METODE PENELITIAN
23
mengumpulkan datanya. Sugiyono (2018) berpendapat bahwa pengumpulan data
sangat penting karena kesimpulan penelitian akan menunjukkan bagaimana faktor-
faktor tersebut berinteraksi, dan pengumpulan data saat ini dilakukan secara online.
Populasi adalah kategori luas yang terdiri dari hal-hal atau orang-orang dengan
atribut dan sifat yang diputuskan oleh peneliti untuk diperiksa. Seluruh staf
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan
akan menjadi populasi yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel adalah
representasi dari ukuran dan susunan populasi, menurut Sugiyono (2017).
Purposive sampling digunakan sebagai strategi pengambilan sampel dalam
penelitian ini. Dalam metode ini, pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kriteria
tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Pegawai Sekretariat DPRD Kota Tangerang Selatan
2. Pegawai yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun di Sekretariat DPRD Kota
Tangerang Selatan
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria digunakan untuk memilih responden
tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan penelitian agar data yang diterima sesuai
dengan. Kuesioner akan disebarkan kepada seluruh pegawai Sekretariat DPRD
Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 298 pegawai dengan bidang-bidang
sebagai berikut:
1. Bag. Penganggaran dan Pengawasan
2. Bag. Legislasi
3. Bag. Umum dan Kepegawaian
4. Bag. Perencanaan dan Keuangan
5. Subbag. Penganggaran (Penata III/c)
6. Subbag. Penganggaran(Penata TK I, III/c)
7. Subbag. Kajian Hukum dan Perundangan
8. Subbag. Keprotokolan dan Humas
9. Subbag. Evaluasi dan Pelaporan
10. Subbag. Perencanaan Produk Hukum
11. Subbag. Administrasi Kepegawaian
12. Subbag. Keuangan
13. Subbag. Penyelenggaraan Pengawasan
24
14. Subbag. Risalah Fasilitas Legislasi
15. Subbag. Rumah Tangga dan Perlengkapan
16. Subbag Program
Untuk memastikan ukuran sampel dari suatu populasi digunakan rumus
Slovin sebagai berikut:
𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒²
Keterangan :
n : ukuran Sampel
N : ukuran populasi
e : persentase ketidaktepatan karna kesalahan sampling (10%)
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah :
298
n= = 74,87
1 + (298)(0,1)2
Sebab itu 75 responden dimasukkan dalam sampel untuk observasi
berdasarkan perumusan Slovin diatas.
25
(X1) yang ada di 2. Hubungan atasan
sekitar orang dengan karyawan
saat mereka 3. Kerjasama antar
bekerja yang karyawan
berdampak pada Sumber : Siagian
karyawan dan (2014)
kinerjanya.
Sumber :
Nitisemito
dalam Emi
Susanty
(2017)
Stres Kerja Stres kerja 1. Stress 1. Konflik Peran Likert
(X2) adalah pegawai Individu 2. Beban Karier
yang memiliki 3. Hubungan Dalam
tekanan mental Pekerjaan
atau fisik yang 2. Stress 1. Struktur Organisasi
tidak dapat Organisasi 2. Kepemimpinan
diredakan oleh Sumber : Spielbreg
organisasi dalam Sinambela
tempat mereka (2018)
bekerja.
Sumber :
Stephen P.
Robbins dan
Timothy
A. Judge yang
diterjemahkan
oleh Ratna
Saraswati dan
Fabriella Sirait
(2017)
26
Kepuasan Kepuasan kerja 1. Work It Self1. Kepuasan akan
Kerja (Y) adalah kondisi (Pekerjaan itu kesesuaian pekerjaan
emosional Sendiri) dengan kemampuan
pegawai yang yang
senang dan dimiliki.
mencintai 2. Kepuasan akan
pekerjaannya. tanggung jawab
Sumber : yang diberikan
Hasibuan (2018) dalam bekerja
3. Kepuasan agar
lebih kreatif
4. Kepuasan untuk
mendapatkan
kesempatan belajar
2. Pay 1. Kepuasan atas
(Gaji/Upah) kesesuaian gaji
dengan pekerjaan
2. Kepuasan atas
tunjangan yang
diberikan
3. Kepuasan atas
sistem dan prosedur
pembayaran gaji.
4. Kepuasan atas
pemberian insentif
3. Promotion 1. Kepuasan atas
(Promosi) peluang promosi
sesuai keinginan
pegawai.
2. Kepuasan antara
promosi yang
diberikan dengan
27
gaji yang diterima.
4. Supervision1. Kepuasan atas
(Pengawasan) bantuan teknis yang
diberikan atasan.
2. Kepuasan atas
dukungan moril
yang diberikan
atasan.
