Anda di halaman 1dari 38

PELATIHAN PETUGAS PENGAMANAN

TINGKAT LANJUTAN

Kementerian Hukum dan HAM

PENGENDALIAN
PEMELIHARAAN DAN
PERAWATAN SARANA
KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Disusun Oleh :

Tri Budi Haryoko,A.Md.IP., S.H., M.H


Muh Khamdan S.Pd.I
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya modul Pelatihan Petugas
Pengamanan Tingkat Lanjutan berjudul “Pengendalian
Pemeliharaan dan Perawatan Sarana Keamanan dan
Ketertiban” telah terselesaikan. Modul ini disusun untuk
membekali para peserta pelatihan dan pembaca agar
mengetahui dan memahami salah satu tugas dan fungsi
pemasyarakatan.
Modul “Pengendalian Pemeliharaan dan Perawatan
Sarana Keamanan dan Ketertiban” merupakan strategi
pendokumentasian pengetahuan tacit yang menjadi bagian
dari aset intelektual organisasi. Langkah ini dilakukan untuk
memberikan sumber–sumber pengetahuan yang dapat
disebarluaskan sekaligus dipindahtempatkan atau direplikasi
guna meningkatkan kinerja individu maupun organisasi.
Keberadaan modul “Pengendalian Pemeliharaan dan
Perawatan Sarana Keamanan dan Ketertiban” dapat
mendukung proses pembelajaran mandiri, pengayaan materi
pelatihan dan peningkatan kemampuan organisasi dalam
konteks pengembangan kompetensi yang terintegrasi
(Corporate University) dengan pengembangan karir.
Modul “Pengendalian Pemeliharaan dan Perawatan
Sarana Keamanan dan Ketertiban” pada artinya dapat menjadi
sumber belajar guna memenuhi hak dan kewajiban
pengembangan kompetensi paling sedikit 20 Jam Pelajaran
(JP) dalam 1 tahun bagi setiap pegawai. Hal ini sebagai
implementasi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara
(ASN).
Dalam kesempatan ini, kami atas nama Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi
Manusia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelesaian
modul ini. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna
meningkatkan kualitas pelatihan ini. Semoga modul ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi para pembacanya dan para
pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
Selamat Membaca. Salam Pembelajar.

Depok, 13 Oktober 2020


Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Hukum dan Hak Asasi Manusia,

Dr. Asep Kurnia


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa, karena atas kehendak dan perkenan-Nya masih
diberikan kesempatan untuk melaksanakan amanah dalam
rangka penyusunan modul dan bahan ajar Pengendalian
Pemeliharaan dan Perawatan Sarana Keamanan dan
Ketertiban pada Pelatihan Petugas Pengamanan Tingkat
Lanjutan bagi Petugas Pemasyarakatan.
Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan
pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan
bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan
pidana. Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) dan Rumah
Tahanan Negara (RUTAN) sebagai ujung tombak pelaksanaan
sistem pemasyarakatan, harus didukung oleh Petugas
Pemasyarakatan yang memiliki kemampuan dan kompetensi
yang memadai dalam melaksanakan tugas pembinaan
terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan.
Sebagaimana Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 42 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pelatihan Teknis Pemasyarakatan, salah satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan kompetensi Petugas
Pemasyarakatan perlu dibekali dengan menyelenggarakan
pelatihan teknis pemasyarakatan. Oleh karena itu dipandang
perlu untuk menyusun modul sebagai bahan ajar pada
pelatihan dimaksud. Penyusunan modul secara teknis
penulisan mengacu pada Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penulisan Modul Pendidikan dan Pelatihan, dan subtansi modul
sesuai dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku.
Demikian modul Pengendalian Pemeliharaan dan
Perawatan Sarana Keamanan dan Ketertiban disusun, dengan
harapan modul ini dapat bermanfaat serta meningkatkan
kompetensi bagi petugas pemasyarakatan dalam pelatihan dan
saat melaksanakn tugas.

