Pelanggan internal seringkali juga di sebut sebagai karyawan/ staff. Salah satu manfaat dari di
adakannya pengukuran opini staff ialah meningkatkan loyalitas pelanggan sehingga dapat
disimpulkan pula bahwa kepuasan pelangga itu sendiri dapat mempengaruhi loyalitasnya.
Kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri. Pekerja yang tidak memperoleh kepuasan
kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan akan mengalami frustasi yang
menyebabkan pekerja senang melamun, semangat kerja rendah, cepat lelah atau bosan, emosi
tidak stabil, sering absen dan mengakibatkan turunnya kinerja pekerja. Oleh karena itu,
kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi pekerja maupun perusahaan karena
1. Untuk meningkatkan disiplin pekerja dalam bekerja. Pekerja akan datang tepat
waktu dan akan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
perusahaan.
2. Lebih produktif.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2001) ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja, yaitu:
2. Perbedaan (Discrepencies)
4. Keadilan (Equity)
Menurut Wexley and Yuki (Yuli T, 2003), kepuasan kerja ditentukan atau dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian yaitu yang
1. Karakterisktik individu
sebelumnya)
3. Karakteristik pekerjaan
b. Task identity
c. Task signicance
d. Autonomy
1. Faktor Psikologi
2. Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama
3. Faktor Fisik
fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, waktu kerja & istirahat, perlengkapan
4. Faktor Finansial
yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan,
dasarnya secara praktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: faktor intrinsik dan
faktor ektrinsik. Faktor intrinsik ialah faktor yang berasal dari diri karyawan dan dibawa oleh
setiap karyawan sejak mulai bekerja ditempat pekerjaannya. Faktor ekstrinsik ialah
menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan, antara lain: kondisi fisik,
lingkungan kerja, interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan lain sebagainya.
Sedangkan Anwar Prabu Mangkunegara (2007) mengatakan bahwa ada 2 faktor yang
1. Faktor Pegawai,
Meliputi kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik,
2. Faktor Pekerjaan
hubungan kerja.
Luthans, F., 1998. Organizational Behaviour. 8th ed. Boston: Irwin: McGraw-Hill.
Rivai, V., 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kreitner, R. & Kinicki, A., 2001. Organizational Behaviour. 5th ed. Burr Ridge:
ILL:Irwin/McGraw Hill.