HASIL PENELITIAN
TIM PENGUSUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui , Ketua
Ka. Unit Penelitian Poltekkes
Mengesahkan,
Direktur Poltekkes
ii
FORMAT SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
No. Nama lengkap & gelar/NIP Instansi Asal Bidang Ilmu Pembagian tugas
1. Dra.MeityAlbertina.S.KM.,S.ST.,M.Pd Poltekkes Ilmu 1.Pembuatan proposal
NIP. 195708121979092001 Kemenkes Kesehatan 2.Revisi proposal
Kaltim 3.Pengisian Borang KEPK
untuk uji Etik Penelitian.
4. Uji Kuesioner
5.Analisa uji kuesioner
6.Presentasi hasil penelitian
2 Dr. Hj. Nina Mardiana. S.Pd., M.Kes Poltekkes Ilmu 1. Analisis hasil uji kusioner
NIP. 196109251982032001 Kemenkes Kesehatan 2. Pengumpulan data
Kaltim 3. Analisis hasil pengumpulan
data
4 Pembahasan dan pembuatan
laporan
5Analisa hasil pengeupulan
data
6 Pembahasan dan pembuatan
laporan
iii
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dra. Meity Albertina S.KM.,S.ST.,M.Pd
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP/NIK/Identitas Lainnya 195708121979092001
5. NIDN 4012085701
6. Tempat dan Tanggal Lahir Balikpapan 12 agustus 1957
7. E-mail meityalberinayahoo.com
B. Riwayat Pendidikan
D-IV S-1 S-2 S-3
Dra.MeityAlbertina.S.KM.,S.ST.,M.Pd
Nama Perguruan Tinggi Poltekkes Universitas Universitas
Kemenkes Widyagama Mulawarman
Jakarta III
Bidang Ilmu Kebidanan Kesehatan Administrasi
Masyarakat Manajemen
Pendidikan
Tahun Masuk – Lulus 2007-2008 2003-2006 2010 -2012
iv
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
v
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Mengetahui,
Direktur Poltekkes
vi
PERILAKU DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
DALAM MENYONGSONG MANAJEMEN BADAN LAYANAN UMUM
UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN SOSIAL
INTISARI
Latar Belakang : Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu aspek
penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui
peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan keejahteraan manusia, dan
pembentukan moral yang baik yang dilakukan oleh suatu institusi pendidikan.(Kula,
2013). Demi lancarnya suatu tujuan dan program dari suatu organisasi seperti
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur tidak terlepas dari
campur tangannya suatu anggaran biaya. Anggaran biaya Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur diperoleh melalui anggaran Rupiah
Murni (RM) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tertuang di dalam
Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dikucurkan setiap tahun dengan
berdasarkan tarif pada PP. 21 tahun 2013 (PP. 21 tahun 2013). Dengan adanya
kemajuan ilmu pengethuan dan teknologi berdampak terhadap perubahan perilaku
masyarakat tentang tuntutan pelayanan kesehatan. Tuntutan pelayanan kesehatan
tersebut berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan tenaga kesehatan baik jenis,
jumlah, maupun tingkat pendidikan. Hal ini mendorong produktifitas Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur dalam menyediakan tenaga
kesehatan profesional dengan menambah progran studi baru yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kondisi diatas dipandang perlu adanya
perubahan dalam sistem pengelolaan keuangan yang bersumber dari PNBP.
Perubahan pengelolaan keuangan yang dipandang sesuai dengan sifat kegiatan di
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur adalah Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU)
vii
Hasil : pengetahuan tenaga pendidik dan dosen dalam menyonsong badan layanan umum di
poltekkes kemenkes kaltim menggambarkan bahwa pengetahuan Tinggi sebanyak 12
responden dalam menyongsong BLU Kuang, Pengetahuan Sedang sebanyak 20 responden
dalam menyonsong BLU Sangat Baik, Pengetahuan Rendah sebanyak 18 responden dalam
mnenyongsong BLU sangat baik, dan selanjutnya pengetahuan Sangat rendah sebanyak 12
responden sangat baik dalam menyongsong BLU. sikap tenaga pendidik dan dosen dalam
menyonsong badan layanan umum di poltekkes kemenkes kaltim menunjukkan bahwa sikap
Sangat Baik Sebanyak 41 responden dalam menyonsong BLU Sangat Baik, Sikap Baik
sebanyak 16 responden dalam menyonsong BLU sangat baik, Sikap Cukup sebanyak 4
responden dalam menyonsong BLU sangat baik dan Sikap Kurang sebanyak 2 responden
dalam menyonsong BLU dalam kategori kurang. Berdasarkan tabel diatas, Tindakan tenaga
pendidik dan dosen dalam menyonsong badan layanan umum di poltekkes kemenkes kaltim
menunjukkan bahwa Tindakan Sangat Baik sebanyak 26 responden dalam menyonsong BLU
Sangat Baik, Tindakan Baik sebanyak 19 responden dalam menyonsong BLU Sangat Baik,
Tindakan Cukup sebanyak 17 responden dalam menyonsong BLU Sangat Baik, Tindakan
Kurang sebanyak 1 responden dalam menyonsong BLU Sangat Baik
1,2,3
Peneliti
viii
LECTURAL BEHAVIOR AND HEALTH EDUCATION POLYTECHNIC OF
MINISTRY OF HEALTH KALIMANTAN EAST TIMOR IN BODY
MANAGEMENT GENERAL SERVICES TO STRENGTHEN
SOCIAL RESISTANCE
ABSTRAK
Background: Increasing human resources is one of the important aspects in achieving the
goals of health development can be achieved through improving the quality of education,
improving human welfare, and the formation of good morals carried out by an educational
institution (Kula, 2013). For the sake of the smooth running of an objective and program of
an organization such as the Health Polytechnic of the Ministry of Health, East Kalimantan is
inseparable from the interference of a budget. The budget for the Health Polytechnic of the
Ministry of Health of East Kalimantan is obtained through the budget of the Pure Rupiah
(RM) and Non-Tax State Revenue (PNBP) contained in the Budget Implementation (DIPA)
list that is disbursed annually based on the tariffs on PP. 21 of 2013 (PP. 21 of 2013). With
advances in science and technology, it has an impact on changes in people's behavior about
the demands of health services. The demand for health services has implications for the
increasing needs of health workers in terms of type, number and level of education. This
encourages the productivity of the Health Polytechnic of the Ministry of Health in East
Kalimantan in providing professional health workers by adding new study programs that are
suitable to the needs of the community. Based on the above conditions it is deemed
necessary to change in the financial management system sourced from PNBP. Changes in
financial management deemed appropriate to the nature of activities in the Health
