12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
ABSTRAK
Proyek ialah bagian dari salah satu bentuk pengembangan aktivitas kaitannya dengan
infrastruktur yang sangatlah penting bagi negara, serta tidak bisa dipisahkan dari
pertumbuhan bangsa, sesuai dengan meningkatnya jumlah imfrastruktur yang dibutuhkan
sebagai penunjang kegiatan prasarana terlebih lagi proyek infrastruktur transportasi berupa
jalan yang sangat penting bagi kegiatan transportasi masyarakat. Peningkatan atau lapis
tambahan jalan (overlay) menggunakan perkerasan lentur yang terdiri dari Lapis Asphalt
Concrete Binder Course (AC-BC), Lapis Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui metode pelaksanaan lapis tambahan (overlay). Metode
Pelaksanaan ini mengacu pada pedoman spesifikasi umum pada edisi bina marga 2018 dalam
metode pelaksanaanya sebelum dilakukan penghamparan harus mensesuaikan suhu sesuai
pada acuan speksifikasi yang menjadi sumber utama pelaksanaanya, alat yang digunakan
dalam pelaksanaan penghamparan adalah asphalt finisher, serta pemadatan yang dilakukan
pada lapis tambahan overlay yang dilakukan sebanyak tiga fase pemadatan dengan alat
Tandem Roller dan Pneumetic Tired Roller memiliki perbedaan dalam setiap passing pada
setiap fase pemadatan tujuannya adalah mendapatkan hasil kepadatan yang baik dan tidak
berongga dengan memperhatikan setiap penurunan suhu setiap fase pemadatan yang
berlangsung. Dari hasil didapat tebal Laston Lapis Antara (AC-BC) dengan acuan break
down 1,2 cm sebelum dipadatkan adalah 7,2 cm, tebal Laston Lapis Antara (AC-WC) dengan
acuan break down 1,2 cm sebelum dipadatkan adalah 5,2 cm.
1. Pendahuluan
Seiring dengan semakin meningkatnya perkembangan dan pembangunan infrastruktur didalam
suatu daerah yang kaitannya untuk meningkatkan aspek dalam taraf hidup serta memajukan terhadap
perekonomian negara khususnya, sangatlah penting diperlukan penambahan prasarana perhubungan
pada daerah tertinggal khussunya, yang fungsinya begitu penting terhadap masyarakat, baik
perhubungan darat maupun laut. Sarana perhubungan bisa berupa jaringan jalan menjadi sesuatu
yang sangat penting dengan manfaatnya yang berdampak besar untuk menunjang dalam
pembangunan dan kemajuan di sektor-sektor lainnya [1].
Jalan raya ialah salah satu bagian terpenting dalam prasarana transportasi yang bisa sangat
berpengaruh dalam sektor perhubungan darat, serta memperlancar pendistribusian arus barang, orang
dan jasa lainnya dari suatu wilayah ke berbagai wilayah lainnya. Langkah-langkah tersebut untuk
meningkatkan dan berdampak pada mudahnya jalur akses bagi suatu daerah tertinggal khusunya serta
wilayah dengan melakukan pembangunan jalan baru. Pada pembangunan jalan baru pada suatu
wilayah atau daerah pastinya sangatlah berdampak penting pada kemajuan transportasi dan
pertumbuhan perekonomian yang semakin pesat dan maju, karena dalam sebuah sistem mobilisasi
yang menyangkut barang dan jasa dapat berjalan dengan sangat lancar dan efisien, serta berguna
untuk membuka wilayah atau daerah-daerah perlu penanganan khusus dan yang terisolir sekaligus
berkaitan dengan pengembangan diwilayah tersebut. Pembangunan jalan yang di lakukan pada
12
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
proyek ini terdiri dari beberapa pekerjaan, yaitu preservasi rekonstruksi, rehabilitasi jalan sepanjang
16,10 km, preservasi pemeliharaan rutin jalan sepanjang 53,37 km, penanganan drainase, trotoar, dan
bangunan pelengkap sepanjang 2,87 km, preservasi rutin jembatan total panjang 1.218,90 m dalam
pemaparan tersebut bahwa penulis melaksanakan kerja praktek pada proyek terserbut.
