Kalibrasi Kamera
28 Februari 2024 / Minggu ke - 3
Dosen Pengampu:
Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc.
Disusun oleh:
BAB 2 Pelaksanaan..................................................................................................................... 2
3.1.Kesimpulan ...................................................................................................................... 12
ii
Daftar Gambar
iii
BAB 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah :
1. Mahasiswa mampu melaksanakan kalibrasi kamera menggunakan grid
kalibrasi.
2. Mahasiswa memahami dan mampu jelaskan tentang kalibrasi kamera.
3. Mahasiswa mampu mengolah data kalibrasi kamera menggunakan perangkat
lunak photomodeler
4. Mahasiswa mampu menjelaskan parameter yang diperoleh dari proses
kalibrasi kamera.
1
BAB 2
Pelaksanaan
2.1. Waktu Pelaksanaan
2
2.3.2 Langkah-langkah
A. Proses pemotretan
1. Siapkan kamera/ kamera yang ada pada gawai untuk melakukan
pemotretan dan siapkan grid kalibrasi
Gambar 2. Pemotretan
3. Lakukan di ke empat sisi dari sudut pandang yang berbeda
3
Gambar 3. Pemotretan dari sisi lain
4. Miringkan kamera/hp 90 derajat ke arah kanan , 90 derajat ke arah
kiri , dan putar 180 derajat lakukan langkah ke 2 dan 3
B. Proses pengolahan
4
2. Jika sudah terinstal , buka perangkat lunak photomodeler
3. Berikut tampilan awal dari perangkat lunak photomodeler :
5
Gambar 8. Pemilihan File
6. 4 jenis pengolahan, yaitu Kalibrasi dengan : (a) 12, (b) 20, (c) 25,
dan (d) 32 buah foto
7. Automatic Camera Calibrator window – Klik Run untuk melakukan
proses kalibrasi dengan memilih metode Single-sheet Calibration
atau Multi-Sheet Calibration. Klik metode Singgle-Sheet
Calibration.
6
Gambar 10.Automatic Camera Calibrator Result
7
Gambar 12. Show Report
12. Klik Close pada jendela tersebut maka muncul AddCamera to
Library , Isikan nama kamera, apabila di minta email maka klik later
– Yess Add
8
2.4. Hasil dan pembahasan
1. Berapa panjang fokus (hasil kalibrasi) dari kamera yang digunakan? Apakah sama
dengan panjang fokus yang tertera dari pabrikan kamera?
Spesifikasi kamera Iphone 11 :
▪ Sistem kamera ganda 12 MP: Kamera Wide dan Ultra Wide
▪ Wide: bukaan ƒ/1.8
▪ Ultra Wide: bukaan ƒ/2.4 dan bidang pandang 120°
▪ Zoom optik 2x memperkecil
▪ Zoom digital hingga 5x
Panjang fokus yang dihasilkan dari proses kalibrasi mungkin tidak selalu sama
dengan panjang fokus yang tertera dari pabrikan kamera. Ini karena kalibrasi kamera
tidak hanya mencakup faktor-faktor seperti jarak fokus optik, tetapi juga berbagai
variabel lain seperti distorsi lensa, ketidaksempurnaan sensor, dan pengaturan
perangkat lunak. Dengan 12 foto Panjang Fokus 1.8 (Sama) , 20 Foto Panjang Fokus
2.0 , 25 Foto Panjang Fokus 1.9 dan 32 Foto panjang fokusnya 2.0
Hal itu disebabkan karena beberapa aspek parameter yang diperoleh dari kalibrasi
a. Parameter Intrinsik:
- Focal Length (f): jarak dari pusat kamera ke titik fokus dalam satuan piksel.
- Principal Point (c): titik pusat projeksi kamera dalam satuan piksel.
- Skew (s): pergeseran sudut antara sumbu x dan y pada sensor kamera.
b. Parameter Ekstrinsik:
- Rotation Matrix (R): matriks rotasi yang menggambarkan orientasi kamera
dalam ruang tiga dimensi.
- Translation Vector (t): vektor translasi yang menggambarkan posisi kamera
dalam ruang tiga dimensi.
Parameter-parameter ini digunakan untuk mengonversi titik-titik 3D dalam ruang
dunia ke titik-titik 2D dalam citra kamera. Dalam aplikasi komputer visi,
parameter-parameter kalibrasi kamera sangat penting karena mereka
memungkinkan kita untuk mengukur ukuran objek, jarak, sudut, dan posisi objek
dalam citra kamera.
9
Faktor yang memengaruhi proses kalibrasi kamera :
• Jenis kamera: Setiap jenis kamera memiliki karakteristik yang berbeda,
seperti sensor, lensa, dan mekanisme pengambilan gambar. Oleh karena itu,
jenis kamera harus dipertimbangkan dalam proses kalibrasi.
• Resolusi kamera: Resolusi kamera dapat memengaruhi akurasi kalibrasi.
Semakin tinggi resolusi kamera, semakin akurat pengukuran parameter
intrinsik.
• Lingkungan pemotretan: Lingkungan pemotretan dapat memengaruhi hasil
kalibrasi. Kondisi pencahayaan yang buruk, bayangan, dan refleksi dapat
mempengaruhi kualitas citra dan menyebabkan kesalahan dalam kalibrasi.
• Kondisi benda kalibrasi: Benda kalibrasi harus memiliki titik referensi yang
jelas dan mudah dikenali dalam citra. Bentuk dan ukuran benda kalibrasi
juga harus dipilih dengan tepat sesuai dengan kebutuhan kalibrasi.
• Metode kalibrasi: Ada beberapa metode kalibrasi yang berbeda, seperti
metode kalibrasi Zhang dan metode kalibrasi Tsai. Metode yang digunakan
harus dipilih berdasarkan kebutuhan dan jenis kamera.
• Kemampuan operator: Keahlian operator juga memengaruhi hasil kalibrasi.
Seorang operator yang berpengalaman dan terlatih dapat melakukan
kalibrasi dengan lebih akurat dan efisien.
• Kesalahan pengukuran: Selama proses kalibrasi, terdapat kemungkinan
terjadi kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran dapat disebabkan
oleh beberapa faktor seperti akurasi alat ukur, kebisingan citra, atau
kurangnya informasi benda kalibrasi.
10
Memperkuat Generalizability,Semakin banyak foto dari berbagai jenis objek dan
lingkungan, semakin baik model kalibrasi dapat digeneralisasikan ke situasi
baru.Model yang dilatih dengan lebih banyak data dapat lebih akurat memprediksi
distorsi lensa untuk gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya.Algoritma
kalibrasi biasanya menggunakan metode iteratif untuk mencapai solusi
optimal.Dengan lebih banyak foto, algoritma dapat mencapai konvergensi lebih cepat
dan efisien.
3. Dari percobaan yang telah dilakukan, berapa jumlah foto optimum yang disarankan
untuk proses kalibrasi? (Petunjuk: lihat nilai Calibration Quality Values)
Dari kedua data tersebut lebih baik hasil 32 foto karna Proses kalibrasi kamera
umumnya memerlukan pengambilan beberapa foto dari benda kalibrasi yang
ditempatkan pada posisi yang berbeda. Jumlah foto yang digunakan dapat
memengaruhi akurasi hasil kalibrasi, meskipun pada akhirnya hal ini bergantung pada
banyak faktor seperti kualitas foto, objek kalibrasi, dan metode kalibrasi yang
digunakan.
Secara umum, semakin banyak foto yang digunakan dalam kalibrasi, semakin banyak
informasi yang tersedia untuk menghitung parameter kalibrasi, sehingga dapat
menghasilkan hasil yang lebih akurat. Namun, ini juga berarti waktu dan usaha yang
lebih besar dalam proses kalibrasi. Di sisi lain, jika jumlah foto yang digunakan terlalu
sedikit, informasi yang tersedia mungkin kurang dan hasil kalibrasi mungkin kurang
akurat.
11
BAB 3
Penutup
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan “ Kalibrasi kamera “ mendapatkan
beberapa kesimpulan yang sesuai dengan tujuan , yaitu :
1. Tujuan dari Kalibrasi ialah untuk mendapatkan parameter instrinsik dan extrinsik,
Parameter intrinsik meliputi geometri internal kamera dan paramter optik seperti,
focal length, koefisien distorsi lensa. Parameter ekstrinsik meliputi orientasi posisi
kamera terhadap sistem koordinat dunia.Teknik dalam pengiriman patern atau pola
menggunakan projector disebut dengan Structured Light.Hasil dari penelitian yang
dilakukan diperoleh nilai extrinsic kamera sebesar
2. Jumlah foto yang optimal untuk kalibrasi tergantung pada beberapa faktor, seperti
jenis kamera, kompleksitas distorsi lensa, dan tujuan penggunaan model kalibrasi.
Jumlah foto yang optimal untuk kalibrasi tergantung pada beberapa faktor, seperti
jenis kamera, kompleksitas distorsi lensa, dan tujuan penggunaan model kalibrasi.
Secara umum, lebih banyak foto menghasilkan kalibrasi yang lebih akurat, robust,
dan generalizable.
3. semakin banyak foto yang digunakan dalam kalibrasi, semakin banyak informasi
yang tersedia untuk menghitung parameter kalibrasi, sehingga dapat
menghasilkan hasil yang lebih akurat. Namun, ini juga berarti waktu dan usaha
yang lebih besar dalam proses kalibrasi. Di sisi lain, jika jumlah foto yang
digunakan terlalu sedikit, informasi yang tersedia mungkin kurang dan hasil
kalibrasi mungkin kurang akurat.
12
Daftar Pustaka
Angkusprana Saktia Putera Bayu , Hariyanto Teguh. Prograk Studi Teknik Geomatika FTSP-
ITS “Kalibrasi kamera non metrik digital dengan metode self calibration”
13