Anda di halaman 1dari 8

eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN


MOTORIK HALUS DAN MOTORIK KASAR ANAK USIA
PRASEKOLAH DI PAUD GMIM BUKIT HERMON
DAN TK IDHATA KECAMATAN MALALAYANG
KOTA MANADO

Christine Mariana Taju


Amatus Yudi Ismanto
Abram Babakal

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email: christine.taju@gmail.com

ABSTRAK: Wanita kini telah banyak mengambil peran di masyarakat sebagai pekerja.
Ibu berperan penting dalam perkembangan anak. Anak usia prasekolah yaitu anak berusia
3 sampai 6 tahun. Masa prasekolah merupakan masa belajar sekaligus bermain bagi anak.
Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi peran dan kehadiran ibu dalam memberikan
stimulasi bagi anak dalam mencapai perkembangan motorik sesuai usianya. Tujuan
penelitian inimengidentifikasi status pekerjaan ibu, perkembangan motorik halus dan
motorik kasar anak usia prasekolah serta menganalisis hubungan antara status pekerjaan
ibu dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar. Sampel penelitian berjumlah
36ibu dan 36 anakdengan menggunakan teknik total sampling. Desain penelitian Cross
Sectional dan data dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner dan lembar
observasi. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square, analisis status pekerjaan ibu
dengan perkembangan motorik halus diperoleh nilai signifikan p=1,000, dan dengan
perkembangan motorik kasar p=0,634. Simpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdapat
hubungan antara status pekerjaan ibu dengan perkembangan motorik halus dan motorik
kasar anak usia prasekolah di PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK Idhata Kecamatan
Malalayang Kota Manado (p>0,05).
Kata Kunci: Pekerjaan ibu, anak prasekolah, perkembangan motorik halus dan kasar

ABSTRACT: Women today has take a lot of roles in society as workers. Mother plays an
important role in child development. Preschoolers are children aged 3 to 6 years.
Preschool is time to learn at the same time for children to play. Mother employment status
can affect the mother's role and presence in providing stimulation for children to achieve
motor development according to age. The purpose of this study were to identify mother
employment status,the development of fine motor and gross motor skills and to analyze the
relation between mother employment status with the development of fine motor and gross
motor. The sample are 36 mothers and 36 children using total sampling technique. The
design study is Cross Sectional and the information will collecting by using the
questionnaire and observation sheet. The statistical test results using theChi Square test,
analysis of mother employment status with the development of fine motor skills gained
significant value p=1.000, and with gross motor development p=0.634. The conclusion of
this research, there is no relationship between mother employment status with the
development of fine motor and gross motor of preschool children in Early Childhood
Education Program GMIM Bukit Hermon and kindergarten Idhata Malalayang District of
Manado City (p>0,05)..
Keywords :Mother Employment Status, Preschoolers, Fine and Gross Motor Development

