Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

Tentang

Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di
Kelas X Multimedia SMK N 1 Koto Baru.

Disusun Oleh

Oktavia Arianti

18020061

Dosem Pembimbing : Juliandry Kurniawan Junaidi, M.Pd

PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP PGRI SUMATERA BARAT)

PADANG 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat dan sangat berpengaruh
pada stiap kegiatan masyarakat karena dianggap sebagai suatu fasilitas yang dapat meringankan
pekerjaan serta dapat memudahkan setiap orang dalam berkomunikasi walaupun dengan jarak
yang sangat jauh. Saat ini di Indonesia, pembelajaran menggunakan bantuan teknologi informasi
telah diterapkan (Akmal dan Sisanto, 2018:198).

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah
kelompok splikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideology dan teknologi web 2.0
dan yang memungkinkan penciptaan dan penukaran “user-generated connect”.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi maka media sosial juga ikut
berkembang dengan pesat, hal ini terbukti dengan adanya aplikasi baru yang sangat mudah untuk
diakses bagi setiap penggunanya, misalnya saja instagram, telegram, tik tok, dan masih banyak
lagi. Saat ini pengguna internet bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja bahkan saat ini
yang dapat mengakses internet sebagian besar adalah para remaja khususnya pelajar.
Problematika motivasi belajar siswa saat ini semakin kompleks karena para pelajar saat ini candu
dalam penggunaan media sosial.

Motivasi belajar setiap siswa dapat dilihat dari prestasi dan perspektif kognitif dari siswa
itu sendiri, baik dikalangan pelajar sekolah dasar atau bahkan mahasiswa di perguruan tinggi
sekalipun. Paradigm dalam sebuah perkembangan teknologi adalah untuk membantu bahakan
untuk menstimulus belajar baik itu aspek kognitif ataupun psikomotor para peserta didik di era
modernisasi seperti saat ini, akan tetapi pada kenyataannya dengan adanya media sosial ini
membuat arus balik dimana mayoritas setiap pecandu media sosial menurunkan motivasi belajar
mereka (Lestari:2015). Melalui setiap problematika yang ditemui maka sangat dibutuhkan proses
analisis guna mencari setiap solusi dari factor yang menyebabkan kesulitan setiap peserta didik
dalam memahami sekaligus menyelesaikan setiap soal-soal sejarah, hal ini guna untuk
memudahkab setiap peserta didik agar tidak lagi merasa kesulitan dalam memahami dan
menyelesaikan setiap soal-soal sejarah yang disajikan.

Dari uraian latarbelakang diatas maka penulis berkeinginan untuk meneliti lebih dalam
tentang : Pengaruh Media Sosial terhadap minat belajar Siswa pada mata pelajaran
Sejarah di kelas X Multimedia SMK N 1 Koto Baru.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, makan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :
a. Seberapa besar pengaruh media sosial terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
sejarah di Kelas Multimedia SMK N 1 Koto Baru.
a. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui adakah pengaruh media sosial terhadap minat belajar Siswa pada mata
pelajaran sejarah di kelas X Multimedia SMK N 1 Koto Baru.
b. Manfaat Penelitian
1) penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan wawasan bagi guru, siswa, bahkan pada
masyarakat umum bahwa media sosial sangat membawa pengaruh besar terhadap minat
belajar siswa.
4. Tinjauan Pustaka

Minat merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
diluar diri dapat berupa seorang, suatu objek, suatu situasi, dengan sesuatu aktiivitas dan lain
sebagainya (Siagian, 2015:125). Minat lebih berkaitan erat dengan rasa lebih suka atau rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tersebut, tanpa ada yang menyuruh. (Slameto,
2003:180). Minat merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih, serius dan tidak mudah putus
asa dalam menghadapu tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat
dapat mengerti dan mengingatnya.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki minat menurut Walgito (2003:35) sebagai
berikut :
a. Adanya kecenderungan jiwa terhadap sesuatu yang diamati dan dipelajari.
b. Adanya rasa puas atau rasa tertarik dan perhatian terhadap sesuatu yanag sedang
dialami dam dihadapi.
c. Adanya rasa puas dan senang atau suka terhadap apa yang dihadapi
d. Adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang diamati
e. Adanya tujuan terhadap sesuatu yang diamati dan dipelajari.
5. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu sebagai
berukut:

