Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian asosiatif adalah metodologi yang digunakan dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2017), penelitian asosiatif mengajukan pertanyaan penelitian
mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif digunakan
untuk mengkaji pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kepuasan kerja
pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang
Selatan.
Data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisisnya bersifat statistik,
maka dapat dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif berdasarkan metodologi
analitis. Data kuantitatif adalah teknik penelitian yang dibangun di atas aliran
pemikiran positivis (data konkret), yang digunakan untuk mempelajari populasi
atau sampel tertentu. Pengumpulan data melibatkan penggunaan alat penelitian, dan
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang
sudah ada sebelumnya (Sugiyono, 2017).

3.2 Objek Penelitian


Objek penelitian yang akan diteliti ialah pertimbangan pertama saat
melakukan penelitian. Objek adalah karakteristik atau nilai seseorang, benda, atau
kegiatan yang memiliki modifikasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Sesuai dengan
definisi yang diberikan di atas, maka yang dimaksud dengan “objek penelitian”
ialah sasaran atau item yang akan menjadi fokus penelitian. Dalam analisa yang
menjadi objek penelitian ialah lingkungan kerja dan stress kerja variabel
independen dan kepuasan kerja pegawai menjadi variabel dependen. Penelitian ini
dilakukan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota
Tangerang Selatan, yang beralamat di Jl. Raya Puspiptek No.1, Setu, Kec. Setu,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15312.

3.3 Populasi dan Sampel


Penelitian ini menggunakan data primer, khususnya kuesioner, untuk

23
mengumpulkan datanya. Sugiyono (2018) berpendapat bahwa pengumpulan data
sangat penting karena kesimpulan penelitian akan menunjukkan bagaimana faktor-
faktor tersebut berinteraksi, dan pengumpulan data saat ini dilakukan secara online.
Populasi adalah kategori luas yang terdiri dari hal-hal atau orang-orang dengan
atribut dan sifat yang diputuskan oleh peneliti untuk diperiksa. Seluruh staf
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan
akan menjadi populasi yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel adalah
representasi dari ukuran dan susunan populasi, menurut Sugiyono (2017).
Purposive sampling digunakan sebagai strategi pengambilan sampel dalam
penelitian ini. Dalam metode ini, pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kriteria
tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Pegawai Sekretariat DPRD Kota Tangerang Selatan
2. Pegawai yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun di Sekretariat DPRD Kota
Tangerang Selatan
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria digunakan untuk memilih responden
tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan penelitian agar data yang diterima sesuai
dengan. Kuesioner akan disebarkan kepada seluruh pegawai Sekretariat DPRD
Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 298 pegawai dengan bidang-bidang
sebagai berikut:
1. Bag. Penganggaran dan Pengawasan
2. Bag. Legislasi
3. Bag. Umum dan Kepegawaian
4. Bag. Perencanaan dan Keuangan
5. Subbag. Penganggaran (Penata III/c)
6. Subbag. Penganggaran(Penata TK I, III/c)
7. Subbag. Kajian Hukum dan Perundangan
8. Subbag. Keprotokolan dan Humas
9. Subbag. Evaluasi dan Pelaporan
10. Subbag. Perencanaan Produk Hukum
11. Subbag. Administrasi Kepegawaian
12. Subbag. Keuangan
13. Subbag. Penyelenggaraan Pengawasan

24
14. Subbag. Risalah Fasilitas Legislasi
15. Subbag. Rumah Tangga dan Perlengkapan
16. Subbag Program
Untuk memastikan ukuran sampel dari suatu populasi digunakan rumus
Slovin sebagai berikut:
𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒²
Keterangan :
n : ukuran Sampel
N : ukuran populasi
e : persentase ketidaktepatan karna kesalahan sampling (10%)
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah :
298
n= = 74,87
1 + (298)(0,1)2
Sebab itu 75 responden dimasukkan dalam sampel untuk observasi
berdasarkan perumusan Slovin diatas.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Kuesioner digunakan sebagai metode pengumpulan data untuk riset ini.
Kuesioner ialah cara pengambilan data dimana responden diberikan daftar
pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk ditanggapi. Disebarkan kepada pegawai
Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang
Selatan. Metode pengiriman kuesioner dilakukan dengan pengantaran langsung
oleh pengkaji ke Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kota Tangerang Selatan.

