Anda di halaman 1dari 26

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN

TINGKAT SD/MI, SMP/MTS, MA NEGERI DAN SWASTA


SE-KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 1445 H / 2024 M

A. SEKAPUR SIRIH

Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiyah (pendidikan). Di bulan ini Allah


subhanahu wa ta’ala mendidik hambaNya dengan lapar dan haus agar dapat
juga merasakan apa yang dirasakan oleh hamba miskin dan papa. Banyak lagi
nilai pendidikan yang diperoleh dari ibadah puasa selama bulan mulia ini.

Sekolah/madrasah sebagai tempat pendidikan formal menjalankan amanat


undang-undang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
menyelenggarakan pendidikan yang bertujuan mewujudkan peserta didik
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Datangnya Bulan
Ramadhan menjadi penguat implementasi pendidikan yang berfokus kepada
peningkatan norma keagamaan, keimanan dan ketakwaan peserta didik.

Kabupaten Padang Pariaman memiliki visi Berjaya (Unggul Berkelanjutan,


Relijius, Sejahtera dan Berbudaya). Menempatkan nilai relijius dalam visi
adalah sebagai wujud keseriusan dalam menghadirkan pendidikan yang
berkualitas di Kabupaten tempat awal mula Islam tersebar di Minang Kabau
ini.

Berdasarkan hal tersebut di atas, selama Bulan Ramadhan Pemerintah


Kabupaten Padang Pariaman memandang perlu menyelenggarakan
pendidikan khusus yang bernuansa keagamaan dan meningkatkan keimanan
dan ketakwaan. Pendidikan ini dikenal dengan Pesantren Ramadhan.

Pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun 1445 H / 2024 M merupakan hasil


evaluasi dari pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun sebelumnya. Oleh
sebab itu, agar pelaksanaannya lebih baik, maka disusunlah Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1445 H/ 2024 M. Diharapkan kerja sama
antar Organisasi Perangkat Daerah, Satuan Pendidikan, Orang Tua,
Masyarakat dan stakeholder lainnya untuk mensukseskan kegiatan ini.

B. NAMA KEGIATAN

Pesantren Ramadhan Tingkat SD/MI, SMP/MTs, MA Negeri dan Swasta se-


Kabupaten Padang Pariaman Tahun 1445 H / 2024 M.

C. TEMA KEGIATAN
”Iman Kokohkan, Ibadah Rutinkan, Akhlak Muliakan”
D. PESERTA

Pesantren Ramadhan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 1445 H / 2024 M


diikuti oleh peserta yang terdiri atas :
1. Seluruh Peserta Didik Kelas IV, V, dan VI SD/MI Negeri dan Swasta di
Kabupaten Padang Pariaman,
2. Seluruh Peserta Didik Kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs Negeri dan Swasta
di Kabupaten Padang Pariaman, dan
3. Seluruh Peserta Didik Kelas X, XI, dan XII Madrasah Aliyah Negeri dan
Swasta di Kabupaten Padang Pariaman.

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

1. Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M dilaksanakan selama 4 (empat)


hari, mulai dari Senin s.d. Kamis, 18 s.d. 21 Maret 2024 M.
2. Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M dimulai jam 08.00 s.d. setelah
Shalat Zuhur setiap harinya.
3. Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M dilaksanakan di sekolah/ madrasah
atau masjid/mushala yang dekat sekolah/madrasah.
4. Pembukaan Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M dilaksanakan pada hari
Senin, 18 Maret 2024 M di MTs Negeri 1 Padang Pariaman
5. Penutupan pada 21 Maret 2024 M di SMP Negeri 1 2 x 11 Enam Lingkung.

6. BENTUK PELAKSANAAN

Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M berfokus pada


Aqidah/tauhid, Alquran (Membaca, mengkaji, tahsin, menghapal), Praktik
Ibadah (Berwudhu, Shalat, Sedekah, Zikir), dan Akhlakul Karimah
(pembiasaan kebaikan)

Setiap pagi, peserta didik datang ke tempat pelaksanaan Pesantren Ramadhan


dengan membiasakan salam (ucapan assalamualaikum dan berjabat tangan)
kepada guru sekolah/madrasah dan langsung memasuki tempat pelaksanaan
Pesantren Ramadhan.

Setelah diperiksa kehadiran peserta didik, dilanjutkan zikir pagi secara


bersama-sama yang dipandu oleh guru sekolah/madrasah (teks zikir pagi
terlampir). Kemudian, guru sekolah/madrasah memimpin bacaan ayat-ayat
yang akan dihapal (sesuai target harian) peserta didik secara berulang kali. Di
waktu ini juga guru sekolah/madrasah menagih hapalan peserta didik sesuai
dengan target yang ditetapkan.

