4509-Article Text-17735-1-2-20231206
4509-Article Text-17735-1-2-20231206
Artikel History:
Submitted: 20 Januari 2021; Revised: 27 Februari 2021; Accepted: 04 Maret 2021
10.34012/bip.v4i1.2708
ABSTRACT- This research aims to conduct a Freudian psychosomatic analysis of the moral
struggle of the character Mark in the short story "Ke Keluarga M" by Budi Darma. The object
of the short story research focuses on Mark's character development and inner conflict
involving the interaction between basic Freudian drives and moral values and social norms.
Freudian psychosomatic theory is used as the conceptual framework. This research identifies
1
and analyzes the conflict between id, ego and superego in the soul of the character Mark, with
the aim of understanding how the tension between basic drives, such as personal desires and
recklessness, and social norms forms character complexity. The hypothesis of this research is
that through Freudian psychosomatic analysis, significant inner conflict will be revealed in
Mark's character's moral struggles. Based on the assumption that the interaction between these
psychological components influences the character's behavior and emotions, this research
seeks to provide in-depth insight into the complexity of humans in facing moral dilemmas
through the medium of literature. The results of this research are expected to provide a deeper
understanding of Mark's character and how his moral struggles reflect human psychological
dynamics.
Keywords : M family, Mark, psychosomatic analysis, Freudian, moral battles, literary characters.
A. Pendahuluan memperluas pemahaman tentang pengaruh faktor eksternal dalam
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada membentuk moralitas seseorang.
tertanam dalam dirinya. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikosomatis
analisis konflik batin tersebut dan mengeksplorasi bagaimana ketegangan
Freudian, yang menitikberatkan pada konflik batin dan interaksi antara
antara dorongan-dorongan dasar dan nilai moral membentuk karakter
dorongan-dorongan dasar dengan struktur psikologis individu. Metode
Mark.
penelitian yang akan digunakan adalah analisis teks cerpen dengan fokus
dan oleh karena itu, penelitian menyelidiki bagaimana interaksi dengan B. Metode Penelitian
keluarga dan lingkungan sosial dapat membentuk pertarungan moral yang Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggali
dialami oleh Mark. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya akan dan menganalisis pertarungan moral dalam jiwa tokoh Mark dalam cerpen
memberikan wawasan pada konflik batin individu tetapi juga akan Keluarga M. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikosomatis dengan
lensa Freudian untuk menganalisis konflik dan dinamika dalam jiwa tokoh
2
Mark. Sampel penelitian ini terdiri dari 1 cerpen yang dipilih secara mendasar, dan berjuang untuk menekan impuls-impuls ini sesuai dengan
purposif berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Teknik tuntutan superego analisis perilaku ini membantu dalam memahami
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling untuk memilih dinamika konflik internal yang terjadi. Ekspresi emosi yang dihadirkan
cerpen yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data dikumpulkan melalui para tokoh dalam penceritaan merupakan fokus tersendiri. Mark
analisis teks cerpen, pengamatan, dan Simak sadap. Instrumen yang merespons konflik moral ini secara emosional dia merasa bersalah, cemas,
digunakan adalah panduan wawancara dan alat pencatatan observasi. dan menunjukkan tanda-tanda ketegangan psikologis lainnya, Ini
Kedua, pemetaan konflik antara dorongan-dorongan tersebut dengan nilai- Selain itu, analisis psikosomatis dengan lensa Freudian
nilai moral dan norma sosial. Ketiga, evaluasi dampak konflik ini pada mempertimbangkan dampak konflik moral ini pada perkembangan
perilaku dan emosi tokoh. Metode ini akan memberikan gambaran yang karakter tokoh Mark dalam cerpen. Konflik ini membawa perubahan
mendalam tentang kompleksitas karakter dalam menghadapi pertarungan dalam pandangan dari tokoh ke tokoh dia mencapai resolusi terhadap
moral. Dengan merinci studi terdahulu, menerapkan teori psikosomatis konflik ini, sehingga pertarungan moral dalam jiwanya terus berlanjut.
