ibu. Metode. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tujuh warga binaan perempuan. Transkrip wawancara dianalisis dengan
mengorganisasikan kata kunci yang ditemukan ke dalam kategori, sub tema, dan tema. Hasil. Hasil penelitian menjelaskan
bahwa warga binaan pemasyarakatan perempuan memiliki persepsi yang sama tentang peran seorang ibu dalam
pengasuhan anak. Peran penting seorang ibu yaitu memperhatikan kesehatan anak, mendidik anak, mendampingi anak,
dan mencukupi semua kebutuhan anak. Partisipan tetap dapat menunjukkan perilaku-perilaku positif dan pengasuhan.
Partisipan memiliki efikasi diri yang tinggi dalam pengasuhan anak. Kesimpulan. Efikasi diri yang dimiliki ibu berdampak
pada persepsi dan kemampuannya untuk menjalankan peran selama dan setelah dipenjarakan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi kolaborasi profesi antara lembaga peradilan, perawat komunitas, akademisi, dan
elemen terkait untuk meningkatkan perhatian terhadap pelaksanaan peran ibu di lembaga pemasyarakatan
Kata kunci: pemenjaraan; pengasuhan; peran sebagai ibu; warga binaan pemasyarakatan
ABSTRACT
The number of female inmate continues to increase and needs attention. It is related to their unique health needs as well as
affected subjects including children. Imprisonment creates their own thoughts, feelings, attitudes, and ideas for women in
prison to carry out their role as mothers. This study was aimed to explore the perceptions of female inmate in Class IIA
detention centers in East Jakarta in carrying out their role as mothers. The study used a qualitative design with a
phenomenological approach. Data was collected by in-depth interviews of seven female inmates. Interview transcripts were
analyzed by organizing the keywords found into categories, sub themes, and themes. The results of the study explained that
female inmates have the same perception about the role of a mother in childcare. An important role of a mother is to pay
attention to children's health and education, accompany their children, and meet all the needs of children. Participants can
still show some positive parenting behaviors. The self-efficacy of the mother has an impact on her ability to perform roles
during and after imprisonment. The results of this study are expected to be a reference for professional collaboration
between the judiciary, community nurses, academics, and related elements to raise awareness of imprisoned mothers and
children affected by female inmate.
8
Hani, et al., Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan.….
SJKP, Vol. 7, No. 1, Juni 2020, 8-17
9
Jurnal SMART Keperawatan, 2020, 7 (1), 8-17 SJKP 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v7i1.281 pISSN 2301-6221; eISSN 2502-5236
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkp
untuk merawat dan mengasuh anak ini belum pengumpulan data yang telah dilakukan, peneliti
didukung dengan fasilitas untuk anak, kamar hanya dapat mengandalkan satu alat perekam
dan juga kelayakan tempat tinggal untuk anak suara karena adanya larangan membawa alat
baik dari lingkungan sosial maupun kebersihan. elektronik ke dalam lembaga pemasyarakatan.
Selain itu, kebijakan menutup pintu kamar Catatan lapangan berisi respon nonverbal
membuat anak-anak turut “terpenjara” bersama yang diekspresikan partisipan ketika
(Departemen Hukum dan HAM Republik menyampaikan pengalamannya tentang
Indonesia., 2009; Mustofa et al., 2019). fenomena yang diteliti, serta untuk mencatat
Kjellstrand dan Eddy (2011) menjelaskan kondisi lingkungan selama proses wawancara.
teori pembelajaran interaksi dari Patterson, Partisipan dipilih sesuai tujuan penelitian
DeBaryshe, dan Ramsey (1989) menjadi terhadap 7 WBP perempuan di Rutan Kelas IIA
landasan konsep keterkaitan antara Jakarta Timur dan Lembaga Pemasyarakatan
pemenjaraan orang tua, fungsi keluarga, Kelas IIA Jakarta. Wawancara dilakukan April
strategi pengasuhan (parenting), dan perilaku sampai JUni 2017. Transkrip hasil wawancara
sosial anak (Kjellstrand & Eddy, 2011). kemudian dianalisis dengan metode analisis
Parenting merupakan cara orang tua mendidik konten tematik dengan pendekatan Colaizzi.
anak yang mana melibatkan emosional dalam Analisis dilakukan dengan mengorganisasikan
interaksi yang dibangun. Kurangnya kesiapan kata kunci yang ditemukan ke dalam kategori,
orang tua dalam upaya parenting merupakan sub tema, dan tema (Denise & Beck, 2013;
faktor risiko meningkatnya masalah kesehatan Valdez et al., 2017).