1
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

PENDAHULUAN fisik yang lebih aktif jika dibandingkan


Anak prasekolah adalah dengan anak yang hanya berada di rumah
anakberusia 3-6 tahun yang belum bersama ibunya yang tidak bekerja
menempuh sekolah dasar (Wong dkk, (McIntosh dan Bauer, 2006, dalam
2009). Anak memiliki fase-fase Purnama, 2012).
perkembangan sesuai dengan usianya, Apabila dibandingkan dengan
dan salah satu perkembangan anak yang negara – negara barat, maka
harus diperhatikan adalah perkembangan perkembangan motorik pada anak
motorik, yang terdiri dari motorik halus Indonesia tergolong rendah. Di Amerika,
dan motorik kasar. anak mulai berjalan pada umur 11,4 –
Orang tua adalah sosok yang tak 12,4 bulan, dan anak – anak di Eropa
bisa lepas dari proses tumbuh kembang antara 12,4 – 13,6 bulan. Sedangkan di
anaknya, lebih khususnya ibu. Dewasa Indonesia adalah 14,2 bulan. Informasi
ini, sebagian besar ibu telah mengambil yang cukup untuk menerangkan
peran lebih di masyarakat, yaitu menjadi perbedaan tersebut belum ada, namun
pekerja.Peran wanita telah bergeser dari besar kemungkinan bahwa faktor gizi,
peran tradisional menjadi modern. Dari pola asuh dan stimulasi ikut berperan.
hanya memiliki peran untuk melahirkan (Endah, 2008, dalam Muchid, 2012)
anak (reproduksi) dan mengurus rumah Berdasarkan studi pendahuluan,
tangga, kini wanita mempunyai peran data yang didapatkan melalui wawancara
sosial dimana dapat berkarir dalam dengan guru di Pendidikan Anak Usia
bidang apapun didukung pendidikan yang Dini GMIM Bukit Hermon, ditemukan
tinggi. Dari total populasi 112 juta jumlah bahwa terdapat beberapa anak yang
pekerja di Indonesia, saat ini ada 43 juta belum mampu dengan sempurna
pekerja perempuan yang membantu melakukan tugas-tugas motorik kasar dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia (Badan halus sesuai usianya menurut Needleman,
Pusat Statistik, 2012, dalam Harmandini, 2004, dalam Soetjiningsih dan Ranuh,
2013). Data Badan Pusat Statistik 2014. Terdapat anak usia 36-48 bulan
Nasional Tahun 2012 menunjukan bahwa yang belum mampu berdiri pada satu
dari 100% perempuan di Indonesia kaki selama 2 detik, melompat dengan
didapatkan 97,25% adalah perempuan kedua kaki diangkat, dan menumpuk 8
bekerja dan sisanya 2,74% adalah buah kubus. Terdapat anak usia 48-60
perempuan tidak bekerja bulan yang belum mampu berdiri satu
Ibu bekerja dapat memberikan kaki selama 6 detik, melompat-lompat
dampak negatif maupun positif terhadap dengan satu kaki, dan menggambar
perkembangan anak. Dampak negatif dari lingkaran & tanda silang dengan
ibu bekerja adalah, kehadiran ibu dalam sempurna. Terdapat juga anak usia 60-72
kehidupan sehari-hari sang anak lebih bulan yang belum mampu berdiri dengan
sedikit dibandingkan dengan ibu yang satu kaki selama 11 detik serta
tidak bekerja, sehingga kesempatan ibu menangkap bola kecil dengan kedua
untuk memberikan motivasi dan stimulasi tangan
dalam anak melakukan tugas-tugas Berdasarkan uraian yang
perkembangan motorik terbatas (Julianti, dikemukakan diatas, peneliti tertarik
2014). Dampak positif dari ibu bekerja untuk meneliti masalah tentang apakah
terhadap perkembangan anak dapat ada hubungan antara status pekerjaan ibu
dilihat dari efek yang didapat apabila dengan perkembangan motorik halus dan
anak dititipkan di tempat penitipan anak motorik kasar anak usia prasekolah di
yang memperkerjakan pengasuh terlatih. PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK
Anak memiliki interaksi sosial yang baik, Idhata Kecamatan Malalayang Kota
perkembangan kognitif yang pesat, serta Manado.

