Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI PADA GENERASI

MUDA

Farhana Izza Zakiatus Sholihah

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Malang

Email :hannaizza0@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan pendidikan anti


korupsi pada generasi muda .Data berupa kasus korupsi di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan menggunakan jenis
studi kasus deskriptif. Penelitian ini menggunakan generasi muda sebagai
sumber data yang peneliti peroleh dari internet. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan dokumentasi. Analisis data terdiri dari 3 tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Kata kunci : Korupsi, Penerapan, Generasi Muda

ABSTRACT

This study aims to analyze the application of anti-corruption education to the


younger generation. Data in the form of corruption cases in Indonesia. This
study uses a qualitative approach, and uses a type of descriptive case study.
This research uses the younger generation as data sources that researchers
obtain from the internet. Data collection techniques are carried out with
documentation. Data analysis consists of 3 stages, namely data reduction, data
presentation, and conclusion.

Keywords: Corruption, Application, Young Generation


PENDAHULUAN tidak sadar, korupsi sudah merasuk
kesegala sendi-sendi kehidupan
Indonesia akhir tahun 2015 bangsa kita. Perilaku dan tabiat ini
jumlah penduduknya sudah sangat susah luar biasa
melebihi 250 juta jiwa, dengan ditanggulangi, perlu upaya luar
jumlah penduduk sebanyak itu, biasa juga untuk membrangusnya
Indonesia termasuk kedalam dari bumi Indonesia. Salah satu
negara dengan populasi terbesar di langkah awal Indonesia untuk
dunia. Meskipun dengan jumlah menanggulangi korupsi dengan
penduduk 250 juta jiwa, tingkat membentuk Komisi
‘kebersihan’ dari korupsinya Pemberantasan Korupsi (KPK)
terbilang masih rendah. Menurut tahun 2002. Lembaga ini sudah
laporan terbaru dari Transparency memberikan harapan besar pada
International (TI) yang menyebut rakyat Indonesia untuk
bahwa rangking Indonesia masih memberantas korupsi. Dari
menempati posisi bawah untuk eksekutif, legislatif hingga
negara terbersih dari korupsi. yudikatif pernah merasakan ‘baju
Tahun 2014, Indonesia berada khas’ KPK itu, meskipun begitu,
diperingkat 107 dari 177 bersama KPK tidak bisa bekerja sendiri,
Argentina. Menempati peringkat karena lembaga ini hanya terfokus
ke-107, artinya Indonesia memiliki pada korupsi puncak ‘Gunung Es’.
skor 34 dengan skala 0-100. Untuk korupsi yang ‘recehan’
Bahkan tahun 1999, Indonesia belum tersentuh.
pernah menempati 5 besar negara
paling korup didunia. Sedangkan 3 Kita pasti sepakat bahwa
besar negara dengan predikat para foundingfather kita untuk
paling bersih korupsi adalah mengumandangkan proklamasi
Denmark (92), Selandia Baru (91), tidaklah mudah. Pengorbanan
dan Finlandia (89). harta benda, jiwa dan raga sudah
tidak terhitung jumlahnya. Kini
Fakta tersebut menunjukan sudah 73 tahun Indonesia
bahwa tantangan bangsa Indonesia menghirup udara kebebasan,
untuk membrangus korupsi masih pertanyaan dibenak kita adalah
terus berlajut. Saat ini, sadar atau mau sampai kapan kita akan
menunggu negara Indonesia deskriptif ini merupakan sebuah
‘hancur’ karena korupsi? Dimana metode yang menentukan dan
letak kesalahan kita sampai mencari sebuah ilmu pengetahuan
Indonesia menempati negara yang mana sesuai dengan
terkorup nomor 107 dari 177 penemuan berdasarkan fakta.
