Anda di halaman 1dari 14

1

A. Judul
Peran Perempuan Dalam Kegiatan Ekonomi di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
B. Latar Belakang Masalah
Perempuan yang bekerja otomatis memiliki peran dan beban ganda,
peran ganda perempuan merupakan masalah yang sering dihadapi karena pada
dasarnya perempuan yang bekerja memiliki peran domestik dan publik. Peran
domestik mencakup peran perempuan sebagai istri, ibu dan pengelola urusan
rumah, Sementara peran publik meliputi pengertian perempuan sebagai tenaga
kerja, anggota masyarakat, dan organisasi masyarakat (Fakih, 2008: 59).
Begitupun dengan perempuan yang bekerja di Pasar Beringharjo, mereka
mempunyai dua peran, dua tugas, dan dua tanggung jawab yaitu dalam urusan
rumah tangga dan membantu menambah pendapatan keluarga.
Proses pembagian peran perempuan dapat menyebabkan ketidak
seimbangan peran ataupun terjadinya proses peran satu mencampuri peran
lain. Ketidak seimbangan dan pencampuran peran ini apabila terjadi secara
terus menerus dan dengan intensitas yang kuat dapat menyebabkan konflik
peran perempuan dalam keluarga dan perannya dalam bidang pekerjaan
(Prawitasari dkk, 2007: 52). Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan
dihadapkan pada posisi dilematis antara peran keluarga dan peran pekerjaan.
Hal ini terjadi karena perempuan secara alamiah mengandung dan melahirkan
anak, sehingga tuntutan perempuan terhadap kewajiban merawat anak
menjadi lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Tuntutan peran keluarga
membuat perempuan harus lebih banyak memberikan perhatian kepada anak,
suami, dan orang tua. Di sisi lain tuntutan pekerjaan, memberikan kesempatan
yang luas bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya pada pekerjaan
sehingga menjanjikan perolehan pendapatan keluarga yang lebih baik.
Banyaknya perempuan yang menjalankan peran dalam kegiatan
ekonomi di Pasar Beringharjo membuat mereka secara otomatis memiliki
peran ganda yaitu peran dalam mengurus rumah tangga dan peran dalam
2

urusan pekerjaan. Hal tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan


penelitian lebih mendalam mengenai peran-peran yang dijalankan oleh
perempuan yang bekerja di Pasar Beringharjo, faktor- faktor yang mendorong
mereka untuk memilih bekerja di Pasar Beringharjo, hambatan serta cara
mereka mengatasi dan mengatur peran ganda, tanggung jawab ganda, serta
tugas ganda dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan yang harus dijalankan
oleh perempuan yang bekerja di Pasar Beringharjo. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, peneliti mengangkat penelitian skripsi yang
berjudul : Peran Perempuan Dalam Kegiatan Ekonomi di Pasar Beringharjo,
Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana peran perempuan dalam kegiatan ekonomi di Pasar
Beringharjo Yogyakarta?
2. Apa saja kendala yang dihadapi perempuan yang bekerja di Pasar
Beringharjo dalam menjalankan peran ganda di sektor domestik dan
publik?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan
penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui peran perempuan dalam perekonomian Pasar
Beringhajo Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi perempuan yang bekerja di
Pasar Beringharjo dalam menjalankan peran ganda di sektor domestik dan
publik.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat yang
secara umum dapat diaplikasikan dalam dua kategori, yaitu:
3

