Anda di halaman 1dari 6

Analisis Kurangnya Minat Baca Artikel Ilmiah Pada Generasi Z

Anggirini L. Manullang1, Bernando A.Y. Tambunan2, Janisa Aulia, Rizki S. Muliana,


Putri Salsabila
Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Coresponden : tiovani manullang334@gmail.com

Pemenuhan Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Hera Chairunnisa, S.Sos., M.Si
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara keadilan seorang pemimpin
dalam memotivasi serta mendukung kinerja karyawan di Toko Perabot Lona Medan MMTC. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif atau penelitian yang menggunakan sumber data dari
beberapa penelitian sebelumnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Keadilan tetap menjadi topik penting dalam dunia bisnis.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya atau keselarasan antara bagian-bagian dan meletakkan
segala sesuatu pada tempatnya adalah aspek keadilan. Keadaan seimbang, tidak sepihak atau tidak
memihak akan dihasilkan dari keadilan. Sesuai dengan tujuan yang digariskan dalam sila kelima
Pancasila yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” keadilan akan terus diupayakan.
Definisi keadilan yang menurut Celcus adalah “tribuere cuique suum” dalam bahasa Inggris “to give
everybody his own” atau dalam bahasa Indonesia “ memberikan kepada setiap orang yang dia
empunya”. Keadilan adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi hak nya.

Kata kunci: Keadilan,Kepuasan,Etos Kerja

Abstract:
This study aims to analyze how the influence of a leader's justice in motivating and supporting
employee performance at the Lona Furniture Store Medan MMTC. The research method used is a
qualitative method or research that uses data sources from several previous studies. Data collection
techniques used are observation, interviews, and documentation. Justice remains an important topic
in the business world. Putting everything in its place or the harmony between the parts and putting
everything in its place is an aspect of justice. A state of balance, impartiality or impartiality will
result from justice. In accordance with the objectives outlined in the fifth principle of Pancasila,
namely "Social Justice for All Indonesian People", justice will continue to be pursued. The definition
of justice according to Celcus is "tribuere cuique suum" in English "to give everybody his own" or in
Indonesian "to give to everyone he has". Justice is giving everyone what is due.