Mengacu pada penjelasan diatas, terdapat beberapa rumusan permasalahan yang hendak kita
bahas dalam riset ini merupakan selaku berikut :
1. Bagaimana bahan dan poses percampuranya pada AC-BC dan AC-WC pada perkerasan lentur
?
2. Bagaimana Metode pelaksanaan pekerjaan AC-BC dan AC-WC pada perkerasan lentur ?
3. Bagaimana Metode pelaksanaan pekerjaan lapis tambahan Overlay pada perkerasan lentur ?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pelaksanaan lapis tambahan (overlay) dari
pekerjaan, percampuran agregat, penghamparan, sampai pekerjaan lapis pondasi atas sesuai uraian
diatas berdasarakan atau pengamatan yang kita peroleh dilapangan.
. Penulis dan melakukan pengamatan secara langsung pekerjaan yang ada di lapangan dan juga
bisa menjadi perbandingan antara teori dengan pekerjaan sesungguhnya yang dikerjakan di lapangan,
mengingat adanya permasalahan di lapangan yang tidak selalu sama dengan teori yang diakibatkan
oleh kondisi tertentu dilapangan.
Kekekalan Bentuk agregat terhadap larutan Natrium sulfat SNI 3407:2008 Maks. 12%
Magnesium Sulfat SNI 3407:2008 Maks. 18%
13
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
Syarat untuk agregat halus sebagaian dari sumber atau bentuk agregat bahan manapun, haruslah
terdiri berupa pasir ataupun juga bentuk dari hasil pengayakan batu pecah yang biasannya terdiri
berupa bahan-bahan yang harus lolos pada ayakan No.4 (4,75 mm). Syarat untuk fraksi agregat
tersebut halus pada pecah mesin serta penemuan pasirnya juga tidak boleh bercampur terhadap
agregat kasar, agregat pecah yang cukup halus serta pasirnya di tumpuk dan dipisahkan dan juga
harus langsung distribusikan ke instalasi pada sebuah pencampuran aspal yang menggunakan
penampungan dingin (cold bin feeds) sebagai pendistribusiannya serta dipisahkan sehingga
menjadikan gradasi tersebut yang tergabung serta presentasi pasir di dalam sebuah percampuran
tersebut yang akibatnya dapat terkendali dengan sangat baik. Penggunaan pasir alam juga bisa
diaplikasikan dalam percampuran AC sampai dengan batas, yang tidak mungkin dapat melampaui
dari 15 % terhadap berat total sebagai percampuran [2]. Terdapat di Tabel 2 Ketentuan Agregat Halus
Pelaksanaan di bawah ini [3], [6], [8], [9]:
14
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
Metode pelaksanaan perkerasan lentur pada paket pengawasan yang merupakan proyek lapis
tambahan atau peningkatan jalan (overlay) yang berada di Waru – Sidoarjo – Krian.
Diagram alir ini merupakan bagian dari penjabaran langkah – langkah penelitian yang dapat di
ambil dari berbagai pengamatan serta data – data yang terdapat di lapangan pada saat melakukan
kerja praktek baik itu berupa data primer dan juga data sekunder, sehingga di peroleh diagram alir
metode pelaksanaan lapis sebagai berikut :
15
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
4) Gas panas yang di hasilkan tersebut akibat terdapatnya pemanasan ini memiliki debu, yang
kemudian dikumpulkan dengan kolektor debu (dust collector) yang setelah itu di buang lewat
cerobong.
5) Agregat yang sudah di siapkan sebelumnya kemudian dikirim ke pengendali gradasi (hot
screening unit) buat di saring agregat di saring cocok dengan saringan yang telah di tentukan, setelah
itu dicampurkan dengan emngunakan filler yang di ditaruh dalam sebuah wadah yang bernama solo.
6) Setelah itu di jalani penimbangan buat seluruh material di dalam penimbangan (weight hopper)
7) Agregat serta aspal dicampurkan kedalam mesin pencampuran (pugmill)
8) Hasil pencampuran tersebut lalu keproses terakhir hotmix bersuhu 155ᵒC, di masukkan ke dalam
dump truck setelah itu ditimbang pada saat sebelum diambil ke posisi proyek tersebut. Aspal yang
dibuat ialah aspal Jenis 1. Proses tersebut sudah cocok dengan Spesifikasi Universal Divisi VI
Perkerasan Beraspal, Dep. PU Edisi 2018 Tabel 6. 3. 5 (1) kalau syarat terhadap temperatur beraspal
Jenis I pada proses pencampuran memili temperatur antara 130ᵒ- 150ᵒC.