3.5 Definisi Operasional


Adapun penjelasan operasional pada observasi ini, pada tabel 3.1 yaitu:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Lingkunga Lingkungan Lingkungan 1. Hubungan rekan Likert
n Kerja kerja yaitu hal kerja non fisik kerja setingkat

25
(X1) yang ada di 2. Hubungan atasan
sekitar orang dengan karyawan
saat mereka 3. Kerjasama antar
bekerja yang karyawan
berdampak pada Sumber : Siagian
karyawan dan (2014)
kinerjanya.
Sumber :
Nitisemito
dalam Emi
Susanty
(2017)
Stres Kerja Stres kerja 1. Stress 1. Konflik Peran Likert
(X2) adalah pegawai Individu 2. Beban Karier
yang memiliki 3. Hubungan Dalam
tekanan mental Pekerjaan
atau fisik yang 2. Stress 1. Struktur Organisasi
tidak dapat Organisasi 2. Kepemimpinan
diredakan oleh Sumber : Spielbreg
organisasi dalam Sinambela
tempat mereka (2018)
bekerja.
Sumber :
Stephen P.
Robbins dan
Timothy
A. Judge yang
diterjemahkan
oleh Ratna
Saraswati dan
Fabriella Sirait
(2017)

26
Kepuasan Kepuasan kerja 1. Work It Self1. Kepuasan akan
Kerja (Y) adalah kondisi (Pekerjaan itu kesesuaian pekerjaan
emosional Sendiri) dengan kemampuan
pegawai yang yang
senang dan dimiliki.
mencintai 2. Kepuasan akan
pekerjaannya. tanggung jawab
Sumber : yang diberikan
Hasibuan (2018) dalam bekerja
3. Kepuasan agar
lebih kreatif
4. Kepuasan untuk
mendapatkan
kesempatan belajar
2. Pay 1. Kepuasan atas
(Gaji/Upah) kesesuaian gaji
dengan pekerjaan
2. Kepuasan atas
tunjangan yang
diberikan
3. Kepuasan atas
sistem dan prosedur
pembayaran gaji.
4. Kepuasan atas
pemberian insentif
3. Promotion 1. Kepuasan atas
(Promosi) peluang promosi
sesuai keinginan
pegawai.
2. Kepuasan antara
promosi yang
diberikan dengan

27
gaji yang diterima.
4. Supervision1. Kepuasan atas
(Pengawasan) bantuan teknis yang
diberikan atasan.
2. Kepuasan atas
dukungan moril
yang diberikan
atasan.
3. Kepuasan
pengawasan yang
dilakukan oleh
atasan.
5. Workers 1. Kepuasan atas
(Teman kerjasama dalam
Kerja) tim.
2. Kepuasan atas
lingkungan sosial
dalam pekerjaan.
3. Kepuasan dalam
bersaing secara
sportif.
Sumber : Robbins
(2017)

5.1 Uji Instrumen


3.1.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2016), pengujian validitas suatu instrumen digunakan
untuk mengumpulkan atau mengukur data yang tepat. Dengan mengkorelasikan
setiap pernyataan dari kuesioner dan membandingkan rtabel dengan rhitung
menggunakan program SPSS 20, metode korelasi product moment digunakan untuk
menilai validitas pernyataan tersebut. Perbandingan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

28
Kriteria pengambilan keputusan :
1. Bila r hitung > r tabel maka instrumen valid
2. Bila r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid
3. Nilai r tabel pada a = 5% dan db = n - 2

