Penelitian oleh Inda Lestari, Agus Wahyudi Riana, & Budi M. Taftarzani
pada Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 No 2
yang berjudul “Pengaruh Gadget Pada Interaksi Sosial Dalam Keluarga”.
Metode penelitian berupa penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data melalui
dokumen yang relevan dan observasi data. Hasil dari Penelitian tersebut
mengutarakan bahwa fenomena penggunaan gadget pada anggota keluarga yang
pada akhirnya berpotensi mengubah suatu pola interaksi sosial di dalam keluarga
ini dapat diminimaisir dengan pemberian intervensi dari pekerja sosial keluarga
sesuai fungsinya. Intensitas penggunaan gadget memiliki hubungan yang dapat
mempengaruhi pola interaksi sosial didalam keluarga. Dimana hakikatnya gadget
dibuat dengan fungsi untuk mempermudah kegiatan seseorang, dalam artian
fungsi gadget disini adalah baik. Namun dapat mengalami perubahan fungsi bila
penggunaan gadget tersebut tidak dibarengi dengan ilmu yang cukup, dalam
artian harus adanya pengelolaan dan pengendalian penggunaan gadget mulai dari
kuantitas waktu pengguna sampai pada kualitas isi dari pengguna yang dilakukan.
Penelitian oleh Ruba’i Majid pada Lembaga Pengembangan Wilayah Nusa
Tenggara Barat (2018) yang berjudul “Dampak Teknologi dan Komunikasi
Terhadap Hubungan Keluarga”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa teknologi mempengaruhi pola interaksi. Selain itu, juga membahas
dampak positif dan negatif dari teknologi terhadap hubungan keluarga.
Penelitian oleh Saefullah pada Kemenag RI BDK Jakarta (2020) yang
berjudul “Pengaruh Kemajuan Teknologi Komunikasi dan Informasi Terhadap
Karakter Anak”. Hasil dari penelitian tersebut yaitu, teknologi memang memiliki
dampak positif dan negati tetapi bila dikaji ulang, bagi anak teknologi justru
memiliki lebih banyak dampak negatif bagi anak.
2.2. Landasan Teori
A. Teknologi
Menurut Gary J. Anglin (2010) Teknologi ialah penerapan ilmu-ilmu
perilaku serta alam dan juga pengetahuan lain dengan secara bersistem serta
mensistem untuk memecahkan masalah manusia. Sedangkan menurut Manuel
Castells (2000) Teknologi ialah suatu kumpulan alat, aturan, dan juga
prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah
terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat
memungkinkan terjadinya pengulangan. Bila dilihat secara etmologi
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia. Di mana techno
berarti keahlian dan logia berarti pengetahuan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan
penerapan ilmu ilmu baik dalam suatu kumpulan alat, aturan, dan prosedur
yang dilakukan dengan cara bersistem yang berulang untuk memecahkan
masalah manusia.
B. Komunikasi
Menurut Ruben Brent D dan Lea P Stewart(2006) Komunikasi adalah
"suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain". Lalu menurut Komala, Lukiati (2009)
Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal merupakan
komunikasi yang dilakukan dengan bahasa lisan berupa kata-kata, sedangkan
komunikasi nonverbal merupakan komunikasi menggunakan gerak-gerik
tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, dan mengangkat bahu.
C. Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta: kula yang berarti anggota dan
warga yang berarti kelompok kerabat “kulawarga” . Menurut Salvicion dan
Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan,
di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
BAB III
Metode Penelitian
3.1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian pendekatan yang tepat merupakan suatu hal yang krusial,
yang sangat penting dan tidak bisa ditentukan secara bebas. Penelitian tertentu
memiliki pendekatan yang cocok sehingga peneliti lebih mudah menyelesaikan
masalah yang dihadapi pada penelitian tersebut.
Pendekatan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu metode
penelitian kualitatif. Menurut Creswell, John W. penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data non-
numerik (deskriptif) guna memperoleh pemahaman tentang realitas sosial
individu, termasuk memahami sikap, keyakinan, dan motivasinya. Jenis penelitian
ini biasanya melibatkan wawancara mendalam, grup terfokus, atau observasi
untuk mengumpulkan data yang kaya akan detail dan konteks. Penelitian
kualitatif sering digunakan untuk mengeksplorasi fenomena kompleks atau untuk
mendapatkan wawasan tentang pengalaman dan perspektif masyarakat mengenai
topik tertentu. Hal ini sangat berguna ketika peneliti ingin memahami makna yang
melekat pada pengalaman seseorang atau ketika mereka ingin mengungkap alasan
yang mendasari perilaku orang tersebut. Metode kualitatif meliputi etnografi,
grounded theory, analisis wacana, dan analisis fenomenologis interpretatif.
Agus Wahyudi Riana, & Budi M. Taftarzani. (2020). Pengaruh Gadget Pada Interaksi
Sosial Dalam Keluarga. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2
No.2.
Castells, M. (2000). The Rise of The Network Society: The Information Age:
Economy, Society and Culture. Wiley
Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior.
United States: Allyn and Bacon
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:
Widya Padjadjaran