negara didunia? Pembrantasan Sehingga pada saat prakteknya,
korupsi yang dilakukan harus metode ini akan jauh lebih
mengena semua, tidak hanya kelas menekankan pada observasi yang
‘kakap’, tapi juga korupsi kelas dilakukan. Menurut Hidayat
‘teri’. Memang pekerjaan yang (2010), penelitian deskriptif
maha berat, tapi bukan tidak merupakan metode penelitian yang
mungkin, bila upaya preventifnya digunakan untuk menemukan
kita temukan, maka ‘bibit-bibit’ pengetahuan yang seluas-luasnya
korupsi akan tertanggulangi. Apa terhadap objek penelitian pada
usaha preventifnya? Usaha suatu masa tertentu.
preventif itu justru ada disekitar
kita, yaitu terletak dirumah, Penelitian ini bersifat
sekolah dan masyarakat. kualitatif. penelitian kualitatif
digunakan karena dalam
METODE mendeskripsikan penelitian
maupun analisis data, kajian dan
Berdasarkan latar belakang uraian dilakukan dengan cara
tersebut, penelitian berjudul penguraian dalam bentuk kata-kata
Penerapan Pendidikan Anti atau kalimat tertulis dengan tidak
Korupsi pada Generasi Muda mengutamakan angka. Penelitian
penting dilakukan untuk kualitatif disebut juga upaya untuk
menjabarkan penerapan yang menyajikan dunia sosial, dan
dapat dilakukan untuk membentuk perspektifnya di dalam dunia dari
generasi muda yang berkualitas segi konsep, perilaku, persepsi dan
dengan anti korupsi. Metode yang persoalan manusia yang diteliti.
digunakan adalah metode Meleong mendefinisikan bahwa
deskriptif yang merupakan metode penelitian kualitatif adalah suatu
pengumpulan data dimana data penelitian ilmiah, yang bertujuan
tersebut akan dikumpulkan secara untuk memahami fenomena dalam
detail mendalam, aktual, konteks sosial secara alamiah
tersistematis. Dalam sebuah dengan mengedepankan proses
penelitian umumnya akan interaksi komunikasi yang
dijelaskan beberapa permasalahan mendalam antara peneliti dengan
dan kondisi yang ada. Dapat fenomena yang diteliti.
disimpulkan bahwa penelitian (Herdiansyah, 2010:9)
Sumber data yang peraturan, kebijakan. Dokumen
digunakan adalah kasus-kasus yang berbentuk gambar misalnya
korupsi yang ada di Indonesia. foto, gambar hidup, sketsa dan
Yang mana masih kurangnya lain-lain. Dokumen yang
penerapan dari pendidikan anti berbentuk karya misalnya karya
korupsi membuat kasus korupsi seni, yang dapat berupa gambar,
tidak pernah selesai. Disini akan di patung, film, dan lain-lain. Studi
teliti bagaimana upaya penyuluhan dokumen merupakan pelengkap
yang dilakukan pada generasi dari penggunaan metode observasi
muda supaya sebagai generasi dan wawancara dalam penelitian
penerus, mereka tidak akan kualitatif.
melakukan perbuatan korupsi.
Analisis data mencakup
Penelitian ini tiga tahapan yang pertama adalah
menggunakan kasus korupsi reduksi ataupun penyaringan data
sebagai data. Di Indonesia, kasus dimana data yang dicari akan
korupsi sangat marak terjadi akibat dipilih sesuai kebutuhan peneliti,
masih kurangnya kesadaran kemudian dilanjutkan dengan
masyarakat dan ketegasan pihak penyajian data yang telah didapat
berwajib dalam mengatasi masalah dengan metode serta jenis
terrsebut. Untuk mendapatkan data penelitian dan setelahnya adalah
yang sesuai dengan penelitian penarikan kesimpulan yang
tersebut peneliti melakukan dijelaskan melalui hasil dan
pengamatan melalui jurnal dimana pembahasan.
terdapat penjelasan para ahli yang
memahami secara pasti korupsi HASIL DAN PEMBAHASAN
yang ada di Indonesia. Sehingga
Menerapkan Perilaku Anti
peneliti mendapatkan data yang
Korupsi Dirumah
sesuai dengan masalah penelitian.

