Anda di halaman 1dari 9

Proyek Riset

MEMBANGUN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA


BERDASARKAN PANCASILA

Disusun oleh :
Cantika Agasi Syahrani (1402223135)
Laras Hapsa Aulia (1402223150)
Maylaffasha Innara Chrismiadi (1402220035)
Nabila Faiza Hakim (1402220072)

Program Studi Akuntansi S1


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Telkom University

KEWARGANEGARAAN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
 Ringkasan
Pendidikan merupakan aspek penting bagi berlangsungnya kehidupan suatu bangsa.
Maka dari itu mutu pendidikan haruslah ditangani dengan serius. Mutu pendidikan
yang baik akan melahirkan insan yang baik pula.
 Latar Belakang
Menurut KBBI, pendidikan ialah proses pengubahan sikap atau atau laku seseorang
ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran
ataupun pelatihan. Pendidikan menjadi faktor penting yang tidak bisa diabaikan
begitu saja. Mutu pendidikan suatu bangsa juga dapat menjadi gambaran atas mutu
dari negara itu sendiri. Indonesia merupakan negara dengan kekayaan Sumber Daya
nya yang melimpah. Baik itu Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia.
Namun sayang karena faktanya Sumber Daya Manusia belum dapat memaksimalkan
potensinya. Masih banyak sekali masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Ada
banyak faktornya, namun faktor yang paling utama ialah mutu pendidikan dari
masyarakat Indonesia yang masih rendah. Ada banyak masyarakat yang terpaksa
harus berhenti sekolah karena tekanan ekonomi, pun juga ada yang dapat merasakan
bangsu pendidikan namun dengan kualitas yang sangat jauh dari kata layak. Ruang
kelas yang tidak mendukung, buku ataupun alat ajar lain yang tidak memadai, juga
pengajar yang ada. Rata-rata permasalahan itu terjadi di daerah terpencil. Daerah
yang sulit dijangkau, sehingga sering kali pemerintah lupa akan hal ini. Sangat jauh
berbeda keadaannya dengan daerah-daerah yang besar, daerah ibu kota, sungguh
ironis sekali bukan? Padalah dalam ideologi kita semua, Pancasila dalam sila ke-5
yakni “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sila ini dengan jelas
menyatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia sudah selayaknya, sudah
sepatutnya mendapatkan kesempatan yang sama. Kesempatan dalam segi pendidikan
maupun pekerjaan. Sudah seharusnya pemerintah juga kita sebagai rakyat Indonesia
menerapkan sila ke-5 ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus lebih melek
dan terbuka lagi mengenai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita sendiri,
Bangsa Indonesia. Karena jika bukan kita, siapa lagi? Maka dari itu marilah kita
menaikkan mmutu pendidikan di Indonesia dengan hal kecil terlebih dahulu, yakni
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui apakah Pendidikan di Indonesia sudah layak dan merata sesuai
dengan nilai – nilai Pancasila.
BAB 2
METODE PENELITIAN
Secara umum metode penelitian adalah sebuah prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh
untuk mendapatkan suatu pengetahuan ilmiah, baik itu yang baru maupun pengembangan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka metode penilitian memiliki fungsi yang sangat
penting dan menjadi pedoman dalam suatu penelitian agar dapat menghasilkan suatu karya
yang ilmiah dan dapat diterima secara umum. Adapun metode penelitian yang digunakan
dalam artikel ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah penelitian kualitatif. Menurut
Bogdan dan Taylor (1992), penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-
orang yang diamati. Jenis penelitian ini diyakini sangat cocok untuk digunakan pada
penelitian ini disebabkan berbagai alasan.
Di antara alasan-alasan tersebut adalah karena penelitian ini mencoba mengungkap
fenomena yang terjadi di Indonesia berkenaan dengan kualitas pendidikan secara
umum serta peran pendidikan pancasila terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.
Selain itu, metode ini sesuai bila peneliti hendak mendapatkan wawasan yang baru
tentang hal tersebut, karena sampai saat ini masih sedikit penelitian terhadap peran
pendidikan pancasila terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, utamanya dari segi
moralitas para pelajar.
2. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif ini intsrumen penelitiannya adalah sumber dokumen,
dimana sumber dokumen itu sendiri dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
 Dokumen resmi, yaitu berupa dokumen atau berkas yang dikeluarkan oleh
suatu lembaga secara resmi, misalnya rapor, nilai akhir semester, dan arsip
sejarah.
 Dokumen sekunder, berupa dokumen yang diperoleh selain dan sumber asli,
bisa orang lain atau berbagai media seperti surat kabar, laporan penelitian,
makalah, dan publikasi lainnya. Dokumen ini tidak memihiki nilai dan bobot
keaslian se-valid dokumen primer.
Berdasarkan jenis sumber dokumen tersebut, maka jenis sumber dokumen yang
digunakan pada penelitian ini adalah dokumen resmi dan dokumen sekunder. Hal ini
dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan sekarang ini untuk melakukan
observasi lapangan ataupun interview dengan para ahli yang bersangkutan.
3. Sumber Data
Menurut sumber datanya, data penelitian dapat digolongkan sebagai data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengambilan data langsung, seperti wawancara, observasi
lapangan, dan sebagainya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
melalui pihak lain, seperti buku-buku, jurnal, maupun penelitian sebelumnya yang
akan dikembangkan. Adapun pada penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah
data sekunder dengan tetap menjaga keaslian dan validnya data tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
Secara umum, teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah-langkah yang
ditempuh peneliti untuk memperoleh data kegiatan penelitian. Berdasarkan jenis
penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif, maka ada beberapa teknik pengumpulan data
yang sering digunakan, antara lain wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi
pustaka, dan focus grup discussion. Namun pada penelitian ini peneliti hanya
menggunakan teknik studi pustaka karena dianggap paling cocok dan relevan dengan
topik serta keadaan yang terjadi sekarang ini. Peneliti melakukan studi pustaka
dengan menganalisis data-data yang bersumber dari buku-buku, jurnal, arsip
penelitian, internet, dan berbagai sumber lainnya dengan tetap memperhatikan
keaslian dan validnya data tersebut.
5. Teknik Analisis Pengumpulan Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan metode induktif. Dimana
penelitian ini tidak menguji hopetesis akan tetapi lebih merupakan penyusunan,
penggabungan, serta penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan
sehingga menghasilkan objek kajian yang baru. Analisis dilakukan lebih intensif
setelah semua data yang diperoleh melalui studi kepustakaan sudah memenuhi dan
dianggap cukup untuk diolah dan disusun menjadi hasil penelitian sampai dengan
tahap akhir yakni kesimpulan penelitian.
BAB 3
ANALISA