Polytechnic of the Ministry of Health in East Kalimantan is the Financial Management
Pattern of the Public Service Agency (PPK-BLU)
Purpose: Analyzing the Occupation, Education, Field of Work, Length of Work, and Salary
of Lecturers and Education Staff of the Health Ministry of Health Katim. Analyzing the
influence of Lecturers 'and Educators' Knowledge with the management of public service
bodies at the Polytechnic of the Ministry of Health Katim. Analyzing the Attitudes of
Lecturers and Educators with the management of public service bodies at the Polytechnic of
the Ministry of Health Katim. Analyzing the actions of lecturers and educators with the
management of public service bodies at the Polytechnic of the Ministry of Health Katim.
Method: This type of research is a survey research, with a cross sectional study design, to
study the relationship and exposure by observing information on exposure status and patterns
of social security measured in the same time or period (Sugiono, 2011)
Results: the knowledge of educators and lecturers in approaching public service agencies in
the Ministry of Health, East Kalimantan Health Polytechnic illustrates that the High
knowledge of 12 respondents in welcoming Kuang BLU, the Medium Knowledge of 20
respondents in the BLU Very Good, Low Knowledge of 18 respondents in welcoming BLU
very well, and then knowledge is very low as many as 12 respondents are very good in
welcoming BLU. the attitude of educators and lecturers in bringing public service agencies
in the Health Ministry of Health, East Kalimantan showed that the attitude of Very Good As
many as 41 respondents in BLU Very Good, Good Attitudes as many as 16 respondents in
ix
the BLU very good, the attitude of Enough as many as 4 respondents in BLU very good and
Less attitude of 2 respondents in carrying BLU in the less category. Based on the table
above, the actions of educators and lecturers in bringing public service bodies at the Health
Ministry of Health, East Kalimantan showed that 26 respondents were very good in
responding to BLU Very Good, Good Actions of 19 respondents in cheating BLU Very
Good, Enough Action as many as 17 respondents in carrying BLU Very Good, Action Less
than 1 respondent in BLU Very Good
1,2,
Peneliti Researcher
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
FORMAT SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN
PEMBAGIAN TUGAS....................................................................................... iii
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM..................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI................................................. vi
INTISARI............................................................................................................. vii
ABSTRAK............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
RINGKASAN ..................................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Luaran Penelitian .............................................................................. 3
E. Urgensi ............................................................................................. 4
F. Manfaat ............................................................................................. 4
A. Biaya Penelitian................................................................................. 16
B. Jadwal Penelitian............................................................................... 17
C. Format Kompilasi Luaran Hasil Penelitian....................................... 17
D. Roadmap Penelitian........................................................................... 18
xi
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 19
B. Pembahasan ...................................................................................... 20
A. Kesimpulan........................................................................................ 25
B. Saran.................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
RINGKASAN
Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam
mencapai tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas
pendidikan, peningkatan keejahteraan manusia, dan pembentukan moral yang baik
yang dilakukan oleh suatu institusi pendidikan.
Demi lancarnya suatu tujuan dan program dari suatu organisasi seperti
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur tidak terlepas dari
campur tangannya suatu anggaran biaya. Anggaran biaya Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur diperoleh melalui anggaran Rupiah Murni
(RM) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tertuang di dalam Daftar
isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dikucurkan setiap tahun dengan
berdasarkan tarif pada PP. 21 tahun 2013 (PP. 21 tahun 2013).
Dengan adanya kemajuan ilmu pengethuan dan teknologi berdampak
terhadap perubahan perilaku masyarakat tentang tuntutan pelayanan kesehatan.
Tuntutan pelayanan kesehatan tersebut berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan
tenaga kesehatan baik jenis, jumlah, maupun tingkat pendidikan. Hal ini mendorong
produktifitas Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur dalam
menyediakan tenaga kesehatan profesional dengan menambah progran studi baru
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan kondisi diatas dipandang perlu adanya perubahandalam sistem
pengelolaan keuangan yang bersumber dari PNBP. Perubahan pengelolaan keuangan
yang dipandang sesuai dengan sifat kegiatan di Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Kalimantan Timur adalah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU)
xiii
seluruh dosen dan tenaga kependidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kalimantan Timur yang berada di kota Samarinda dan Balikpapan berjumlah 131
orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara kuota sampling, artinya seluruh populasi diambil dan dijadikan
responden dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan variabel eksogen dan endogen diantaranya adalah
Perasaan malu, kehilangan kendali, aktif bekerja, tantangan yang nyata, komitmen
untuk berkompetisi, ketidak pastian, diluar dugaan / surprise, mampu melakukannya
sebagai variabel eksogen dan manajemen badan layanan umum sebagai variabel
endogen. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, analisis data dilakukan dengan
metode analisis jalur PLS (Partial Least Square).