Depok, 7 Oktober 2020


Kepala Pusat Pengembangan Diklat
Teknis dan Kepemimpinan,
.
.
Hantor Situmorang
NIP 196703171992031001

.
DAFTAR ISI

A. HALAMAN SAMPUL
B. KATA PENGANTAR
C. DAFTAR ISI
D. DAFTAR INFORMASI VISUAL
E. DAFTAR LAMPIRAN
F. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
G. PENDAHULUAN
H. MATERI 1. Perawatan dan pemeliharaan senjata api ...................... 7
I. MATERI 2. Perawatan dan pemeliharaan peralatan huru hara......... 10
J. MATERI 3. Perawatan dan pemeliharaan kunci dan gembok............ 12
K. MATERI 4. Perawatan dan pemeliharaan borgol............................... 14
L. MATERI 5. Perawatan dan pemeliharaan peralatan komunikasi (HT) ..
..........................................................................................16
M. MATERI 6. Perawatan dan pemeliharaan ruang kontrol (CCTV)........17
N. MATERI 7. Perawatan dan pemeliharaan alat pemadam kebakaran
APAR...................................................................................................20
O. MATERI 8. Perawatan dan pemeliharaan alat pemadam kebakaran
fire hydran...........................................................................................23
P. PENUTUP...........................................................................................26
Q. DAFTAR PUSTAKA............................................................................33
R. DAFTAR INFORMASI VISUAL
S. DAFTAR LAMPIRAN

2
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul Perawatan dan Pemeliharaan Sarana Keamanan


merupakan salah satu modul pada Diklat Pengadministrasi dan
Perlengkapan Pengamanan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Nomor 33 tahun 2015 tentang Peraturan Pengamanan
Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara pasal
16 ayat (2), Sarana Pengamanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi :
a. senjata api;
b. peralatan huru hara;
c. kunci dan gembok;
d. peralatan komunikasi;
e. ruang kontrol; dan
f. alat pemadam kebakaran.

Mengacu pada Permen di atas, maka modul perawatan dan


pemeliharaan sarana keamanan ini terdiri dari 8 (delapan)
materi perawatan dan pemeliharaan sarana keamanan, yaitu :
1. Perawatan dan pemeliharaan senjata api;
2. Perawatan dan pemeliharaan peralatan huru hara;
3. Perawatan dan pemeliharaan kunci dan gembok;
4. Perawatan dan pemeliharaan borgol;
5. Perawatan dan pemeliharaan peralatan komunikasi (HT);

3
6. Perawatan dan pemeliharaan ruang kontrol (CCTV); dan
7. Perawatan dan pemeliharaan alat pemadam kebakaran
(APAR dan fire hydran).

4
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Alasan penulisan modul
Sarana keamanan yang ada di Lapas dan Rutan kurang
terawat dan terpelihara dengan baik

b. Kaitan modul yang ditulis dengan pengalaman peserta


diklat
Peserta Diklat Pengadministrasi dan Perlengkapan
Pengamanan diharapkan bertugas di bidan administrasi
keamanan Lapas atau Rutan

c. Kegunaan modul tersebut dengan lingkup pekerjaan


peserta diklat
Dengan modul ini diharapkan peserta Diklat dapat
menerapkan di bidang tugasnya masing-masing

d. Keterkaitan dengan modul-modul lain dalam satu rumpun


diklat yang sama, apabila dalam diklat tersebut terdapat
modul lebih dari satu
Modul ini memiliki keterkaitan dengan modul administrasi
dan penatausahaan sarana keamanan, pembuatan
laporan keamanan, pengelolaan data perlengkapan
keamanan dan identifikasi sarana keamanan