Selanjutnya, peserta didik melaksanakan shalat dhuha secara mandiri atau


berjamaah dibawah pengawasan guru sekolah/madrasah.
Setelah memastikan semua peserta didik shalat dhuha, selanjutnya
penyampaian materi yang berkaitan dengan aqidah, Al-Quran, ibadah, dan
akhlakul karimah sampai sebelum masuk shalat zuhur. Semua peserta didik
menulis rangkuman dan dikumpulkan kepada guru sekolah/madrasahnya.

Peserta didik shalat Zuhur berjamaah, kemudian zikir setelah shalat (teks
terlampir) secara terpimpin dan berdoa.

Setelah diperiksa kehadirannya, kemudian peserta didik pulang sambil


bersalaman dengan guru sekolah/madrasahnya sambil meletakkan sedakah
yang sudah disiapkan dari rumah.

7. MATERI KEGIATAN

Materi yang disampaikan pada Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M berisi


pengetahuan penguatan konsep Aqidah/tauhid, Al-Quran (Membaca,
mengkaji, tahsin, menghapal), Praktik Ibadah (Berwudhu, Shalat, Sedekah,
Zikir), dan Akhlakul Karimah (pembiasaan kebaikan), sehingga peserta
didik dapat mengamalkan berdasarkan ilmu yang dipelajarinya selama
kegiatan.

Materi juga dapat diberikan oleh Organisasi Perangkat Daerah, BUMN, BUMD
dan stakeholder lainnya.

8. PROGRAM DAN TARGET KEGIATAN

1. Aqidah/tauhid
Peserta didik memahami konsep Khalik dan Makhluk, dan alasan
melaksanakan ibadah kepadaNya.

2. Al-Quran
a. Tingkat SD/MI
Peserta didik menghapal surah Al-Muluk

b. Tingkat SMP/MTs
Peserta didik menghapal surah Al-Sajadah

c. Tingkat MA
Peserta didik menghapal surah Al-Insan

3. Praktik Ibadah
a. Peserta Berwudhu sebelum masuk ke tempat pelaksanaan pesantren
Ramadhan.
b. Peserta didik Shalat Tahiyatul Masjid (bagi yang melaksanakan di
masjid), Shalat Dhuha, Shalat Zuhur Berjamaah, Shalat Sunnah
Qabliyah dan Ba’diyah
c. Peserta didik membiasakan sedekah pagi atau sebelum pulang ke
rumah.
d. Peserta didik berdoa dan berzikir, saat masuk/keluar wc, masuk/keluar
masjid, zikir pagi, zikir setelah shalat, dan zikir lainnya)

4. Peserta didik membiasakan Akhlakul Karimah, mengucap salam,


bersalaman, berkata dan berlaku baik selama pelaksanaan pesantren
Ramadhan.

9. METODE

Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M dilaksanakan dengan metode yang


menyenangkan. Ceramah yang menyenangkan, Diskusi yang menyenangkan,
dan reward and punishment (hadiah yang membahagiakan dan hukuman yang
menjerakan)

10. PENGELOLA KEGIATAN

Pesantren Ramadhan dikelola oleh Kepala Sekolah/madrasah dengan


menetapkan panitia, pembimbing, nara sumber. Berikut penjelasan peran dan
fungsi masing-masing :

a. Panitia Pesantren Ramadhan


1) Panitia adalah guru dan tenaga kependidikan yang ditunjuk dan
bertanggung jawab penuh atas proses pembelajaran.
2) Panitia mensosialisasikan bentuk kegiatan Pesantren Ramadhan
kepada orang tua peserta didik
3) Panitia menyiapkan tempat yang nyaman dan perlengkapan penunjang
pelaksanaan Pesantren Ramadhan
4) Panitia melakukan briefing setiap akan melaksanakan pembelajaran
5) Panitia membuat catatan dan evaluasi harian melalui link berikut :
https://bit.ly/LaporanPanitiaSanra2024
6) Panitia dapat menyiapkan hadiah untuk peserta didik terbaik

b. Pembimbing Pesantren Ramadhan


1) Pembimbing adalah guru yang ditugaskan membimbing peserta didik
selama Pesantren Ramadhan.
2) Pembimbing menyambut kedatangan peserta didik dengan
membiasakan salam dan berjabat tangan.
3) Pembimbing mengkondisikan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran
4) Pembimbing memeriksa kehadiran dan melaporkannya kepada panitia
5) Pembimbing memandu zikir pagi, zikir setelah shalat zuhur secara
bersama-sama
6) Pembimbing memimpin bacaan ayat-ayat yang akan dihapal (sesuai
target harian) peserta didik secara berulang kali
7) Pembimbing menagih hapalan peserta didik sesuai dengan target yang
ditetapkan.
8) Pembimbing mengawasi peserta didik melaksanakan shalat zuhur,
shalat dhuha, dan shalat sunnah lainnya
9) Pembimbing mengumpulkan rangkuman materi yang ditulis oleh
peserta didik dan menyerahkan kepada panitia.
10) Pembimbing memfasilitasi peserta didik yang bersedekah.
11) Pembimbing mengakhiri pembelajaran dengan berdoa, bersalaman,
dan bersyukur

c. Nara sumber Pesantren Ramadhan


1) Nara sumber dapat dipilih dari guru sekolah, atau dari luar yang
kompeten di bidangnya
2) Pada Pesantren Ramadhan tahun ini akan ditugaskan kepada kepala
OPD untuk menjadi narasumber tamu
3) Nara sumber menyampaikan materi dan sumber yang valid dan dengan
metode yang menyenangkan.
4) Nara sumber memberikan evaluasi dan dapat memberikan reward and
punnishment.