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan merupakan aspek penting dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan dicapai
demi mewujudkan indonesia sehat sesuai dengan amanah Undang-undang
dasar 1945 alinea ke 4 yang berbunyi memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (Kula, 2013).
Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu aspek
penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai
melalui peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan keejahteraan
manusia, dan pembentukan moral yang baik yang dilakukan oleh suatu
institusi pendidikan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kalimantan Timur adalah suatu institusi pendidikan yang bertanggung
jawab langsung pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang
diberi tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pendidikan tenaga kesehatan dengan berbagai disiplin
ilmu. Melalui Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur berbagai disiplin ilmu dapat diberikan diantaranya ilmu kebidanan,
ilmu keperawatan, ilmu gizi dan analis kesehatan (Militia Christi Singkoh,
2014).
Demi lancarnya suatu tujuan dan program dari suatu organisasi
seperti Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
tidak terlepas dari campur tangannya suatu anggaran biaya. Anggaran biaya
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur diperoleh
melalui anggaran Rupiah Murni (RM) dan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang tertuang di dalam Daftar isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) yang dikucurkan setiap tahun dengan berdasarkan tarif pada PP. 21
tahun 2013 (PP. 21 tahun 2013) (Manossoh, 2015)
1
Sistem pengelolaan keuangan PNBP berdasarkan mekanisme,
prosedur atau ketentuan yang berlaku, realisasi penggunaan mengikuti
rencana kerja dan anggaran kementerian/lembanga (RKAKL/DIPA), PNBP
digunakan untuk pelaksanaan operasional tugas pokok dan fungsi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur yaitu
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Izzaty, 2011). Dengan
adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak terhadap
perubahan perilaku masyarakat tentang tuntutan pelayanan kesehatan.
Tuntutan pelayanan kesehatan tersebut berimplikasi pada meningkatnya
kebutuhan tenaga kesehatan baik jenis, jumlah, maupun tingkat pendidikan.
Hal ini mendorong produktifitas Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Kalimantan Timur dalam menyediakan tenaga kesehatan
profesional dengan menambah progran studi baru yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.Berdasarkan kondisi diatas dipandang perlu adanya
perubahandalam sistem pengelolaan keuangan yang bersumber dari PNBP.
Perubahan pengelolaan keuangan yang dipandang sesuai dengan sifat
kegiatan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur adalah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-
BLU) (Penerapan, Badan, & Umum, 2005)
Peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005
tentang Pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, Institusi
pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan sangat
dimungkinkan meningkatkan layanannya dengan menerapkan PPK-BLU
tersebut dengan harapan dapat memberikan kepastian terhadap sistem
pengelolaan keuangan yang mandiri, fleksibel, transparan, efektif dan
efisien sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mutu dosen dan
tenaga kependidikan (Rosalin, 2011).
2
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Dosen dan Tenaga Pendidik Poltekkes
Kemenkes Kaltim dalam Menyongsong Manajemen Badan Layanan
Umum ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan umum dari
penelitian ini yaitu diketahuinya gambaran umum dan ditemukannya
model Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan dosen dan tenaga pendidik
Poltekkes Kemenkes Kaltim dalam menyongsong manajemen Badan
Layanan Umum.
2. Tujuan khusus
a. Menganalisis Pekerjaan, Pendidikan, Bidang Pekerjaan, Lama
Bekerja, dan Gaji Dosen dan Tenaga Pendidik Poltekkes Kemenkes
Katim
b. Menganalisis pengaruh Pengetahuan Dosen dan Tenaga Pendidik
dengan adanya manajemen badan layanan umum pada Poltekkes
Kemenkes Katim.
c. Menganalisis Sikap para Dosen dan Tenaga Pendidik dengan
adanya manajemen badan layanan umum pada Poltekkes Kemenkes
Katim.
d. Menganalisis Tindakan bekerja para Dosen dan Tenaga Pendidik
dengan adanya manajemen badan layanan umum pada Poltekkes
Kemenkes Katim.
D. Luaran Penelitian
Penelitian ini akan menghasilkan suatu temuan mengenai model
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan dosen dan tenaga pendidik Poltekkes
3
Kemenkes Kaltim dalam menyongsong manajemen Badan Layanan
Umum. Publikasi ilmiah skala internatsional.
E. Urgensi penelitian
Ketidak tahuan para dosen dan tenaga pendidik tentang pola
pengelolaan keuangan-badan layanan umum pada Poltekkes Kementerian
Kesehatan Kalimantan Timur saat ini, hasil penelitian ini akan membantu
pengambil kebijakan dalam menerapkan manajemen badan layanan umum
di Poltekkes Kemenkes Katim.
F. Manfaat Penelitian
1. Memberikan manfaat pengetahuan pada dosen dan tenaga pendidik
Poltekkes Kemenkes Katim tentang pengelolaan keuangan badan
layanan umum.