2
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

METODE PENELITIAN penilaian perkembangan motorik kategori


Penelitian ini menggunakan sesuai dan tidak sesuai.
desain penelitian Cross Sectional yang Metode pengumpulan data dalam
bersifat analitik untuk mengetahui penelitian ini terdiri dari data primer yang
hubungan antara status pekerjaan ibu merupakan data yang diperoleh melalui
dengan perkembangan motorik halus dan wawancara dan observasi dengan
motorik kasar anak usia prasekolah. menggunakan alat bantu kuesioner dan
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD lembar observasi, dan data sekunder yang
GMIM Bukit Hermon dan TK Idhata merupakan data yang diperoleh melalui
Kecamatan Malalayang Kota Manado instansi terkait.
pada bulan Januari – Februari 2015. Teknik analisa data yang
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua digunakan yaitu analisis univariat dan
ibu dan semua anak usia prasekolah di analisis bivariat. Analisis univariat
PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK bertujuan untuk mendeskripsikan atau
Idhata Kecamatan Malalayang Kota menggambarkan setiap variabel yang
Manado yang berjumlah 53 orang ibu dan akan diukur. Analisis bivariat yaitu
53 orang anak. analisa yang dilakukan terhadap dua
Teknik pengambilan sampel variabel yang diduga memiliki korelasi,
dalam penelitian ini menggunakan Total menggunakan uji Chi-square dengan
Sampling dengan memperhatikan kriteria derajat kemaknaan 95% (α≤0,05).H1
inklusi: anak berusia 3 sampai 6 tahun diterima jika nilai p ≤0,05, artinya
(36 sampai 72 bulan) dan ibu dari terdapat hubungan antara status pekerjaan
responden anak berusia 3 sampai 6 tahun, ibu dengan perkembangan motorik halus
sertakriteria eksklusi:anak yang ibunya dan motorik kasar, dan H1 ditolak (Ho
telah meninggal, anak yang tidak dapat diterima) jika nilai p ≥ 0,05 yakni tidak
ditemui selama proses penelitian, anak terdapat hubungan antara status pekerjaan
yang tinggal jauh dari ibunya dan tidak ibu dengan perkembangan motorik halus
serumah, responden yang kondisi dan motorik kasar anak usia prasekolah.
kesehatannya tidak baik selama
penelitian. Sampel adalah sebagian dari HASIL DAN PEMBAHASAN
keseluruhan obyek yang diteliti dan A. HASIL PENELITIAN
dianggap mewakili seluruh populasi Analisis Univariat
(Setiadi, 2013). Sampel berjumlah 36 Tabel 1.Distribusi Frekuensi
orang ibu dan 36 orang anak usia Responden Ibu Menurut Status
prasekolah di PAUD GMIM Bukit Pekerjaan
Hermon dan TK Idhata Kecamatan Status n %
Malalayang Kota Manado. pekerjaan ibu
Instrumen yang digunakan pada Tidak bekerja 22 61,1
penelitian ini yaitu kuesioner data Bekerja 14 38,9
demografi yang didapatkan melalui Total 36 100,0
wawancara dan pengisian kuesioner Sumber : Data Primer, 2015
untuk memperoleh data status pekerjaan
ibu dan lembar observasi Denver II untuk
memperoleh data mengenai penilaian
perkembangan motorik halus dan motorik
kasar anak. Kuesioner untuk status
pekerjaan ibu akan diperoleh data
kategori ibu bekerja dan tidak bekerja,
dan lembar observasi Denver II hasil