Ketiga unsur pelaksana ini diharapkan saling bekerja sama untuk


menyukseskan Pesantren Ramadhan tahun ini.

11. PENDANAAN

Sumber dana pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M diambil


dari:
a. APBD
b. Dana BOS
c. Dana Komite
d. Infak Siswa
e. Donatur
f. Sumber dana lain yang halal dan tidak melanggar ketentuan hukum
perundang-undangan

12. KETERLIBATAN ORANG TUA DAN OPD

Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M melibatkan aktif orang tua sebagai


penanggung jawab utama anak-anaknya. Keterlibatan dimaksud dengan
meminta paraf orang tua yang terletak berdampingan dengan paraf
pembimbing dalam buku terhadap aktifitas ibadah, hafalan ayat, dan
rangkuman materi.
Seluruh OPD juga aktif untuk memantau pelaksanaan Pesantren Ramadhan
1445 H / 2024 M sekaligus menjadi nara sumber tamu. OPD juga dapat
membawa bingkisan hadiah untuk meningkatkan motivasi peserta didik.

13. PENILAIAN

a. Peserta didik yang mengikuti Pesantren Ramadhan 1445 H / 2024 M


dievaluasi dan dinilai oleh pembimbing.
b. Format penilaian diserahkan kepada panitia masing-masing
sekolah/madrasah
c. Hasil penilaian dapat dijadikan lampiran kelengkapan sertifikat (jika ada)

14. PENGAWASAN

a. Untuk pengawasan pelaksanaan dilakukan secara internal dan eksternal.


b. Pengawasan Internal Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Padang Pariaman dilakukan oleh Pengawas sekolah sesuai
dengan sekolah binaannya.
c. Pengawasan Internal madrasah di lingkungan Kementerian Agama Padang
Pariaman dilakukan oleh pengawas madrasah sesuai dengan madrasah
binaannya.
d. Pengawasan eksternal dilakukan oleh OPD yang ditugaskan.
e. Semua kepengawasan dilaporkan secara daring melalui link berikut :
https://bit.ly/LaporanPengawasSanra2024

15. PENUTUP

Demikian petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman untuk pelaksanaan


Pesantren Ramadhan Tingkat SD/MI, SMP/MTs, MA Negeri dan Swasta se-
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 1445 H / 2024 M.

Berharap kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar Pesantren Ramadhan tahun


ini terlaksana lebih baik dari tahun sebelumnya.
16. LAMPIRAN
JADWAL KEGIATAN

Peanggung
No. Waktu Uraian Ket
Jawab
Senin, 18 Maret 2024
1 07.30 - 08.00 Briefing / Persiapan Tempat Panitia
2 08.00 - 08.15 Presensi dan Pengkondisian Peserta Didik Pembimbing
3 08.15 - 08.30 Zikir Pagi (Terpimpin) Pembimbing
4 08.30 - 10.30 Membaca dan Setor Hapal Al-Quran Pembimbing
5 10.30 - 11.00 Shalat Dhuha Pembimbing
Pembukaan / Penyampaian Materi 1
6 10.30 - 12.15 Pemateri
Tentang Aqidah/Tauhid
Shalat Zuhur Berjamaah, Zikir dan Doa,
7 12.15 - 13.00 Panitia
Shalat Sunnah, Bersedekah, Bersalaman
8 13.00 - ......... Peserta Didik Pulang Panitia
Selasa, 19 Maret 2024
1 07.30 - 08.00 Briefing / Persiapan Tempat Panitia
2 08.00 - 08.15 Presensi dan Pengkondisian Peserta Didik Pembimbing
3 08.15 - 08.30 Zikir Pagi (Terpimpin) Pembimbing
4 08.30 - 10.30 Membaca dan Setor Hapal Al-Quran Pembimbing
5 10.30 - 11.00 Shalat Dhuha Pembimbing
6 10.30 - 12.15 Penyampaian Materi 2 tentang Al-Quran Pemateri
Shalat Zuhur Berjamaah, Zikir dan Doa,
7 12.15 - 13.00 Panitia
Shalat Sunnah, Bersedekah, Bersalaman
8 13.00 - ......... Peserta Didik Pulang Panitia
Rabu, 20 Maret 2024
1 07.30 - 08.00 Briefing / Persiapan Tempat Panitia
2 08.00 - 08.15 Presensi dan Pengkondisian Peserta Didik Pembimbing
3 08.15 - 08.30 Zikir Pagi (Terpimpin) Pembimbing
4 08.30 - 10.30 Membaca dan Setor Hapal Al-Quran Pembimbing
5 10.30 - 11.00 Shalat Dhuha Pembimbing
Penyampaian Materi 3 tentang Shalat dan
6 10.30 - 12.15 Pemateri
berwudhu
Shalat Zuhur Berjamaah, Zikir dan Doa,
7 12.15 - 13.00 Panitia
Shalat Sunnah, Bersedekah, Bersalaman
8 13.00 - ......... Peserta Didik Pulang Panitia
Rabu, 20 Maret 2024
1 07.30 - 08.00 Briefing / Persiapan Tempat Panitia
2 08.00 - 08.15 Presensi dan Pengkondisian Peserta Didik Pembimbing
3 08.15 - 08.30 Zikir Pagi (Terpimpin) Pembimbing
4 08.30 - 10.30 Membaca dan Setor Hapal Al-Quran Pembimbing
5 10.30 - 11.00 Shalat Dhuha Pembimbing
Penyampaian Materi 3 tentang Shalat dan
6 10.30 - 12.15 Pemateri
berwudhu
Shalat Zuhur Berjamaah, Zikir dan Doa,
7 12.15 - 13.00 Panitia
Shalat Sunnah, Bersedekah, Bersalaman
8 13.00 - ......... Peserta Didik Pulang Panitia
PANDUAN ZIKIR SETELAH SHALAT

