Anda di halaman 1dari 16

Peran Mahasiswa dalam Manajemen Sekuriti

Di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Manajemen Sekuriti

Disusun Oleh :

Putri Nursyifa Hepi 201910415283


Mutiara Rizkyna 201910415382
Muthia Septi Agnia 201910415422
Khalda Rahadatul Aisy 201910415201

Kelas : 5A2
Dosen Pengampu :
Sri Rejeki S.Kom., M

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2021
ABSTRAK

Mahasiswa harus menyadari pentingnya peran mereka di dalam kampus maupun dalam masyarakat.
Mahasiswa juga harus menyadari pentingnya hubungan antara individu dan masyarakat. Manusia
adalah milik masyarakat, dan mahasiswa adalah bagian dari kampus. Mahasiswa tidak dapat hidup
terisolasi sepenuhnya dari kehidupan bermasyarakat. Bahkan seorang mahasiswa yang sedang
menuntut ilmu di perguruan tinggi pasti memiliki hubungan dengan orang lain. Mereka dapat
memainkan peran penting dalam meningkatkan dan memperkuat dalam kampus maupun masyarakat.
Fakta sederhananya adalah bahwa kita berdiri, dan terpecah belah kita jatuh. Masyarakat adalah
manifestasi dari keberadaan yang bersatu, dan mahasiswa adalah bagian dari masyarakat. Karena itu,
pria dan wanita dari segala usia dan profesi harus melakukan yang terbaik untuk melayani masyarakat.
Belajar adalah pekerjaan utama siswa. Tetapi, karena awet muda dan energetik, mereka dapat
melibatkan diri dalam berbagai bentuk pekerjaan sosial di waktu luang mereka, dan di saat-saat krisis.
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu sendiri.
Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring
dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman
purba atau Kaman batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk
membuat alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya Manajemen kemudian
berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh oleh manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terns tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.
Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree
yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi managere yang artinya menangani.
Managere diterjemahkan ke bahasa inggris to manage (kata kerja), management (kata benda),
dan manager untuk orang yang melakukannya. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut G.R Terry manajemen adalah suatu proses khusus
yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasarn yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan lainnya.

Manajemen menjadi populer pada tahun 1950-an, yaitu manajemen yang banyak
memberikan perhatian terhadap hubungan kemanusiaan kepada para karyawan. Penekanan
kebutuhan-kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi melengkapi pendekatan klasik,
sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas. Aliran hubungan manusia mengutarakan
bahwa perhatian terhadap para karyawan akan memberikan keuntungan. Konsep makhluk sosial
tidak menggambarkan secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja. lingkungan
sosial di tempat kerja hanya salah satu dari beberapa faktor yang saling berinteraksi yang
mempengaruhi produktivitas.

Manajemen dapat dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungannya dalam proses mengubah input atau masukan sumber daya menjadi output atau
keluaran produk. Manajemen sumber daya manusia bukanlah merupakan hal yang timbul secara
mendadak. Sudah sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu manajemen
sumberdaya manusia sebenarnya juga dilakukan. Sumber daya manusia mempelajari tentang
pengertian manajemen, tujuan manajemen, manfaat manajemen dan umumnya pada lingkup
manajemen sebuah organisasi. Kegiatan sumber daya manusia yang harus dilakukan yaitu
kegiatan perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), pengendalian (controlling), dan
pengevaluasian (evaluating) dalam organisasi yang akan dijalankan oleh sebuah lembaga.
(Muhammad, 2017: 1).

Mahasiswa sebagai pelaku utama dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna


yaitu sekumpulan manusia intelektual yang memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih,
positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut
tanggung jawab akademisnya dalam menghasilkan buah karya yang berguna bagi kehidupan
lingkungan. Fatwa dalam Syam (2005) menyatakan bahwa mahasiswa merupakan kelompok
generasi muda yang mempunyai peran strategis dalam kancah pembangunan bangsa karena
mahasiswa merupakan sumber kekuatan moral bagi bangsa Indonesia.

Di kampus, mahasiswa di tuntut harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa
sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi
yang ada di kampus. Dengan berorganisasi bisa menunjukkan bahwa mahasiswa mampu
memberikan dampak yang baik di lingkungan kampus. organisasi mahasiswa berfungsi untuk
melatih mahasiswa agar siap terjun ke masyarakat. Dalam organisasi kemahasiswaan, mahasiswa
dituntut untuk berani mengemukakan pendapat, berani mengambil keputusan dengan cepat,
memiliki kekuatan tanggung jawab, dan menumbuhkan keterampilan kewarganegaraan.
manajemen organisasi adalah mendapatkan hasil kerja yang baik dalam aktivitas kelompok bisa
melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien, sehingga sangat penting keberhasilan sebuah
organisasi untuk mencapai tujuan yang baik dan profesional.