5
2. Deskripsi Singkat
Penjelasan singkat tentang nama dan ruang lingkup isi
modul. Deskripsi singkat disajikan dalam satu atau dua
paragraf, yang berisi tentang maksud penulisan modul serta
lingkup materi yang akan dibahas, dengan tujuan untuk
menstimulasi, mendorong, merangsang berpikir peserta
diklat. Dengan membaca deskripsi singkat modul peserta
diklat akan memiliki gambaran menyeluruh tentang seluruh
modul yang disajikan.
Dalam melaksanakan pengamanan di Lapas/ Rutan/
Cabang Rutan, petugas harus dilengkapi dengan sarana
pengamanan. Secara faktual, sarana dan prasarana
kemanan di Lapas/ Rutan/ Cabang Rutan sudah tersedia
tetapi pemeliharaan sarana keamanan tersebut kurang
diperhatikan sehingga banyak sarana keamanan yang tidak
terawat dan menjadi rusak. Untuk mewujudkan sarana
keamanan yang siap digunakan setiap saat dan dalam
kondisi yang baik, maka diperlukan sistem pemeliharaan
sarana keamanan yang konsisten.
Maksud modul ini adalah sebagai sarana pembelajaran
peserta Diklat Pengadministrasi dan Perlengkapan Sarana
Keamanan, khususnya dalam rangka merawat dan
memelihara sarana keamanan yang ada di Lapas/ Rutan.

6
Sedangkan tujuan modul ini adalah untuk meningkatkan
manfaat dan kegunaan sarana keamanan sebagai dampak
peningkatan kompetensi petugas merawat dan memelihara
sarana keamanan.

3. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan melalui pembelajaran menggunakan modul
perawatan dan pemeliharaan sarana keamanan, peserta
diklat dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan sarana
keamanan yang ada di lingkungan kerjanya masing-masing
Lapas atau Rutan.

4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Materi Pokok masing-masing bahasan adalah berdasarkan
sarana keamanan sesuai Permen Nomor 33 Tahun 2015.

C. MATERI 1
A. Judul :
Perawatan dan Pemeliharaan Senjata Api

7
B. Indikator Keberhasilan :
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan senjata api

C. Uraian dan Contoh


Merawat senjata api dengan benar merupakan
keharusan bagi setiap pemilik senjata api, dan sangat
diperlukan untuk keamanan dan efektifitas yang
optimal.
1. Amankan senjata, jaga moncong senjata selalu ke
arah yang aman, tangani senjata api seolah-olah
bermuatan/ berpeluru, dan jauhkan jari anda dari
picu
2. Keluarkan tempat peluru/magazen
3. Kosongkan senjata, periksa bahwa tidak ada
peluru di dalam tempat peluru/ magazen atau di
dalam ruang senjata
4. Bongkar senjata api secara aman, pisahkan
bagian-bagian yang akan dibersihkan
5. Bersihkan semua komponen menggunakan kain
pembersih
6. Berikan minyak pelarut pada semua komponen
yang memungkinkan

8
7. Bersihkan senjata dengan sikat halus
8. Bersihkan kembali keseluruhan senjata (luar dan
dalam) dengan kain halus
9. Bersihkan jelaga tebal/ kumpulan bubuk mesiu pada
bagian sempit dari senjata.
10. Gunakan lantak senjata untuk memecah kumpulan
jelaga dari laras.
11. Gosok laras dengan kain yang dibasahi dengan
minyak pelarut.
12. Berikan minyak senjata/ pelumas pada bagian
yang perlu.
13. Pasang kembali senjata api dengan baik
14. Lakukan uji fungsi, pastikan semua bagian
berfungsi baik.
15. Masukkan kembali senjata ke dalam tempatnya
dan simpan di tempat yang kering dan memiliki
sirkulasi udara yang cukup.
D. Latihan
1. Lakukan bongkar senjata api secara benar?
2. Lakukkan pembersihan seluruh komponen senjata
api?
3. Lakukan pelumasan komponen senjata api?
4. Lakukan pasang senjata api secara benar?
5. Lakukan uji fungsi senjata api?