‫ ِْغ ُفر َلال‬.‫) َأ ْسَت‬3x(


‫َبَاْرك َت ََي ذَا ا ْ َلا َلِل َوْا ِإل َْكرِام‬.‫ ت‬،‫ َِومْن َك ال َّساَلُم‬،‫َا لَُّ ه َّم َأْن َت ال َّساَلُ م‬
Astagh-firullah 3x
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal
ikrom.
Artinya:
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci
Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai dari shalatnya beliau
beristighfar sebanyak tiga kali dan membaca dzikir di atas. Al Auza’i menyatakan
bahwa bacaan istighfar adalah astaghfirullah, astaghfirullah.
[2]
‫ َالَّل ُه‬،‫ُر‬.‫ َلُه اْل ُمْل ُك َوَلُه ا ْ َلْ م ُد َُوهَ و َ َعلى ُك ِِّل َ ش ْيٍ ء َق ِدْي‬،‫َه إِاَّل ُلال َو ْح َدُه َال َ ِش رْي َك َلُه‬.‫َال إَِل‬
‫َّم َال َمانِ َع َلِ ما‬
‫َ ف ُع ذَا ا ْ َّل ِِد ِمْن َك ا َْْل د‬.‫َْن‬.‫ َوَال ي‬،‫ ْع َت‬.َ‫ َوَال ُم ْع ِط َي َلِ ما َمن‬،‫َأ ْعَْطي َت‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya
limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya:
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak
ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan
kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang
menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.”

[3]
ِ ‫ وة‬.‫وال ق‬
َ َ ّ ُ َ َ َ ‫ َلُه ُ ك َوَلُه ا َ ُوَهو ُ َ ش ْيٍ ء َق‬،‫َه إِالَّ ُلال َو ْح َدُه َال َ َ ك َلُه‬.‫َال إَِل‬
،‫ِإاَّل بهِلل‬ ‫ َال حْ و‬.‫ ر‬.‫ِدي‬ ‫َعلَى ك‬ ‫ْ َلْ م ُد‬ ‫اْل ُمْل‬ ‫ش‬
ُ ْ
‫ل‬ ‫ِِّل‬ ‫رْي‬
‫َ ْعُب ُد ِإاَّل‬.‫ َوَال ن‬،‫َه ِإاَّل ُلال‬.‫َال ِإَل‬
ِّ‫إ‬
‫َه إِاَّل ُلال ُْمِل ِصْ َْي َلُه ال ِِّدْي َن َو َْل و‬.‫ َال إَِل‬،‫َناُء ا َْْل َس ُن‬.‫ َلُه النِِّْ ع َمُةَ وَلُه ا َْل ف ْض ُل َوَلُه الَّث‬،ُ‫يه‬
‫َ كِ رَُه اْل َكاِفْرو َن‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa
iyyaah. Lahun ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.
Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.
Artinya:
“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada
Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-
Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak
disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun
orang-orang kafir sama benci.”

Faedah: Dikatakan oleh ‘Abdullah bin Zubair, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa membaca tahlil (laa ilaha illallah) di akhir shalat.