3. Kepuasan
pengawasan yang
dilakukan oleh
atasan.
5. Workers 1. Kepuasan atas
(Teman kerjasama dalam
Kerja) tim.
2. Kepuasan atas
lingkungan sosial
dalam pekerjaan.
3. Kepuasan dalam
bersaing secara
sportif.
Sumber : Robbins
(2017)
28
Kriteria pengambilan keputusan :
1. Bila r hitung > r tabel maka instrumen valid
2. Bila r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid
3. Nilai r tabel pada a = 5% dan db = n - 2
29
variabel bebas dan terikat dari suatu model regresi, atau keduanya, berdistribusi
normal atau tidak. Jika variabel tidak secara urut terdistribusi maka temuan uji
statistik akan kurang tepat. Uji Sampel Kolmogorov-Smirnov dapat dipergunakan
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal selama nilai signifikansinya
lebih dari 5% atau 0,05. Kemudian data tidak berdistribusi normal jika hasil uji
Kolmogorov-Smirnov One Sample memberikan nilai signifikan dibawah 5% atau
0,05.
2. Uji Multikolinearitas
Korelasi antara variabel independen atau variabel independen dideteksi
dengan model regresi menggunakan uji multikolinearitas. Variabilitas sampel
meningkat sebagai akibat dari multikolinearitas(Ghozali, 2018). Sebagai akibat dari
kesalahan standar yang besar, t-hitung akan lebih kecil dari t-tabel ketika koefisien
diperiksa. Ini artinya tidak ada korelasi linier antara varibel bebas dan variabel
terikat. Untuk menguji multikolinieritas dalam model regresi, digunakan nilai
tolerance dan nilai varians faktor inflasi (VIF). Nilai toleransi menunjukkan apakah
faktor independen tambahan dapat sepenuhnya menjelaskan variabilitas variabel
independen yang dipilih. Nilai toleransi yang rendah sebanding dengan angka VIF
yang tinggi dan membuktikan kolinearitas yang substansial karna VIF = 1/toleransi.
Nilai cutoff diterapkan ketika nilai toleransi lebih besar dari 0,10 atau ketika nilai
VIF kurang dari 10.
3. Uji Heterokedastisitas
Observasi ini bertujuan untuk mengkaji apakah residual pada satu
pengamatan dan pengamatan lainnya pada model regresi berbeda secara signifikan
satu sama lain. Ketika varian berbeda, fenomena ini dikenal sebagai
heteroskedastisitas. Ada dua teknik untuk mengetahui apakah model regresi linier
berganda mengandung heteroskedastisitas: grafik scatterplot dan nilai yang
diproyeksikan dari variabel dependen, SRESID, dengan kesalahan residual,
ZPRED. Jika tidak ada pola yang terlihat dan data tidak menyebar di atas atau di
bawah nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
dalam model observasi yang kompeten tidak ada (Ghozali, 2018).
4. Uji Linearitas
Uji linieritas ialah alat yang digunakan untuk mengukur sifat korelasi yang
30
ada antara variabel yang diselidiki. Jika tidak ada pola atau keacakan dalam plot
antara nilai residu standar dan nilai antisipasi standar, maka linearitas akan
konsisten dengan asumsi. Menguji linearitas dengan visual dianggap kurang
objektif. Selain itu, fitur Test for Linearity pada aplikasi SPSS dapat digunakan
untuk melakukan uji linearitas ini (Ghozali, 2018). Metode analisis menggunakan
nilai signifikansi berikut pada tingkat signifikansi 95% (α = 0,05):
Jika nilai sig. < 0,05, artinya variabel mempunyai hubungan yang linear
Jika nilai sig. > 0,05, artinya variabel mempunyai hubungan yang tidak linear.
31
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi X1 X2
Data yang digunakan pada obeservasi ini ialah penelitian kuantitatif.
Penulis menggunakan alat SPSS (Statistic Product and Service Solution) untuk
melakukan perhitungan, pengolahan, dan analisis terhadap data yang diperoleh
guna menarik kesimpulan dan regresi model yang dikembangkan.
32
3. Uji t
Uji t statistik berguna dalam menentukan apakah dari variabel independen
memiliki dampak yang signifikan secara statistik terhadap variabel dependen. Uji t
memiliki tingkat signifikansi 5% dan digunakan untuk menentukan bagaimana satu
elemen berhubungan dengan satu sama lain dan apakah hipotesis diterima atau
ditolak (Ghozali, 2018).
Hipotesis :
Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
Keputusan :
Jika Prob t-stat < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika Prob t-stat > 0,05 maka Ho diterima, Ha di tolak
33
34