2. Hasil penelitian ini akan di Publikasi di jurnal ilmiah internasional
bereputasi sebagai pertanggung jawaban dosen sehingga mampu
meningkatkan jumlah dan mutu publikasi ilmiah dan membangun
jejaring kerja sama antar peneliti.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen PPK-BLU
Pengertian
Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU, adalah
instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas (PP No. 23 tahun 2005).
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang
selanjutnya disebut PPK-BLU, adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menetapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada. masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan negara pada umumnya (PP No. 23 tahun 2005). BLU
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek
bisnis yang sehat (Penerapan et al., 2005).
B. Ketahanan Sosial
Ketahanan sosial sebagai banteng pengamanan perlu diperkuat
untuk mengantisipasi adanya gejolak dimasyarakat. Bukan hal baru
jika orang berteriak akan perlunya ketahanan sosial sebagai senjata
untuk menepis serangan penyakit sosial yang merebak beberapa tahun
5
terakhir ini. Sekarang pula saatnya menyuarakan kembali pentingnya
hal tersebut jika memiliki potensi munculnya kerawanan sosial yang
bakal mengikuti ledakan jumlah pengangguran ( Ristek, 2009).
Ketahanan sosial dapat diartikan sebagai kemampuan
masyarakat dalam mengatasi berbagai risiko akibat perubahan sosial,
ekonomi dan politik yang didalamya terkandung pengertian sampai
seberapa jauh masyarakat berkemauan dan berkemampuan memenuhi
kebutuhannya serta dapat menghadapi berbagai tantangan dengan daya
tahan sosial (Ristek, 2009)
Suatu komunitas dianggap memiliki ketahanan sosial bila
mampu melindungi individudan keluarga dari perubahan sosial yang
mempengaruhinya, mampu membangun partisipasi dan kelembagaan
masyarakat, mampu menghubungkan mekanisme yang efektif dalam
mengelola konflik dan kekerasan, serta mampu mengelolasumber daya
alam dan sosial dengan kearifan local(Sunan & Yogyakarta, 2017).
Ketahanan sosial masyarakat diciptakan oleh, dari dan untuk
masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya persuasive dan motivasi yang
dilakukan oleh kelompokatau tokoh local seperti tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan tokoh pemuda sebagai pemimpin informal
diharapkan dapat berperan dalam bentuk opini masyarakat dan
menggalakkan partisipasi dan solidaritas masyarakat sebagai factor
kunci dari terwujudnya daya tahan sosial. Dengan daya tahan sosial
yang tangguh suatu komunitas akan mampu mengatasi risiko akibat
perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang mengellinginya (Ristek,
2009).
6
Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kesehatan RI melalui
pembinaan teknis dan koordinasi dengan unit-unit kerja yang berkaitan
dengan tenaga kesehatan dilingkungan Kementerian Kesehatan
termasuk juga pembinaan kegiatan administratif yang dilakukan oleh
Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan RI (Manossoh, 2015).
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesos RI
Nomor: 298/Menkesos/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan tata kerja
Politeknik Kesehatan terakhir diperbarui berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan No nomor: 855/MENKES/SK/ IX/2009 tentang
Susunan dan Uraian Jabatan Serta Tata Hubungan Kerja Politeknik
Kesehatan. Susunan Jabatan di lingkungan Poltekkes Kementerian
Kesehatan Kalimantan Timur terdiri dari (Waworuntu, 2013):
1. Unsur Pimpinan adalah Direktur dalam melaksanakan tugas sehari-
hari dibantu
oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur (Pudir) yaitu :
a. Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pembantu Direktur I)
mengkoordinasi pelaksanaan tugas Akademik.
b. Pembantu Direktur Bidang Administrasi dan keuangan
(Pembantu Direktur II), mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.
c. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pembantu
Direktur III), mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan.
2. Unsur Pembantu Pimpinan (Pelaksana Administrasi) yaitu Kepala
Sub Bag
Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan dan
Sistem Informasi
(Sub ADAK dan Persin) serta Kepala Sub Bag Administrasi Umum,
Keuangan dan Kepegawaian. (Sub bag ADUM).
3. Unsur Pelaksana Akademik (ketua Jurusan dan komponennya).
7
4. Unsur Pelaksana di bidang Penelitian Terapan dan Pengabdian
kepada
Masyarakat.
5. Unsur Penunjang Kegiatan Akademik(Sukihanjani, 2010).
Tugas pokok dan fungsi Poltekkes sesuai dengan Permenkes
RI Nomor: 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan
tatakerja Politeknik Kesehatan. Tugas Pokok yang dimaksud adalah
melaksanakan pendidikan profesional dalam program diploma I, II,
III dan atau program diploma IV sesuai dengan perundangan yang
berlaku melalui fungsi
a. pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam
sejumlah keahlian
dibidang kesehatan,
b. pelaksanaan penelitian dibidang pendidikan profesional dan
kesehatan,
c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,
d. pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannnya
dengan
lingkungan
e. pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.
8
3. Membangun budaya riset terapan yang mendukung program
pendidikan.
4. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat di bidang kesehatan.
5. Mengembangkan program kemitraan dengan berbagai sektor baik
nasional maupun internasional
6. Menyelenggarakan Diversifikasi Usaha Dan Kewirausahaan.
Tujuan Pendidikan
1. Menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing dibidangnya
2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter Tangguh, peduli, Jujur
dan Cerdas.
3. Meningkatkan penelitian dosen dengan membangun budaya riset
terapan
4. Meningkatkan kegiatan dosen dalam program pengabdian
masyarakat yang
berbasis pada hasil Penelitian.