3
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

Tabel 2. Distribusi Responden Ibu Analisis Bivariat


Menurut Pekerjaan Tabel 7. Hubungan Status Pekerjaan
Pekerjaan ibu n % Ibu dengan Perkembangan Motorik
Halus Anak Usia Prasekolah di PAUD
IRT 22 61,1
GMIM Bukit Hermon dan TK
Pegawai BUMN 1 2,8
Idhata
PNS 5 13,9 Perkembangan
Swasta 8 22,2 motorik halus
Status Total p
Total 36 100,0 pekerjaan
Tidak
Sesuai
Sumber: Data Primer, 2015 sesuai
ibu
n % N %
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tidak
Responden Anak Menurut Jenis 20 55,6 2 5,6 22
bekerja 1,000
Kelamin Bekerja 13 36,1 1 2,8 14
Jenis kelamin n %
Total 33 91,7 3 8,3 36
Laki-laki 13 36,1
Perempuan 23 63,9 Sumber : Data Primer, 2015
Total 36 100,0 Hasil uji statistik Fisher’s Exact Test
Sumber : Data Primer, 2015 diperoleh nilai signifikan p=1,000 yakni
lebih besar dari 0,05. Hal ini
Tabel 4. Distribusi Frekuensi menunjukkan bahwa Ho diterima, artinya
Responden Anak Menurut Usia tidak terdapat hubungan antara status
Usia n % pekerjaan ibu dengan perkembangan
3 tahun 3 8,3 motorik halus anak usia prasekolah di
4 tahun 15 41,7 PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK
5 tahun 18 50,0 Idhata Malalayang.
6 tahun 0 0,0
Total 36 100,0 Tabel 8. Hubungan Status Pekerjaan
Sumber : Data Primer, 2015 Ibu dengan Perkembangan Motorik
Kasar Anak Usia Prasekolah di PAUD
Tabel 5. Distribusi Frekuensi GMIM Bukit Hermon dan TK
Perkembangan Motorik Halus Idhata
Motorik halus n % Perkembangan
motorik kasar
Sesuai 33 91,7 Status
Tidak
Total p
Tidak sesuai 3 8,3 pekerjaan Sesuai
ibu sesuai
Total 36 100,0
n % n %
Sumber : Data Primer, 2015
Tidak
20 55,6 2 5,6 22
bekerja 0,634
Tabel 6. Distribusi Frekuensi
Perkembangan Motorik Kasar Bekerja 12 33,3 1 5,6 14
Motorik kasar n % Total 32 88,9 4 11,1 36
Sesuai 32 88,9
Tidak sesuai 4 11,1 Sumber : Data Primer, 2015
Total 36 100,0
Hasil uji statistik Fisher’s Exact Test
Sumber : Data Primer, 2015
diperoleh nilai signifikan p=0,634 yakni
lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho diterima, artinya
tidak terdapat hubungan antara status

4
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

pekerjaan ibu dengan perkembangan dengan perkembangan motorik halus


motorik kasar anak usia prasekolah di anak usia prasekolah dengan p=0,004.
PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK Menurut Kusuma (2012) stimulasi
Idhata Malalayang. dapat dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan orang tua. Tingkat
B. PEMBAHASAN pengetahuan ibu tentang tumbuh
Ibu memiliki peranan dalam kembang anak merupakan variabel yang
tumbuh kembang anak (Lagautu, 2009, mempunyai hubungan dengan
dalam Gobel, 2012). Berdasarkan hasil perkembangan motorik halus anak,
penelitian yang telah dilakukan di PAUD dengan p = 0,004
GMIM Bukit Hermon dan TK Idhata Hasil uji statistik Fisher’s Exact
Malalayang, sebagian besar ibu (61,1%) Test diperoleh nilai signifikan p=1,000
termasuk pada kategori tidak bekerja, dan yakni lebih besar dari α=0,05. Hal ini
sisanya (14%) termasuk pada kategori menunjukkan bahwa H1 ditolak, artinya
bekerja. Menurut Encyclopedia of tidak terdapat hubungan antara status
Children’s Health dalam Purnama, 2012, pekerjaan ibu dengan perkembangan
ibu bekerja adalah seorang ibu yang motorik halus anak usia prasekolahdi
bekerja di luar rumah untuk mendapatkan PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK
penghasilan, selain membesarkan dan Idhata Malalayang. Penelitian serupa
mengurus anak di rumah.Ibu yang dilakukan oleh Utina, Palamani &
sepenuhnya melakukan tugas-tugas Tamunu (2012), memperoleh hasil
rumah tangga dan mengurus keluarga penelitian yaitu tidak terdapat hubungan
termasuk ibu tidak bekerja. antara status bekerja ibu dengan
Perkembangan motorik halus perkembangan batita yang ditunjukkan
merupakan keterampilan koordinasi pada dengan nilai signifikan (p) 0,317.
otot-otot kecil yang memainkan suatu Perkembangan motorik kasar
peran (Soetjiningsih dan Ranuh, 2014). merupakan aspek perkembangan
Dari 36 responden anak, terdapat 33 lokomosi (gerakan) dan postur (posisi
responden (91,7%) yang perkembangan tubuh). Dari 36 responden anak, terdapat
motorik halusnya termasuk pada kategori 32 responden (88,9%) dengan
sesuai, dan 3 responden (8,3%) pada perkembangan motorik kasar
kategori tidak sesuai. Hasil penelitian padakategori sesuai, dan 4 responden
menunjukkan bahwa perkembangan (11,1%) pada kategori tidak sesuai.
motorik halus 1 responden anak dengan Berdasarkan hasil penelitian,
ibu bekerja serta 2 responden anak perkembangan motorik kasar 2 responden
dengan ibu tidak bekerja termasuk pada anak dengan ibu bekerja dan 2 responden
kategori tidak sesuai. anak dengan ibu tidak bekerja termasuk
Menurut Soetjiningsih & Ranuh pada kategori tidak sesuai.
(2014), faktor-faktor yang dapat Seperti yang telah dibahas, nutrisi
mempengaruhi perkembangan anak dan stimulasi termasuk pada faktor
adalah faktor genetik dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
lingkungan. Hal-hal yang yang termasuk perkembangan anak. Asupan nutrisi akan
pada faktor lingkungan diantaranya berdampak pada status gizi anak yang
nutrisi dan stimulasi. Asupan nutrisi akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
mempengaruhi status gizi anak yang Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati
berhubungan dengan tumbuh kembang (2013) menunjukkan bahwa hasil analisis
sang anak. Hal itu sejalan dengan multivariat dari 4 variabel (gizi, pola
penelitian yang dilakukan oleh Kasenda asuh, usia anak, dan lama di PAUD),
(2015) yang menunjukkan bahwa variabel status gizi merupakan variabel
terdapat hubungan antara status gizi yang paling berhubungan (OR=5,770)