a. Heuristit
Heuristic berasal dari kata Yunani “heuris-kein” yang berarti menemukan. Atau memperoleh
(Renier, 1997:113). Menemukan disini bukan berarti menemukan, tetapi didahului oleh
usaha mencari dan setelah ditemukan kemudian menghimpunya. Adapun hal yang di cari
pada tahap ini yaitu sumber, informasi dan jejak-jejak sejarah pada masa lampau baik dalam
bentuk data maupun dokumen. Heuristic adalah suatu seni, suatu teknik yang memerlukan
keterampilan dan sebenarnya juga tidak mempunyai peraturan-peraturan yang bersifat umum
(Renier, 1997:113).
Penemuan sumber dalam penelitian sejarah merupakan tahapan awal yang harus dilakukan
oleh seorang peneliti. Sumber disini terbagi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
Yang dimaksud dengan sumber primer adalah bila sumber atau penulis sumber menyaksikan,
mendengar sendiri (eye-witness atau aer-witness), atau mengalami sendiri (the actor)
peristiwa yang dituliskan dalam sumber tersebut. Sumber primer adalah sumber yang belum
di olah, atau belum di ganggu isinya (Abdullah,1984:7) . Adapun sumber primer dari
penelitian ini yaitu akta kelahiran dari JC Institute itu sendiri, yaitu berdasarkan akta notaris
Arminawan, SH. No 28 tanggal 28 Desember 2005, dan telah melakukan perubahan dibawah
naungan yayasan jari cendikia Indonesia berdasarkan Akta Notaris Wahida Septiani, SH. No.
10 tanggal 18 April 2011, legal formal SK Menkumham RI Nomor: AHU-3765. A. H. 01.
04. Tahun 2011. Tidak hanya itu, terdapat sumber primer lain dalam penelitian ini yaiu saksi
sejarah langsung atau pelaku sejarah berdirinya JC Institute yaitu Bapak Fajar Ruslan.
Sedangkan sumber sekunder adalah bila sumber atau penulis sumber hanya mendengar
peristiwa itu dari orang lain. dalam hal ini, harus dibedakan antara sumber sekunder dengan
sumber kontemporer (sumber sezaman). Untuk mudahnya, dapat dikatakan bahwa dalam
sumber sekunder, sumber tidak hidup sezaman. Sumber sekunder adalah sumber yang telah
di olah terlebih dahulu. Adapun sumber sekunder dari pemelitian ini yaitu berupa penelitian-
penelitian dahulu yang sejenis, serta orang-orang yang pernah mendengan peristiwa ini.
Berikut sumber sekunder dari perkembangan JC institute Sumatera Barat yaitu Profil JC
Institute, Jurnnal atau skripsi terdahulu serta para pegawai dari JC Institute yang bekerja
sampai saat sekarang ini maupun yang sudh tidak bekerja lagi.

b. Kritik sumber
Kritik sumber merupakan tahapan kedua dalam penelitian sejarah. Sumber yang telah
ditemukan melalui tahapan heuristic, harus di uji terdahulu. Pengujian ini dilakukan melalui
tahapan kritik sumber. Setelah kita mengetahui setelah tepat topik kita dan sumber sudah
terkumpulkan, maka tahap berikutnya adalah melakukan atau menentukan keaslian dari
sumber. Kritik sumber terbagi menjadi dua yaitu kritik eksternan dan kritik internal.
Kritik eksternal adalah menguji keabsahan sumber atau keaslian sumber. Kritik eksternal ini
dilakukan untuk menentukan sejauh mana otensitas sumber. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara melihat kapan dokumen itu dikeluarkan, bahan atau materi pembuatan dokumen seperti
dari kertas, tintan. Identifikasi terhadap tulisan atau penulisan dari dokumen yang kita
temukan, melihat apakah sumber itu asli atau sumber turunan serta melihat keutuhan sumber
misalnya apakah itu sumber yang asli atau hasil fotokopi.
Setelah kita selesai mengadakan kritik eksteren, dan hasil menetapkan bahwa sumber yang
kita hadapi itu ialah memang sumber yang kita cari, maka kini kita memasuki tahap kritik
internal. Kritik internal bertugas menjawab pertanyaa “apakah kesaksian yang diberikan
sumber itu kredibel atau dapat dipercaya?”. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan
penilaian intrinsic terhadap sumber, kemudian kita harus mencari data pendukung dari
sumber yang telah kita kritik kebenarannya. Dalam tahap ini kita harus menganalisa apakah
dokumen itu dapat dipercaya.
c. Interpretasi
Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut sehingga menjadi
satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagai fakta yang ada perlu disusun
agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur
logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena
akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis, interpretasi yang bersikap deskriptif
saja belum cukup.
Interpretasi atau penafsiran sering disebut biang bias subyektifitas. Sebagian itu benar, tetapi
sebagian salah. Benar karena, tanpa penafsiran sejarawan, data tidak bisa dibicarakan.
Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan keterangan dari mana data itu diperoleh.
Orang lain dapat melihatnya kembali dan menafsirkan ulang. Itulah sebabnya, subjyektifitas
penulis sejarah di akui, tetapi untuk dihindari.
Pada penelitian ini penulis akan menguraikan perkembangan dan sejarah berdirinya JC
Institute Sumatera Barat berdasarkan sumber-sumber yang telah di peroleh dan berdasarkan
hasil wawancara dari bapak Fajar Ruslan.

d. Historiografi
Historiografi merupakan tahap terakhir dalam penelitian sejarah. Historiografi adalah proses
penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah di seleksi kedalam bentuk
penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan
harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk
dibaca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa
penulisannya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti
pokok-pokok pikiran yang di ajarkan.
6. Rencana Skripsi

Penelitian dengan judul Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sejarah di Kelas X Multimedia SMK N 1 Koto Baru ini nanti akan terdiri dari
beberapa bab diantaranya :
Bab satu, berisikan tentang pendahuluan berupa latarbelakang masalah, tinjauan pustaka,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka analisis.

Bab dua, berisikan bagaimana pengaruh media sosial.

Bab tiga, menjelaskan , berisikan tentang Pengaruh media sosial terhadap minat belajar
siswa. Pada bab ini akan menjelaskan bahawa media sosial sangat berpengaruh terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

Bab empat, kesimpulan dimana nantinya pada bab ini akan dijelskan hasil dari penelitian
berdasarkan masalah yang diuraikan.
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2013. Statistik Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, K.,T. 2008. "Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa" Jurnal
Pendidikan Penabur . Volume 7(10). hlm. 13.

Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Astuti, Wiwin Wiji, FX. Sukardi, Partono.2012. "Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII

SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. Economic Education

Analysis Journal. Volume 1 (2). hlm. 2.

Aziz, Safrudin. 2015. Pendidikan Seks Anak Berkebutuhan Khusus.


Yogyakarta:Gava Media

Firdaus, Fiki. 2012. “Macromedia Flash 8 Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 2(1). Hlm.8.21

Anda mungkin juga menyukai