Keywords: Fairness, Satisfaction, Work Ethic

1
Analisis Terkait Keadilan dalam Berbisnis Pemilik Toko Perabot Lona Terhadap Karyawannya

Pendahuluan
Generasi Z adalah generasi yang dari lahir berinteraksi dengan kemajuan teknologi.
Pengasuhan mereka bahkan banyak dibantu oleh teknologi dan internet. Terlahir antara tahun
1995 sampai 2012, mereka tidak sempat merasakan kehidupan tanpa teknologi dan internet.
Keberadaan teknologi dan internet menjadi elemen penting dari kehidupan dan keseharian
mereka. Bagi Generasi Z teknologi dan internet merupakan sesuatu hal yang harus ada, bukan
merupakan sebuah inovasi seperti pandangan generasi lainnya. Kemajuan teknologi dan
pesatnya arus informasi melalui internet telah mempengaruhi kehidupan Generasi Z. Mereka
terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan gadget yang mereka miliki, melihat informasi
tentang berbagai hal dari dunia luar melalui internet, bermain game dan bahkan berbelanja
melalui satu benda yang ada di dalam genggaman mereka yaitu smartphone (gadget). Hampir
semua Generasi Z memiliki smartphone ini baik yang kaya ataupun termasuk yang termasuk
kategori miskin, yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan . Bisa dikatakan semua
Generasi Z terpapar penggunaan smartphone setiap harinya. Tingkat ketergantungan Generasi
Z terhadap smartphone lebih tinggi dibandingkan terhadap televisi. Mereka akan lebih kesal
bila tidak dapat mengakses internet dibandingkan kehilangan uang jajan.
Kurnadi (2017) menyatakan bahwa, “Karya ilmiah adalah hal yang tidak asing bagi
mahasiswa. Sejak baru menyandang status mahasiswa saja, mereka sudah dihadapkan dengan
berbagai tugas seperti observasi, menganalisis, mengkritisi, dan lainnya yang pada akhirnya
adalah pembuatan karya ilmiah sebagai laporan.” Karya tulis ilmiah contohnya skripsi, tesis,
disertasi, makalah, artikel, dan jurnal. Informasi ilmiah pada dasarnya adalah jenis informasi
yang sulit untuk diperoleh, sebab untuk mendapatkannya diperlukan suatu proses tertentu.
Hal tersebut dikarenakan, penulis harus mempertanggungjawabkan karya tulis ilmiah secara
moral dan intelektual. Seseorang, ketika menulis karya tulis ilmiah pasti memiliki kebutuhan
informasi. Namun, seiring berjalannya waktu, informasi yang dibutuhkan mudah ditemukan
tanpa ada batasan waktu, tempat, biaya, atau batasan lainnya yang dapat menghambat upaya
pencarian informasi. Perkembangan teknologi informasi di era millennial membuat
masyarakat bisa mengakses informasi secara mudah dan cepat tanpa batasan waktu (Pratiwi,
2019). Kebutuhan informasi juga dialami oleh lintas generasi.
Pengalaman generasi x, y, dan z terutama kalangan akademisi yang mereka peroleh
pada saat mengerjakan karya tulis ilmiah akan menciptaka pengetahuan individu seseorang.
Pengalaman merupakan realitas dalam kesadaran (ide) yang terbentuk melalui akumulasi dari
interaksi sosial dalam realitas sosial (Prasetyawan, 2019; Maybee, 2014). Pengalaman
informasi dalam praktik informasi bersinggungan dengan tindakan yang dilakukan. Tindakan
tersebut termasuk mengumpulkan informasi melalui kegiatan seperti pengamatan,
perencanaan pencarian, pencarian langsung, penemuan informasi, penggunaan informasi, dan
evaluasi informasi. Kegiatan tersebut adalah literasi informasi. Literasi informasi adalah
kemelekan informasi yang dihubungkan dengan kemampuan dalam penggunaan
perpustakaan dan penggunaan teknologi (Pattah, 2014). Mereka membentuk sikap literate
dari kebiasaan sehari-hari, yaitu kebijaksanaan dalam pemanfaatan informasi dan kritis dalam
pengambilan keputusan (Suwanto, 2015). Literasi informasi dalam perspektif perilaku

2
Analisis Terkait Keadilan dalam Berbisnis Pemilik Toko Perabot Lona Terhadap Karyawannya

mengarah pada pengukuran literasi informasi. Adapun literasi informasi sesuai pendekatan
relasional mengamati pengalaman literasi informasi. Adapun Penelitian ini menganut model
perspektif relasional literasi informasi, yang menekankan pada pengalaman literasi informasi
individu.
Menurut Yates and Partridge (2014), literasi informasi dari perspektif relasional
menjelaskan bahwa orang yang melek informasi adalah orang yang mengalami literasi
informasi dalam berbagai cara, dan mampu menentukan sifat pengalaman yang perlu diambil
ke dalam situasi baru. Literasi informasi dalam perspektif relasional berfokus pada
pengalaman orang bukan pada kemampuan yang dimiliki individu. Seseorang yang
berinteraksi dengan informasi akan mendapatkan pengalaman informasi (Bruce, Somerville,
Stoodley, & Partridge, 2012). Literasi informasi perspektif relasional berfokus pada
pengalaman seseorang bukan pada kemampuan yang dimiliki individu. Pada penelitian kali
ini peneliti menganalisis pengalaman literasi informasi individu dalam penyusunan karya
tulis ilmiah. Literasi informasi ini disebut literasi informasi yang menggunakan konsep
belajar informasi, yang bertujuan menganalisis karakter individu saat menggunakan literasi
informasi untuk belajar. Literasi informasi sebagai pengalaman seseorang yang berbeda
dalam menggunakan informasi untuk belajar (Yates & Partridge, 2014). Pada penelitian kali
ini peneliti akan menganalisis pengalaman literasi informasi individu dalam penyusunan
karya tulis ilmiah.
Metode Penelitian
Ditinjau dari metode analisisnya penelitian ini tergolong penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang menggunakan sumber data dari beberapa penelitian sebelumnya serta hasil
wawancara dan hasil observasi untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara keadilan
seorang pemimpin dalam memotivasi serta mendukung kinerja karyawan di Toko Perabot
Lona Medan.
Objek Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian pada Toko Perabot Lona yang berlokasi di Jl.
Pancing Komplek MMTC Pasar V Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Oktober 2022.
Teknik Analisis Data
Berhubung objek yang diteliti langsung dalam bentuk wawancara maka dalam hal
penelitian ini, penulis dengan cermat memperhatikan semua isi dari pertanyaan dan hubungan
jawaban dari narasumber langsung, baik itu kata – kata, gerak gerik tubuh, serta istilah -
istilah yang dipakai sehingga diketahui bagaimana cara narasumber sebagai pemimpin dalam
melaksanakan keadilan dalam berbisnis dan memberi pengaruh pada kinerja karyawannya.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ditemukan adanya pengaruh positif
antara keadilan pemimpin dengan kepuasan kerja dan juga etos kerja dalam bisnisnya