5. Meningkatkan program kerjasama (kemitraan) dengan institusi
pemerintah maupun swasta baik dalam dan luar negeri dalam
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
6. Mengembangkan diversifikasi Usaha dan Kewirausahaan.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey, dengan
rancangan cross sectional study, untuk mempelajari hubungan dan
paparan dengan cara mengamati informasi status paparan dan pola
ketahanan sosial diukur dalam waktu atau periode yang sama (Sugiono,
2011)
10
Peserta yang sedang praktik atau magang pada Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik.
a. Deskriptif
1) Analisis denganmenggunakandistribusifrekuensi untuk menghitung
frekuensi atau jumlah dan persentase dari aspek yang diukur seperti
fakor Perasaan malu, Kehilangan kendali, aktif bekerja, tantangan
yang nyata, komitmen untuk berkompetisi, ketidak pastian, diluar
11
dugaan / surprise, mampu melakukannya dan manajemen badan
layanan umum
2) Analisis Hubungan Antar Variabel. Untuk menguji model dan
hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini dengan melihat pada
kuatnya hubungan antara variabel yang dinyatakan dalam koefisien
korelasi. Nilai korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien negative
terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah = 0. Jika terdapat
koefisien korelasi = 1 atau = -1 maka hubungan tersebut sempurna.
Analisis yang digunakan adalah menggunakan persamaan struktural
yang disebut dengan Partial Least Square (PLS). PLS merupakan
analisis yang tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran
skala tertentu, sampel kecil, dan juga dapat digunakan konfirmasi
teori (Ghozali, 2008)
b. Analisis PLS (Partial Least Square)
1) Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Laten
Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan PLS
(Partial Least Square). Setelah pengolahan data, dilakukan analisis
hasil dengan mengevaluasi model persamaan struktural, yaitu
analisis model pengukuran (outer model) untuk mengetahui
hubungan antara variabel laten dengan indikatornya yang disebut
juga dengan measurement model dan analisis struktural model
(inner model) yang menggambarkan hubungan antar variabel laten
yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel laten (uji
hipotesa).
2) Analisis outer model digunakan untuk menguji validitas dan
reliabilitas dari daftar pertanyaan atau kuesioner yang digunakan,
sehingga diperoleh data yang valid dan reliabel. Validitas diukur
dengan convergent dan discriminant validity. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur kuesioner tersebut. Menurut (Ghozali, 2008), suatu
indikator dianggap valid jika memiliki nilai korelasi di atas 0,5
12
dengan melihat faktor loading, sedangkan reliabilitas diukur
dengan composite reliability.
Kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Kriteria reliabilitas dapat dilakukan dengan dua
cara pertama melihat nilai dari composite reliability. Jika nilainya
lebih besar dari 0,7, maka dinyatakan reliabel. Kedua, dengan
melihat Avarage Variance Extracted (AVE), jika nilai lebih besar
dari 0,5, maka dinyatakan reliabel.
3) Convergent Validity
Uji model pengukuran melalui loading factor dilakukan
untuk mengetahui validitas indikator dengan melihat convergent
validity indikator-indikator yang ada di dalam model. Setiap
indikator dalam model harus memenuhi convergent validity yang
memiliki nilai > 0,5. Apabila setiap indikator sudah memiliki nilai
loading factor> 0,5, maka langkah evaluasi dapat dilanjutkan.
13
h) Mampu melakukannya terhadap manajemen badan layanan
umum.
Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t, jika t-hitung
lebih besar dibanding t-tabel (alpha 5% = 1,96) maka hipotesis
(H1) diterima dan H0 ditolak yang artinya significan.
4. Hipotesa Penelitian
a. Ada pengaruh Pengetahuan Dosen dan Tenaga Pendidik dengan
adanya manajemen badan layanan umum pada Poltekkes
Kemenkes Katim.
b. Ada Pengaruh Sikap para Dosen dan Tenaga Pendidik dengan
adanya manajemen badan layanan umum pada Poltekkes
Kemenkes Katim.
c. Ada Pengaruh Tindakan bekerja para Dosen dan Tenaga Pendidik
dengan adanya manajemen badan layanan umum pada Poltekkes
Kemenkes Katim
Pertimbangan Etik
14
meskipun hasil penelitian ini kemungkinan akan dibagi dengan orang
lain dan mungkin dipublikasikan dalam laporan ilmiah, namun
kenyataan bahwa identitas subjek yang terlibat dalam penelitian ini
tetap dirahasiakan.
15
BAB IV
BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN
A. Jadwal Penelitian
J F M A M J J A S O N D
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T V S
I I
A
B
Keterangan:
A. Pembuatan dan Seleksi Proposal
B. Revieu dan Seleksi Proposal
C. Pengumuman Hasil Seleksi Proposal
D. Uji Etik Penelitian
E. Ujicoba Pedoman/Kuesioner Penelitian
F. Perbaikan Pedoman/Kuesioner
G. Pengumpulan Data
H. Pengolahan dan Analisis Data
I. Pembuatan Draft Laporan Hasil Penelitian
J. Presentasi Hasil Penelitian
K. Perbaikan Laporan Hasil Penelitian
16
B. Biaya Penelitian
3 Perjalanan : 10..000.000 ,- 40 %
1. Survey lapangan/
sampling
2. Seminar
3. Akomodasi dan
konsumsi
4. Perdien/lumpsum
5. Transport
4 Sewa kendaraan 3.750.000,- 10 %
dll
5 Jumlah 24.750..000 ,- 100 %
17
D. Roadmap Penelitian
18
BAB V
A. Hasil Penelitian
Tabel 5.1 Karakteristik responden tenaga kependidikan poltekkes kaltim
Karakteris N %
tik
Pekerjaa
n
PNS 8 67
2 .8
Kontrak 3 32
9 .2
Total 1
10
2
0
1
Pendidik
an
≤SMA 1 14
7 .0
Diploma 1 11
4 .6
S1 3 28
4 .1
S2 5 44
4 .6
S3 1.