baik pada usia anak maupun dewasa (Stewart- Penelitian telah dinyatakan lolos kaji etik
Brown, 2008). Hal ini menggeser paradigma oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu
masyarakat bahwa dukungan terhadap orang Keperawatan Universitas Indonesia
tua merupakan cara paling efektif untuk No.138/UN2.F12.D/HKP.02.04/2017 tanggal 27
meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan April 2017.
tumbuh kembang anak. Oleh karena itu,
munculnya dampak negatif pada anak karena HASIL
pemenjaraan ibu perlu dikaitkan dengan
kesiapan ibu dalam melanjutkan perannya Karakteristik partisipan
sebagai orang tua setelah keluar dari penjara. Partisipan merupakan tahanan di Rutan Kelas
Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi IIA Jakarta Timur dan Lapas Perempuan Kelas
ibu dalam menjalankan perannya selama IIA Jakarta dengan masa hukuman 2 tahun
pemenjaraan. sampai 7 tahun. Mayoritas partisipan terlibat
dalam penyalahgunaan narkoba (5 dari 7
METODE partisipan).
Usia partisipan berkisar 29-35 tahun
Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan status menikah. Namun, dua partisipan
dengan pendekatan fenomenologi deksriptif. pernah bercerai dan kembali menikah. Semua
Pengumpulan data dilakukan melalui partisipan memiliki anak paling sedikit satu dan
wawancara mendalam dengan alat bantu paling banyak 6 anak. Empat dari tujuh
perekam suara dan catatan lapangan. Alat partisipan tinggal bersama seorang anaknya di
perekam dipilih karena pengalaman yang Rutan yang berusia kurang dari 2 tahun.
diungkapkan oleh partisipan tidak Seorang partisipan juga sedang hamil anak ke-
memungkinkan untuk dicatat langsung oleh 4.
peneliti. Penggunaan alat perekam tersebut
atas persetujuan partisipan serta lembaga Semua partisipan berdomisili di daerah
pemasyarakatan sebagai aspek etik dan legal Jakarta sebelum mengalami pemenjaraan.
dalam penelitian kualitatif (Denise & Beck, 2013; Pendidikan partisipan rata-rata SD sampai
Valdez et al., 2017). Dalam proses SMA, tetapi terdapat seorang partisipan yang
10
Hani, et al., Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan.….
SJKP, Vol. 7, No. 1, Juni 2020, 8-17
11
Jurnal SMART Keperawatan, 2020, 7 (1), 8-17 SJKP 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v7i1.281 pISSN 2301-6221; eISSN 2502-5236
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkp
Tema 2: Efikasi diri ibu yang tinggi dalam Selain itu, pemenjaraan dirasakan ibu untuk
pengasuhan anak dapat menjadi ibu yang lebih baik saat bebas
Tema ini diangkat dari tiga sub tema yaitu nanti.
keyakinan terhadap kemampuan diri dalam
pengasuhan, harapan ibu dalam pengasuhan "planning nanti kalo saya udah diluar sih
anak, dan pandangan ibu mengenai perilaku yang pasti, pengen jadi ibu yang lebih
baik lah gitu” (P3)
mengasuh yang benar. "Rencana pokoknya saya pengen
ngabisin waktu sama anak aja" (P4)
Sub tema 1: keyakinan terhadap kemampuan
diri dalam pengasuhan Sebagian partisipan baru merasakan mengasuh
Partisipan mengekspresikan keyakinannya anak secara langsung, tetapi partisipan juga
dalam merawat anak dengan baik dan dapat memiliki keyakinan untuk menjadi ibu yang baik.
memenuhi perannya sebagai ibu meskipun
dalam situasi pemenjaraan. Kategori dari kata “…kalo ngasuh, saya baru ini... Jadi ya
kunci yang ditemukan antara lain pernyataan kayak masih belajar-belajar juga si” (P1)
ibu dapat mengasuh anak selama di rutan,
belajar dari pengalaman pengasuhan yang Sub tema 2: harapan ibu dalam pengasuhan
diterima, serta pengalaman sebagai ibu dari anak
beberapa anak. Partisipan juga Sub tema ini dibangun dari beberapa kategori
mengungkapkan harapannya untuk yang menunjukkan keinginan ibu terhadap
menjalankan perannya dalam pengasuhan kemampuannya untuk memberikan perhatian
dengan lebih baik setelah bebas. kepada anak. Kategori yang membangun yaitu
keinginan untuk memberi anak uang jika ada.