9
E. Rangkuman
1. Perawatan dan pemeliharaan senjata api
dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan,
masker, kain pembersih, sikat halus, lantak
senjata, minyak pembersih, minyak senjata/
pelumas
3. Pemeliharaan senjata api sebanyak 15 langkah
dengan waktu penyelesaian 36 menit

D. MATERI 2
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Huru Hara
(PHH)

B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan Peralatan Huru Hara (PHH)

10
C. Uraian dan Contoh
Peralatan Huru Hara adalah peralatan perlindungan
diri yang digunakan petugas dalam menindak kejadian
hura hara terdiri dari 4 elemen : temeng, tongkat
pemukul, rompi yang dilengkapi pelindung tangan dan
kaki serta helm pelindung kepala.
1. Mengeluarkan peralatan PHH dari tempat
penyimpanan
2. Memeriksa kelengkapan seluruh elemen peralatan
PHH (tameng, tongkat, rompi dan helm)
3. Memeriksa kondisi seluruh elemen peralatan PHH
- Tameng tidak pecah
- Tongkat tidak patah
- Rompi badan lengkap dengan tangan dan kaki
- Helm pelindung kepala tidak pecah
4. Membersihkan seluruh elemen peralatan PHH
dengan cairan pembersih dan kain pembersih
5. Meletakan peralatan PHH di ruang terbuka untuk
menghilangkan lembab akibat penyimpanan
6. Mengecek kembali fungsi seluruh elemen
peralatan PHH
7. Menyimpan kembali peralatan PHH di tempat yang
kering dan mudah dijangkau.

11
D. Latihan
1. Lakukkan pembersihan satuan PHH
2. Lakukan pemeriksaan fisik satuan PHH
3. Lakukan uji fungsi satuan PHH

E. Rangkuman
1. Pemeliharaan satuan PHH dilaksanakan setiap 3
bulan sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan, masker
dan kain pembersih
3. Pemeliharaan satuan PHH sebanyak 7 langkah
dengan waktu penyelesaian 19 menit

E. MATERI 3
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Kunci dan Gembok

B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan gembok dan kunci

12
C. Uraian dan Contoh
Gembok merupakan peralatan yang digunakan untuk
mengunci pintu kamar dan blok hunian serta tempat-
tempat di Lapas/ Rutan yang harus selalu tertutup.
1. Siapkan gembok dan kunci
2. Teteskan minyak pelumas ke lubang kunci dan
sela-sela gembok.
3. Putar kunci secara berulang-ulang.
4. Bersihkan gembok dengan kain pembersih.
5. Lakukan pengujian peralatan.
6. Oleskan minyak ke batang kunci dan berikan
pelumas ke lubang kunci secukupnya
7. Simpan gembok di tempat yang bersih dan kering

D. Latihan
1. Lakukan pemeriksaan gembok
2. Lakukkan pembersihan gembok
3. Lakukan uji fungsi gembok

13
E. Rangkuman
1. Pemeliharaan gembok dilaksanakan setiap 1 bulan
sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan,
masker, kain pembersih, minyak anti karat, minyak
pelumas dan bahan pengering (silicagel)
3. Pemeliharaan gembok sebanyak 7 langkah dengan
waktu penyelesaian 17 menit

F. MATERI 4
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Borgol

B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan borgol

C. Uraian dan Contoh


Borgol merupakan alat pembatas gerak tangan
ataupun kaki berbentuk 2 gelang yang dihubungkan
dengan rantai pendek yang dibuka dan ditutup
menggunakan anak kunci.