[4]

33( )× ‫ َاه ُلل َأ َْك ُب‬33( )× ِ‫ َا ْ َلْ م ُد َِِّلل‬33( )× ‫ُ سْب َحا َن لِال‬
‫ َلُه اْل ُمْل ُك َوَلُه ا ْ َلْ م ُد َُوهَ و َ عَلى ُك ِِّل َ ش ْيٍ ء َق‬،‫َه إِاَّل ُلال َو ْح َدُه َال َ شِ رْي َك َلُه‬.‫َال إَِل‬
‫ُر‬.‫ِدْي‬
Subhanallah (33x) Al hamdulillah (33x) Allahu akbar (33 x)
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya:
“Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x).
Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu.”

Faedah: Siapa yang membaca dzikir di atas, maka dosa-dosanya diampuni walau
sebanyak buih di lautan.[5] Kata Imam Nawawi rahimahullah, tekstual hadits
menunjukkan bahwa bacaan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar,
masing- masing dibaca 33 kali secara terpisah.
[5] Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).
‫َْ وٌم ۚ َلُه َما ِِف ال َّس َمَا وا ِت ََوما ِِف اْلَْر ِض ۗ َم ْن‬.‫َا َِّل ُل َال إَِلَه إَِّال ُهَ و ا َْْل ي ا َْل قي وُم َۚ ال ََتْ ُخ ُذُه ِسنٌَةَ َوال ن‬
‫َذا اَّل ِذي‬
‫َ ْعَل ُم َما َبْ َْي َأْي ِدي ِه ْم ََوما َ خْ َل ف ُه ْم ۖ ََوال ُِييُطو َن بِ َش ْيٍ ء ِم ْن عِْ ل ِمِ ه إَِّال‬.‫َي َْش ف ُع عِْن َدُه إَِّال ِِبِ ْذنِه ۚ ي‬

‫َبا َ شاَء ۚ َِو س َع‬


‫َُئُودُه ِحْ فُظُ ه َما ۚ َُوهَ و ا َْل عِل ي اْلعَ ِظي ُم‬.‫ُ كْ رِسي ُه ال َّس َمَا وا ِت َواْلَْر َ ض ۖ ََوال ي‬
Faedah: Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang
menghalanginya masuk surga selain kematian.

[6] Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).

[7]

ً‫َ قَّبال‬.‫ َو َع َمالً ُمت‬،‫ َو ْرًِزقا َطًيِِّبا‬،‫ن َأ ْسَأُل َك عِْ ل ًما َن ًفِ عا‬ ِ ِ َّ
ْ ‫َا لُ ه َّم ِّإ‬
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan
mutaqobbala
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku
dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan
mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh)
ZIKIR PAGI

‫َأُعوذُ ِِب َِّللِ ِم َن ال َّشْيَطا ِن اّلَرِجِي م‬


“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

[1] Membaca ayat Kursi

‫ َم ْن‬،‫ َلُه َما ِِف ال َّس َمَا وا ِت ََوما ِِف اْلَْر ِض‬،‫َْ وٌم‬.‫ َالَ َتْ ُخ ُذُه ِسنٌَةَ وَال ن‬،‫ا َِّل ُل َال إَِلَه إِاَّل ُهَ و ا َْْل ي ا َْل قي وُم‬
‫َذا اَّل ِذي‬
‫ ََوال ُِييُطو َن بِ َش ْيٍ ء ِم ْن عِْ ل ِمِ ه‬،‫َ ْعَل ُم َما َبْ َْي َأْي ِدي ِه ْم ََوما َ خْ َل ف ُه ْم‬.‫ ي‬،‫َي َْش ف ُع عِْن َدُه إِاَّل ِِبِ ْذنِه‬
َّ‫إِال‬
‫ َِو س َع‬،‫َبا َ شاَء‬
‫ َُوهَ و ا َْل عِل ي اْلعَ ِظي ُم‬،‫َُئُودُه ِحْ فُظُ ه َما‬.‫ ََوال ي‬،‫ُ كْ رِسي ُه ال َّس َمَا وا ِت َواْلَْر َ ض‬
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha
besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)

Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh
Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi,
maka ia akan dilindungi hingga petang.

[2] Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

‫بِ ِْس م ا َِّللِ اّلَرْ َْح ِن اّلَرِحِي م‬


‫ُق ْل ُهَ و ا َِّل ُل َأ َح ٌد ا َِّل ُل ال َّص َم ُد ََْل َيِل ْد ََوَْل ُيوَل ْد ََوَْل َي ُكن َّلُه ُكُ ًف وا َأ َح ٌد‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung
kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
(QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

‫بِ ْسِ م ا َِّللِ اّلَرْ َْح ِن اّلَرِحيِ م‬


‫ّ َفا ََث ِت ِِف‬.َّ‫ُق ْل َأُعوذُ َبِر ِِّب ا َْل فَلِ ق ِمن َ ّشِِر َما َ خَل َق َِومن َ ّشِِر َغا ِس ٍق إِذَا َوَق َب َِومن َ ّشِِر الن‬
‫اْل َُع ق ِد‬
‫َ ِومن َ ّشِِر َ حا ِس ٍد إِذَا َ حَ س َد‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari
kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan
dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-
buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
(QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