Teknik pengumpulan data Keluarga adalah tempat


dilakukan dengan cara pertama seorang anak mengenyam
dokumentasi. Menurut Sugiyono pendidikan dan pondasi awal
(2013:240) dokumen merupakan dalam pembentukan karakter anak.
catatan peristiwa yang sudah Ibarat sebuah rumah, bangunan
berlalu. Dokumen bisa berbentuk yang pertama kali dibuat adalah
tulisan, gambar, atau karya-karya pondasi rumah, pondasi yang kuat
monumental dari seseorang. akan membuat rumah tidak mudah
Dokumen yang berbentuk tulisan roboh meski diterjang angin
misalnya catatan harian, sejarah kencang. Dirumah juga merupakan
kehidupan, kriteria, biografi, penanaman ideologi seseorang
terbentuk pertama kalinya. Oleh ayahnya, termasuk ibunya pun
karena itu, keluarga menjadi alat tidak diperbolehkan menaiki mobil
yang sangat efektif dan sangat RI-2, kecuali untuk acara
fundamental dalam menumbuhkan kenegaraan. Selain itu sikap jujur
budaya antikorupsi di Indonesia. dan menepati janji juga harus
menjadi pondasi dalam pendidikan
Bila melihat peran antikorupsi di rumah. Seperti
keluarga dalam membentuk kelanjutan kisah dari Mutia Hatta
karakter seseorang, maka semua tadi, bahwa Bung Hatta
anggota keluarga mempunyai mengajarkan kejujuran dan selalu
andil yang sama. Peran ayah dan menepati janjinya, karena Bung
ibu sebagai otoritas tertinggi dalam Hatta tidak pernah menjanjikan
rumah tangga menjadi sangat sesuatu kalau memang hal itu tidak
sentral, terutama peran ibu, karena dapat direalisasikan.
sebagian waktu anak dihabiskan
dirumah. Dari keluarga, Pola asuh antikorupsi ini
penanaman nilai-nilai karakter lebih lengkap bila diimbangi
termasuk didalamnya nilai dengan sikap hidup sederhana
kejujuran dan antikorupsi meskipun serba ada.
diteladani anak dari perilaku orang Kesederhanaan ini yang menjadi
tuannya. Seperti cerita yang ‘benteng’ bila diserang dengan
dituturkan oleh Ketua KPK non serangan-serangan uang, karena
aktif, Abraham Samad, yang bila orang bersikap sederhana
‘mencuri’ kapur tulis berjumlah 5 tentu akan berimbas pada rasa
batang, tapi ketika ibunya tahu, syukur dan cukup terhadap rezki
kapur yang ‘hanya’ berjumlah 5 yang sudah diberikan Tuhan yang
batang itu harus dikembalikan Maha Esa. Tentu kita tidak
karena untuk membelinya meragukan besarnya gaji-gaji
memakai uang negara. Bagi birokrat tingkat pusat, dari ratusan
generasi muda sekarang mungkin juta hingga milyaran tapi kenapa
hal itu sepele, tapi hal-hal sepele mereka masih saja mau menerima
itulah yang membentuk karakter uang hasil korupsi? Jawabanya
orang-orang besar didunia. karena mereka tidak mempunyai
rasa syukur dan rasa cukup
Kisah pendidikan terhadap gaji dan penghasilan yang
antikorupsi yang dilakukan sudah mereka dapatkan sebagai
dirumah juga diceritakan oleh abdi negara.
Mutia Hatta, anak sulung Bung
Hatta. Beliau mengisahkan kalau Hal ini bertolak belakang
mobil RI-2 hanya dipakai oleh dengan pendidikan yang dilakukan
oleh orang-orang besar didunia, berbohong untuk menghentikan
misalkan kisah dari Soichiro tangisannya, mereka berbohong
Honda, pendiri dari Honda Motor ada ‘orang gila’ atau ‘ada hantu’.
Jepang, yang tidak mau Perilaku dan kebohongan-
memberikan warisan pada anak- kebohongan kecil ini yang justru
anaknya, kecuali memberikan mengajarkan kepada anak bahwa
bekal kepada anak-anaknya untuk bohong itu hal yang biasa dan
sanggup berusaha sendiri. Padahal diperbolehkan.
Soichira mempunyai 43
perusahaan di 28 negara, dan yang Setelah melihat contoh-
lebih mencengankan lagi adalah, contoh kejadian nyata diatas, kunci
Soichiro lebih memilih untuk keberhasilan dari penanaman
tinggal dirumah yang sederhana. antikorupsi di rumah adalah
Hal ini bisa dimaklumi, karena dengan sifat ketauladanan,
masa kecil Soichiro penuh dengan kesederhanaan dan kejujuran dari
kerja keras dan kesederhanaan, orang tuanya. Sifat-sifat ini sangat
ayahnya saja hanya seorang pandai penting diimplementasikan
bersi yang mengelola bengkel dirumah, karena tidak semua orang