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah
dunia," kutip Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.. Pendidikan memiliki peranan
yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnya
manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Kondisi
pendidikan di Indonesia saat ini dapat dilihat pada hasil penelitian tentang kualitas
pendidikan beberapa negara yang telah dilakukan oleh World Population Review,
pada tahun 2021 lalu. Indonesia masih berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara
yang masuk dalam pemeringkatan tingkat pendidikan dunia. Selain itu berdasarkan
data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per 31 Desember 2021 penduduk
Indonesia yang tidak atau belum sekolah cukup besar, yakni 64,15 juta jiwa. Data data
tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh dari kata sempurna dalam hal
mutu Pendidikan. Padahal hak anak untuk mendapatkan pendidikan telah diatur dalam
Undang-undang Dasar 1945 di Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi: 'Setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan.'
Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan rendahnya mutu Pendidikan di
Indonesia seperti pada proses pembelajaran ataupun metode pembelajaran yang
digunakan tidak mendukung para siswa untuk mengembangkan bakat-bakatnya.
Belum lagi kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia menyebabkan tidak semua
anak mempunyai kesempatan belajar yang sama. Dana pendidikan yang tidak merata
terutama pada Indonesia bagian timur merupakan salah satu faktor utama mengapa
pendidikan di Indonesia tidak merata. Sedangkan menurut UUD 1945 ayat (2) yang
berbunyi: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya”.
Pendidikan yang layak di Indonesia yaitu ketika fasilitas dan perhatian pemerintah
khususnya menteri pendidikan memperhatikan masyarakat-masyarakat kecil yang ada
di daerah terpencil, tak terjangkau oleh penglihatan dinas pendidikan daerah setempat
agar lebih memerhatikan mereka, seperti memberikan fasilitas guru dengan upah yang
layak serta memperhatikan kesejatheraan guru. Jasa guru dan peran serta orang tua
juga dalam menghadapi pendidikan sangat penting, seperti membuat pelajaran atau
cara mengajar yang dapat mempersuasi murid untuk semangat belajar. Mereka
dituntut harus aktif dan terampil serta update dalam memberikan informasi baru
kepada anak-anaknya. Siswa juga diminta untuk aktif dalam menyampaikan hak-hak
yang harus didapatkannya. Karena tanpa adanya fasilitas sarana dan prasarana yang
mendukung seperti sesederhana akses jalan dari tempat tinggal pelajar ke sekolah
tidak memungkinkan pendidikan akan berjalan dengan layak.
Lalu pendidikan yang layak adalah Pendidikan yang mempelajari serta
mengimplementasikan ajaran sesuai norma-norma pancasila dan sesuai syariat agama
yang berarti tidak hanya mengajarkan anak untuk menjadi pintar, tapi menjadi anak
cerdas dan bijak, tidak hanya menjadikan nilai sebagai tolak ukur kemampuan
seseorang tapi mengajarkan juga mengenai moral dan etika yang berlaku di
masyarakat seperti sikap yang baik, patuh, dan taat aturan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa orang-orang yang melakukan korupsi
bukanlah orang yang tidak terdidik, melainkan orang yang memiliki pengetahuan
yang tinggi hanya saja kurang dari segi moral dan akhlak. Oleh karenanya, pendidikan
Pancasila menjadi jawaban diluar pendidikan agama. Pendidikan Pancasila
diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi dan segala
bentuk penyimpangan pendidikan di Indonesia. Tak heran pendidikan Pancasila
diajarkan disetiap jenjang pendidikan.
Berkaitan dengan upaya-upaya yang dilakukan tersebut, maka semua itu tidak akan
berhasil tanpa sinergi bersama. Dalam hal ini, Bangsa Indonesia seharusnya kembali
kepada nilai-nilai luhur Pancasila agar dapat mencapai tujuan negara Indonesia yang
