Kerajaan Kutai diyakini sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia
berdasarkan adanya prasasti Yupa. Yupa diidentifikasi sebagai bukti
sejarah kerajaan ini dengan pengaruh Hindu-Buddha karena bahasa yang digunakannya adalah bahasa Sanskerta dengan bentuk huruf tulisannya yaitu Pallawa
Sanskerta adalah bahasa Hindu asli, sementara Pallawa adalah huruf
penulisan yang dipakai oleh penganut Hindu di India Selatan sekitar tahun 400 Masehi.
Dari Yupa diketahui pendiri Kerajaan Kutai adalah Aswawarman, bukan
Kudungga yang merupakan raja pertama kerajaan itu. Kudungga diduga merupakan kepala suku daerah setempat yang setelah ia mengenal kebudayaan Hindu India mengubah struktur pemerintahan menjadi kerajaan.
Dilihat dari namanya pula, Kudungga diyakini merupakan nama
Indonesia asli. Ini karena nama Kudungga mirip dengan nama Bugis Kadungga. Meski begitu, penguasa Kutai berikutnya adalah keturunan dari Kudungga.
Raja Kutai selanjutnya memeluk agama Hindu dan memakai nama
Sanskerta, yakni Aswawarman. Bisa dilihat dari kata 'warman' pada namanya yang menjadi ciri bahwa ia adalah penganut Hindu secara penuh.
Dengan begitu, Aswawarman dipercaya merupakan pendiri Kerajaan
Kutai. Kudungga tidak dianggap sebagai pendiri lantaran keluarga raja pada kala itu terbatas pada orang yang telah menyerap kebudayaan Hindu India dalam kehidupan sehari-harinya. Raja-raja yang Memerintah Kerajaan Kutai
Penguasa Kerajaan Kutai yang pertama adalah raja Kudungga, dan ia
memiliki putra bernama Aswawarman. Aswawarman kemudian menggantikan ayahnya dan ia dipercaya sebagai raja pertama Kutai yang menganut Hindu.
Karena itu juga, Aswawarman juga diketahui sebagai pendiri dinasti
Kutai, sehingga ia diberi gelar 'Wangsakerta' yang artinya pembentuk keluarga. Ia mempunya tiga orang anak, dan yang menjadi raja berikutnya menggantikan dirinya adalah Mulawarman.
Raja Mulawarman merupakan penguasa Kerajaan Kutai yang terbesar
dan memeluk agama Hindu-Siwa. Ia kerap disamakan dengan Dewa Matahari karena sangat dekat dengan kaumnya, mulai dari rakyat biasa sampai golongan brahmana yang datang ke Kutai.
Menurut cerita, Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia memberikan
hadiah berupa minyak, lampu, beserta 20.000 ekor lembu kurban untuk kaum brahmana sebagai ungkapan terima kasih. Sebagai balasannya, para brahmana mendirikan Yupa untuk memperingati upacara kurban tersebut. Kondisi Kerajaan Kutai
Kerajaaan Kutai memiliki stabilitas politik yang baik di era Raja
Mulawarman. Disebutkan dalam Yupa bahwa Mulawarman adalah penguasa yang bijaksana dan kuat.
Dari segi sosial, Kerajaan Kutai memiliki perpaduan kebudayaan antara
India dan lokal. Ini bisa dilihat dari prasasti Yupa yang berbahasa Sanskerta dan bertuliskan huruf Pallawa. Yupa diyakini dibuat oleh golongan brahmana karena merekalah yang menguasai bahasa dan tulisan tersebut.
Kaum lain di Kerajaan Kutai adalah golongan ksatria yang terdiri dari kerabat Raja Mulawarman. Selain itu, ada juga kaum rakyat Kutai Purba yang merupakan penduduk setempat yang masih memegang kepercayaan asli leluhur mereka.
Kehidupan sosial Kerajaan Kutai memiliki hubungan yang baik antara
satu sama lainnya. Ini karena Raja Mulawarman yang dekat dengan rakyatnya. Ia juga sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat Kutai.
Perekonomian Kerajaan Kutai dianggap sudah maju lantaran Raja
Mulawarman yang sanggup memberi hadiah sebanyak 20.000 ekor sapi. Ini juga menjadi ciri bahwa mata pencaharian penduduk Kutai adalah beternak.
Selain itu, mata pencaharian lainnya diduga terletak pada bidang
pertanian dan perdagangan, mengingat letak kerajaan ini yang berada di tepi Sungai Mahakam. Lalu lintas perdagangan memanfaatkan jalur sungai itu juga. Diperkirakan pula, perniagaan Kutai telah terhubung dengan sejumlah negara internasional, seperti Filipina, India, hingga Cina.
Itulah uraian mengenai Kerajaan Kutai, kerajaan Hindu tertua di
Indonesia yang terletak di pinggiran Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.
7 Peninggalan Kerajaan Kutai, dari Prasasti hingga Ketopong Sultan
1. Prasasti Yupa. ...
2. Kura-Kura Emas. ... 3. Kalung Ciwa. ... 4. Singgasana Sultan. ... 5. Pedang Sultan Kutai. ... 6. Kering Bukit Kang. ... 7. 5 Berita Populer: Lisa Rumbewas Meninggal Dunia hingga Kereta Anjlok di Sidoarjo.