1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman secara nyata bagi
peneliti sehingga harapannya akan dapat memberikan pemahaman dan
kontribusi dalam menganalisis permasalahan yang ada dalam masyarakat.
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi sehingga dapat
dipergunakan sebagai bahan acuan dan menambah wawasan.
3. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang peran perempuan yang bekerja di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
F. Kajian Teori
1. Pengertian Peran
Secara sederhana peran berisikan penilaian sejauh mana fungsi
seseorang atau kelompok dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang
ditetapkan. Peran di sini adalah sesuatu yang memainkan role, tugas, dan
kewajiban. Peran merupakan sesuatu yang diharapkan lingkungan untuk
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang karena
kedudukannya akan dapat memberi pengaruh pada lingkungan tersebut.
Peran dalam penelitian ini diartikan sebagai fungsi yang dijalankan oleh
perempuan yang bekerja di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Mereka
memainkan fungsi atau tugas sebagai pedagang, pengelola pasar, dan
berbagai profesi lainnya dalam kegiatan ekonomi yang terjadi di Pasar
Beringharjo.
2. Pengertian perempuan
Secara biologis dari segi fisik, perempuan dibedakan atas
perempuan lebih kecil dari laki-laki, suaranya lebih halus, perkembangan
tubuh perempuan terjadi lebih dini, kekuatan perempuan tidak sekuat laki-
laki dan sebagainya. Perempuan mempunyai sikap pembawaan yang
kalem, perasaan perempuan lebih cepat menangis dan bahkan pingsan
4

apabila menghadapi persoalan berat (Muthahari, 2001: 111). Sementara


Kartini Kartono mengatakan, bahwa perbedaan fisiologis yang alami sejak
lahir pada umumnya kemudian diperkuat oleh struktur kebudayaan yang
ada, khususnya oleh adat istiadat, sistem sosial-ekonomi serta pengaruh
pendidikan (Kartono, 2006: 4).
Kalangan feminis dalam konsep gendernya mengatakan, bahwa
perbedaan suatu sifat yang melekat baik pada kaum laki-laki maupun
perempuan hanya sebagai bentuk stereotipe gender (Umar, 2010: 37).
Misalnya, perempuan itu dikenal lemah lembut, kasih sayang, anggun,
cantik, sopan, emosional, keibuan, dan perlu perlindungan, Sementara laki-
laki dianggap kuat, keras, rasional, jantan, perkasa, galak, dan melindungi.
Padahal sifat-sifat tersebut merupakan sifat yang dapat dipertukarkan.
Berangkat dari asumsi inilah kemudian muncul berbagai ketimpangan
diantara laki-laki dan perempuan.
3. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan seseorang atau suatu perusahaan
ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun
mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut (Kuspriatni, 2005:
5). Dalam ilmu ekonomi, kegiatan ekonomi meliputi : produksi, Distribusi,
dan konsumsi.
a. Produksi
Kegiatan produksi adalah usaha untuk menghasilkan atau
menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Distribusi
Kegiatan Distribusi adalah suatu usaha menyalurkan atau
menyebarluaskan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Dalam
hal ini peranan para pedagang sangatlah penting, karena penghubung
antara produsen dengan konsumen, atau antara produsen dengan
5

produsen lainnya. Kegiatan distribusi banyak dipengaruhi oleh


permintaan dan penawaran barang dan jasa.
c. Konsumsi
Kegiatan Konsumsi merupakan aktifitas baik secara kelompok
maupun individu dalam memakai atau menggunakan atau
menghabiskan barang yang diproduksi termasuk jasa. Kegiatan
konsumsi sering dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, budaya, dan
kebiasaan (kuspriatni, 2005: 8).
Dalam Penelitian ini kegiatan ekonomi dipasar Beringharjo lebih
mengarah pada kegiatan perempuan di bidang distribusi baik barang
maupun jasa. Dalam konteks ini yaitu perempuan yang bekerja sebagai
pedagang, pelayan toko, petugas kebersihan, buruh gendong dan lain
sebagainya. Kegiatan ekonomi di pasar memang mengarah pada
pertukaran ekonomi yaitu terjadinya transaksi jual beli barang
mapupun jasa. Pengertian kegiatan ekonomi dalam penelitian ini
dibatasi pada kegiatan bekerja yang dilakukan oleh perempuan di
Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
G. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Damar Wibisono pada tahun 2009 yang
berjudul Peran Perempuan Pedagang Sayur di Pasar Way Dadi Bandar
Lampung. Penlitian ini memfokuskan tiga aspek peran pedagang sayur
dalam ekonomi rumah tangga. Tiga aspek tersebut adalah pertama, peran
perempuan dalam perekonomian rumah tangga, kedua, kendala-kendala
yang dihadapi perempuan dalam memainkan perannya di perekonomian
rumah tangga, ketiga, strategi yang dilakukan perempuan guna
memainkan perannya dalam perekonomian rumah tangga. Dalam
penelitian ini ditemukan bahwa peran perempuan pedagang sayur
mencakup peran di bidang domestik dan publik. Dalam domestik sebagai
6