reperasi sepeda. tua ‘mampu’ melakukannya.
Kebanyakan orang tua bila
Sayangnya, di Indonesia memberikan nasihat yang baik
masih banyak keluarga yang tidak untuk anaknya mungkin semua
menerapkan pola asuh antikorupsi orang tua bisa melakukan itu, tapi
dan kesederhanaan dalam memberikan contoh yang nyata
rumahnya. Hal ini terlihat sangat dari perilaku orang tua memang
jelas dari budaya korupsi berbagai sangat berat tapi hal ini merupakan
‘versi’, budaya korupsi versi lain keharusan dan jurus yang ampuh
ini justru diajarkan orang tua yang untuk mendidik anak sejak dini
mungkin tanpa mereka sadari, mengenal kejujuran dan
mereka mendahului dengan keteladanan sehingga secara tidak
seringnya mengajari berbohong langsung mengajarkan anak
terhadap anak-anaknya, misalkan, prilaku antikorupsi.
ketika ada tamu yang datang
kerumah, si anak disuruh untuk Pembelajaran Anti Korupsi
mengatakan bahwa ‘ayahnya tidak Disekolah
dirumah’ padahal jelas-jelas
ayahnya ada dan bersama anaknya Sekolah merupakan rumah
dirumah. Contoh yang lain, kedua bagi anak-anak, karena
misalkan anak sedang menangis, dalam kurun waktu 6-10 jam sehari
maka orang tuannya akan mereka berada dilingkungan
sekolah. Selain rumah, sekolah
bisa menjadi tempat berseminya untuk menjadikan EQ dan SQ
budaya antikorupsi, hal ini bisa menjadi prioritas utama dalam
dilakukan dengan pendidikan pembentukan karakter peserta
karakter melalui pembentukan soft didik. Dari sistem pendidikan saja,
sklills para peserta didik. Robert K Indonesia menempati salah satu
Cooper, mengatakan bahwa apa peringkat terendah di dunia.
yang mereka tinggalkan Berdasarkan tabel liga global yang
dibelakang dan acapkali mereka diterbitkan oleh firma pendidikan
lupakan adalah aspek ‘hati’ atau Pearson, sistem pendidikan
kecerdasan emosi (EQ) dan aspek Indonesia berada disalah satu
‘ilahi’ kecerdasan spiritual (SQ). posisi bawah bersama Meksiko
Keseimbangan antara aspek IQ, dan Brasil. Tempat pertama dan
EQ bahkan SQ ini yang kedua ditempati Finlandia dan
menyebabkan Finlandia menjadi Denmark. Itulah kenapa, negara
negara percontohan dalam dunia Finlandia dan Denmark termasuk
pendidikan didunia. tiga besar negara terbersih dari
korupsi didunia.
Sistem pendidikan yang
dilaksanakan di Finlandia tidak Data diatas membuktikan
mengenal anak ‘pintar’ dan anak bahwa dunia pendidikan kita
‘bodoh’. Mereka tidak pernah masih tertinggal dan dalam
dipaksa untuk menguasai materi keadaan yang stagnan. Bahkan
tertentu, tapi mengarahkan potensi Mendikbud, Anies Baswedan
dan bakat yang ada pada seorang mengatakan “Peserta didik hidup
anak tanpa ada pemaksaan apapun. di abad ke-21, guru-gurunya hidup
Disana juga tidak pernah ada dan memperoleh pendidikan dari
perangkingan, selain itu, setiap abad ke-20, tapi ternyata, cara
kelas harus terisi maksimal 16 mengajar dan setting sekolah
peserta didik, sehingga masih menggunakan pola abad ke-
pembelajaran lebih intensif dan 19”. Artinya, masih banyak guru-
maksimal. Dan yang terpenting di guru yang mengajar dengan cara
Finlandia adalah pendidikan konvensional dan hanya
disemua jenjang gratis, benar- berorientasi pada nilai-nilai angka
benar gratis tanpa dipungut biaya dan meninggalkan makna.
apapun. Lalu bagaimana dengan Termasuk didalamnya budaya
dunia pendidikan kita? ‘kolonial’ yang masih ditemui,
yaitu budaya korupsi.
Bila melihat fakta dunia
pendidikan kita sekarang, rasanya Sudah menjadi rahasia
masih jauh api dari panggangnya umum bahwa dilingkungan
sekolah pun korupsi masih tetap menginstruksikan kepada Menteri
dengan mudah ditemui, dari Pendidikan untuk mengadakan
penerimaan peserta didik baru pendidikan yang berasaskan
sampai lulus, dari guru hingga semangat dan sikap antikorupsi.
peserta didik. Contoh kecil korupsi Dari Kurikulum 2006 hingga 2013
yang dilakukan oleh guru yaitu yang sekarang diimplementasikan
‘korupsi waktu’ yang dilakukan sebetulnya sudah mengarahkan
ketika bel sudah masuk, tapi guru peserta didik untuk mengarah