14
1. Periksa kondisi borgol
2. Bersihkan borgol dari kotoran
3. Gosok permukaan borgol untuk membersihkan dari
karat dengan minyak anti karat.
4. Keringkan borgol dengan kain pembersih.
5. Lumasi engsel dan pengikat borgol agar dapat
berjalan lancar.
6. Lakukan pengujian peralatan
7. Semprot borgol dengan desinfektan untuk
membunuh kuman.
8. Simpan borgol di tempat yang bersih dan kering
D. Latihan
1. Lakukan pemeriksaan fisik borgol
2. Lakukkan pembersihan borgol
3. Lakukan uji fungsi borgol
E. Rangkuman
1. Pemeliharaan borgol dilaksanakan setiap 1 bulan
sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan,
masker, kain pembersih, minyak anti karat, minyak
pelumas, sikat pembersih dan bahan pengering
(silica gel)
3. Pemeliharaan borgol sebanyak 8 langkah dengan
waktu penyelesaian 17 menit

15
G. MATERI 5
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Handy Talky (HT)

B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan Handy Talky (HT)

C. Uraian dan Contoh


Handy Talky (HT) merupakan alat komunikasi yang
digunakan antar petugas dalam Lapas/ Rutan untuk
menyampaikan informasi, perintah atau hal penting
lainnya
1. Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan HT (unit
dan pengisi daya)
2. Bersihkan unit dari debu dan kotoran yang
menempel dengan kain pembersih.
3. Lakukan pemeriksaan batere
4. Lakukan pemeriksaan fisik dari kerusakan.
5. Lakukan pemeriksaan fungsi Tx dan Rx
6. Lakukan pemeriksaan pengisi daya.
7. Lakukan pemeriksaan adaptor
8. Lakukan pengujian fungsi

16
9. Simpan kembali HT di tempat yang bersih dan
kering
10. Bila HT tidak digunakan lepas batere dari unit.

D. Latihan
1. Lakukan pemeriksaan fisik handy talky
2. Lakukkan pembersihan unit handy talky
3. Lakukan uji fungsi handy talky

E. Rangkuman
1. Pemeliharaan handy talky dilaksanakan setiap 1
bulan sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan,
masker, kain pembersih, multitester dan bahan
pengering (silicagel)
3. Pemeliharaan handy talky sebanyak 10 langkah
dengan waktu penyelesaian 20 menit

H. MATERI 6
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Ruang Kontrol (CCTV)

17
B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan CCTV
C. Uraian dan Contoh
CCTV merupakan peralatan yang digunakan untuk
membantu pengawasan lalu lintas orang dan barang di
Lapas/ Rutan yang terdiri dari kamera, monitor,
komputer dan server tempat penyimpanan rekaman.
1. Lakukan persiapan peralatan pemeliharaan CCTV
2. Bersihkan kamera kontrol sistem, monitor, UPS
dari debu dan kotoran yang menempel.
3. Lakukan pemeriksaan main voltage dan output
voltage UPS, pastikan main voltage dan output
voltage UPS sesuai yang dipersyaratkan.
4. Lakukan pemeriksaan kabel-kabel dan konektor,
pastikan kabel-kabel dan konektor yang terlihat
dalam kondisi baik.
5. Lakukan pemeriksaan fungsi perekaman, pastikan
auto dan manual recording dapat difungsikan.
6. Lakukan pemeriksaan fungsi pengendali, pastikan
pan/ tilt/ zoom dapat dioperasikan, pastikan layar
monitor dapat menampilkan beberapa gambar
hasil pendeteksian dari kamera

18
7. Lakukan pemeriksaan monitor, pastikan fungsi
contras, brighteness dan sharpeness dapat
dioprasikan.
8. Lakukan pemeriksaan kapasitas media
penyimpanan, pastikan kapasitas media
penyimpanan dapat menyimpan data selama
minimal 300 jam.
9. Lakukan pemeriksaan kamera housing dari
kerusakan fisik, pastikan tidak terdapat kerusakan
fisik pada kamera beserta housingnya.
10. Lakukan pemeriksaan jaringan, pastikan network
switch, surge protector dapat difungsikan, lakukan
self test untuk memastikan peralatan terhubung
dengan jaringan
11. Lakukan pemeriksaan application software,
pastikan application software dapat difungsikan.
12. Lakukan pengaturan system setting, pastikan
system setting dalam kondisi default setting atau
sesuaikan dengan kebutuhan operasional.
13. Lakukan pengujian kinerja peralatan menyeluruh,
pastikan peralatan dalam kondisi baik untuk
dioperasikan dan pastikan seluruh sistem berfungsi
dengan normal