Manajemen Sekuriti (Manajemen Keamanan) adalah langkah-langkah yang perlu


dilakukan dalam upaya penyelenggaraan keamanan dan upaya pencegahan kerugian agar tidak
terjadi gangguan ataupun ancaman di lingkungan masyarakat. Dasar atau standar kerja adalah
secara efektif dan efisien. Menurut (Hadiman, 2008), secara umum manusia sebagai individu
pada dasarnya mempunyai hasrat yang primer dalam kehidupannya, yaitu hasrat untuk
mendapatkan pangan dan hasrat untuk keamanan diri atau mempertahankan diri demi
kelangsungan hidupnya. Adapun tujuan adanya manajemen sekuriti ( keamanan ) ialah menjamin
agar asset ( gedung, perangkat mesin ), sumber daya manusia ( karyawan, visitor ), dan sistem
informasi ( data, program aplikasi ) agartetap aman. Selain itu, tugas dan fungsi sekuriti adalah
menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau Kawasan kerja dari setiap
gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran lainnya atau peraturan kerja perusahaan
baik keamanan fisik, personel,maupun informasi.
BAB II

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan
untuk menjelaskan fenomena secara mendalam (Kriyantono, 2010). Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa.

Metode kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai


situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek
penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat,
model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Model desain
penelitian penelitian kualitatif merupakan desain penelitian yang digunakan untuk makna dalam
proses-proses komunikasi linier (satu arah), interaktif, maupun pada proses-proses transaksional.

Penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut
Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada
filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik
pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian
deskriptif kualitatifbertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan
menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal
mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian.

Djam’an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena
peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat
deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang
suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambargambar, gaya-gaya, tata
cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya.
BAB III

PEMBAHASAAN

A. Peran Mahasiswa Dalam Kampus

Peran mahasiswa selalu tertulis dan tercatat disetiap sendiri sejarah perjalanan Indonesia.
Melalui perkumpulan, organisasi-organisasi, pergerakan pemuda dan yang paling diingat adalah
perjuangan tentara pelajar yang pada akhir nya berubah menjadi Resimen Mahasiswa dewasa
ini.

Sebagai bagian dari akademisi bangsa Indonesia sangat membutuhkan sumbangsih


tenaga dan fikiran untuk memajukan bangsa Indonesia di era digital saat ini terlebih lagi saat
menghadapi revolusi industry 4.0. Revolusi Industri merupakan sebuah perubahan secara besar-
besaran di berbagai bidang kehidupan manusia seperti manufaktur, pertanian, pertambangan,
transportasi, serta teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan-perubahan yang terjadi
akan memiliki dampak pada kondisi ekonomi, sosial, dan budaya yang ada di dunia khususnya
Indonesia.

Seperti yang disampaikan oleh Menristekdikti dii era revolusi industri 4.0 ini penting
sekali peran perguruan tinggi untuk membekali mahasiswanya dengan berbagai softskill yang
dapat mengembangkan potensi serta kreativitas dan juga inovasi. Sehingga nantinya ketika lulus
para mahasiswa tersebut dapat bersaing serta membuka lapangan kerja baru . Hal ini turut
diperkuat oleh pernyataan Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi yang mengatakan bahwa mahasiswa merupakan pemeran utama dalam menghadapi
tantangan revolusi industry 4.0. Oleh karenaya mahasiswa harus mengembangka potensinya
semaksimal mungkin selama kuliah di kampus, tidak hanya di bidang kaademik namun juga
kreativitas dan inovasi.

Peran memiliki arti fungsi atau perilaku, yang memiliki status atau posisi tertentu. Peran
mahasiswa dikampus dapat dilihat dari tidak aktif dan tidaknya mahasiswa tersebut dikampus,
dalam kampus dunia mahasiswa diwajibkan dapat mengajukan kampus baik itu melalui
organisasi – organisasi yang berjalan dikampus maupun mengikuti mengikuti berjalan dikampus.
Generasi yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan, sehingga mahasiswa harus memiliki sifat
yang tangguh, menjaga nilai-nilai masyarakat, jujur, adil begitupun dalam kehidupan
bermasyarakat, mahasiswa yang diminta berfikir secara ilmiah dan selanjutnya dapat
menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.