masuk kekelas 10-20 menit setelah kedalam pendidikan antikorupsi,
bel. Belum lagi ‘korupsi nilai’, tapi sebagus apapun kurikulum
demi untuk memudahkan peserta kalau guru yang menjadi ‘ujung
didiknya lolos SNMPTN pihak tombak’ pendidikan tidak mau
sekolah rela ‘merevisi’ nila-nilai merubah mindset nya maka
rapotnya. Sedangkan korupsi yang kurikulum yang sekarang akan
dilakukan oleh peserta didik percuma. Kita harus sedikit belajar
misalkan dengan ‘korupsi dari negara-negara yang berhasil
mencontek’. Mereka rela menurunkan angka korupsi dengan
melakukan segala sesuatu asalkan cara pendidikan.
nilainya bagus, tanpa melihat
proses memperoleh nilai itu Selain Finlandia, contoh
didapat dari mencontek ataukah ‘negara’ yang telah melaksanakan
kejujuran. Dunia pendidikan kita pendidikan antikorupsi di sekolah
(masih) tidak menghargai proses, dan telah menunjukan hasil yang
sehingga para pelakunya pun lebih signifikan adalah Hongkong.
mementingkan sifat pragmatisme, Hongkong melaksanakannya
kemudian yang baik dan yang semenjak tahun 1974 dan
kurang baik akan tercampur, dan menunjukan hasil yang luar biasa.
pastinya yang baik lama-lama akan Jika tahun 1974 Hongkong adalah
terseret kedalam kondisi yang ‘negara’ yang sangat korup dan
kurang baik. korupsi dideskripsikan dengan
kalimat from the womb to tomb,
Sebetulnya pemerintah maka saat ini Hongkong adalah
sudah berusaha untuk memasukan salah satu kota besar di Asia dan
‘doktrin’ antikorusi disekolah menjadi kota terbersih ke-15 di
sejak tahun 2004 lewat Instruksi dunia. Keberhasilan ini tidak
Presiden No 5/2004 tentang terlepas dari efek simultan dan
Percepatan Pemberantasan upaya pemberantasan korupsi dari
Korupsi, pada bagian Diktum ke- segala segi kehidupan, termasuk
11 (Instruksi Khusus) poin ke 7 pendidikan antikorupsi yang
pemerintah sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah
secara formal dengan didukung mengatakan TIDAK pada korupsi,
oleh kualitas guru yang memadai. itu yang sangat dibutuhkan oleh
Indonesia sendiri pada tahun 1999 Indonesia saat ini. Budaya
menempati posisi 5 besar negara antikorupsi di Indonesia memang
terkorup, sedangkan tahun 2014 masih rendah, kita harus mengakui
indonesia menempati posisi 107 itu. Peningkatan peringkat posisi
dari 177 negara, artinya bangsa Indonesia dari tahun 1999 hingga
kita bisa berubah kearah yang lebih 2014 tidak menjadi jaminan.
baik. Terlebih bagi seorang Secara umum, masyarakat kita
pendidik, tugas kita untuk belum sepenuhnya melakukan
melanjutkan perubahan itu, dengan pola asuh antikorupsi di rumah dan
cara membumikan budaya sekolah, tercermin dari perilaku
antikorupsi disekolah-sekolah. para orang tua dirumah dan guru
disekolah. Perbaikan terhadap
Bulan November kemarin situasi ini harus kontinyu dan
rakyat Indonesia dengan bangga sinergis antara semua stakeholder,
merayakan hari pahlawan, kita seperti pemerintah, lembaga-
bisa merefleksikan diri tentang lembaga yang terkait serta
perjuangan para patriot bangsa masyarakat sekitar. Orang tua
untuk mengusir para penjajah. selaku peletak pondasi karakter
Mereka rela berkorban nyawa anak harus menanamkan pola asuh
demi menegakan panji-panji antikorupsi dan pihak sekolah
kemerdekaan ditanah Indoenesia. yang merupakan rumah kedua
Sudah tidak terhitung berapa harus mengimplementasikan
jumlah korban jiwa yang jatuh dari kurikulum-kurikulum yang sudah
pihak Indonesia. Maka tidak heran, memberikan ruang untuk
sebagian pahlawan nasional mengajarkan antikorupsi dengan
merupakan mereka yang berani benar dan tepat sasaran.
mengangkat senjata untuk
menentang penjajah, dan rata-rata Mengacu pada tujuan dan
pahlawan nasional Indonesia target pendidikan antikorupsi
berasal dari kalangan militer. diatas, maka pembelajaran
Sekarang tentu bukan zamannya antikorupsi hendaklah didesain
lagi mengangkat senjata, lalu versi secara moderat dan tidak
pahlawan seperti apa yang indoktrinatif. Pembelajaran yang
dibutuhkan untuk Indonesia saat dialami peserta didik merupakan
