Sebagai sumber berkelanjutan pembuatan nanosilika menggunakan metode gerus basah untuk mengatasi Leaching Unsur Hara. Riset ini bertujuan untuk mengetahui hasil karakteristik nanosilika, mengetahui dan melakukan sintetis nanosilika limbah geothermal, melakukan pengamatan dan pengujian efektivitas penggunaan nanosilika terhadap tanaman padi. 2. Cocospic ( IPB University) Adjustable telescopic sticks and portable trolley sebagai alternatif alat panen buah kelapa muda anti pecah dan tanpa panjat. Bertujuan untuk mempersingkat waktu pemanenan kelapa muda, meningkatkan mobilitas, mengurangi kecelakaan, menghindari manusia untuk mengangkat beban yang lebih dari kapsitasnya karena beban angkat pemanenan kelapa dapat mencapai 40 kg sedangkan kapasitas manusia hanya 18 kg. Alat ini memilki beberapa keunggulan yaitu mudah dalam pengoperasian, mengurangi resiko kecelakaan kerja, produktivitas tinggi, dan menjaga kualitas hasil panen. 3. Automatic Composter (Universitas Gadjah Mada) Berbasis aerobik terintegrasi arduino UNO sebagai upaya menigkatkan kualitas hasil produksi pupuk cair. Sampah organik yang terus meningkat dan rumah tangga menyumbang sampah organik sebesar 38,20% dan 41,27% dari 68 juta ton sampah di indonesia merupakan sampah organik. Jika sampah organik dibiarkan akan menghasilkan gas metana yang membahayakan, maka dari itu alat ini di ciptakan sebagai alat untuk memanfaatkan sampah organik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hasil produksi pupuk cair. Beberapa keunggulannya yaitu proses aerasi menggunakan pompa udara dan gelembung air sebagai suplai oksigen mikroorganisme, terdapat pengaduk yang aktif setiap hari, proses pengomposan hanya 1 minggu, hasil pengomposan berupa pupuk cair siap pakai, dan dapat menghasilkan 20 liter pupuk cair. Dengan adanya alat ini dapat membantu petani dalam mencukupi kebutuhan pupuk dan mengurangi sampah organik di Indonesia.