5
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

dengan perkembangan motorik anak usia anak usia prasekolah (p=0,21), namun
prasekolah. Stimulasi dan pemberian hasil penelitian menunjukkan bahwa
asupan nutrisi yang baik termasuk dalam 44,3% anak yang kurang dari 12 bulan di
kebutuhan dasar anak yang harus PAUD perkembangannya masuk pada
dipenuhi. Dari hasil penelitian kategori tidak sesuai. Sedangkan hanya
Werdiningsih & Astarani (2012), peran 26,7% anak yang lebih dari 12 bulan di
ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar PAUD yang perkembangannya termasuk
anak usia prasekolah memiliki hubungan kategori tidak sesuai
dengan perkembangan motorik kasar Dalam melakukan penelitian ini,
anak dengan p=0,007. penulis memiliki beberapa keterbatasan
Analisis hubungan status yang mungkin menjadi faktor lain yang
pekerjaan ibu dengan perkembangan mempengaruhi hasil penelitian yang telah
motorik kasar, melalui uji statistik diperoleh. Keterbatasan tersebutpertama,
Fisher’s Exact Test diperoleh nilai dalam penggunaan Denver II prinsipnya
signifikan p=0,634 yakni lebih besar dari penilaian semua tugas perkembangan
α=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dilakukan sekaligus pada saat itu juga,
diterima dan H1 ditolak, artinya tidak namun yang terjadi di lapangan adalah 1
terdapat hubungan antara status pekerjaan anak bisa sampai lebih dari seminggu
ibu dengan perkembangan motorik kasar bagi peneliti untuk menyelesaikan
anak usia prasekolah di PAUD GMIM penilaian sektor motorik halus dan
Bukit Hermon dan TK Idhata motorik kasar. Kedua, meski penilaian
Malalayang. Penelitian serupa dilakukan Denver II dilakukan sesuai garis usia
oleh Utina, Palamani & Tamunu (2012), anak, namun dalam pengumpulan data di
memperoleh hasil penelitian tidak lapangan dilakukan sekaligus untuk usia
terdapat hubungan antara status bekerja 3-6 tahun, terdapat anak yang melakukan
ibu dengan perkembangan batita yang tugas perkembangan melebihi usia
ditunjukkan dengan nilai signifikan mereka. Ketiga, peneliti tidak meneliti
0,317. Hasil penelitian yang didapat ini tentang karakteristik ibu yang lain seperti
dapat dipengaruhi karena adanya faktor- usia, tingkat pendidikan, dan sebagainya
faktor lain yang mempengaruhi yang mungkin saja bisa menjadi faktor
perkembangan motorik anak.Seperti yang perancu.
telah dibahas sebelumnya, kecepatan
perkembangan motoric dipengaruhi oleh SIMPULAN
faktor-faktor, yaitu faktor genetik dan Status pekerjaan ibu di PAUD
faktor lingkungan. GMIM Bukit Hermon dan TK Idhata
Menurut asumsi peneliti, hal lain Malalayang sebagian besar termasuk ibu
yang dapat mempengaruhi perkembangan tidak bekerja. Perkembangan motorik
motorik anak adalah lama waktu anak halus anak usia prasekolah di PAUD
telah bersekolah di TK ataupun PAUD. GMIM Bukit Hermon dan TK Idhata
Data dari tempat penelitian, peneliti Malalayang sebagian besar sesuai.
menemukan bahwa terdapat anak-anak Perkembangan motorik kasar anak usia
yang berusia sama namun memiliki lama prasekolah di PAUD GMIM Bukit
waktu bersekolah yang berbeda seperti, Hermon dan TK Idhata Malalayang
data dari 15 anak berusia 4 tahun, 4 orang sebagian besar sesuai. Tidak terdapat
anak telah bersekolah hampir dua tahun hubungan antara status pekerjaan ibu
dan sisanya belum sampai setahun. Hasil dengan perkembangan motorik halus dan
penelitian yang dilakukan Lindawati motorik kasar anak usia prasekolah di di
(2013), meskipun tidak terdapat PAUD GMIM Bukit Hermon dan TK
hubungan bermakna antara lama di Idhata Malalayang yang disebabkan oleh
PAUD dengan perkembangan motorik berbagai faktor serta keterbatasan