ini? pembelajaran yang memberi
makna bahwa mereka merupakan
Pahlawan versi modern pihak atau warga negara yang turut
adalah mereka yang berani untuk serta memikirkan masa depan
bangsa dan negara ini kedepan, Sebagai orang tua dirumah,
terutama dalam upaya tentunya kita harus terbiasa dengan
memberantas korupsi sampai sikap ketauladanan. Anak-anak
keakarnya dari bumi Indonesia. tidak akan membutuhkan nasihat
Hanya dengan menempatkan yang terlalu banyak, mereka akan
peserta didik pada posisi inilah menilai sendiri apakah nasihat
pendidikan antikorupsi akan orang tuannya itu. Justru anak-
mempunyai makna penting bagi anak akan lebih ‘kena’ dengan
mereka, jika tidak mereka akan ketauladanan dibandingkan
cenderung beranggapan bahwa dengan nasihat tanpa tindakan.
pendidikan antikorupsi hanyalah Kita biasakan untuk menanyakan
urusan politik semata, sebab kepada anak ‘nak, tidak apa-apa
mereka bukanlah orang-orang mendapat nilai 6, asalakan didapat
yang melakukan korupsi dan dari kejujuran’ kita tinggalkan
belum tentu juga akan berbuat kebiasaan kita yang selalu
korup dimasa depannya. menuntut kepada anak harus
mendapatkan nilai bagus, tanpa
Dunia pendidikan kita melihat proses usaha mereka
dilapangan kadang hanya mendapatkannya. Kita harus
mengejar angka-angka tanpa belajar dari orang-orang besar
melihat nilai-nilai karakternya. dalam mendidik anak-anak
Kita sepakat, bahwa orang mereka, atau belajar dari negara-
Indonesia tidak kalah pintar negara besar dalam membenahi
dengan bangsa lainnya, tapi yang sistem pendidikan dan
membedakan bangsa lain punya pemerintahannya, tapi harus tetap
karakter yang kuat sehingga di ‘bumikan’ ke Indonesia. Seperti
negara mereka maju. Tapi ucapan Tan Malaka, ‘Belajarlah
pendidikan karakter kita justru dari Barat, tetapi jangan peniru
menjadi nomor dua, yang Barat. Melinkan jadilah murid dari
terpenting nilai angka-angka bagus Timur yang cerdas’.
diatas kertas tanpa melihat
prosesnya. Selain itu, hal yang Akhirnya, setelah bangsa
paling berpengaruh terhadap Indonesia jatuh bangun dan
keberhasilan pendidikan bertranformasi sejak Orde Lama,
antikorupsi dirumah dan sekolah Orde Baru hingga reformasi,
adalah sikap ketauladanan, bahkan sekarang keputusan ada dipundak
sikap ketauladanan orang tua kita untuk membersihkan bangsa
terhadap anaknya diabadikan Indonesia dari korupsi yang
dalam Al-Qur’an Surat Lukman merajalela, dimulai dari diri kita,
surat ke-31. keluarga sampai sekolah demi
menegakan pondasi yang kokoh Berdasarkan hasil dan
dalam membangun dan pembahasan diatas, dapat
memperjuangkan tegaknya disimpulkan bahwa pendidikan
Indonesia bersih dari korupsi. Kita anti korupsi sangat penting bagi
harus tetap optimis untuk menuju generasi muda untuk menuntaskan
pada perubahan ditengah kondisi kasus-kasus korupsi agar tidak
yang bobrok, kita harus belajar terjadi di masa depan.
tidak hanya memberikan nasihat
terhadap anak tapi juga Beberapa cara atau upaya
memberikan ketauladanan dan yang dilakukan adalah :
perilaku yang nyata.
1. Melakukan penyuluhan,
Dan yang terakhir, kita sosialisasi anti korupsi
harus terus mendukung KPK 2. Mengajarkan anak untuk
dalam perjuangannya menghadapi menerapkan perilaku anti
‘tikus-tikus berdasi’, sehingga kita korupsi dimanapun
menjadi masyarakat yang dengan 3. Memberikan kesadaran
setulus jiwa raga tentang akibat buruk yang
memvisualisasikan nilai-nilai terjadi karena korupsi
antikorupsi dirumah dan sekolah.
Mari kita menjadi pahlawan versi Maka dari itu, kita sebagai
modern (terlebih saya penerus bangsa harus ikut
mengingatkan pada diri saya berpartisipasi dalam membantu
sendiri) dan terus mengobarkan gerakan anti korupsi dan
semangat antikorupsi dari diri kita, menerapkan perilaku yang
dari rumah hingga sekolah dan menunjukkan kesadaran anti
sekarang juga. Dan kita juga harus korupsi dalam kehidupan sehari-
mendukung KPK dari ‘serangan- hari.
serangan yang sehalus sutra’ untuk
melemahkan KPK.