pegelola/manager keuanga rumah tangga. Sedangkan pada sektor publik


dengan berdagang sayur dan adanya jaringan sosial.
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan yaitu adalah adanya peran seorang istri dalam membantu
perekonomian rumah tangga karena adanya perubahan dari sudut pandang
masyarakat, serta diakuinya kesetaraan gender. Serta adanya dualisme
peran yang harus diperankan oleh penjual sayur tersebut. Perbedaan
penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu
pada penellitian ini obyek penelitiannya adalah pedagang sayur, namun
dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu lebih luas pada
perempuan yang bekerja dan ikut dalam kegiatan ekonomi di Pasar
Beringharjo.
H. Metode Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilakukan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Lokasi
ini dipilih karena di Pasar Beringharjo banyak sekali perempuan yang
bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan mulai dari pedagang hingga
buruh gendong.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan yaitu bulan
Maret 2016 sampai Mei 2022.

3. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan
dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
7

metode ilmiah (Moeleong, 2006: 6). Salah satu ciri penelitian kualitatif
adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-
kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Peneliti
juga menggunakan catatan lapangan berupa catatan observasi dan sumber
lain.
Sifat Penelitian ini menggunakan studi kasus terpancang (embedded
research), yakni sudah terarah pada batasan atau fokus tertentu yang
dijadikan sasaran dalam penelitian (Sutopo, 2006: 139). Dari latar
belakang penelitian, terdapat banyak masalah yang diidentifikasi oleh
peneliti, namun peneliti membatasi fokus bahasan pada peran perempuan
dalam perekenomian Pasar Beringharjo Yogyakarta.
4. Sumber data
Sumber data terdiri atas beberapa data yang diperoleh peneliti
melalui teknik pengumpulan data. Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. berkaitan dengan hal itu pada bagian ini
jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,
dan foto (Moleong, 2006: 157). Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sumber data primer. Sumber data primer diperoleh
dengan cara menggali sumber asli secara langsung melalui informan.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan hasil
wawancara dari para informan yang bersedia diwawancarai mengenai
peran perempuan di Pasar Beringharjo dalam hal ini yaitu perempuan
dengan berbagai macam profesinya di Pasar Beringharjo.
5. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data sebagai salah satu bagian penelitian,
merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Teknik pengumpulan
data diperlukan untuk membantu peneliti dalam penelitiannya. Melalui
8

pengumpulan data proses pencatatan terhadap peristiwa, keterangan, dan


hal-hal yang berkaitan dengan subjek penelitiannya dapat digunakan untuk
mendukung penelitian yang dilakukan. Dalam pengumpulan data ada
beberapa teknik yang dapat digunakan. Berikut ini beberapa teknik yang
digunakan peneliti dalam pengumpulan data:
a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
peneliti dengan melakukan pengamatan secara langsung pada
masyarakat yang objeknya di lapangan (Bungin, 2003: 178). Teknik
pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi
pada keadaan sebenarnya (Moeleong, 2006: 56). Sama halnya dengan
wawancara, dalam teknik observasi seorang peneliti juga perlu
membuat pedoman tentang aspek apa saja yang akan diamati saat
penelitian berlangsung. Teknik observasi ada dua macam, yaitu
observasi partisipatif dan observasi non partisipatif. Observasi
partisipatif sendiri dibagi menjadi empat, yaitu partisipasi pasif,
moderat, aktif dan lengkap (Sugiyono, 2011: 227). Observasi
partisipatif pasif inilah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi bagaimana peran
perempuan dalam perekonomian Pasar Beringharjo Yogyakarta.