3
Analisis Terkait Keadilan dalam Berbisnis Pemilik Toko Perabot Lona Terhadap Karyawannya

terhadap konsumen. Artinya keadilan yang dirasakan karyawan Toko Perabot Lona tergolong
baik. Keadilan yang dirasakan karyawan yaitu jadwal kerja yang diberikan secara adil,
penghargaan yang diterima karyawan cukup adil, pimpinan berusaha untuk mendengarkan
semua masalah karyawan sebelum membuat keputusan, semua keputusan kerja diterapkan
secara konsisten kepada semua karyawan, pimpinan memperlakukan karyawan dengan baik
pada saat membuat keputusan pekerjaan, pimpinan memberikan keadilan untuk keputusan
pekerjaan yang dibuat.
Berdasarkan hal tersebut pimpinan sebaiknya selalu bersikap adil kepada karyawan
agar terciptanya suasana kerja yang baik, adanya kepuasan kerja yang tinggi dan karyawan
memiliki komitmen yang tinggi untuk perusahaan dan dirinya sendiri. Semakin tinggi
keadilan dari pemilik Toko kepada para karyawannya maka akan membuat tingkat kepuasan
kerja karyawannya tinggi. Hasil ini sesuai dengan penelitian-penelitian yang dilakukan
sebelumnya yang mengatakan keadilan dalam bisnis tidak selalu berfokus pada konsumen
dan keuntungan, tetapi harus memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja para
karyawan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rokhman (2011) dan
Azarsetan dkk. (2013) yang mengemukakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap keadilan distributif yang dirasakan. Pemilik toko memberikan motivasi terhadap
para pekerja yang akan berpengaruh pada keberlangsungan bisnisnya tersebut seperti
pembagian jadwal kerja yang adil, pemberian gaji yang sesuai dengan beban dan tanggung
jawab pekerja, serta memberikan penghargaan terhadap pekerja yang mempunyai kinerja
yang tinggi dan berhasil menjual barang perabot melebihi target yang sudah ditentukan
produksi.
Hubungan antara Keadilan dengan kepuasan kerja menurut penelitian terdahulu yang
dilakukan Putra (2014) mengatakan bahwa keadilan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatimal et al.
(2011) mengatakan bahwa keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan dari Toko Lona ini,
ditemukan juga pernyataan bahwa makin tingginya tingkat keadilan membuat semakin
tinggi tingkat komitmen yang dimiliki para karyawan. Komitmen yang dirasakan karyawan
Toko Perabot Lona tergolong baik dapat dilihat dari karyawan tidak ingin berpindah ke toko
perabot lainnya dan malah pekerja dari toko ini sudah memiliki lebih banyak pekerja dalam
satu tokonya. Didapat pula pernyataan seorang karyawan harus selalu setia kepada
pekerjaannya juga merasa sangat senang untuk menghabiskan sisa karirnya bekerja di toko
yang memiliki prinsip adil yang tinggi serta mendukung motivasi kinerja yang baik.
Karyawan loyal terhadap pekerjaan yang diberikan dikarenakan adanya keadilan dan
penghargaan yang dirasakan oleh karyawan, karyawan puas dengan prestasi yang
didapatkan atas pekerjaannya dikarenakan lingkungan kerja yang baik dan nyaman,
hubungan antar karyawan sudah terjalin dengan baik dikarenakan adanya proses interaksi
dan komunikasi yang baik antar karyawan. Berdasarkan hal tersebut untuk meningkatkan