‫بِ ِْس م ا َِّللِ اّلَرْ َْح ِن اّلَرِحِي م‬


‫ُق ْل َأُعوذُ َِبر ِِّب النَّا ِس َمِل ِك اّلَنا ِس إ َِله اّلَنا ِس ِمن َ ّشِِر ا َْل و َْس وا ِس ا ْ َلنَّا ِس‬
‫َُ و ْس ِو ُس ِِف ُ ص ُدوِر اّلَنا ِس ِم َن ا ْلنَِّ ة َو النَّا ِس‬.‫اَّل ِذي ي‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan
manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.”
(QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)

Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan
petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.

[3]
ُ ،‫َه إِاَّل ُلال َو ْح َ ِش رْي َك َلُه‬.‫ َال إَِل‬،ِ‫حنا ْ صَب َح اْل ُ ِمْ ِل َ وا ْ َلْ م ُد َِِّلل‬
‫ُ ك َووَلُهه او ْ َلْ م ُعَلدى ك‬ ‫َلُه اْل ُمْل‬ ‫َدُه َال‬ ،‫ُك َِّلل‬
ََ‫َأ ْصَب ْ وأ‬
‫َ ُ َ َ ِِّل‬ َ
‫ ِوم َ ما‬.‫ ِوم و وأَع وذُ بِ ك ِم ما ِ ِف ه َذا اْلي‬.‫ر ِب َأ سَأُل ك خ ْي ما ِ ِف ه َذا اْلي‬
ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ِّ َ ‫َ ش ْيٍ ء َق‬
‫َو َّشِِر‬ ‫ْن َ ّشِِر‬ ،‫َ ْع َدُه‬.‫َخْ َ ْي َما ب‬ .‫ُر‬.‫ِدْي‬
‫ َر ِِّب َأ ُْع وذُ بِ َك ِم ْن َ ع َذا ٍب ِِف اّلَنا ِر َو‬،‫ َر ِِّب َأ ُْع وذُ بِ َك ِم َن اْل َكَ س ِل َو ُسْ ِوء اْلكَِ ب‬،‫َ ْع َدُه‬.‫ب‬
‫َع َذا ٍب ِِف ا َْل ْق ِب‬
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu
laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir.
Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu
bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika
minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin
fil qobri.
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji
bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada
sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan
di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu
dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-
Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga
agar terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya
berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk
beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi
permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang
merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak.

[4]

َ ْ ‫َا لَُّ ه َّم بِ َك أَ ْصَب‬


‫ َوِب َك‬،‫ َوِب َك َْ َنيا‬،‫َنا‬.‫ َوِب َك َأْمَ سْي‬،‫حنا‬

‫ُْنو ُت َوإَِْلي َك الن ُشْ ُور‬


Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika
namuutu wa ilaikan nusyuur.
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan
dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan
rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati.
Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)

[5] Membaca Sayyidul Istighfar

،‫ َوأَ َن َ َعلى َع ْه ِد َك ََوو ْع ِد َك َما ا ْسَتَطْ ع ُت‬،‫َوأَ َن َ عْب ُد َك‬ ‫ َ خَلْ قَتِْ ِن‬،‫َه إِالَّ َأْن َت‬.‫َا لَُّ ه َّم َأْن َت َ ِّرِْ ِب َال إَِل‬
‫َأ ُْع وذُ بِ َك ِم ْن‬
‫ُْ و َب‬.‫َ ِْغ ُفر ال ذن‬.‫ُْ وُء َِب ذْ نِ ِْب َفا ْغِ ْف ر ِ ِْل َِفإنَُّه َال ي‬.‫ َوأَب‬،‫ُْ وُء َل َك بنِْ ع َمتِ َك َعَل َّي‬.‫ َأب‬،‫ ْع ُت‬.َ‫ َّشِِر َما َ صن‬.
‫إِالَّ َأنْ َت‬
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa
‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u
laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz
dzunuuba illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali
Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia
pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan
aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku
mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang
mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh
keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk
penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam
keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni
surga.

[6] ‫َت‬
‫إِالَّ َأْن َ ت‬
‫ُلال َال‬ ‫َ‬ ‫َ خْ لِ ق‬ ‫َ وُأ ْش ِه ُد َ َ َوماَلِئ َكَت َك َو‬ ‫ُ ت ُأ‬ ‫َا َّلُ ه َّم ِِّإِْن أَ ْ‬
‫إَِل‪َ.‬ه‬
‫ك‬ ‫َك‪َ ،‬أنَّ‬ ‫ََِجْي َع‬ ‫ْحَلة ع رِش ك‬ ‫ْ ش ِه ُ د‬ ‫صَب‬
‫َأْن‬ ‫‪،‬‬ ‫َ َ َ َ ْ‬
‫َك‬ ‫ْح‬
‫و ح َد َك َال َ شِ ري َك لَ َ َ و ُ َُم َّم ًدا َ َور ُسْ وُل َك‬
‫ْ‬ ‫َ ْ‬
‫ك َأ َّن َعْب ُد َك‬
‫‪،‬‬
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-
ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa
syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat
yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa
sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali
Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah
hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari
sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.