6
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

penelitian yang telah dibahas rhenti.Bekerja/ Diakses 11 Oktober


sebelumnya. 2014)
Harno (2012).Hubungan antara status
DAFTAR PUSTAKA pekerjaan ibu dengan tingkat
Agustin, Y. (2013). Perbedaan tumbuh kemandirian anak prasekolah di
kembang RW 10, Kelurahan Manyaran,
balita.(http://artikelkesehatananak.c Semarang
om/perbedaan-tumbuh-kembang- Barat.(http://digilib.unimus.ac.id/fil
balita.html diakses 20 Maret 2015) es/disk1/131/jtptunimus-gdl-
Andriani, L. (2007). Developmentally harnonimg2-6538-3-bab2.pdf/.
appropriate practice ditinjau dari Diakses 11 Oktober 2014)
status kerja Kasenda, M. G. (2015). Hubungan status
ibu.(http://eprints.unika.ac.id/1375/ gizi dengan perkembangan motorik
1/02.40.0031_Lea_Andriani.pdf. halus pada anak usia prasekolah di
Diakses 11 Oktober 2014) TK GMIM Solafide Kelurahan
Apisah (2012).Hubungan antara status Uner Kecamatan Kawangkoan
pekerjaan ibu dan tingkat Induk Kabupaten Minahasa.
kemandirian anak usia prasekolah (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
di Desa Prapag Lor Kecamatan hp/jkp/article/download/6744/6263/
Losari Kabupaten Brebes. Diakses 13 Maret 2015)
(http://digilib.unimus.ac.id/files/dis Kurniati, N. (2013). Hubungan pekerjaan
k1/104/jtptunimus-gdl-apisahg2a0- ibu dengan perkembangan balita
5172-3-bab2.pdf. Diakses 20 usia-3-5 tahun di Posyandu Desa
Oktober 2014) Rejomulyo Kecamatan Metro
Gobel, H.(2012).Hubungan pengetahuan Selatan Tahun 2013.
dengan peran ibu dalam (http://harsonosites.com/2014/06/0
perkembangan motorik kasar bayi 7/hubungan-pekerjaan-ibu-dengan-
usia 6-9 bulan di Posyandu perkembangan-balita-usia-3-5-
Kelurahan tahun-di-posyandu-desa-rejomulyo-
Libuo.(http://ejournal.ung.ac.id/ind kecamatan-metro-selatan-tahun-
ex.php/JPI/article/download/1109/8 2013/. Diakses 10 Oktober 2014)
95. Diakses 09 Oktober 2014) Lindawati. (2013). Faktor-faktor yang
Gussanti, F. K. (2013). Perbedaan berhubungan dengan
perkembangan motorik halus anak perkembangan motorik anak usia
usia 3-5 tahun yang ibunya bekerja prasekolah.(http://www.poltekkesja
dan tidak bekerja di wilayah karta1.ac.id/file/dokumen/46JURN
Kelurahan Purwodiningratan Kota AL_LINDAWATI.pdf. Diakses 13
Surakarta. Maret 2015)
(http://digilib.uns.ac.id/pengguna.p Muchid, A. (2012). Hubungan
hp?mn=detail&d_id=35223. pengetahuan ibu dengan
Diakses 09 Oktober 2014) perkembangan motorik kasar anak
Hadiwidjojo, V. (September 2012). usia 3-4 tahun di posyandu Budi
Dampak Ibu Lestari desa Tlogorejo Guntur
Bekerja.(http://www.anakku.net/da Dema
mpak-ibu-bekerja.html. Diakses 11 (http://digilib.unimus.ac.id/files/dis
Oktober 2014) k1/134/jtptunimus-gdl-abdulmuchi-
Harmandini, F. (Mei 2013). Jangan takut 6667-1-abstrak.pdf. Diakses 7
berhenti kerja November 2014)
(http://health.kompas.com/read/201 Nugroho, H. S. W. (2013). Petunjuk
3/05/06/10164817/Jangan.Takut.Be praktis Denver Developmental

