Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dede Tatang Kurniawan

Nim. : 4338114401210056

Kelas : 3B D3Keperawatan

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat

1. Sebutkan gejala-gejala yang dapat mengindikasikan adanya syok pada seseorang.

2. Bagaimana proses diagnosa syok dilakukan oleh tenaga medis?

3. Jelaskan beberapa penyebab umum syok, seperti syok hemoragik, syok anafilaktik, atau syok septik.

4. Bagaimana perbedaan gejala dan penanganan antara berbagai jenis syok?

5. Apa langkah-langkah pertolongan pertama yang harus diambil jika seseorang mengalami syok?

6. Bagaimana cara menilai tingkat keparahan syok pada pasien?

7. Sebutkan jenis intervensi medis yang biasanya dilakukan untuk mengatasi syok.

8. Bagaimana penanganan syok berbeda tergantung pada penyebabnya?

Ny. Ani, seorang perempuan berusia 45 tahun, dibawa ke unit gawat darurat dengan kondisi syok
setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang parah. Ia mengalami luka-luka serius pada bagian
wajah, dada, dan perutnya akibat benturan keras. Pendarahan eksternal cukup signifikan, dan tekanan
darahnya rendah (80/50 mmHg). Pada pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa Ny. Ani menderita
fraktur pada tulang panggul dan lengan kanannya.

1.Apa saja langkah-langkah awal yang harus diambil oleh perawat untuk menilai kondisi Ny. Ani?

Bagaimana perawat dapat mengidentifikasi tanda dan gejala syok hemoragik pada pasien?

2.Buatlah rencana asuhan keperawatan untuk Ny. Ani, dengan memprioritaskan tindakan yang perlu
diambil.

Apa yang harus menjadi fokus utama dalam perencanaan asuhan pada fase awal penanganan?
3.Jelaskan prosedur-prosedur darurat apa yang dapat dilakukan perawat untuk mengatasi pendarahan
eksternal pada Ny. Ani.

Bagaimana perawat dapat membantu meningkatkan tekanan darah pasien?

4.Sebutkan jenis-jenis intervensi medis yang mungkin diperlukan dan bagaimana perawat dapat
berkolaborasi dengan dokter dan tim medis lainnya.

Apa peran perawat dalam memberikan informasi dan mendukung koordinasi antaranggota tim medis?

5.Apa parameter-parameter vital yang perlu dimonitor secara ketat pada pasien dengan syok
hemoragik?

Bagaimana perawat mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah diambil dan mengidentifikasi
perubahan yang perlu ditangani?

6.Apa informasi yang perlu disampaikan kepada Ny. Ani dan keluarganya mengenai kondisinya?

Bagaimana perawat dapat mendukung keluarga dalam memahami dan menghadapi situasi ini?

Jawaban:

1. Pucat, gangguan kesadaran, Sesak nafas, hipotensi, Nadi meningkat, respirasi meningkat, jantung
berdebar, sianosis akibat aliran perifer berhenti, kesulitan menelan dan bernafas, kesemutan pada kaki
dan tangan keringat dingin, bibir dan kuku membiru, penurunan kesadaran

2. Tanda- tanda vital, pemeriksaan fisik,

3. Syok hemorogik disebabkan oleh kehilangan volume cairan

4. Syok anafilaksis disebabkan reaksi alergi Syok septik disebabkan oleh bakteri Syok Hipovolemik
Manifestasi klinik dari syok adalah hipotensi, pucat, berkeringat dingin, sianosis, kencing berkurang,
oligouria, ganggua kesadaran, sesak nafas.

• Syok Septik

Fase Hiperdinamik/ Syok panas (warm shock):

Hiperventilasi, Tekanan vena sentral meninggi, Indeks jantung naik, Alkalosis, Oligouria,Hipotensi,
Daerah akral hangat, Tekanan perifer rendah, Laktikasidosis

Fase Hipodinamik:
Tekanan vena sentral menurun, Hipotensi, Curah jantung berkurang, Vasokonstriksi perifer, Daerah
akral dingin, Asam laktat meninggi, Keluaran urin berkurang

Syok Neurogenik

Tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bradikardi, sesudah pasien menjadi tidak sadar,
barulah nadi bertambah cepat. Pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler, dan vena, maka kulit
terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan.