Keyakinan yang dimiliki ibu dalam kemampuan Partisipan juga mengungkapkan harapannya
yang dimiliki untuk merawat anak diungkapkan agar anak menjadi lebih baik dan tidak
partisipan sebagai berikut. dipenjara.
“ya..namanya udah jadi ibu dari dulu, “Ya kalo saya ada duit, saya kasih buat
udah tau musti gimana ngurus anak” (P6) jajan dia” (P2)
“saya ngasuh anak yang bener, saya juga “biarpun saya kerja asal nyuci bisa ngasih
ngasih nafkah rutin,” (P5) kan seneng hati, meskipun 50ribu juga,
daripada kita gak ngasih anak sama
sekali kan?” (P6)
Partisipan juga mengekspresikan keyakinannya
untuk merawat anak di penjara.
Partisipan melihat dirinya dalam situasi
“Kalo… ngasuh anak itu ya, di rumah pemenjaraan, menginginkan anak bisa lebih
juga udah sering ngasuh anak, jadi baik dan sebagian partisipan menginginkan
gimana ya, kayak anggep aja di rumah anaknya tidak tinggal di lingkungan
gitu” (P7) pemenjaraan.
Partisipan memiliki pengalaman yang baik “Harapan saya ke depannya, saya mau
dalam pengasuhan anak sehingga menilai ngliat anak saya lebih baik” (P2)
dirinya akan mampu menerapkan gaya
pengasuhan yang baik pula. “Kalo misalnya itu… saya pengennya dia
di luar juga,” (P6)
“Saya punya latar belakang orang tua
yang selalu ngajarin anaknya tuh untuk Partisipan merencanakan untuk memperbaiki
open” (P3) peran sebagai ibu setelah bebas.
12
Hani, et al., Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan.….
SJKP, Vol. 7, No. 1, Juni 2020, 8-17
“pokoknya keluar dari sini apapun itu “biarpun ketika bekerja, komunikasi saya dengan
saya harus tebus kesalahan saya sama anak-anak baik, saya di rumah pun komunikasi
anak-anak” (P3) saya dengan anak-anak baik” (P3)
Kebersamaan dengan anak, bagi partisipan adalah
Sub tema 3: pandangan ibu mengenai perilaku hal penting dalam pengasuhan. Dalam situasi
pemenjaraan pun partisipan mengatur waktu antara
mengasuh yang benar membersamai anak dan menyelesaikan
Efikasi diri dalam menjalankan peran juga pekerjaannya.”
mencakup bagaimana seseorang memandang
perannya. Terdapat empat kategori yang “Jadi pas dia bangun, aku main ama dia
membangun sub tema ini yang meliputi gitu” (P1)
“waktu-waktu yang kayak gitu yang
mendidik anak, memenuhi kebutuhan anak, menurut orang biasa aja, sangat berarti
membersamai anak, dan menjaga kesehatan bagi saya” (P3)
anak.
Partisipan sebagai ibu, menjalankan perannya Skema tematik tema ini dapat dilihat pada
dengan berusaha memberi perhatian penuh bagan 2 sebagai berikut.
terhadap anak, baik dari segi materi maupun
kasih sayang. Semua partisipan memiliki KATEGORI
SUB SUB
SUB TEMA TEMA
pandangan yang sama tentang tanggung jawab
TEMA
berikut.
Efikasi diri ibu yang
Ingin anak lebih
tinggi dalam
baik dari ibu
pengasuhan anak
“Yah.. semuanya yah dari, eeh Ingin anak tidak di Harapan ibu dalam
makannya...terus eeh segala dalam penjara pengasuhan anak
13
Jurnal SMART Keperawatan, 2020, 7 (1), 8-17 SJKP 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v7i1.281 pISSN 2301-6221; eISSN 2502-5236
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkp
14
Hani, et al., Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan.….