b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
(Moeleong, 2006: 186). Dengan melakukan wawancara, peneliti
mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang ingin ditanyakan
9

terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. Wawancara


dilakukan secara langsung, atau melalui tatap muka antara peneliti
dengan narasumber. Sebelum melakukan wawancara, pewawancara
hendaknya membuat beberapa daftar pertanyaan yang bisa dijadikan
pedoman ketika melakukan wawancara. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik wawancara semiterstruktur, dimana dalam
pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara
terstruktur (Sugiyono, 2011: 233). Peneliti saat mewawancarai
informan tetap membuat beberapa daftar pertanyaan sebagai pedoman.
Wawancara disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto penelitian
yang diambil saat pengambilan data berlangsung. Foto-foto tersebut
berisikan aktivitas peneliti maupun informan yang menjadi objek
dalam penelitian ini. Aktivitas yang dimaksud terutama mengenai
peran perempuan yang bekerja di Pasar Beringharjo..
6. Teknik sampling
Pada penelitian ini, akan memilih informan dengan
menggunakan purposive sampling. Artinya, sumber data dipilih melalui
seleksi berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu. H.B Sutopo (2006)
menjelaskan bahwa dalam  purposive sampling, peneliti memilih
informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap
memiliki informasi berdasarkan permasalahan secara mendalam.
Masyarakat yang akan dijadikan nara sumber dan informan dipilih secara
purposive yaitu berbagai bidang pekerjaan yang dijalani oleh perempuan
di Pasar Beringharjo. Dari informan ini diharapkan diperoleh data untuk
menjawab rumusan masalah penelitian.
7. Validitas data.
10

Dalam penelitian kualitatif sangat diperlukan adanya validitas data.


Validitas data merupakan sebuah usaha untuk meningkatkan derajat
kepercayaan data dalam penelitian yang dilakukan. Apabila peneliti
melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat sesuai
dengan teknik yang berlaku, maka jelas hasil upaya penelitiannya benar-
benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi. Validitas data dalam
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu (Moeleong, 2006: 330).
Teknik triangulasi terdiri dari empat macam, yaitu, Sumber,
Metode, Teori, dan Modus. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang
digunakan adalah triangulasi Sumber. Menurut Patton (Moeleong, 2006:
330). Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Di sini peneliti
membandingkan data yang didapatkan baik melalui wawancara maupun
observasi dengan para informan. Selain hasil wawancara triangulasi juga
dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dengan hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti.
8. Teknik analisis data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif model Miles dan
Huberman. Teknik ini menggunakan empat komponen analisis yaitu:
a. Pengumpulan Data
11

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari


hasil wawancara dan observasi pada perempuan yang bekerja di
pasar Beringharjo. Peneliti mewawancarai para informan tidak
hanya dalam satu kesempatan namun berulang hingga data yang
dibutuhkan dirasa cukup untuk menjawab rumusan masalah
penelitian.
b. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi
data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan
(Miles dan Huberman, 1992: 16). Selama pengumpulan data
berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya. Reduksi
data/proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian
lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Dalam proses
reduksi data ini, peneliti melakukan pemilihan atau mengkoding
wawancara untuk kemudian kutipan wawancara tersebut
digunakan untuk menguatkan hasil pembahasan dan analisis.
Koding dalam transkrip wawancara dipilih berdasarkan dengan
fokus pembahasan dalam penelitian ini.
c. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur penting selanjutnya setelah
reduksi data. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan adanya penyajian,
kita dapat memahami apa yang terjadi, dan mengambil tindakan
selanjutnya dari data yang ada. Penyajian data dalam penelitian
kualitatif yang paling sering digunakan adalah teks naratif. Dalam
penelitian ini data disajikan dalam bentuk kata-kata atau deskripsi.
d. Penarikan Kesimpulan
12