Didunia kampus banyak ditemukan beragam gaya hidup mahasiswa dimana ada yang
nongkrong dihalaman kampus saat habis jam perkuliahan, ada yang duduk di kantin, melakukan
kerja kelompok, membuat tugas, berbincang, bediskusi dan yang sering kita temui yaitu
berorganisasi. Nongkrong merupakan gaya hidup yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa
dilingkungan kampus, hal ini disebabkan karna tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan diwaktu
senggang sehingga mereka merasa bosan dan memilih untuk berkumpul bersama teman – teman.
Banyak orang menganggap bahwa kegiatan ini hanya membuang – buang waktu dan tidak
bermanfaat, tetapi bagi mereka yang sering nongkrong malah menganggap bahwa disaat inilah
mereka bisa membagi waktu bersama teman, beristirahat, bahkan adapula yang berdiskusi dan
membagi pegetahuan walaupun tidak berhubungan dengan perkuliahan.

Bagi mahasiswa yang duduk dikantin juga tidak jauh beda dari kata nongkrong, bedanya
ada yang makan, ada yang wi-fian sambil ngerjain tugas kampus dan ada juga ngobrol sambil
menunggu menunggu jam kuliah dimulai kembali. Sedangkan bagi mahasiswa yang aktif dalam
organisasi mereka cenderung sibuk dengan organisasi yang dijalaninya, mereka umumnya juga
melakukan diskusi, kerja sama setelah jam perkuliahan, bedanya mereka mempunyai ruangan
sendiri dalam berdiskusi.

Peran organisasi sangat utama dalam suatu kampus, dimana dengan adanya organisasi
yang berjalan dikampus maka mahasiswa dapat berpartisipasi lebih aktif di kampus dalam
mengutarakan pendapat dan mengarahkan mahasiswa lain untuk lebih aktif, dapat mengalirkan
minat dan hobi untuk memperluas pengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat
memberikan bukti kepada masyarakat bagaimana perannya dikampus bahkan dimasyarakat.
Sehingga masyarakat tidak berfikir bahwa mahasiswa hanya pergi dan pulang sesukanya dan
tidak mentaati peraturan yang berlaku di lingkungan kampus.

Mahasiswa memiliki peran penting dalam kampus dunia, peran mahasiswa tidak hanya
sebagai pelajar tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan organisasi yang berjalan
dikampus. Mahasiswa yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan dalam pembangunan kampus
dimana mahasiswa harus menerapkan segala yang diperoleh dibangku perkuliahan dan dapat
terjun langsung kedalam masyarakat.

Berbicara tentang mahasiswa tidak akan pernah ada habisnya, dalam konteks mahasiswa
kuliahan bukan hanya mereka yang memiliki indeks prestasi yang tinggi dan bukan pula yang
aktif berorganisasi, tapi dia yang mampu menyeimbangkan antara keduanya, dibagian akademik
dan organisasi. Dari segi akademik mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap orang tuanya
dan dirinya sendiri, untuk bisa lulus dengan predikat membanggakan serta tepat waktu.

Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal yang mudah, namun bisa dipermudah jika kita
mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai
mahasiswa dengan semestinya, menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa saja,
kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak
positif bagi perkuliahan kita di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan
rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung di organisasi-organisasi
yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak
yang baik di lingkungan perkuliahan.

Kuliah maupun organisasi adalah dua hal yang berbeda, tapi sering berjalan saling
beriringan. Kita juga harus mengikuti pendidikan formal dalam sebuah perkuliahan karna itu
adalah sebuah kewajiban di saat kita memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang universitas,
sedangkan organisasi adalah hak kita yang mengikuti di belakangnya. Masuk dalam suatu
organisasi dalam masa sekolah maupun dalam lingkungan perkuliahan adalah sebuah pilihan
pribadi, baik ataupun menjadi kurang baik dampak akhirnya akan tergantung pada diri sendiri,
kemampuan, serta lingkungannya.

Perlu diperhatikan keseimbangan antara kedudukan kuliah maupun organisasi. Kita,


mahasiswa, harus benar-benar bisa memberi batasan yang jelas tentang mana yang harus
didahulukan, harus bisa benar-benar mengerti apa itu kewajiban dan apa itu hak, yang mana
kewajiban dan yang mana hak. Tentu saja kuliah itu penting dan utama karena itulah kewajiban
kita saat masuk sebuah universitas, tapi organisasi yang diikuti juga bukan hal yang bisa
dianggap tidak penting. Seimbang maksudnya adalah kedua hal ini, kuliah dan organisasi, dapat
berjalan selaras dengan tidak mengganggu kewajiban utama (kuliah). Kuliah harus berjalan
lancar dan tidak terganggu, tapi dibalik itu organisasi sebagai bentuk pengembangan diri
hendaknya dapat diberi ruang yang semestinya agar dapat juga mendukung kewajiban.