SJKP, Vol. 7, No. 1, Juni 2020, 8-17
15
Jurnal SMART Keperawatan, 2020, 7 (1), 8-17 SJKP 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v7i1.281 pISSN 2301-6221; eISSN 2502-5236
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkp
narapidana perempuan menyadari bahwa tugas kembali peran dalam keluarga khususnya peran
utama mereka adalah mengasuh anak. sebagai ibu. Konsep pemasyarakatan pada
Pandangan yang dimiliki mengenai peran lembaga peradilan di Indonesia menjadi
ibu serta situasi pemenjaraan yang dialami dukungan eksternal bagi WBP perempuan yang
berkaitan dengan efikasi diri ibu dalam memandang pemenjaraan sebagai waktu bagi
pengasuhan. Peningkatan efikasi diri dalam ibu untuk memperbaiki diri dan berubah menjadi
pengasuhan penting untuk diupayakan karena pribadi yang lebih baik dalam menjalankan
tidak hanya membantu orang tua menikmati dan perannya untuk anak.
merasa puas dalam menjalankan perannya Peran pengasuhan yang dilakukan ibu
sebagai orang tua, tetapi juga penting dalam dalam situasi pemenjaraan menunjukkan
menghentikan perilaku pengasuhan tidak efektif perlunya pendekatan berbagai profesi dalam
yang sering terjadi turun temurun. Oleh karena sistem pembinaan pemasyarakatan. Kolaborasi
itu, penting diketahui faktor-faktor yang lintas profesi antara perawat dan tenaga
diperkirakan dapat mengubah efikasi diri dalam kesehatan lainnya seperti psikolog, dokter, dan
pengasuhan. Sebagaimana dalam studi ahli gizi diharapkan dapat mengupayakan
sebelumnya bahwa faktor-faktor yang situasi pemenjaraan yang memiliki pengaruh
mempengaruhi perubahan efikasi diri dalam besar terhadap pelaksanaan peran ibu.
pengasuhan yaitu perubahan fisik pada anak,
harapan ibu terhadap anak, kualitas komunikasi REFFERENSI
ibu dan anak, dan budaya (Glatz & Buchanan, Cardaci, R. (2014). “If she can do it, so can I” An
2015). ethnograpy of a supportive living environment
for women in the criminal justice system and
KESIMPULAN DAN SARAN their children. ProQuest Dissertations and
Warga Binaan Pemasyarakatan perempuan Theses, 234. http://search.proquest.com.ezp-
prod1.hul.harvard.edu/docview/1548716555?a
sebagai ibu memperlihatkan perilaku positif
ccountid=11311%5Cnhttp://sfx.hul.harvard.ed
dalam pengasuhan dengan menyesuaikan u/hvd?url_ver=Z39.88-
pengasuhan terhadap situasi pemenjaraan. Ibu 2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:dissertati
yang tinggal bersama anaknya di lingkungan on&genre=dissertations+%26+theses&sid=Pro
Rutan atau Lapas tetap berupaya untuk Q:ProQuest+Dissertations+%26+
memenuhi kebutuhan anak. Sedangkan ibu Coleman, P. K., & Karraker, H. K. (2000). Parenting
yang terpisah dari anaknya tetap berusaha self-efficacy among mothers of school-age
menjaga komunikasi dengan anak. children: Conceptualization, measurement,
WBP perempuan memiliki efikasi diri and correlates. Family Relations: An
yang tinggi dalam pengasuhan. Ibu merasa Interdisciplinary Journal of Applied Family
yakin dengan kemampuannya untuk mengasuh Studies, 49(1), 13–24.
https://doi.org/10.1111/j.1741-
anak meski di penjara karena mereka
3729.2000.00013.x
menganggap pengasuhan anak sebagaimana Constantino, R., Crane, P., & Young, S. (2013).
dilakukan di luar penjara. Lingkungan di penjara Forensic nursing: evidence-based principles
menimbulkan dampak psikologis bagi ibu, tetapi and practice. FA Davis Company.
tidak mempengaruhi keyakinan diri ibu terhadap https://books.google.co.id/books?id=ccTZAAA
kemampuannya untuk melakukan pengasuhan. AQBAJ&printsec=frontcover&source=gbs_ge_
Akan tetapi, sikap ibu dalam menghadapi summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
stressor yang ada akan mempengaruhi efikasi Denise, F. P., & Beck, C. T. (2013). Essentials of
diri. Efikasi diri tersebut tidak dipengaruhi oleh Nursing Research Seventh Edition Appraising
tingkat pendidikan dan lingkungan Evidence for Nursing Practice. In Journal of
pemenjaraan. Chemical Information and Modeling (Vol. 53).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.0
Lembaga pemasyarakatan atau rumah
04
tahanan semestinya mengupayakan untuk Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia.
meningkatkan kesiapan ibu dalam menjalankan (2009). Peraturan Menteri Hukum dan Hak
16
Hani, et al., Persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan.….
SJKP, Vol. 7, No. 1, Juni 2020, 8-17
17