3.1.2 Uji Reliabilitas


Menurut Sugiyono (2017), uji reliabilitas ialah prosedur yang digunakan
untuk menentukan sejauh mana pengukuran yang dilakukan bila digunakan
berulang kali untuk mengukur objek yang sama maka mendapatkan data yang
serupa. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang akan memberikan hasil yang
sama jika digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama. Hasil
observasi yang reliable terjadi ketika data dari waktu yang berbeda serupa. Dalam
penelitian ini digunakan Alpha Croanbach's sebagai uji reliabilitas. Manajemen
membandingkan Alpha dengan interpretasi nilai r menggunakan program SPSS 20.
Kriteria pengambilan keputusan :
Nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (reliable)
Nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 (not reliable)

5.2 Analisis Data Deskriptif


Dengan memanfaatkan minimum, maksimum, rata-rata (mean), standar
deviasi, varians, total, range, kurtosis, dan skewness (kecenderungan distribusi) dari
variabel yang akan diperiksa, statistik deskriptif digunakan untuk menghasilkan
ringkasan atau deskripsi data (Ghozali, 2016). Tanpa bermaksud untuk menarik
kesimpulan yang diakui secara luas, analisis statistik digunakan untuk
mengkarakterisasi variabel dalam observasi ini dengan tujuan memberikan
ringkasan dasar dari setiap variabel penelitian. Hanya data dengan perhitungan yang
digunakan untuk menunjukkan dan mengkarakterisasi data yang bersangkutan
melalui penelitian ini.

5.3 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Ghozali (2018) digunakan untuk memahami apakah

29
variabel bebas dan terikat dari suatu model regresi, atau keduanya, berdistribusi
normal atau tidak. Jika variabel tidak secara urut terdistribusi maka temuan uji
statistik akan kurang tepat. Uji Sampel Kolmogorov-Smirnov dapat dipergunakan
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal selama nilai signifikansinya
lebih dari 5% atau 0,05. Kemudian data tidak berdistribusi normal jika hasil uji
Kolmogorov-Smirnov One Sample memberikan nilai signifikan dibawah 5% atau
0,05.
2. Uji Multikolinearitas
Korelasi antara variabel independen atau variabel independen dideteksi
dengan model regresi menggunakan uji multikolinearitas. Variabilitas sampel
meningkat sebagai akibat dari multikolinearitas(Ghozali, 2018). Sebagai akibat dari
kesalahan standar yang besar, t-hitung akan lebih kecil dari t-tabel ketika koefisien
diperiksa. Ini artinya tidak ada korelasi linier antara varibel bebas dan variabel
terikat. Untuk menguji multikolinieritas dalam model regresi, digunakan nilai
tolerance dan nilai varians faktor inflasi (VIF). Nilai toleransi menunjukkan apakah
faktor independen tambahan dapat sepenuhnya menjelaskan variabilitas variabel
independen yang dipilih. Nilai toleransi yang rendah sebanding dengan angka VIF
yang tinggi dan membuktikan kolinearitas yang substansial karna VIF = 1/toleransi.
Nilai cutoff diterapkan ketika nilai toleransi lebih besar dari 0,10 atau ketika nilai
VIF kurang dari 10.
3. Uji Heterokedastisitas
Observasi ini bertujuan untuk mengkaji apakah residual pada satu
pengamatan dan pengamatan lainnya pada model regresi berbeda secara signifikan
satu sama lain. Ketika varian berbeda, fenomena ini dikenal sebagai
heteroskedastisitas. Ada dua teknik untuk mengetahui apakah model regresi linier
berganda mengandung heteroskedastisitas: grafik scatterplot dan nilai yang
diproyeksikan dari variabel dependen, SRESID, dengan kesalahan residual,
ZPRED. Jika tidak ada pola yang terlihat dan data tidak menyebar di atas atau di
bawah nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
dalam model observasi yang kompeten tidak ada (Ghozali, 2018).
4. Uji Linearitas
Uji linieritas ialah alat yang digunakan untuk mengukur sifat korelasi yang

30
ada antara variabel yang diselidiki. Jika tidak ada pola atau keacakan dalam plot
antara nilai residu standar dan nilai antisipasi standar, maka linearitas akan
konsisten dengan asumsi. Menguji linearitas dengan visual dianggap kurang
objektif. Selain itu, fitur Test for Linearity pada aplikasi SPSS dapat digunakan
untuk melakukan uji linearitas ini (Ghozali, 2018). Metode analisis menggunakan
nilai signifikansi berikut pada tingkat signifikansi 95% (α = 0,05):
Jika nilai sig. < 0,05, artinya variabel mempunyai hubungan yang linear
Jika nilai sig. > 0,05, artinya variabel mempunyai hubungan yang tidak linear.