2
7
Total
1
10
2
0
1
Bidang
Pekerjaan
Dosen 5 46
6 .3
Tenaga 6 53
Pendidik 5 .7
Total 1
10
2
0
1
Lama
Bekerja
<1 tahun 1 9.
1 1
1-(<5) 3 27
tahun 3 .3
5- (<10) 2 17
tahun 1 .4
10-(<20) 3 25
tahun 1 .6
19
>20 tahun 2 20
5 .7
Total 1
10
2
0
1
Gaji
<1.500.000 2.
3
5
1.500.000- 3 24
3.500.000 0 .8
3.500.001- 3 27
5.500.000 3 .3
5.500.001- 2 16
7.500.000 0 .5
>7.500.000 3 28
5 .9
Total 1
10
2
0
1
Pengetahua
n
Sangat 3 26
rendah (0-2) 2 .4
Rendah (3- 3 24
4) 0 .8
sedang (5- 3 24
6) 0 .8
Tinggi (7- 2 24
8) 9 .0
Total 1
10
2
0
1
Sikap
Kurang 1 11
(<50) 4 .6
cukup (50- 1 9.
69) 2 9
baik (70- 2 22
79) 7 .3
sangat baik 6 56
(80-100) 8 .2
Total 1
10
2
0
1
Tindakan
Kurang 4.
5
(<50) 1
cukup (50- 2 24
69) 9 .0
Baik (70-79) 3 31
8 .4
Sangat baik 4 40
(80-100) 9 .5
Total 1
10
2
0
1
20
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
21
2. Analisa Bivariat
manajemen BLU
22
badan layanan umum dari pengetahuan semua karyawan tentang
manajemen BLU.
kategori kurang.
23
dengan keberhasilan manajemen badan layanan umum sebuah badan
atau lembaga.
24
P.A, 2019 Sebuah tindakan karyawan atau pegawai tidak ada
25
BAB VI
A. Kesimpulan
sebagai Kontrak.
responden.
responden.
26
7. Ada hubungan Sikap tenaga pendidikan dan dosen dengan
B. Saran
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut dan waktu nya lebih lama sehingga
27
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Ja’far Baehaqi, M. . (2019). Problem Hukum dan Manajemen Kebijakan Remunerasi
pada Perguruan Tinggi Negeri Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Satuan Kerja Badan
Layanan Umum (Satker BLU).
Ghozali, I. (2008). Structural Equation Modeling: Metode Alternatif Dengan Partial Least
Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Heriansyah, F. (2017). Kewenangan Badan Layanan Umum Dalam Pengelolaan Keuangan
Negara.
Izzaty, K. nur. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum.
Kula, J. ivone. (2013). Metode Penetapan Biaya Rawat Inap Pada Blu Rsup Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado, 1(3), 793–803.
Liona Efrina S, Enggar Diah P.A, T. A. L. (2019). Evaluation Of Financial Performance And
Service Of Jambi University In The Application Of The Financial Patterns Of The General
Services Agency.
Manossoh, H. (2015). Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Dalam Mewujudkan
Good Government Governance Initiate Good Government Governance In, 15(05), 777–
789.
Militia Christi Singkoh, I. elim. (2014). 1 2 1,2, 2(2), 788–799.
Penerapan, K., Badan, K., & Umum, L. (2005). bahwa instansi di lingkungan Tentang
pengelolaan keuangan memberikan fleksibititas d ).
Rosalin, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuangan Badan Layanan Umum
( Studi pada BLU di Kota Semarang ), 1–62.
Rusli. (2019). Kajian Tentang Remunerasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Mediasi Di Politeknik Negeri Malang. Arthavidya Jurnal Ilmiah, 185–
195.
Sari, R. P. (2018). Keuangan Badan Layanan Umum Pada Rumah Sakit Khusus Mata
Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan Skripsi Oleh : Akuntansi Diajukan Sebagai Salah
Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Kementerian Riset , Teknologi Dan
Pendidikan Tinggi.
28
Sukihanjani, T. (2010). Evaluasi Sistem Pengeluaran Kas Dana Dipa Pnbp Blu Universitas
Sebelas Maret (Pembayaran Sistem Ls Pengadaan Barang Dan Jasa), 1–89.
Sunan, U. I. N., & Yogyakarta, K. (2017). Analisis Implementasi Remunerasi Blu ( Studi
Kasus Pada Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta ) Yayu Putri Senjani, 4988, 12–33.
Waworuntu, T. S. S. (2013). Evaluasi Penyusunan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
Manajemen Blu Rsup Prof.Dr. R.D. Kandou Manado, 1(3), 904–913.
Yuliana Sari, Nelly Masnila, Endah Widyastuti, R. W. (2019). Analisis Komparasi Atas
Kinerja Dan Keuangan Badan Layanan Umum Bidang Penyediaan Jasa Pendidikan
Yuliana, 3(2), 271–280.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Poltekkes Kalimantan Timur, 2018. Standar Pelayanan Minimum (SPM) Politeknik Kesehatan
Kalimantan Timur.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Jenis Dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
Ristek. 2009. Sains & Teknologi 2. Berbagai Ide Untuk Menjawab Tantangan & Kebutuhan.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modelling, Metode Alternatif dengan Partial Least
Square. Semarang. Badan Penerbit Undip.