7
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

Screening Test. Jakarta: Penerbit Widi, R.K. (2010). Asas Metodologi


Buku Kedokteran EGC Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pardani, N. & Ispriyanti, D. Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M.,
(2010).Analisis tingkat stress Wilson, D., Winkelstein, M.L.,
wanita karir dalam peran Schwartz, P. (2009). Buku Ajar
gandanya dengan regresi logistik Keperawatan Pediatrik Wong Edisi
ordinal (Studi kasus pada tenaga 6 Volume 1.Jakarta: Penerbit Buku
kerja wanita di RS.Mardi Rahayu Kedokteran EGC.
Kudus).
(http://eprints.undip.ac.id/7755/2/B
AB_I.pdf Diakses 08 Oktober
2014)
Purnama, U. (2012). Hubungan antara
status ibu bekerja atau ibu tidak
bekerja dengan status gizi anak
balita di Kecamatan Medan
Tembung.
(http://repository.usu.ac.id/handle/1
23456789/32433 Diakses 08
Oktober 2014)
PSIK Universitas Sam Ratulangi (2013).
Panduan penulisan tugas akhir
proposal dan skripsi.
PSIK FK Universitas Sam Ratulangi
bekerjasama dengan PPNI Kota
Manado (2013). Jurnal
Keperawatan Volume 1 Nomor 2.
Setiadi.(2013). Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan
(Ed.2). Yogyakarta: Graha Ilmu
Soetjiningsih & Ranuh, I. N.
(2014).Tumbuh Kembang Anak
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Utina, J., Palamani, S., Tamunu, E.
(2012) Hubungan antara status
bekerja ibu dengan pencapaian
tumbuh kembang anak usia batita
di kelurahan Maasing Kecamatan
Tuminting Kota Manado.
(http://ejurnal.poltekkesmanado.ac.i
d/index.php/juiperdo/article/downlo
ad/39/40. Diakses 18 Maret 2015)
Werdiningsih, A.T.A. & Astarani, K.
(2012).Peran ibu dalam
pemenuhan kebutuhan dasar anak
terhadap perkembangan anak usia
prasekolah.(http://download.portalg
aruda.org/article.php?article=4237
&val=360. Diakses 19 Maret 2015)

Anda mungkin juga menyukai