19
D. Latihan
1. Lakukan pemeriksaan seluruh elemen CCTV
2. Lakukkan pembersihan seluruh elemen CCTV
3. Lakukan uji fungsi CCTV

E. Rangkuman
1. Pemeliharaan kamera pemantau (CCTV)
dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan, kain
lap, multitester dan kabeltester
3. Pemeliharaan kamera pemantau (CCTV) sebanyak
13 langkah dengan waktu penyelesaian 150 menit

I. MATERI 7
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)

B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

20
C. Uraian dan Contoh
Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran
aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau
mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam
situasi darurat
1. Lakukan persiapan peralatan pemeliharaan APAR
2. Lakukan pembersihan pada body tabung dari debu
maupun karat, caranya gosoklah tabung tersebut
dengan lap basah sehingga bersih dari debu
setelah itu jika ada karat bisa gunakan pembersih
karat lalu akhiri dengan menggosok ulang dengan
menggunakan lap kering. Untuk tabung model
wheeled trolley atau tabung pemadam beroda,
lakukan pelumasan rutin pada roda tabung.
3. Lakukan pemeriksaan bagian-bagian luar dari
tabung tidak boleh cacat termasuk handel dan
label harus selalu dalam keadaan baik.
4. Lakukan pemeriksaan bagian-bagian dalam dari
tabung tidak boleh berlubang atau cacat karena
karat
5. Lakukan pemeriksaan isi tabung, berisi atau
tidaknya tabung. Isi tabung harus sesuai dengan
berat yang telah ditentukan

21
6. Lakukan pemeriksaan tekanan tabung, berkurang
atau tidaknya tekanan dalam tabung. Tabung gas
bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan
kapasitasnya
7. Lakukan pemeriksaan mulut pancar tidak boleh
tersumbat dan pipa pancar yang terpasang tidak
boleh retak atau menunjukan tanda-tanda rusak.
8. Lakukan pemeriksaan posisi penempatan tabung,
tabung alat pemadam api ringan terhindar dari
kontak langsung matahari dan hujan, bila melekat
di dinding pastikan bracket dalam keadaan kuat
dan melekat sempurna dengan dinding.
9. Simpan dan tempatkan kembali tabung APAR
pada tempatnya.

D. Latihan
1. Lakukan pemeriksaan fisik APAR
2. Lakukkan pembersihan unit APAR
3. Lakukan pengujian fungsi APAR
4. Lakukan pemeriksaan penempatan APAR

E. Rangkuman
1. Pemeliharaan APAR dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali

22
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan,
masker, kain pembersih, kain flanel, obeng,
pengukur gas tekanan, minyak pelumas
3. Pemeliharaan APAR sebanyak 9 langkah
pemeliharaan dengan waktu penyelesaian 20
menit

J. MATERI 8
A. Judul
Perawatan dan Pemeliharaan Fire Hydran

B. Indikator Keberhasilan
Peserta Diklat memahami prosedur perawatan dan
pemeliharaan serta mampu melakukan perawatan dan
pemeliharaan Fire Hydran

C. Uraian dan Contoh


Perawatan dan pemeliharaan Fire Hydrant bertujuan
untuk memastikan kesiapan berfungsinya sistem
hydrant, semua output pengeluaran air dari system fire
hydrant seperti hydrant pillar dan hydrant box tidak
terhalang oleh benda-benda yang dapat menyulitkan
petugas saat bekerja memadamkan api.