Selain itu peranan mahasiswa dalam menjaga lingkungan sekitar kampus yang sehat dan
nyaman juga sangat penting. Kampus merupakan tempat bagi para mahasiswa untuk menuntut
ilmu dan melakukan berbagai aktifitas sehingga tak jarang mereka menjadikan kampus sebagai
rumah kedua bagi mahasiswa. Maka dari itu, peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjaga
dan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah. Dengan lingkungan yang bersih dan
sehat mahasiswa dan dosen bisa terhidan dari penyakit.

Kampus yang bersih dan rapi adalah dambaan semua warga kampus. Dengan lingkungan
kampus yang bersih dan sehat maka mahasiswa maupun dosen dapat beraktifitas dengan
suasana yang menyenangkan, dosen juga dapat mengajar dengan nyaman. Kebersihan
lingkungan kampus merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tnggung jawab petugas
kebersihan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masing-masing dari semua warga kampus.
Ada banyak cara untuk menjaga lingkungan kampus yang bersih dan sehat, misalnya membuang
sampah pada tempatnya, tidak merokok di sembarang tempat, menyiram kembali setelah
menggunakan toilet kampus, dll. Hal-hal kecil tersebut memang mudah dilakukan, namun
banyak sekali yang masih enggan untuk melakukannya. Kesadaran warga kampus masih perlu
ditingkatkan, agar lingkungan kampus juga bisa terjaga.

Peran mahasiswa disini adalah sadar terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan
lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa harus bisa menjadi contoh yang baik untuk adik
tingkatnya, serta masyarakat, agar ikut mendukung tercapainya tujuan dalam menjaga kebersihan
lingkungan dari sampah, supaya tidak menyebabbkan penyakit ataupun hal-hal yang tidka
diingkan di masa depan.

Kesadaran mahasiswa sangat penting, jika mereka meremehkan lingkungan kampus


maka akan berdampak pada lingkungan kampus yang kotor. Kampus yang kotor bisa
menyebabkan proses belajar mengajar terhambat dan tidak kondusif. Rasa kurang nyaman pun
timbul sehingga mahasiswa tidak fokus belajar di lingkungan yang kotor. Mahasiswa akan
merasa stress dan akan menurunnya motivasi belajar.

B. Peran Mahasiswa dalam Masyarakat

Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti


memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan
posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut. Ada 4
(empat) peran penting mahasiswa yang merupakan harapan dari masyarakan yakni peran sebagai
agent of change, social control, iron stock dan moral force. Peran tersebut tentu saja untuk tidak
diartikan sebagai peran berat ataupun disalah artikan yang pada ujungnya masyarakan antipati
dengan kegiatan yang diselenggrakan oleh mahasiswa.

Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan


pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan
pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa
cenderung hanya mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya
yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan
pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.

Berikut 4 peran penting mahasiswa dalam masyarakat ;

1. Agent of Change (Agen perubahan )


Kondisi bangsa saat ini jauh dari kondisi ideal, dimana banyak penyakit-penyakit
masyarakat yang menghinggapi tubuh bangsa ini, mulai dari pejabat-pejabat atas hingga
bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak rakyatnya. Sudah seharusnya kita
melakukan perubahan terhadap hal ini. Alasan selanjutnya mengapa kita harus
melakukan perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak dan
pasti akan terjadi. Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa
mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam
melakukan perubahan tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai
dari ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai
ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini. Sebagai agen perubahan,
mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan
gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari
daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita tidak hanya
menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan
tersebut.
2. Social Contral ( Kontol Sosial )
Mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya,
dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola
berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa
cenderung hanya mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali
diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang
mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui programprogram pengabdian
masyarakat. Sikap kritis dan pro aktif untuk dimiliki oleh mahasiswa, jadi mahasiswa
bukan hanya sebagai pengamat dan penilai atas suatu aktifitas yang kemudian
disampaikan dengan pedas melalui orasi ( demo ) tapi partisipasi aktif dengan masyarakat
dan sampaikan temuan dan ide- ide perbaikan dengan logis dan santun. Peran mahasiswa
sebagai social control terjadi ketika ada hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyrakat.
Mahasiswa sudah selayaknya memberontak terhadap kebusukan-kebusukan dalam
birokrasi yang selama ini dianggap lasim. Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli
dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak
mahasiswa? Kita sebagai mahasiswa seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian social
yang peduli terhadap masyrakat karena kita adalah bagian dari mereka.
3. Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh)
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-
manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat
menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset,
cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh
organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan
dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan
terusmenerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi
yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
4. Moral Force ( Suri Tauladan )
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan
sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan
diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan
diri dan hidup berdampingan di tengahtengah masyarakat. Itulah keempat peran yang
ideal dan seyogyanya harus dilakukan oleh mahasiswa. Implementasi dari peran tersebut
dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terkandung
di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN

Peran mahasiswa selalu tertulis dan tercatat disetiap sendiri sejarah perjalanan Indonesia.
Melalui perkumpulan, organisasi-organisasi, pergerakan pemuda dan yang paling diingat adalah
perjuangan tentara pelajar yang pada akhir nya berubah menjadi Resimen Mahasiswa dewasa
ini. Peran memiliki arti fungsi atau perilaku, yang memiliki status atau posisi tertentu. Peran
mahasiswa dikampus dapat dilihat dari tidak aktif dan tidaknya mahasiswa tersebut dikampus,
dalam kampus dunia mahasiswa diwajibkan dapat mengajukan kampus baik itu melalui
organisasi – organisasi yang berjalan dikampus maupun mengikuti mengikuti berjalan dikampus.
Peran organisasi sangat utama dalam suatu kampus, dimana dengan adanya organisasi yang
berjalan dikampus maka mahasiswa dapat berpartisipasi lebih aktif di kampus dalam
mengutarakan pendapat dan mengarahkan mahasiswa lain untuk lebih aktif, dapat mengalirkan
minat dan hobi untuk memperluas pengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat
memberikan bukti kepada masyarakat bagaimana perannya dikampus bahkan dimasyarakat. Ada
4 (empat) peran penting mahasiswa yang merupakan harapan dari masyarakan yakni peran
sebagai agent of change, social control, iron stock dan moral force. Peran tersebut tentu saja
untuk tidak diartikan sebagai peran berat ataupun disalah artikan yang pada ujungnya
masyarakan antipati dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Sanapiah, F. (1992). Format-format penelitian sosial. digilib.uinsby.ac.id.

Wahidmurni, D. (2017). Pemaparan Metode Kualitatif. repository.uin-malang.ac.id, 1-17.

Chandra. (2020, February 8). Peran Mahasiswa Di Era Digital Pembaretan Menwa Mahasiswa
Universitas Bhayangkara. Retrieved from aktualindonesia.com:
https://aktualindonesia.com/peran-mahasiswa-di-era-digital-pembaretan-menwa-
mahasiswa-univ-bhayangkara/

Fithry, H. I. (2020, Juni 11). Peran Mahasiswa Terhadap Organisasi dan Kuliah di Kampus.
Retrieved from depokpos.com: https://www.depokpos.com/2020/06/peran-mahasiswa-
terhadap-organisasi-dan-kuliah-di-kampus/amp/

Master, W. (2021, February 26). Inilah Peran Mahasiswa Di Dunia Kampus. Retrieved from
WIDURI.AC.ID: https://widuri.ac.id/inilah-peran-mahasiswa-di-dunia-kampus/

Cahyono, H. (2019). Peran Mahasiswa Di Masyarakat.

https://stkipsetiabudhi.ejournal.id/DeBode/article/download/34/19&hl=en&sa=X&ei=5
WHDYeKGOcmUywS60afQBw&scisig=AAGBfm1AAp3zXqvHjP970nvsB3_NOqmJ-
w&oi=scholarr

Metala Feb Ums. (2020). Peran Penting Mahasiswa Dalam Menjaga Lingkungan Sekitar
Kampus Yang Sehat Dan Aman. http://metala.ukm.ums.ac.id/2020/09/peran-penting-mahasiswa-
dalam-menjaga.html

Imam, S. (2015). Manajemen Sekuriti; https://www.slideshare.net/imamsoekarno/manajemen-


sekuriti-fungsifungsi-sekuriti

Pintek. (2020). 5 Peran dan Fungsi Mahasiswa dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara;
https://pintek.id/blog/peran-dan-fungsi-mahasiswa/

Merdeka. (2021). 5 Peran dan Fungsi Mahasiswa dalam Masyarakat, Generasi Penerus di
Masa Depan; https://www.merdeka.com/trending/5-peran-dan-fungsi-mahasiswa-dalam-
masyarakat-generasi-penerus-di-masa-depan-kln.html

Anda mungkin juga menyukai