Kegiatan analisis data selanjutnya yang penting adalah menarik


kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data,
peneliti kemudian mulai memutuskan apakah makna sesuatu,
mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang
mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi. Setelah
menyimpulkan hasil penelitian dari data yang telah didapatkan dan
diolah, peneliti melakukan verifikasi dengan cara melihat ataupun
kembali mendiskusikannya. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian
lebih valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Berikut ini bagan
model analisis interaktif Miles dan Huberman:

Pengumpulan Penyajian
Data Data

Reduksi
Penarikan
Data
Kesimpulan

I. Daftar Pustaka

Abercrombie, Nicholas. (2010). Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar
Baswir, revrison. (2003). Agenda Ekonomi Kerakyatan. Pustaka Pelajar
Beilharz, Peter. (2005). Teori-teori Sosial. Yogyakarta Pustaka pelajar.
Burhan Bungin. (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
13

Denrich, Suryadi. (2004). Gambaran Konflik Emosional Dalam menentukan


Prioritas Peran Ganda. Jurnal Ilmiah Psikologi vol. 1 Halaman 12
Dwi Setyowati, Dkk. (2012). Perempuan Dan jabatan managerial Dalam
Organisasi: WFC Pada Perempuan Bekerja. Jurnal Ilmiah. UKSW
E.St Harahap, dkk. (2007). Kamus besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai
Pustaka
Fakih Mansur. (2008). Analisis Gender dan Transformasi Sosial.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Hasan Alwi. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hera Puspitawati. (2012). Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di
Indonesia. PT IPB Press. Bogor
Kartini Kartono. (2006). Psikologi Perempuan, Mengenal Gadis Remaja dan
Perempuan Dewasa. Bandung: Maju Mundur
Lassa, J.A. (2010). Kerangka Analisis Perencanaan Gender (Gender
Planning Frameworks).
Lily Zakiyah Munir. (2005). Memposisikan Kodrat. Bandung: Mizan
Mangkuprawira S, & Vitalaya, A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategik. Jakarta. Ghalia Indonesia
Mayling OG, dkk. 2006. Perempuan Indonesia Dulu dan Kini. Jakarta:
Gramedia.
Moleong, Lexy. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya George, Ritzer. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Prenada media
Muthahari Murtadlo. (2001). The Right Of Women In Islam (terj) Hashem,
Hak-hak Perempuan Dalam Islam. Jakarta: Lentera Basritama.
Namora Lumongga Lubis & Emy syahfitriani. (2007). Perbedaan Konflik
Peran Ganda Suami Ditinjau Dari Motivasi Kerja Kebutuhan Ekonomi
Aktualisasi Diri Pada Istri. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40
no 1 Halaman 26
Nasaruddin Umar. (2010). Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-
Quran. Jakarta: Dian rakyat
14

Ni Wayan Artini & Handayani. (2009). Kontribusi Pendapatan Rumah


Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga.
Jurnal Ilmiah Piramida Vol 5 Halaman 9-15
Prawitasari, A.K, Yadi Purwanto, Yuwono Susanto., (2007). Hubungan
Work-family conflict dengan kepauasan kerja pada karyawati berperan
jenis androgini. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol 9, No 2 November
2007: 1-13
Rina Herawati. (2010). Diskriminatif dan Ekploitatif Praktek Kerja Kontrak
Outserching. Bandung: AKATIGA
Soerjono, Soekanto. (2007). Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja.
Grafindo
Subhan Zaitunah. (2004). Kekerasan Terhadap perempuan. Yogyakarta
Pustaka pelajar.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Press
Tapi Omah Ihromi. (2000). Para Ibu yang berperan tunggal dan bereperan
ganda. Jakarta: LPFE

Anda mungkin juga menyukai