23
1. Lakukan persiapan pemeliharaan fire hydrant
2. Bersihkan valve interconnection dan beri pelumas
lalu dicoba buka/ tutup untuk menghindari
kemacetan, jika ada kerusakan dalam valve
sebaiknya diganti dengan komponen yang baru
secepatnya.
3. Bersihkan fire cabinet dari debu dan kotoran
4. Bersihkan hose rack/ hose reel, pastikan selang
terpasang dalam kondisi kering
5. Lakukan pemeriksaan selang (hose), pastikan
selang dalam kondisi baik, tidak ada kebocoran
dan tidak terbelit.
6. Lakukan tes kebocoran, pasang semua perangkat
hidupkan pompa dan lakukan simulasi dengan
mengalirkan air ke system hydrant. Pastikan
semua komponen berfungsi dengan baik, selang,
nozzle, valve, dan sambungan-sambungan lainnya
dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran segera
lakukan penambalan atau mengganti komponen
tersebut, cek lagi setelah komponen diganti masih
bocor atau tidak.
7. Lakukan flushing system hydrant, fungsinya adalah
agar tidak terjadi endapan lumpur di dalam tandon,
pompa, atau komponen lain yang bisa

24
menyebabkan aliran dalam instalasi system
hydrant tidak bekerja dengan maksimal.
8. Simpan kembali selang ke tempatnya dan tutup
kembali valve interconection.

D. Latihan
1. Lakukkan pembersihan seluruh elemen fire hydrant
2. Lakukan pemeriksaan seluruh elemen fire hydrant
3. Lakukan uji fungsi fire hydrant
4. Lakukan penyimpanan selang di tempat yang
aman

E. Rangkuman
1. Pemeliharaan fire hydrant dilaksanakan setiap 6
bulan sekali
2. Peralatan yang digunakan : sarung tangan,
masker, kain pembersih, kunci pipa, minyak
pelumas hydrant
3. Pemeliharaan fire hydrant sebanyak 8 langkah
pemeliharaan dengan waktu penyelesaian 30
menit

25
K. PENUTUP

Sebagai akhir dari pembelajaran modul pemeliharaan sarana


keamanan, maka perlu dilakukan penilaian terhadap tingkat
kemampuan petugas dalam memahami dan melaksanakan
pemeliharaan sarana keamanan. Dibutuhkan pedoman sebagai
tolok ukur keberhasilan yang mencakup 4 aspek penilaian pada
tabel di bawah ini :

Tabel tolak ukur kemampuan pemeliharaan sarana keamanan

Bobot nilai/ Kualifikasi petugas


No. Aspek Penilaian
3 2 1

1. Kemampuan Petugas Petugas Petugas


memahami materi memahami memahami belum
modul standar seluruh langkah sebagian memahami
pemeliharaan pemeliharaan langkah langkah
sarana keamanan sesuai standar pemeliharaan pemeliharaan
sesuai standar
2. Kemampuan Petugas mampu Petugas Petugas
melakukan praktek melakukan melakukan belum
pemeliharaan praktek praktek mampu
sarana keamanan pemeliharaan pemeliharaan melakukan
secara tidak sistematis praktek
sistematis sesuai standar pemeliharaan
sesuai standar

26
3. Kemampuan Petugas Petugas Petugas
menggunakan memahami dan memahami belum
Peralatan mampu peralatan memahami
pemeliharaan menggunakan pemeliharaan dan belum
sarana keamanan peralatan sesuai standar, mampu
pemeliharaan belum mampu menggunak
sesuai standar menggunakan an peralatan
pemeliharaa
n
4. Kemampuan Petugas mampu Petugas mempu Petugas
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan belum
waktu waktu pemeliharaan mampu
pemeliharaan pemeliharaan melebihi waktu menyelesaik
sarana keamanan sesuai standar standar an
pemeliharaa
n

Penilaian dilakukan dengan melakukan penghitungan bobot


nilai kemampuan pemeliharaan sarana keamanan. Mekanisme
penilaian menggunakan tabel di bawah ini, yaitu dengan
memberikan penilaian pada kolom nilai capaian. Bobot nilai
capaian diperoleh berdasarkan kualifikasi kemampuan petugas
yang disesuaikan dengan tabel tolok ukur kemampuan
pemeliharaan sarana keamanan. Sedangkan nilai maksimal
merupakan bobot nilai tertinggi pada tabel tolok ukur
kemampuan pemeliharaan sarana keamanan.