5.4 Pengujian Hipotesis


3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis data dengan mengkategorikan data ke dalam satuan-satuan,
menguraikannya sebagai satuan-satuan, mensintesiskannya, menyusunnya menjadi
pola-pola, menyeleksi mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, serta
menarik kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain,
analisis data ialah sistematik proses pengumpulan data dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi (Sugiyono, 2017). Dalam observasi ini, analisis
data, khususnya analisis regresi linier berganda, digunakan untuk meramalkan
bagaimana kondisi variabel dependen (kriteria) akan berubah dari waktu ke waktu
jika dua atau lebih variabel bebas berfungsi sebagai faktor prediktor hulu dan hilir
yang tersembunyi (dimanipulasi) (Sugiyono, 2017). Analisis regresi sederhana
telah berkembang menjadi analisis regresi linier berganda. Jika ada dua atau lebih
variabel independen, tujuannya adalah untuk memprediksi nilai variabel dependen.
Untuk menunjukkan bahwa tidak ada hubungan fungsional atau kausal antara dua
atau lebih variabel independen, analisis regresi linier berganda ialah alat untuk
menghitung nilai efek dari dua atau lebih faktor independen terhadap satu variabel
dependen.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja
X1 = Lingkungan Kerja
X2 = Stres Kerja

31
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi X1 X2
Data yang digunakan pada obeservasi ini ialah penelitian kuantitatif.
Penulis menggunakan alat SPSS (Statistic Product and Service Solution) untuk
melakukan perhitungan, pengolahan, dan analisis terhadap data yang diperoleh
guna menarik kesimpulan dan regresi model yang dikembangkan.

3.4.1 Uji Hipotesis


Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen (Lingkungan Kerja dan
Stres Kerja) terhadap variabel dependen (Kepuasan Kerja). Dalam uji ini akan
menarik kesimpulan untuk diterima atau ditolaknya pada hipotesis yang
diajukan. Uji hipotesis pada observasi ini dibagi menjadi dua jenis ialah :
1. Koefisien Determinasi (R2)
Menguji koefisien determinasi suatu variabel merupakan bagian teknik untuk
menilai seberapa baik varians dari satu variabel dapat diprediksi oleh variasi yang
lain. Kebalikannya juga benar: satu lebih besar dari nol. Jika R 2 adalah nol, garis
regresi tidak dapat mewakili variabel dependen karena variabel-variabel dalam
persamaan tidak memiliki hubungan dengan dependen nol. Model data dianggap
lebih akurat ketika R2 mendekati atau lebih besar dari satu
2. Uji F
Uji f berguna dalam menentukan apakah seluruh variabel independen
termasuk pada model dengan bersamaan akan mempengaruhi variabel dependen
secara umum. Tabel F perlu dibangkitkan menggunakan alpha dan df, dimana
besaran tabel ditentukan oleh pembilang (k-1) dan penyebutnya dengan df (n-k)
(Ghozali, 2018).
Hipotesis :
Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
Keputusan
Jika Prob F-stat < 0,05 maka Ho ditolak
Jika Prob F-stat > 0,05 maka Ho diterima

32
3. Uji t
Uji t statistik berguna dalam menentukan apakah dari variabel independen
memiliki dampak yang signifikan secara statistik terhadap variabel dependen. Uji t
memiliki tingkat signifikansi 5% dan digunakan untuk menentukan bagaimana satu
elemen berhubungan dengan satu sama lain dan apakah hipotesis diterima atau
ditolak (Ghozali, 2018).
Hipotesis :
Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
Keputusan :
Jika Prob t-stat < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika Prob t-stat > 0,05 maka Ho diterima, Ha di tolak

33
34

Anda mungkin juga menyukai