Prostitusi atau seks komersial merupakan suatu bentuk pertukaran hubungan seksual dengan uang
atau hadiah sebagai suatu transaksi perdagangan. Menurut data organisasi finding-juctice dari
Amerika, terdapat 40 juta orang di dunia yang memiliki pekerjaan berkaitan dengan prostitusi,
dimana 1 dari 10 laki – laki di dunia pernah membeli jasa pekerja seks komersial. Industri prostitusi
terbesar di dunia berada di Jepang dan Thailand. Walaupun prostitusi merupakan suatu industri
bisnis yang tidak dapat diterima secara moral oleh masyarakat dunia, adapun negara yang telah
mengatur dan melegalkan bisnis prostitusi tersebut seperti Austria, New Zealand, Jerman, Yunani,
Belanda, Switzerland, Mexico, Australia, Colombia, dan juga kota besar di Nevada dan Amerika.
Namun, di Indonesia sendiri, kegiatan prostitusi merupakan kegiatan yang illegal dan tidak dapat
diterima oleh masyarakat karena bertentangan dengan norma dan nilai yang ada.
Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, dari 40 ribu sampai
70 ribu pelacuran atau prostitusi di Indonesia, sekitar 30 persennya melibatkan anak-anak di bawah
umur (usia 18 tahun ke bawah).
2) Sedangkan di Jerman, prostitusi dilegalkan dan dibuat suatu peraturan khusus yang mengatur,
sehingga dapat menekan angka pekerja seks yang illegal termasuk juga pekerja seks di bawah
umur.
3) Di Indonesia sendiri, lokalisasi prostitusi pernah dilakukan di Jakarta pada tahun 1970 hingga
1990-an, dimana kompleks tersebut menjadi kompleks pelacuran terbesar di Asia Tenggaa. Jumlah
pekerja seks yang ada pada saat itu mencapai lebih dari 2000 orang dan luas areal bisnis prostitusi
tersebut mencapai 12 hektar. Lokalisasi prostitusi yang terkenal juga pernah ada di Surabaya yang
dikenal dengan nama doli yang kini sudah ditutup.
Faktor Lingkungan
Seringkali karena adanya sekelompok orang yang telah menjadi pekerja seks pada suatu daerah
kampung yang sebagian besar masyarakatnya miskin menyebabkan masyarakat lainnya mengikuti
pilihan tersebut. Hal tersebut menyebabkan pekerja seks menjadi profesi alternatif yang wajar untuk
dipilih.
Faktor Psikologi
Seseorang yang mengalami frustasi atau stress bisa berisiko untuk terjun ke dunia prostitusi.
Biasanya mereka yang terlibat umumnya sakit hati dan ingin membalas sakit hatinya dengan
melakukan hubungan seks pada banyak lawan jenis. Selain itu, seseorang yang sedang mengalami
stress juga rentan untuk terkena pengaruh dari lingkungan, sehingga apabila orang tersebut berada
pada lingkungan orang yang berkecimpung di dunia prostitusi, maka akan sangat mudah untuk
terjerumus didalamnya.
Dampak yang secara tidak langsung terjadi dengan adanya prostitusi online ini adalah remaja
lebih berani untuk mencoba – coba karena prosesnya yang lebih mudah dan juga terselubung.
Kondisi tersebut juga didukung oleh karakteristik remaja yang lebih sering terpapar atau
menggunakan media sosial.
Setelah berhenti dan berkomitmen untuk keluar dari dunia prostitusi, segera periksa
kesehatan anda khususnya kesehatan reproduksi. Walaupun terlihat sehat, namun risiko
tertular penyakit infeksi menular seksual sangat besar, sehingga dengan sejak dini
memeriksakan kesehatan reproduksi maka lebih awal juga mendapatkan pengobatan yang
tepat dan mencegah penyakit berkembang menjadi lebih parah
Daftar pustaka
http://www.kisara.or.id/artikel/fenomena-prostitusi-kenapa-
remaja-perlu-tahu.html