29
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Dosen Program Studi D-III Kebidanan
NIDN : 4012085101
Sosial”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perilaku dosen dan tenaga
kependidikan dalam menyongsong manajemen BLU untuk memperkuat ketahan sosial. Untuk
kegiatan tersebut saya mohon kesediaan bapak/ibu berpartisipasi dalam penelitian ini dengan
menjadi responden. Jawaban dan identitas bapak/ibu akan saya jamin kerahasiaannya dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila bapak/ibu menyetujui maka saya
mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan dan bersedia untuk menjawab
pertanyaan. Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu sebagai responden saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
30
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Setelah membaca dan memahami penjelasan dari peneliti, saya bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Dosen Program Studi D-III Kebidanan Jurusan
NIDN : 4012085101
Layanan Umum Untuk Memperkuat Ketahanan Sosial”. Menyatakan bahwa saya bersedia
menjadi responden pada penelitian ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa paksaan
……………………, ..........................2019
Responden
( .............................................. )
31
KUESIONER PENELITIAN
“PERILAKU DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR DALAM MENYONGSONG
MANAJEMEN BADAN LAYANAN UMUM UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN
SOSIAL”
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
*
Bidang Pekerjaan : Dosen atau Tenaga Pendidik
Alamat :
*Coret yang tidak perlu
Petunjuk pengisian: Untuk pertanyaan berikut ini lingkari jawaban sesuai keadaan responden.
1. Pekerjaan: 3. Pendidikan :
a. PNS (Samarinda) a. ≤ SMA
b. PNS (Balikpapan) b. Diploma
c. Kontrak (Samarinda) c. S1
d. Kontrak (Balikpapan) d. S2
e. Pimpinan Poltekes e. S3
2. Lama bekerja: 4. Pendapatan keluarga tiap bulan:
a. < 1 Tahun a. <1.500.000
b. 1 – (<5) Tahun b. 1.500.000-3.500.000
c. 5 – (<10) Tahun c. 3.500001-5.500.000
d. 10 – (<20) Tahun d. 5.500.001 – 7.500.000
e. ≥ 20 Tahun e. >7.500.000
Kuesioner Perilaku
A. Pengetahuan
1. Menurut saudara apakah yang disebut dengan BLU?
a. BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah dan swasta yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
b. BLU adalah instansi di lingkungan Swasta yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas
c. BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas
2. Berdasarkan pengetahuan Anda karakteristik khusus yang membedakan antara Badan Layanan
Umum dengan unit organisasi atau institusi pemerintah lainnya adalah
32
a. BLU merupakan instansi swasta dan pemerintah yang menyediakan barang dan jasa yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat
b. BLU harus menjalankan praktik bisnis yang sehat tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan
c. BLU tidak dijalankan dengan prinsip efisien dan produktivitas
3. Menurut Anda Ada persyaratan agar satker yang memiliki PNBP bisa menjadi satker BLU
yaitu:
a. Pernyataan kesanggupan untuk tidak meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan
manfaat bagi masyarakat, Pola tata kelola, Rencana strategis bisnis
b. Kinerja keuangan satker instansi yang bersangkutan tidak sehat sebagaimana ditunjukan
dalam dokumen usulan penetapan BLU
c. Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi yang berhubungan dengan Penyediaan barang
atau jasa layanan umum
4. Persyaratan Administratif agar satker yang memiliki PNBP bisa menjadi satker BLU yaitu:
a. Laporan keuangan pokok
b. Standar pelayanan maksimal
c. Laporan audit awal atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.
5. Reformasi keuangan negara mengamanatkan pergeseran sistem penganggaran dari
tradisional menjadi pengganggaran berbasis kinerja, agar penggunaan dana pemerintah
menjadi berorientasi pada :
a. Input
b. Bekerja sesuai dengan arahan manajemen
c. Output
6. Menurut saudara apa tujuan BLU
a. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan penerapan
praktek bisnis yang sehat
b. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas,
dan penerapan praktek bisnis yang sehat
c. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas
7. Menurut saudara apa Azaz BLU :
a. BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah untuk
tujuan tidak pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan
yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan
b. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan
c. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktik bisnis yang
kurang sehat.
8. Menurut saudara apa faktor penting yang dibutuhkan untuk BLU?
a. Pengetahuan yang cukup
b. Pengetahuan, sikap dan tindakan kerja yang baik
c. Keterampilan yang kurang
33
B. Sikap
1. Apakah sebaiknya Anda tidak perlu mendukung BLU pada Poltekkes Kemenkes Kaltim?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah Anda tidak perlu menerapkan prosedur kerja yang sudah dibuat oleh Pimpinan untuk
mendukung BLU pada Poltekkes Kemenkes Kaltim?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Anda sebaiknya perlu melakukan pekerjaan dengan keahlian/cara kerja sendiri saat
bekerja?