4
Analisis Terkait Keadilan dalam Berbisnis Pemilik Toko Perabot Lona Terhadap Karyawannya

hubungan kerjasama antar karyawan perusahaan dapat menciptakan dan merayakan tradisi –
tradisi perusahaan yang membuat seisi toko bergembira bersama dengan mengadakan
kompetisi – kompetisi kecil antar targeting para karyawan agar suasana lebih semarak dan
lebih mempererat hubungan antar karyawan Toko Perabot Lona tersebut.
Kesimpulan
Bisnis adil adalah suatu bentuk etika bisnis. Etika yang mempertanyakan, “Bagaimana
kondisi pekerja, bagaimana barang dibuat, bagaimana pula barang diperdagangkan”. Fair
trade juga ‘gerakan konsumen‘ sebab tanpa ada konsumen tidak akan ada transaksi. Peranan
konsumen yang secara kritis dan peduli terhadap nasib para pekerja, produsenmaupun
lingkungan hidup, akan mendorong terwujudnya bisnis adil. Di dalam dunia nyata, bisnis
yang selalu berbicara tentang efisiensi, kecepatan, ketepatan, kesederhanaan, dan terbaik,
kelihatannya cita-cita dari bisnis adil akan mendapat kesulitan. Perilaku etis dan
dkepercayaan dapat mempengaruhi operasi perusahaan. Kunci utama kesuksesan bisnis
adalah reputasinya sebagai pengusaha yang memegang teguh integritas dan kepercayaan
pihak lain.

Dari hasil dan pembahasan diatas bahwa semakin tinggi tingkat keadilan dalam suatu
perusahaan akan membuat semakin tinggi pula komitmen karaywan yang berada di toko
usaha tersebut. Keadilan yang dilakukan pemiliki Toko Perabot Lona tergolong baik karena
dilihat dari komitemn para karyawan yang merasa nyaman dan tidak ingin berpindah ke toko
perabot atau usaha lainnya. Bahkan toko usaha ini sudah berhasil memiliki beberapa cabang
dan karyawannya.

Saran
Keadilan bisnis harus dipertahankan dengan baik agar kita tidak kehilangan keadilan
yangsebenarnya. Jika dalam hal sehari - hari kita sudah terbiasa menerapkan keadilan yang
baik makaakan terbiasa atau terbawa hingga kita bekerja nanti. Keadilan bisnis merupakan
keadilan yang mempunyai banyak kaitan dengan kegiatan bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Bertens.K., 2000, Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta, Kanisius.


Keraf, Sony. 1998. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Jakarta : Kanisius
Panuju, Redi. 1995. Etika Bisnis. Jakarta, Gramedia Widiasarana Indonesia.

5
Analisis Terkait Keadilan dalam Berbisnis Pemilik Toko Perabot Lona Terhadap Karyawannya

https://www.kompasiana.com/kusumaindrapermana03/624703d7bb44867faa02f844/memahami-
tentang-keadilan-dalam-bisnis-dan-hak-hak pekerja#:~:text=Keadilan%20dalam%20bisnis
%20adalah%20sesuatu,berdirinya%20perusahaan%20yang%20bersikap%20keadilan.
https://www.academia.edu/9764634/KEADILAN_DALAM_BISNIS

Anda mungkin juga menyukai