16
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
3) Sehabis hotmix terletak di dalam hopper serta siap dibuat untuk menghamparkan, lekas
dioperasikan asphalt finisher. Sehingga mesin fibrasi di nyalakan sepanjang penghamparan supaya
bisa dikombinasikan dengan aspal yang terdistribusi secara menyeluruh.
4) Para pekerja meratakan dari kombinasi aspal yang harus di keluarkan dari asphalt finisher dengan
memakai alat berupa sekop serta lacker, supaya kombinasi aspalnya dapat menyeluruh dengan baik
dan merata..
Gambar 3 dibawah ini pemerataan aspal yang telah dihamparakan dengan menggunakan alat
asphalt finisher diratakan oleh para pekerja dengan menggunakan alat secara manual. Gambarnya
sebagai berikut :
b. Pemadatan
Sehabis pekerjaan penghampar berakhir setelah itu dicoba pekerjaan pemadatan, ini merupakan
pekerjaan sesi akhir dari berbagai jenis pekerjaan lapis perkerasan lentur, dalam pelaksanaan
pekerjaan ini dilakukan percobaan secara kesekian kali tujuannya memperoleh sebuah hasil yang
optimal dan memuaskan. Pemadatan di jalani dengan 3, tahapan dengan memakai perlengkapan
ialah:[2], [12], [15], [16]:
1) Tandem roller Sakai SW70
Perlengkapan yang digunakan merupakan tandem roller, dengan kecepatan 4 kilometer / jam. Pada
pekerjaan AC- WC 4 centimeter, tebal gembur 5, 2 centimeter dengan break down 1, 3 serta pada
pekerjaan AC- BC 6cm, tebal gembur 10, 4cm dengan break down 1, 3 centimeter, Pemadatan di
jalani dari tepi luar ruas penghamparan ke tepi yang lain setelah itu dibagian tengah lintasan, pada
temperature 125ᵒ- 145ᵒC. Proses ini proses ini dicoba dengan tujuan supaya permukaan jalur
memperoleh kemiringan yang sempurna serta tidak hadapi penyusutan, proses kombinasi aspal panas
supaya tidak menempel pada roda., maka tandem roller di basahi (disemprot) secukupnya dengan
menggunakan campuran solar dan detergent, agar material awal tidak menempel pada roda, proses
17
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
pemadatan awal dilapangan sebanyak 2 passing (lintasan) untuk lapis AC-WC 4 cm dan 4 passing
(lintasan) untuk lapis AC-BC dengan berat tandem roller 8 Ton.
18
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
a. Pembongkaran
Wilayah pekerjaan pembongkaran berupa (perbaikan weakspot) ataupun pada tapering
(pelapisan tambah) serta dipergunakannya mesin pekerjaan yang sangat penting adannya,
yang bernama Cold Milling Machine.
1) Menentukan sebuah titik serta penentuan luasan yang akan digali lalu demarking.
2) Dengan alat Cold Milling Machine melakukan sebuah pengerukan sedalam 3 cm
3) Dump Truck ditaruh didepan Cold Milling Machine agar ketika proses berjalannya Cold
Milling Machine bisa langsung diangkut oleh Dump Truck dengan kapasitas 6 - 8 m³
4) Laju dari Dump Truck menggunakan kecepatan rata – rata 6 km/jam
5) Hasil pembongkaran mesin Cold Milling Machine dilakukan pengangkutan
menggunakan alat atau kendaraan bermotor bernama Dump Truck ke area pada
pelaksanaan yang sebelumnya sudah ditentukan terlebih dahulu.
19
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
20
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
Referensi
[1] G. Soerjatmodjo and D. Supriyanto, “Pemindahan Tanah Mekanis.” Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya, 2004.
[2] D. J. B. Marga, Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan
Jembatan. 2018.
21
Vol. 1, No. 1, pp. 12-22, 2021
Jurnal Ilmiah REAKTIP Kirim: 17 Feb 2021 | Diterima: 10 Mar 2021 | Publikasikan: 3 Juli 2021|
22