[7]
‫ي‬ ِ ِ
‫َوأََْهِل‬ ‫إِِنَا َّلُ َأه َّسَأمُل َ ك َ وا َْل عاِفَيَة ْيِ ِند َ و‬،‫ن َأ ْسَأُل َ ك َ وا َْل عاِفَيَة ِِف ال َ وْاآل َخرِة‬ ْ ِ‫َا َّلُ ه َّم ِّإ‬
‫ْي‬ ‫ا َْل عْ َف و‬ ْ ْ ِّ ‫ا َْل عْ َف و‬
‫َيا‬.ْ‫دن‬ ِ‫ِف‬ ‫َيا‬.ْ‫دن‬
‫ِ َِشِا‬ ‫ل َ و َع ْن َ و‬،ْ‫ فَ يخ‬،‫ َا َّلُح فه َّظِمِنا ِ م ْن ب َِّ ي‬.‫َ َومِا ِْل ا َّلُ ه َّم ا ْسُ ُْت َ وِآ م ْن َْرو َعاتِى‬
،‫ِْل‬ ْ َ ْ
‫ِ ِ َع‬ ْ ‫ِْي ي د َوم ْن‬ ْ ‫َعْ َوراتِى‬
‫يْي ْ ِن‬ َ
‫ْن‬
‫ َوأَ ُْع وذُ بَِعََظ متِ َك َأ ْن ُأ َْغتا َل ِم ْن‬،‫ْ وِق ْي‬.‫َ ِوم ْن َف‬
َْ
‫ِت ْ ت‬
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh.
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa
maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim
bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa
a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan
akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam
agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu
yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah,
peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung
dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau
tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan


do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan
keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam
gangguan yang datang dari berbagai arah.
‫]‪[8‬‬
‫ِ‬
‫َا َّلُ ه َّم َعِاََل اْلَغْي ِ ب َوال َّش َها َدِة َفا ت ِ َ ُ َش َ َوملِْي َكُه‪َ ،‬أ ْش َه ُد َأ ْن َال‬
‫إَِل‪.‬ه إِاَّل أَن َ ت‪،‬‬
‫ْ‬ ‫ِطر ال َّس ما وا َوْاَلْر ض ر ك‬
‫َ‬ ‫‪َّ ،‬ب ِِّل ْيٍ ء‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬

‫س وءا َأو َأ ُ م‬ ‫َأعُوذ بِ َ ك َ شِر ن‪ َْ.‬ف وِ‬


‫ش َ وأَ ْن ن َ‪ْ.‬ف ِس ْي ُ ْ ً ْ‬ ‫ْ‬
‫َ ش ِر ا ل ِ‬
‫و‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫ُْ‬
‫ُّجَرُه إَِ َل ْس ٍلِ م‬ ‫َعَلى‬ ‫َّشْيَطا ِن ركِِه‪َ ،‬أ َْقُِت َف‬ ‫ِس ي ‪ ،‬م‬ ‫ِم ْن‬
‫ْ‬
‫ْن‬
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh.
Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min
syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii
suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.
Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb
pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi
bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung
kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk
berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat
kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1
x)

Faedah: Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu
Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada pagi, petang dan saat
beranjak tidur.[8]

[9]

‫بِ ِْس م ا َّلِِل اَّل ِذى َال َي ُ َ م َع َ ش ىٌء ِِف ِ ض َوَال ِِف ال َ ُوهَ و ال َّس ِمي‬
ْ
‫ُع ا َْل علِي ُم‬ ‫َّس َمِا ء‬ ‫اَْلْر‬ ‫ض ا ِْْسِ ه‬
‫ر‬
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa
huwas samii’ul ‘aliim.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak
akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca
3 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi
hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba
memudaratkannya.

[10]

‫َ صلَّى َ َ و َسََّل م‬ ‫ِ دي َ ِوُِب‬ ‫َ ِوِبْ ِإل‬ ِ


َ ‫هلل‬ ُ ‫َ ر ِضْي‬
ْ
‫َنِبياا‬ ‫ُلال عَلْي‬ ‫ َح َّم‬،‫نًا‬. ‫ْساَلِم‬ ‫را‬ ‫ت‬
‫ه‬ ،‫ب‬ ‫ِِب‬
‫ٍد‬
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu
‘alaihi wa sallama nabiyya.
Artinya:
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi hari
dan tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah.