Freudian, dan menggunakan metode analisis yang terarah, penelitian ini Pendekatan ini juga mempertimbangkan relevansi karakter Mark dengan
diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman kita plot cerita dan tema-tema yang terkandung dalam cerpen Keluarga M.
tentang dinamika kompleks pertarungan moral dalam karya sastra pendek. Konflik moral dalam karakternya berkontribusi pada plot cerita dan
Analisis data dilakukan dengan pendekatan psikosomatis Freudian yang Analisis psikosomatis dengan lensa Freudian juga memungkinkan untuk
melibatkan identifikasi konflik bawah sadar, analisis simbolik, dan merenungkan relevansi karakter Mark dengan pengalaman manusia pada
interpretasi makna-makna tersembunyi dalam cerpen. Dalam upaya umumnya. Konflik moral yang dialami oleh Mark mencerminkan konflik
memahami karakter tokoh Mark dalam cerpen Keluarga M, penelitian ini moral yang mungkin dialami oleh individu dalam kehidupan nyata.
mengadopsi pendekatan analisis psikosomatis dengan lensa Freudian. Pendekatan ini membuka jendela ke dalam psikologi karakter tokoh dalam
Pendekatan ini bertujuan untuk mengungkap konflik internal yang cerpen "Keluarga M" dengan cara yang mendalam dan memberikan
mendalam yang dialami oleh tokoh Mark, dengan mengedepankan pemahaman yang kaya tentang kompleksitas perilaku, emosi, dan konflik
konsep-konsep psikologis yang diajukan oleh Sigmund Freud. moral yang dialami oleh tokoh tersebut. Pemilihan cerpen "Keluarga M"
dan karakter tokoh Mark sebagai subjek penelitian telah dilakukan dengan
Pendekatan ini dimulai dengan dasar teori Freudian yang mencakup tiga
pertimbangan yang cermat, dengan alasan-alasan yang kuat dan relevan
elemen utama dalam struktur mental manusia, yaitu id, ego, dan superego.
untuk mendukung tujuan penelitian analisis psikosomatis dengan lensa
Id adalah bagian bawah sadar yang berisi dorongan-dorongan dasar seperti
Freudian.
nafsu dan keinginan seksual. Ego adalah instansi yang mencoba
bagian yang mencerminkan norma-norma moral yang ditanamkan oleh C. Hasil Dan Pembahasan
masyarakat dan pengasuh. Mark adalah bentuk emosional yang tak terduga Analisis psikosomatis dengan pendekatan Freudian pada novel "Orang-
dalam jiwa tokoh. Dalam cerpen Keluarga M, Mark digambarkan sebagai Orang Bloomington" oleh Budi Darma membawa kita pada penelusuran
individu yang terjebak dalam pertarungan moral yang kompleks. Dia yang mendalam terhadap pertarungan moral dalam jiwa tokoh Mark dan
dihadapkan dengan konflik antara dorongan-dorongan dasar, yang dinamika keluarga M di Bloomington. Dalam pemahaman ini, konsep-
mungkin termasuk keinginan yang tidak pantas atau bahkan tabu, dan konsep Freudian seperti Ego, Superego, dan id digunakan untuk merinci
norma-norma moral yang berlaku dalam masyarakat dan tentunya ketika dimensi psikologis karakter dan peristiwa yang terjadi dalam cerita.
