Yupa menjelaskan tentang silsilah para pemimpin Kerajaan Kutai. Adapun raja- raja yang pernah pemimpin Kutai yakni:
• Kudungga
Kudungga merupakan pendiri Kerajaan Kutai. Kudungga awalnya merupakan
seorang kepala suku. Dilihat dari namanya, Kudungga masih menggunakan nama lokal yang tidak berbau India. Oleh sebab itu para ahli berpendapat saat Kudungga menjadi raja pengaruh agama Hindu baru mulai masuk ke nusantara. Kudungga kemudian mewariskan tahta kepada keturunannya. ADVERTISEMENT
• Aswawarman
Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman yang menjadi raja. Dalam
Yupa ia disebut seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari) dan memiliki julukan Wamsakerta atau pembentuk keluarga/dinasti Hindu. Alasannya adalah karena Aswawarman diperkirakan merupakan raja pertama yang telah menganut agama Hindu saat ia memimpin. Beberapa ahli mengatakan bahwa saat Kudungga memimpin, ia belum menganut agama Hindu. Saat itu ia masih berperan sebagai kepala suku yang pada akhirnya mempunyai keturunan sebagai raja-raja Kutai. Di masa pemerintahan Aswawarman, Kerajaan Kutai mulai memperluas wilayahnya. Aswawarman memiliki tiga orang putera, salah satunya adalah Mulawarman.
• Mulawarman
Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai. Kerajaan Kutai berada pada
puncak kejayaannya di masa sang raja. Wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Saat itu rakyat Kutai diketahui hidup sejahtera dan makmur. Kehidupan Ekonomi Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi 2014 terbitan Kemdikbud, Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai Mahakam sehingga masyarakatnya banyak berpencaharian di bidang pertanian. Selain pertanian, mereka juga melakukan perdagangan. Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan bangsa luar. Sebab jika dilihat dari letak geografisnya, Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara China dan India. Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di China. Dalam pelayarannya para pedagang diperkirakan singgah terlebih dahulu di Kutai. Oleh sebab itu Kutai semakin ramai dan rakyat hidup makmur. Kemakmuran Kutai tercermin dari kedermawanan Raja Mulawarman. Dikisahkan ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana.