Anda di halaman 1dari 2

PERTANIAN TANAMAN ORGANIK

Salimatussa’adah
NIM 12020123140230
A. Pendahuluan
Dunia pertanian tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia. Baik untuk pemupukan
pemacu pertumbuhan serta, pengendalian hama, dan penyakit pada tumbuhan.
Namun, sumber bahan kimia tersebut ada yang bersumber dari bahan organik
(berasal dari bahan hidup) dan ada yang bersumber dari bahan kimia sintesis (buatan
pabrik). Residu yang ada pada bahan kimia, apalagi dalam jumlah yang banyak ,
susah/lama terdegradasi. Selain itu, residu juga bisa tertinggal pada produk (hasil
panen) dan pada lingkungan tempat budidaya (tanah serta air). Dalam jumlah yang
berlebihan, residu bagan kimia pada produk dapat mengganggu kesehatan manusia,
baik konsumen yang mengonsumsi produk tersebut, maupun petani yang
mengaplikasikan. Solusi yang ditawarkan yaitu bertanam secara organik. Bahan yang
digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman adalah bahan organik yang
dapat diperoleh di sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan pada bahan kimia sintesis dan menciptakan lingkungan yang lebih
bersih dan sehat.

B. Pembahasan
1. Pengertian
Pertanian tanaman organik menurut Kartini dalam buku Pertanian Organik
Penyelamat Kehidupan Adalah sebagai berikut:
“Pertanian organik adalah suatu sistem pertanian yang mendorong
terbentuknya tanah dan tanaman yang sehat dengan melakukan praktik-
praktik budidaya. Praktik budidaya tersebut seperti daur ulang hara dengan
bahan organik (limbah organik seperti limbah pertanian, kotoran ternak, dan
lain-lain), rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat, serta menghindari
penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia.” (2020:6)

2. Upaya Menjaga Lingkungan Tanaman


Prinsip pertanian organik yaitu berteman akrab dengan lingkungan, tidak
mencemarkan dan merusak lingkungan hidup. Cara yang ditempuh agar
tujuan tersebut tercapai antara lain:
1) Memupuk dengan kompos
2) Memupuk dengan pupuk hijau
3) Memupuk dengan limbah yang berasal dari kandang ternak
4) Mempertahankan dan melestarikan habitat tanaman dengan tanaman
pola polikultur (Pracaya:2007:3)
3. Tujuan Pertanian Tanaman Organik
Pertanian tanaman organik bertujuan dijabarkan sebagai berikut :
a) Hasil panen yang tinggi
b) Sinkronisasi antara alam dan sistem pertanian melalui peremajaan
tanah dan daur ulang nutrisi
c) Meningkatkan kualitas tanah tanpa mengorbankan keaneragaman
hayati di ekosistem
d) Mempromosikan penggunaan sumber energi alternatif
e) Mengembangkan keseimbangan antara pertanian tanaman pangan
dan peternakan
f) Melestarikan dan menerapkan pengetahuan tradisional dalam
pertanian dan pengelolaan (Prihandarani:2023:33-34)

C. Simpulan
Pertanian tanaman organik adalah suatu sistem pertanian yang mendorong
terbentuknya tanah dan tanaman yang sehat. Selain itu, pertanian tanaman organik
cukup mudah untuk mencari bahan-bahan atau pupuk dalam menunjang pertanian
karena dapat didapatkan melalui limbah hewan ternak, kompos ternak atau
tumbuhan, kotoran hewan, serta limbah-limbah alami lainnya. Selain mudah mencari
pupuk yang berasal dari alam, pertanian tanaman organik menghasilkan hasil panen
yang lebih baik daripada yang menggunakan bahan kimia. Pertanian tanaman
organik juga dapat meningkatkan kualitas tanah tanpa mengorbankan keaneragaman
hayati di ekosistem serta ramah lingkungan, serta mengimbangkan antara pertanian
tanaman dan peternakan. Selain itu dapat mempromosikan penggunaan sumber
energi alternatif, serta melestarikan dan menerapkan pengetahuan tradisional dalam
pertanian dan pengelolaan.

D. Daftar Pustaka
Kartini, Ni Luh. 2020. Pertanian Organik Penyelamat Kehidupan. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Pracaya, Ir. 2007. Bertanam Sayuran Organik Di Kebun, Pot, Dan Polibag. Jakarta : PT
Penebar Swadaya.
Prihandarini, Ririen. 2023. Kapita selekta Pertanian Organik Dan Pertanian Ramah
Lingkungan. Serang: Penerbit A-Empat.

Anda mungkin juga menyukai