termuat dalam UUD 1945 sehingga dalam penerapannya, Pancasila dapat menjadi
pedoman dan dasar bagi Bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara tanpa mengesampingkan nilai-nilai agama.
Adapun beberapa pembahasan dan hasil dari laporan ini adalah :
1) Kualitas Pendidikan di Indonesia
a. Kemampuan baca (literasi) siswa rendah
Kemampuan baca siswa Indonesia berada dalam kelompok kurang
bersama dengan negara-negara seperti Saudi Arabia, Maroko, Kosovo,
Republik Dominika, atau Kazakhstan dan Filipina. Apabila dirata-
ratakan, kemampuan baca negara-negara OECD berada di angka 487,
sementara skor Indonesia berada pada skor 371. Peringkat pertama
diraih China (skor 555), kemudian diikuti Singapura (skor 549) dan
Makau (skor 525). Indonesia pertama kali mengikuti tes PISA pada
tahun 2000 dan berhasil memperoleh skor 371 untuk kemampuan baca.
Kemudian mengalami peningkatan menjadi 382 pada tahun 2003, 393
pada tahun 2006, dan 402 pada tahun 2009. Selanjutnya, Indonesia
terus mengalami penurunan menjadi 396 pada tahun 2012, 397 pada
tahun 2015, dan titik terendah yaitu 371 pada tahun 2018.
b. Skor matematika dan sains dibawah rata-rata
Kemampuan matematika dan sains siswa Indonesia juga berada dalam
posisi kurang jika dibandingkan dengan negara-negara
tetangga. Apabila dirata-ratakan, skor PISA negara anggota OECD
untuk matematika dan sains adalah 489. Indonesia telah mengikuti tes
PISA sejak tahun 2000 dan pada tahun 2018 skor PISA Indonesia
untuk matematika adalah 379, serta sains pada skor 396. Sebagai
pembanding, China dan Singapura menempati peringkat tinggi untuk
skor matematika dengan skor 591 dan 569. Pada tahun 2003, skor
PISA Indonesia di bidang matematika mencapai angka 360, kemudian
naik menjadi skor 371 pada tahun 2009, dan 375 pada tahun 2012.
Indonesia mencapai puncak pada tahun 2015 dengan skor 386,
kemudian mengalami penurunan Kembali pada tahun 2018 yaitu 379.
2) Degredasi Moral dalam Pendidikan di Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), degradasi adalah penurunan,
kemunduran, atau kemerosotan. Sedangkan moral adalah akhlak, budi pekerti,
susila, atau ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Jika diinterpretasikan, maka
degradasi moral merupakan penurunan atau kemerosotan terhadap budi pekerti
atau akhlak yang terjadi pada seseorang atau sekelompok orang.
Dewasa ini, ada banyak fenomena yang terjadi di Indonesia yang menjadi
penyumbang besar dalam hal kemerosotan moral khususnya dalam dunia
pendidikan. Adapun fenomena-fenomena tersebut adalah sebagai berikut:
 Budaya hedonisme yang tinggi
 Pola berpakaian yang semakin minim
 Menurunnya sikap sopan santun kepada orang tua, guru dan orang lain
3) Pentingnya pendidikan Pancasila terhadap Peningkatan Moral Bangsa
Indonesia
Jika dilihat dari segi birokrasi pemerintahan, runtuhnya moralitas para pejabat
merupakan cerminan lunturnya nilai-nilai Pancasila di negara yang kita cintai
ini. Fakta yang ada sekarang ini adalah merebaknya kasus korupsi di segala
lini pemerintahan baik pusat maupun daerah, kasus narkotika yang semakin
banyak, pelaksanaan kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat dan kasus
pornografi yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Bahkan, di beberapa stasiun televisi memperlihatkan bahwa ada beberapa
anggota DPR yang tidak hafal urutan, lambang, dan isi dari Pancasila. Fakta
ini menunjukkan bahwa pada zaman sekarang ini, pendidikan Pancasila sangat
urgen untuk direvitalisasi kembali agar identitas bangsa Indonesia mampu
kembali tercitrakan baik dari dalam maupun luar negeri (Aryanta, 2019).
Hal itu menunjukkan bahwa, dibanding krisis atau penurunan kualitas
pendidikan, justru yang lebih mengkhawatirkan adalah merosotnya moral
bangsa Indonesia. Orang-orang yang berpendidikan tanpa moral hanya akan
menjadi beban besar terhadap keutuhan bangsa ini. Para koruptor merupakan
orang-orang pintar yang dilahirkan oleh pendidikan, namun tidak dibekali
