TINJAUAN PUSTAKA
Box culvert atau gorong-gorong adalah bangunan yang dibangun dibawah jalan
atau jembatan yang dipergunakan sebagai jalur penghubung seperti jalan, saluran air
(drainase), pipa gas, pipa kabel listrik, dan lain sebagainya. Pada dasarnya box
culvert adalah sebuah konstruksi yang menyerupai “pipa” persegi atau persegi
panjang yang terbuat dari beton bertulang untuk memperkuat konstruksi memikul
beban yang diatasnya. Pengerjaannya dapat dilakukan dengan cor ditempat (cast in
site) dan banyak juga terbuat dari beton pra cetak (precast). Cast in situ adalah sistem
pengecoran beton cast in situ yang dilakukan ditempat. Sedangkan sistem pabrikasi
precast (Cor Pabrik) suatu sistem dimana pengecoran dilakukan di pabrik yang
bersifat permanen, dimana pembuatan komponen - komponen konstruksi di buat
secara masal terlebih dahulu di pabrik sehingga diperoleh komponen-komponen yang
bermutu tinggi atau sesuai dengan yang direncanakan menjadi bangunan utuh dengan
bantuan alat berat yaitu crane dan truck sebagai alat pengangkutan beton pracetak
dari lokasi pabrik ke lokasi proyek.
Box culvert memiliki fungsi utama sebagai struktur gorong-gorong beton yang
digunakan untuk mengalirkan air di bawah jalan, rel kereta api, atau saluran lainnya.
Box culvert juga dapat berfungsi sebagai jembatan ukuran kecil. Box culvert biasanya
terbuat dari beton pracetak atau dicor di tempat, dan dimensinya bervariasi tergantung
pada kebutuhan proyek. Box culvert juga dapat digunakan untuk pembuatan gorong-
gorong instan dan jembatan. Box culvert memiliki beberapa keuntungan utama
dibandingkan dengan jenis saluran air lainnya, seperti tahan lama dan memiliki
bentuk yang stabil dan kuat. Box culvert sangat berguna untuk membantu mengatasi
masalah aliran air dan juga sebagai jalan atau jembatan. Struktur ini bisa digunakan
untuk mengalirkan air dari daerah yang tergenang ke daerah yang lebih rendah. Box
culvert juga bisa digunakan sebagai jalan atau jembatan bagi pejalan kaki dan
kendaraan ringan, memungkinkan mereka untuk melintasi daerah yang tergenang
tanpa terhambat oleh air.
Box culvert adalah suatu struktur saluran atau gorong – gorong berbentuk kotak
yang digunakan untuk mengalirkan air di bawah jalan, rel kereta api, atau
infrastruktur lainnya. Ada beberapa jenis box culvert yang umum digunakan, antara
lain:
Apron
f. Headwall
Headwall pada box culvert berfungsi sebagai struktur penopang di bagian
ujung masuk (inlet) dan keluar (outlet) dari box culvert. Headwall ini
membantu dalam mengarahkan aliran air ke dalam dan keluar dari box
culvert, serta melindungi tepi – tepi box culvert dari erosi akibat aliran air.
Selain itu, headwall juga dapat mempengaruhi efisiensi hidrolik dan
kestabilan struktur box culvert. Headwall umumnya didesain untuk
mengoptimalkan aliran air dan mencegah kerusakan pada bagian ujung
box culvert.
h. Apron
Apron pada box culvert adalah bagian dari struktur yang dirancang untuk
melindungi tanah di sekitar mulu atau ujung inlet dan outlet dari erosi
akibat aliran air. Apron berfungsi untk mengurangi kecepatan aliran air
agar lebih terkendali dan mencegah terbentuknya erosi yang dapat
merusak tanah di sekitarnya.
Apron
Dari penjelasan di atas didapatkan bahwa keterkaitan antara biaya, mutu, dan
waktu dalam proyek konstruksi sangat erat. Pada kondisi optimal, faktor – faktor
biaya, waktu, dan kualitas saling bergantung dan berpengaruh kuat. Perubahan atau
pergeseran kecil dalam salah satu faktor ini akan langsung berdampak pada faktor
lainnya. Ketiganya saling tergantung dan berpengaruh secara ketat. Misalnya,
keterlambatan waktu pelaksanaan proyek dapat menyebabkan kenaikan biaya, baik
akibat inflasi, kenaikan biaya peralatan dan upah tenaga kerja, maupun akibat
kesulitan modal kerja. Sebaliknya, keterbatasan biaya dapat mengakibatkan
keterlambatan waktu pelaksanaan proyek, karena tidak dapat memenuhi kebutuhan
bahan material, tenaga kerja, atau peralatan. Selain itu, pengendalian mutu proyek
juga berdampak pada biaya dan waktu, karena ketidaksesuaian antara kondisi standar
dan kondisi aktual di lapangan dapat mempengaruhi biaya dan waktu pelaksanaan
proyek. Oleh karena itu, manajemen proyek yang baik harus mampu mengelola
secara seimbang ketiga faktor ini guna mencapai kesuksesan proyek.
Oleh karena itu, para pihak terkait harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi K3 Konstruksi, seperti kesadaran akan pentingnya K3, pelatihan dan
sosialisasi K3, penggunaan peralatan pelindung diri (APD), inspeksi dan pengujian
alat berat dan peralatan lainnya, serta koordinasi antara pihak pengelola proyek dan
para pekerja.
Quality dalam proyek konstruksi meliputi beberapa elemen penting yang perlu
diperhatikan untuk memastikan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan proyek.
Aspek quality dalam proyek konstruksi meliputi penentuan kebijakan mutu,
penentuan penanggung jawab kebijakan mutu, penentuan arah pencapaian mutu,
penentuan strategi pencapaian mutu, pengendalian mutu, pengawalan mutu,
pengujian produk, pengendalian biaya, dan pengendalian waktu. Quality Plan
diharapkan memenuhi aspek-aspek tersebut untuk mencapai tingkat kualitas yang
ditetapkan oleh pelanggan dan menjelaskan bagaimana proyek akan berkualitas.