Syok Kardiogenik Pasien tidak sadar atau hilangnya kesadaran secara tiba- tiba. Sianosis akibat dari
aliran perifer berhenti, Dingin

Syok Anaflaktik

Syok anafilaktik merupakan kesulitan menelan dan bernapas, sakit pada perut, hidung berair dan bersin-
bersin, bengkak pada lidah atau bibir, kesemutan pada tangan, kaki, mulut, atau kulit kepala.

5. Menghentikan pendarahan, tambah cairan

6. Derajat syok dibagi menjadi 3

• Syok ringan

Penurunan perfusi hanya pada jaringan dan prgan non-vital seperti kulit, lemak, otot rangka, dan tulang.
Jaringan ini relative dapat hidup lebih lama dengan perfusi rendah, tanpa adanya perubahan jaringan
yang menetap (irreversible). Kesadaran tidak terganggu, produksi urin normal atau anya sedikit
menurun, asidosis metabolic tidak ada atau ringan.

• Syok sedang

Perfusi ke organ vital selain jantung dan otak menurun (hati, usus, ginjal, dan lainnya). Organ- organ ini
tidak dapat mentoleransi hipoperfusi lebih lama seperti lemak, kulit, dan otot. Oligouria bisa terjadi dan
asidosis metabolic. Akan tetapi kesadaran relative masih baik.

• Syoke berat

Perfusi ke jantung dan otak tidak adekuat. Mekanisme kompensasi syok beraksi untuk menyediakan
aliran darah ke dua organ vital. Pada syok lanjut terjadi vasokonstriksi di semua pembuluh darah lain.
Terjadi oligouria dan asidosis berat, ganguan kesadaran dan tanda- tanda hipoksia jantung (EKG
Abnormal, curah jantung menurun).

7. Intervensi

• Airway (Jalan Napas) + Control Servikal – Patenkan Jalan Napas

Bebaskan jalan nafas + control cervikal.


Penanganan jalan nafas:

a. Head lift - chin lift

b. Chin lift + jaw thrust

c. Suction

d. OPA

e. Intubation

• Breathing (pernapasan) + control ventilasi – Berikan O2

Jika korban henti napas : berikan napas buatan (ventilasi buatan) dengan mouth to mouth, mouth to
mask atau bag valve mask

Lakukan pemeriksaan daerah thoraks: Inpeksi, Auskultasi, Perkusi dan Palpasi

Inspeksi : Adakah sesak, jejas pada dada korban, luka terbuka, JVP meningkat, trakea terdorong ke arah
yang sehat.

Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri (terdengar jelas atau tidak)

Perkusi : Sonor (normal), hipersonor, atau dull (jika hipersonor berisi udara yang berlebih, jika dull berisi
cairan atau darah)

Palpasi : adakah rasa nyeri tekan, terdengarkah suara krepitasi (identifikasi adanya fraktur iga)

Masalah breathing : (tanda dan gejala lihat materi trauma thorax)

• Circulation + Control Perdarahan – Henikan Perdarahan

Untuk korban trauma dan perdarahan berikan cairan RL hangat, 2 jalur, guyur dan jangan lupa ambil
darah (khusus untuk korban wanita dewasa lakukan pemeriksaan HCG/kehamilan) dengan hukum 3 for
1

(penggantian 3 cc untuk kehilangan 1 cc)

• Dissability (Kesadaran)

• Exposure : Periksa seluruh permukaan tubuh. Periksa DOTS

D : deformity. O : open wounds. T : Tenderness. S : Swelling

8. Penanganan Syok
• Syok Septik

Resusitasi cairan dalam jumlah banyak: 6-10 L kristaloid dan 2-4 L koloid pada 6 jam pertama untuk
mencapai taget CVP 8-12 mmHg.

Setelah CVP tercapai 8-12 mmHg, namun :

MAP < 60 mmHg beri agen vasoaktif (dopamin).