memperlihatkan cara Ego berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan. dan Martin, ia memproyeksikan rasa marahnya dan menginterogasi
Konflik Ego-Superego menjadi titik fokus berikutnya dalam analisis. mereka secara agresif. | Konflik antara dorongan id (marah dan keinginan
(superego) tercermin dalam tindakan agresif narator. Analisis ini | Perasaan Bersalah | Superego | Si abang Mark mulai menangis dan
membuka jendela ke kompleksitas psikologis karakter dan dinamika mataqya berkaca-kaca setelah narator menarik rambutnya. | Perasaan
konflik internal yang mewarnai interaksi antara Ego dan Superego. bersalah dapat muncul sebagai respons terhadap tindakan agresif, karena
Perasaan bersalah juga menjadi bagian integral dari analisis, terutama norma-norma moral internal (superego) menekankan pentingnya
setelah narator menarik rambut si abang Mark, dan menyebabkan tangisan pengendalian diri. |
Bentukan Analisis Psikosomatis Tokoh Mark dalam Cerpen "Orang-Orang (superego). Nama "Mark" mungkin menjadi simbol identitas dan konflik
Bloomington" Karya Budi Darma dengan Pendekatan Freudian: antara keinginan individu dan tuntutan sosial. Dengan demikian, cerpen ini
|--------------------|-------------------------|-------------------------------------------
Dalam cerpen "Orang-Orang Bloomington" karya Budi Darma, tokoh
-----------------|--------------|
utama, Mark, menjadi perwakilan dari konflik psikologis yang dalam.
| Ketidakpuasan Ego | Ego | Pemilik mobil mencoba untuk memenuhi terlibat dalam eksplorasi ketidakpuasan ego. Bagaimana ego berusaha
kebutuhan dan keinginannya dengan mencari tahu siapa yang bertanggung mengatasi ketidakpuasan dan ketegangan emosional ini menjadi sorotan
jawab atas kerusakan. | Ego berupaya untuk mengatasi ketidakpuasan dan penting dalam analisis psikologis.
4
pertarungan yang lebih nyata antara dorongan id Mark, yang didorong dimensi analisis, mengeksplorasi
oleh rasa marah dan keinginan untuk keadilan, dengan norma-norma moral bagaimana perjuangan moral dan
internal (superego). Tindakan agresif narator menghadirkan dilema moral ketegangan batin tercermin dalam kondisi
bagi Mark, menciptakan konflik yang semakin kompleks dalam dunia fisik tokoh. Metodologi penelitian ini dapat
psikologisnya. Namun, tidak hanya itu, bahkan nama "Mark" sendiri dapat dirinci dengan lebih rinci, menjelaskan
diartikan sebagai simbol identitas dan konflik antara keinginan individu langkah-langkah analisis psikosomatis
dan tuntutan sosial. Nama sebagai representasi diri individu yang kadang- menggunakan teori Freudian. Selain itu,
kadang bertentangan dengan norma-norma masyarakat menjadi tema yang dapat ditambahkan diskusi tentang
relevan dalam analisis Freudian. Konflik identitas dan norma sosial dapat relevansi temuan potensial terhadap
dipahami melalui simbolisme nama karakter. pemahaman sastra dan kontribusinya
terhadap bidang psikosomatis.
Dengan mendalamkan analisis psikologis Freudian, cerpen ini tidak hanya
1. Ketegangan Emosional: Dalam cerita,
menjadi kisah tentang kerusakan mobil atau interaksi agresif, tetapi juga
Mark sebagai pemilik mobil mengalami
tentang kompleksitas psikologis tokoh utama dalam menghadapi konflik
ketegangan emosional karena kerusakan
moral dan identitas. Keseluruhan dinamika karakter Mark dalam cerita ini
pada mobilnya. Ini mencerminkan reaksi
mendedahkan perubahan emosional, pertarungan batin, dan konflik
ego terhadap perasaan ketidakpuasan
psikologis yang menjadi inti dari narasi. Seiring dengan pencarian solusi
terhadap objek yang penting baginya, yaitu
untuk masalah eksternal, Mark juga menjalani perjalanan internal yang
mobilnya. Ego mencoba mengatasi
mencerminkan kaya akan lapisan psikologis dan kompleksitas manusia
ketegangan ini dengan mencari solusi.
dalam menghadapi pertarungan moral.
