Sosiologi Sastra Pada Film Keluarga Cemara 2
Sosiologi Sastra Pada Film Keluarga Cemara 2
2 (2021), 999-999
ABSTRAK
Film ini juga dapat dianalisis dari sudut pandang sastra. Cerita yang
disajikan dalam bentuk naratif film dapat diartikan sebagai karya sastra
modern yang mencerminkan nilai-nilai budaya, moral, dan norma-norma
sosial. Penelitian ini akan mencoba mengidentifikasi bentuk konflik, cara
menangani konflik dan manajemen konflik yang terdapat dalam
"Keluarga Cemara 2" serta bagaimana elemen-elemen tersebut berkaitan
dengan kondisi sosial yang tengah dihadapi oleh masyarakat.. Peneliti
menerapkan penelitian kualitatif dengan ilmu sosiologi sastra. Hasilnya
didapatkan bahwa …….
ABSTRACT
This film can also be analyzed from a literary point of view. Stories
presented in the form of film narratives can be interpreted as modern
literary works that reflect cultural values, morals, and social norms. This
research will try to identify the form of conflict, how to handle conflict
and conflict management contained in "Keluarga Cemara 2" and how
these elements relate to the social conditions faced by society. The
researcher applies qualitative research with the science of literary
sociology. The result found that .......
Keywords: Conflict; Family; Movie
1. PENDAHULUAN
Teori sosiologi sastra adalah bidang ilmu yang masih berkembang dan terbilang
baru, fokus pada analisis hubungan antara karya sastra, termasuk film, dengan
masyarakat. Namun, kekhasannya terletak pada penekanan pada aspek sosial, budaya,
dan historis dalam analisisnya. Untuk mencapai kemantapan dan kemampuan analisis
yang kuat, perlu definisi yang jelas mengenai ruang lingkup dan pendekatan sosiologi
sastra dalam memahami kompleksitas interaksi antara sastra dan masyarakat, seperti
yang dapat ditemui dalam karya film.
Film "Keluarga Cemara 2" menjadi objek penelitian karena mampu menciptakan
narasi yang kaya dengan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Dalam konteks ini,
1
Nama Penulis. Judul ...
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian "Sosiologi Sastra
pada Film Keluarga Cemara 2" mencakup pendekatan analisis mendalam terhadap
interaksi kompleks antara unsur-unsur sastra dalam film dengan realitas sosial yang
tergambar. Pertama-tama, dilakukan studi pustaka yang mendalam untuk memahami
konsep-konsep sosiologis yang relevan serta teori-teori sosiologi sastra. Analisis konten
film diterapkan untuk mengidentifikasi tema-tema utama, karakter, dan peristiwa yang
mencerminkan dinamika keluarga dan nilai-nilai sosial. Melalui observasi, detail-detail
penting dari film yang mencerminkan kehidupan keluarga dan masyarakat ditangkap.
Analisis tema dan naratif digunakan untuk menggali makna dalam hubungan dengan
teori sosiologi sastra. Fokus penelitian ditempatkan pada identifikasi konflik dalam
keluarga dan dinamika sosial yang tercermin dalam Film Keluarga Cemara 2.
3. PEMBAHASAN
bertentangan di dalam keluarga (Jalil, 2021). Proses manajemen konflik ini memiliki
beberapa langkah yang dapat diikuti untuk memastikan efisiensi dan efektivitas
dalam mencapai tujuan keluarga.
Langkah pertama adalah pemahaman terhadap sumber konflik, di mana
identifikasi penyebab konflik dilakukan dengan memahami perspektif dan
kepentingan unik dari masing-masing anggota keluarga. Pemahaman ini mencakup
pengakuan bahwa setiap individu membawa pengalaman dan pandangan yang
berbeda ke dalam konflik.
Selanjutnya, komunikasi terbuka dan jujur menjadi kunci untuk mengelola
konflik dengan baik. Fasilitasi komunikasi yang terbuka dan dorongan agar setiap
anggota keluarga menyampaikan perasaan dan pandangan mereka dengan
menghormati satu sama lain dapat memperkuat pemahaman bersama.
Pendekatan empatik juga diperlukan dalam manajemen konflik keluarga.
Latihan untuk melihat konflik dari sudut pandang orang lain dan mengembangkan
rasa empati membantu memahami perasaan dan kebutuhan anggota keluarga yang
terlibat dalam konflik.
Penetapan aturan dan batasan yang jelas menjadi langkah selanjutnya.
Dengan menetapkan norma-norma komunikasi yang diterapkan untuk mencapai
solusi yang adil, keluarga dapat membentuk kerangka kerja yang mendukung
penyelesaian konflik.
Cari solusi bersama merupakan langkah kunci dalam manajemen konflik.
Mendorong anggota keluarga untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan semua pihak, sambil menghindari dinamika pemenang dan
pecundang, dapat menciptakan solusi yang dapat diterima bersama.
Setelah konflik terselesaikan, langkah terakhir adalah evaluasi dan refleksi
bersama sebagai keluarga. Proses ini membantu untuk memahami pelajaran yang
dapat dipetik dari pengalaman tersebut dan mencari cara untuk mencegah konflik
serupa di masa depan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, manajemen konflik
dalam keluarga dapat memperkuat ikatan dan menciptakan lingkungan yang sehat.
4. SIMPULAN
Artikel ini menguraikan berbagai bentuk konflik dalam keluarga, termasuk
konflik komunikasi, peran, nilai dan kepercayaan, ekonomi, dan pengasuhan.
Penanganan konflik memerlukan pendekatan matang, melibatkan pembukaan saluran
komunikasi, pemahaman pandangan dan perasaan anggota keluarga, serta pencarian
solusi bersama. Melibatkan pihak ketiga seperti konselor keluarga dapat memberikan
pandangan objektif. Pengelolaan emosi, komitmen bersama, dan komunikasi terbuka
setelah penyelesaian konflik menjadi kunci untuk memastikan perubahan positif.
Manajemen konflik dalam keluarga mencakup langkah-langkah identifikasi sumber
konflik, komunikasi terbuka, pendekatan empatik, penetapan aturan, pencarian solusi
bersama, dan evaluasi bersama. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, artikel
menekankan bahwa manajemen konflik dalam keluarga bukan hanya tentang
menyelesaikan konflik, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk hubungan yang
sehat dan berkelanjutan..
6. REFERENSI
Jalil, A. (2021). Manajemen Konflik Dalam Keluarga Relevansinya Dalam Membentuk
Keluarga Sakinah. Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara, 4(1).
Nugroho, D. A. (2017). Resolusi Konflik Dalam Keluarga Berbasis Kesetaraan Gender
(Studi Kasus Pada Keluarga Di Desa Watusomo, Kecamatan Slogohimo,
Kabupaten Wonogiri). Jurnal Sosiologi DILEMA, 32(1).
Wardyaningrum, D. (2013). Komunikasi Untuk Penyelesaian Konflik Dalam Keluarga :
Orientasi Percakapan Dan Orientasi Kepatuhan. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA
SERI PRANATA SOSIAL, 2(1).
Zahara, M., Emilda, E., & Mahsa, M. (2023). Konflik Keluarga Dalam Film Keluarga
Cemara: Tinjauan Sosiologi Sastra. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Indonesia,
4(1). https://ojs.unimal.ac.id/kande/article/view/11410