27
Table penilaian kemampuan pemeliharaan sarana keamanan

Nilai
No. Aspek Penilaian Nilai Maksimal Capai
an

1. Perawatan dan Pemeliharaan Senjata Api

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

2. Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Huru Hara

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

28
3. Perawatan dan Pemeliharaan Kunci Gembok

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

4. Perawatan dan Pemeliharaan Borgol

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

5. Perawatan dan Pemeliharaan Handy Talky

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan

29
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

6. Perawatan dan Pemeliharaan CCTV

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

7. Perawatan dan Pemeliharaan APAR

1. Kemampuan memahami materi modul 3


standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan

8. Perawatan dan Pemeliharaan Fire Hydran

30
1. Kemampuan memahami materi modul 3
standar pemeliharaan sarana keamanan
2. Kemampuan melakukan praktek 3
pemeliharaan sarana keamanan
3. Kemampuan menggunakan Peralatan 3
pemeliharaan sarana keamanan
4. Kemampuan menyelesaikan waktu 3
pemeliharaan sarana keamanan
Total Nilai 96

Selanjutnya untuk mengukur tingkat kemampuan petugas, nilai


yang digunakan adalah besaran persentase. Untuk
mendapatkan besarnya persentase dilakukan dengan cara
menghitung, sebagai berikut :

Total nilai capaian


x 100%
Total nilai maksimal

Besarnya persentase yang didapat akan menunjukkan tingkat


kemampuan petugas dalam melakukan pemeliharaan sarana
keamanan berdasarkan kategori sebagai berikut :
1. Terampil : 76% – 100%
2. Cukup terampil : 51% – 75%

31
3. Kurang terampil : 0% – 50%

Tingkat Kriteria
kemampuan
Terampil - memahami seluruh langkah
pemeliharaan sesuai standar
- mampu mempraktekkan
pemeliharaan secara sistematis
sesuai standar
- memahami dan mampu
menggunakan peralatan
pemeliharaan
- mampu menyelesaikan waktu
pemeliharaan sesuai standar
Cukup terampil - memahami sebagian langkah
pemeliharaan sesuai standar
- mampu mempraktekkan
pemeliharaan, namun belum sesuai
standar
- memahami peralatan pemeliharaan,
namun belum mampu menggunakan
sesuai standar
- mempu menyelesaikan pemeliharaan
melebihi waktu standar
Kurang terampil - belum memahami langkah
pemeliharaan
- belum mampu melakukan praktek
pemeliharaan
- belum memahami dan belum mampu
menggunakan peralatan
pemeliharaan

32
- belum mampu menyelesaikan
pemeliharaan
L. DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
1995 Tentang Pemasyarakatan;
2. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor M.07-PL.03.05 Tahun 1987 tentang Tata Cara
Pengadaan, Penyimpanan, Penggunaan dan
Pemeliharaan Senjata Api di Lingkungan Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan;
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Pengamanan pada Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor
PAS.11.OT.03.01 Tahun 2012 tentang Standarisasi
Sarana Keamanan pada Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan Negara dan Cabang Rumah Tahanan
Negara;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor
PAS-416.PK.01.04.01 Tahun 2015 tentang Standar
Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban
Lapas dan Rutan;

33
6. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor
PAS-387.PK.01.04.02 Tahun 2016 tentang Standar
Pemeliharaan Sarana Keamanan.

34

Anda mungkin juga menyukai