2. Ketidakpuasan Ego: Mark mencoba
menggambarkan pendekatan analisis memenuhi kebutuhan dan keinginannya
psikosomatis yang mencakup aspek dengan mencari tahu siapa yang
psikologis dan fisik karakter Mark. Dalam bertanggung jawab atas kerusakan
mengadopsi lensa Freudian, penelitian ini mobilnya. Ini mencerminkan upaya ego
bertujuan untuk merinci konflik internal untuk mengatasi ketidakpuasan dan
yang mungkin dihadapi tokoh utama dan frustrasi yang muncul akibat kerusakan
dampaknya terhadap kesehatan mental dan pada objek yang penting baginya.
fisiknya. Dibandingkan dengan penelitian 3. Konflik Ego-Superego: Ketika narator
terdahulu, penelitian ini menonjolkan menemukan Mark dan Martin dan
kekhasan dengan merujuk pada keluarga menginterogasi mereka secara agresif, ini
"Budi Darma" dan kota "Bloominton," menciptakan konflik antara dorongan id
menandakan fokus pada karya atau (marah dan keinginan untuk menuntut
lingkungan tertentu. Ini memberikan keadilan) dan norma-norma moral internal
dimensi kontekstual yang mungkin belum (superego). Narator mungkin merasa
tergali oleh penelitian sebelumnya. bahwa tindakan agresifnya diperlukan
untuk melindungi objek pentingnya, yaitu
penelitian ini terletak pada penerapan lensa mobil Mark.
Freudian pada tokoh Mark dan 4. Perasaan Bersalah: Saat narator menarik
keluarganya. Pendekatan ini membuka rambut si abang Mark, si abang mulai
jendela untuk memahami motivasi, konflik menangis dan mataqya berkaca-kaca. Hal
batin, dan mekanisme pertahanan yang ini mencerminkan perasaan bersalah yang
muncul dalam narasi. Pemusatan pada muncul sebagai respons terhadap tindakan
aspek psikosomatis juga menambah agresif. Perasaan bersalah adalah hasil dari
5
norma-norma moral internal (superego) dapat membantu merancang strategi
yang menekankan pentingnya intervensi yang sesuai, dengan tujuan
pengendalian diri. meningkatkan komunikasi dan
5. Nama Tokoh Mark: Nama tokoh Mark kesejahteraan keluarga. Akhirnya,
dalam cerita dapat memiliki makna pernyataan ini menyoroti pentingnya
simbolis dalam konteks analisis Freudian. intervensi psikologis dalam situasi konflik
Nama Mark dapat mewakili identitas dan keluarga untuk mencapai resolusi yang
dorongan individu, yang kadang-kadang positif dan perkembangan yang sehat bagi
bertentangan dengan norma-norma sosial semua anggota keluarga.
yang ditegakkan oleh superego. Konflik
antara identitas individu dan tuntutan sosial D. Simpulan
bisa menjadi tema yang relevan dalam Dalam analisis karakter tokoh Mark dalam cerpen "Keluarga M," dapat
analisis karakter. Pendekatan Freudian disimpulkan bahwa pendekatan Freudian memberikan wawasan yang
membantu kita memahami konflik internal mendalam tentang konflik internal dan interaksi psikologis yang terjadi
dan interaksi psikologis dalam cerita dalam cerita. Tokoh Mark mengalami ketegangan emosional,
"Orang-Orang Bloomington," terutama ketidakpuasan ego, konflik ego-superego, dan perasaan bersalah, yang
dalam konteks karakter Mark. Hal ini semuanya dapat diinterpretasikan dengan bantuan konsep-konsep
memungkinkan kita untuk menjelajahi psikologis Freudian. Nama tokoh Mark juga dapat menjadi simbol penting
lapisan psikologis karakter dan melihat dalam mewakili konflik antara identitas individu dan tuntutan sosial.
6
(2017). Konflik Batin Tokoh Utama dan Rahmanto, B. (1988). Metode Pengajaran
Nilai Pendidikan Karakter Novel Kuantar Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
ke Gerbang Karya Ramadhan K.H. Jurnal
BASASTRA, 5 (1), 132-139). Ratna, N. K. (2013). Teori, Metode, dan
Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Endraswara, S. (2003). Metodologi Pustaka Pelajar. BASASTRA Jurnal
Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Volume
Widyatama. 7 Nomor 1, April 2019, ISSN I2302-6405
185
Fadlillah, M. (2014). Implementasi
Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/
MI, SMP/ MTs, dan SMA/ MA.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.