SaO2 < 70% 30% transfusi PRC untuk mencapai Ht

Mulai antibiotik spektrum luas dalam 1 jam pertama

Kultur (darah, eksudat, urine, sputum) untuk antibiotik spesifik

• Syok anafilaktik

Epinephrine → vasokonstriksi perifer, bronkhodilatasi dan menekan efek histamine

Diphenhydramine (Benadryl) → memblok pelepasan histamin akibat reaksi alergi Pertahankan


keadekuatan airway:

Bronkodilator dgn nebulizer lebih efektif

Intubasi endotrakeal atau krikotiroidotomi (jika perlu)

• syok neurogenik

Stabilisasi spinal (misal cervical collar) → mencegah bertambahnya kerusakan spinal cord

Vasopressor (phenilephrine) → mempertahankan TD dan perfusi organ

Atropine mengatasi bradikardia

Hati-hati pemberian cairan karena hipotensi bukan akibat kehilangan cairan

Pantau hipotermia akibat disfungsi hipotalamus

Methylprednisolone → cegah kerusakan sekunder spinal cord akibat pelepasan mediator kimia

• syok obstruktif

Penanganan Spesifik (lanjutan ...)

• Syok Obstruktif

Kenali sedini mungkin agar obstruksi dapat diatasi segera

Atasi penyebab obstruksi:


Cardiac tamponade → pericardiosentesis

Tension pneumothorax → needle decompression atau chest tube insertion

Emboli paru terapi trombolitik untuk mengembalikan sirkulasi paru dan sisi kiri jantung

JAWABAN SOAL KASUS

1. Penilaian Awal:

• Langkah Awal:

Pastikan keselamatan Ny. Ani dan hindari risiko tambahan.

Periksa kesadaran, pernapasan, dan sirkulasi (ABC).

Cek tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh.

Evaluasi pendarahan eksternal secara visual.

Lakukan penilaian cepat terhadap luka pada wajah, dada, dan perut.

• Syok Hemoragik:

Identifikasi tanda-tanda syok, seperti tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, kulit pucat dan dingin,
serta kegelapan di sekitar mata.

Perhatikan pendarahan eksternal yang dapat menjadi penyebab syok hemoragik.

2. Perencanaan Asuhan:

• Prioritaskan Tindakan:

Hentikan pendarahan eksternal dengan tindakan kompresi dan elevasi anggota yang cedera.

Stabilkan penderita dengan memastikan saluran napas terbuka dan mendukung sirkulasi.

Atasi fraktur pada tulang panggul dan lengan kanan untuk mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan
lebih lanjut.

• Fokus Utama:

Prioritaskan tindakan untuk menghentikan pendarahan dan meningkatkan volume cairan intravaskular.

Jaga kehangatan pasien dan hindari hipotermia.


Monitoring tanda-tanda vital dengan ketat.

3. Tindakan Darurat:

• Pendarahan Eksternal:

Terapkan tekanan langsung pada luka.

Gunakan perban atau kain bersih untuk pembalut tekanan.

Elevasi anggota yang cedera jika memungkinkan.

• Meningkatkan Tekanan Darah:

Berikan cairan intravena (IV) dengan cepat untuk meningkatkan volume cairan sirkulasi.

Pertimbangkan penggunaan vasopresor sesuai kebutuhan.

4. Kolaborasi dengan Tim Medis:

• Intervensi Medis:

Persiapkan pasien untuk prosedur bedah jika diperlukan.

Kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan konsultasi dan intervensi lebih lanjut.

• Peran Perawat:

Sampaikan informasi penting tentang kondisi pasien kepada tim medis.

Berpartisipasi dalam rapat tim untuk merencanakan perawatan lebih lanjut.

5. Monitoring dan Evaluasi:

• Parameter Vital:

Pantau tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, dan saturasi oksigen secara
ketat.

• Evaluasi:

Evaluasi efektivitas tindakan yang diambil dengan memonitor perubahan dalam tanda-tanda vital dan
kondisi klinis pasien.

6. Edukasi Pasien dan Keluarga:

• Informasi untuk Ny. Ani:

Jelaskan kondisi saat ini, prosedur yang telah dilakukan, dan rencana perawatan mendatang.
Diskusikan prognosis dan harapan pemulihan.

• Dukungan Keluarga:

Berikan dukungan emosional kepada keluarga.

Ajarkan tanda-tanda vital yang perlu mereka pantau dan caranya melaporkannya kepada tim perawatan.

Anda mungkin juga menyukai