[11]

‫َع‬ ‫َْ ف ِس ْي‬.‫ُ َ ْ صِل َ ش ُ َ وَال َتكِْ لِ ْ ِن إَِ َل ن‬ ‫َ ك َأ‬ ‫ْ وُم‬. ‫ي‬.‫َ َي َق‬
َ ‫َ َي‬
‫َطرَفَة ٍْي َأًَب دا‬ ‫ْأِ كَّلُه‬ ‫ث وَأ ْح ِ ِْل‬ ‫ْسَتِْغي‬ ‫َبِرْ َْحِت‬ ‫ح‬
ْ ،
‫ِْن‬ ‫ي‬
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa
laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.
Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh
segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala
urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa
mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Fathimah
supaya diamalkan pagi dan petang.

[12]
ِ
‫ُ َُم َّم ٍد َ صلَّى ُلال َ و َ و‬ ‫َأ ْصَب ْحنَا َ عَلى ِف َْطرِة ْا ِإل ْساَلِم َ و ََعلى َكِل َمِ ة ْا ِ َ و ََعلى ِدْي‬
‫ َعلَى مَّلِ ة‬،‫َعَلْيِ ه َسََّل م‬ ‫ِن َنب ِِّينَا‬ ‫ِإل ْخالَ ص‬
،
‫ً فا ُم ْسِل ًما ََوما َكا َن ِم َن اْل ُم ْشِ ركِْ َْي‬.‫ َ حنِْي‬،‫َرا ِهْي َم‬.‫نَا إِْب‬.‫َأِْبي‬
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini
nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina
Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin

Artinya:
“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat),
agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak
kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong
orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x di pagi hari saja)[12]

[13]

‫ُ سْب َ لِا َ وَِِب‬


‫ْم ِِده‬ ‫حا‬
‫َن‬
Subhanallah wa bi-hamdih.
Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di


pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari
kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan
semisal atau lebih dari itu.

[14]
‫ َق‬.‫ْي‬ ‫ِِّل‬ ‫ُوَهو‬
‫ُ ر ِ َ ش ْيٍ ء‬ ‫َ ع َلى‬ َ
‫د‬
‫ك‬
‫ُك‬ ‫َوَلُه ا ْ َلْ م ُد‬ ‫اْل ُمْل َلُه ك‬ ‫َه إِالَّ ُلال َو ْح َدُه َال‬.‫إَِل‬
َ ،‫َلُه‬ ‫َ ِش رْي‬ ‫َال‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa
‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala
sesuatu.” (Dibaca 1o x)

Faedah: Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak


sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan
baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10
budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa
yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal
itu pula.

[15]

‫َ ع ُ َ ش ْيٍ ء‬ َ ‫ َلُه ُ ك َوَلُه ا‬،‫َ ك َلُه‬ َ َ‫َه إِاَّل ُلال َو ْح َدُه ال‬.‫َال إَِل‬
ِ ‫َلى ك‬ ‫ْ َلْ م ُد ُوَه‬ ‫اْل ُمْل‬ ‫ش‬
‫ُر‬.‫َق دْي‬ ‫ِِّل‬ ‫رْي‬
‫و‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa
‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-
Nya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala
sesuatu.” (Dibaca 100 x dalam sehari)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak


100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100
kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan
setan dari pagi hingga petang hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari
yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu.

[16]

‫َْ ف َ َ ْع َ د َ كِل‬.‫َ خْ ل َ ِور َضا ن‬ َ


ِ ِ
َ ‫ُ سْب َ لا َ و‬
‫ِب‬
‫ش ا‬ ِ ِ‫ ِوزنَ ر‬،‫ِسِ ه‬
‫َماتِه‬ ،‫ِق ه‬ ‫ع‬ :ِ‫ْمِ ده‬ ‫حا‬
‫ة ه َد‬ ‫َد‬ ‫َن‬
َ
ِ‫وم‬ ‫َد‬
َ
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih,
wa midaada kalimaatih.
Artinya:
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya,
seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca 3
x di waktu pagi saja)
Faedah: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa
dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas
Shubuh sampai waktu Dhuha.

[17]

ً‫ن َأ ْسَأُل َ ك ََن ًفِ عا َ ِوْرزًقا َ و َع َمال‬ ِ َّ


ْ ‫َا لُ ه َّم ِّإ‬
ً‫َ قَّبال‬.‫ُمت‬ ،‫َط ِِّيًبا‬ ، ‫عِْ ل ًما‬
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan
mutaqobbalaa.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku
dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan
mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca 1 x setelah salam dari shalat Shubuh)

[18]
‫ و ُ ب‬.‫ ِْغ فر لال وأَُت‬.‫َأ ست‬
ْ ََ ُ َ ْ
‫ِإَْليِ ه‬
Astagh-firullah wa atuubu ilaih.
Artinya:
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (Dibaca 100 x
dalam sehari)

Anda mungkin juga menyukai