a. Ya b. Tidak
4. Didalam melaksanakan pekerjaan, apakah Anda tahu tujuan BLU pada Poltekkes Kemenkes
Kaltim perlu diperhatikan dan diterapkan untuk memperkuat Ketahanan Sosial?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah Anda perlu efisiensi dan produktivitas dalam berprinsip saat bekerja dalam BLU?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah Anda tidak bekerja menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods) pada
BLU?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah Anda perlu Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan Ketahanan Sosial
untuk menyongsong BLU pada Poltekkes Kemenkes Kaltim ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah Anda tidak pernah mendapatkan penjelas dari pimpinan poltekkes Kemenkes kaltim
tentang manfaat atau kelebihan BLU?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah Anda harus memiliki komitmen dalam BLU untuk memperkuat Ketahanan Sosial?
a. Ya b. Tidak
10. Dalam memperkuat Ketahanan Sosial pada BLU, apakah perlu memperhatikan waktu, efektif,
efisien dalam bekerja?
a. Ya b. Tidak
11. Apakah Anda mengharapkan pendapatan lebih dalam bekerja ketika Poltekkes Kemenkes
Kaltim BLU?
a. Ya b. Tidak
12. Dalam melakukan pekerjaan, apakah perlu memperhatikan bagaimana menyongsong BLU
dalam bekerja?
a. Ya b. Tidak
C. Tindakan
1. Apakah Anda setiap bekerja menggunakan waktu dan fasilitas yang semestinya?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah prosedur kerja Poltekkes Kemenkes Anda terapkan saat kerja?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Anda bekerja dengan keahlian/cara kerja sendiri?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah Anda mematuhi peraturan saat bekerja?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah Anda pulang ketika masih melakukan pekerjaan?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah Anda menghasilkan sesuatu/produk saat kerja?
a. Ya b. Tidak
34
7. Apakah Anda bekerja sesuai arahan dari pimpinan Poltekkes Kemenkes Kaltim?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah Anda selalu berkompetisi dalam bekerja?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah Anda selalu berhati-hati dalam bekerja?
a. Ya b. Tidak
NO PERNYATAAN JAWABAN
STS TS N S SS
1 Pimpinan selalu menetapkan aturan
mengenai perilaku dan stándar etika pegawai.
2 Poltekkes Kemenkes Kaltim telah memiliki
stándar kompetensi untuk setiap tugas dan
fungsi pada masing-masing posisi dalam
instansi.
3 Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes
Kaltim telah menggambarkan pembagian
kewenangan dan tanggung jawab pegawai.
4 Pimpinan telah memberikan wewenang
kepada pegawai yang tepat sesuai dengan
tingkat tanggung jawabnya dalam rangka
pencapaian tujuan Poltekkes Kemenkes
Kaltim.
5 Pimpinan Poltekkes Kemenkes Kaltim selalu
mengambil tindakan yang tegas atas
pelanggaran kebijakan, prosedur, atau aturan
perilaku.
6 Pimpinan Poltekkes Kemenkes Kaltim selalu
melakukan pemeriksaan mendadak terhadap
catatan akuntansi, fisik kas, dan barang.
7 Pimpinan Poltekkes Kemenkes Kaltim secara
terus menerus melakukan penilaian terhadap
kualitas pengendalian intern.
8 Pimpinan selalu memiliki rencana
pengelolaan atau mengurangi risiko
pelanggaran terhadap sistem dan prosedur
BLU.
35
9 Semua Dosen dan Tenaga Pendidik yang
ada mengetahui tentang BLU.
36
PENGETAHUAN : (JIKA JABAWAN YANG BENAR 1-8)
Sangat rendah:0-2
Rendah: 3-4
Sedang: 5-6
Tinggi : 7-8
Kurang (<50)
Cukup (50-69)
Baik (70-79)
Kurang (<50)
Cukup (50-69)
Baik (70-79)
37
KUNCI JAWABAN :
PENGETAHUAN :
1. C 4. A 7. B
2. B 5. C 8. B
3. C 6. B
SIKAP :
1. B 4. A 7. A 10. A
2. B 5. A 8. B 11. B
3. A 6. B 9. A 12. A
TINDAKAN :
1. A 4. A 7. A
2. A 5. A 8. A
3. A 6. A 9. A
1. SS 4. SS 7. SS 10. SS 13. SS
2. SS 5. SS 8. SS 11. SS 14. SS
3. SS 6. SS 9. SS 12. SS 15. SS
38
Frequency Table
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
kONTRA
39 32.2 32.2 100.0
K
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
39
bidang pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Tenaga
65 53.7 53.7 100.0
Pendidik
lama bekerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
10-(<20)
31 25.6 25.6 79.3
tahun
Gaji
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
40
3.500.001-
33 27.3 27.3 54.5
5.500.000
5.500.001-
20 16.5 16.5 71.1
7.500.000
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Sikap
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
41
Total 121 100.0 100.0
Tindakan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Menyongsong BLU
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
42
Pie Chart
43
44
45
46
47
Crosstabs
Cases
Pengetahuan * Menyongsong
121 100.0% 0 .0% 121 100.0%
BLU
Crosstab
Menyongsong BLU
Sangat Baik
Kurang (1-13) Sedang (14-25) Baik (26-35) (36-58) Total
(80-100)
% within Menyongsong BLU 62.5% 40.0% 35.0% 41.3% 40.5%
48
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
.056 1 .813
Association
Menyongsong BLU
Kurang (1-13) Sedang (14-25) Baik (26-35) Sangat Baik (36-58) Total
(80-100)
% within Menyongsong BLU .0% 40.0% 57.5% 65.1% 56.2%
49
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
30.394 1 .000
Association
Menyongsong BLU
50
% within Menyongsong BLU 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
4.031 1 .045
Association
Symmetric Measures
51