dengan moral yang mendukung kepintarannya, sehingga bukannya membawa
kesejahteraan, mereka malah menjadi sumber dari kehancuran bangsa ini.
4) Peranan Pendidikan Pancasila terhadap Kualitas Pendidikan di Indonesia
Pendidikan pancasila memiliki peranan penting disamping pendidikan agama
untuk menanamkan nilai-nilai pancasila kepada generasi penerus Indonesia.
Dari segi kualitas pendidikan, Indonesia berada jauh dibanding negara lain
disebabkan bukan karena metode ataupun pembelajarannya, melainkan moral
pelajar dalam menanggapi pendidikan. Pengembangan nilai-nilai Pancasila di
dalam pendidikan, seharusnya tidak sebatas pada pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), namun pengembangan nilai-nilai
Pancasila harus dilakukan di setiap mata pelajaran. Pola pendidikan dan
pengajaran yang dilakukan tidak hanya berdasar pada soal dan jawab, namun
pola pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter peserta didik.
BAB 4
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan modal utama dalam membangun suatu bangsa, dalam
mewujudkan cita cita bangsa yaitu terwujudnya masyarakat adil, makmur, dan
sejahtera perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan pancasila memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas
pendidikan di Indonesia. Dalam pendidikan selain kualitas pengetahuan yang diukur,
ada parameter yang sangat berpengaruh dibanding pengetahuan itu sendiri. Dilihat
dari tingkat pelanggaran yang terjadi di Indonesia, seperti korupsi, kolusi, nepotisme,
dan lain-lain, maka penyumbang nama terbesar adalah kalangan yang berpendidikan.
Hal ini menunjukkan bahwa, Indonesia memiliki banyak orang-orang yang
berpendidikan, hanya saja ada sesuatu yang salah terhadap pendidikan yang telah
mereka peroleh yaitu kuarangnya pendidikan moral. Hal itu menunjukkan bahwa
moral dan pengetahuan tidak boleh berdiri sendiri melainkan harus saling melengkapi
agar dapat meningkatkan kualiatas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya untuk
mendapatakan pendidikan moral adalah pendidikan pancasila. Dengan adanya
pendidikan pancasila, maka nilai-nilai moral yang tertuang dalam setiap sila dalam
pancasila diharapkan dapat mengakar pada diri bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,
pendidikan pancasila dapat kita jumpai di setiap jenjang pendidikan di Indonesia.
Hanya saja, pengembangan nilai-nilai Pancasila di dalam pendidikan, seharusnya
tidak sebatas pada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
namun pengembangan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan di setiap mata pelajaran.
Pola pendidikan dan pengajaran yang dilakukan tidak hanya berdasar pada soal dan
jawab, namun pola pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter peserta
didik. Sehingga, diharapkan kepada pemerintah untuk turut fokus dalam implementasi
pancasila dalam setiap bidang, baik itu pemerintahan maupun pendidikan guna
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Razi, Fachru (2020). Peran Pendidikan Pancasila Terhadap Kualitas Pendidikan di


Indonesia.
https://www.kompasiana.com/fachrurazi/5ead304d097f3660de16dbd2/peran-
pendidikan-pancasila-terhadap-kualitas-pendidikan-di-
indonesia?page=all&page_images=1

Azizah, Biyanka. 2016. Degradasi Moral Bangsa Indonesia. [Online] Available at:
https://www.kompasiana.com/biyanka/5742766d949773c304e0b781/degradasi-
moral-bangsa-indonesia

Aryanta, I Kadek Darsika. 2019. Revitalisasi Moral Pancasila. [Online] Available at:
http://www.balipost.com/news/2019/06/07/77127/Revitalisasi-Moral-Pancasila.html

https://www.unicef.org/indonesia/id/pendidikan-dan-remaja

https://dataindonesia.id/ragam/detail/penduduk-indonesia-paling-banyak-lulusan-
sd#:~:text=Jumlah%20Penduduk%20Indonesia%20Berdasarkan%20Pendidikan&tex
t=Penduduk%20Indonesia%20paling%20banyak%20merupakan,jiwa%20per%2031
%20Desember%202021.

Anda mungkin juga menyukai