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

 Agustian, Ary Ginanjar. 2007. Rahasia Sukses Membangun


Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: Arga Publising.
 Saefudin, Arif dan Suyoko, Dwi. 2015. Pemuda dan Tawaran Solusi
Problematika Bangsa. Wonosobo: Gema Media.
 Harahap, Krisna. 2009.”Pemberantasan Korupsi Masa reformasi
(Suatu Tinjauan Historis)”. Historia: Journal of Historical Studies X.
Hlm 130 -140.
 http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67,
diakses tanggal 2 Desember 2015.
 http://www.dream.co.id/news/indonesia-masuk-daftar-negara-
terkorup-di-dunia-141208l.html, diakses tanggal 2 Desember 2015.
 http://nasional.tempo.co/read/news/2013/04/23/078475291/samad-
pendidikan-antikorupsi-dimulai-di-keluarga, daikses tanggal 5
Desember 2015.
 http://www.pesona.co.id/relasi/keluarga/cara.sederhana.mengajarkan
.anti.korupsi/003/001/90, diakses tanggal 5 Desember 2015.
 http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/27/15112050/Sistem.Pendi
dikan.Indonesia.Terendah.di.Dunia, diakses 5 Desember 2015.
 Montessori, Maria. 2012. Pendidikan Antikorupsi Sebagai
Pendidikan Karakter di Sekolah. Jurnal Ilmiah Politik Kenegaraan.
Vol 11, No 1. Hlm 293-301.

Anda mungkin juga menyukai