Anda di halaman 1dari 23

Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.

Mengevaluasi Wawasan, Sikap, dan Pemahaman Mahasiswa tentang Akuntansi Hijau


dalam Kerangka Ekonomi Hijau
Hasinah1
Rismawati2
Zikra Supri3
1,2,3Universitas Muhammadiyah Palopo, Indonesia
*Korespondensi: hasinahdm@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan
persepsi mahasiswa mengenai akuntansi hijau dalam konteks
ekonomi hijau. Penelitian sebelumnya sebagian besar berfokus
pada akuntansi hijau dalam perusahaan, sementara perspektif
mahasiswa sangat penting untuk masa depan ekonomi
berkelanjutan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, e-ISSN 2302-8556
penelitian ini melibatkan 133 responden yang dipilih secara
purposive. Regresi linier berganda digunakan untuk analisis Vol. 33 No. 10
data. Penelitian ini menawarkan wawasan tentang bagaimana Denpasar, 31 Oktober 2023
persepsi dan sikap mahasiswa terhadap akuntansi hijau dapat Hal. 2565-2577
mempengaruhi adopsi praktik-praktik berkelanjutan. Penelitian
ini merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang membahas DOI:
10.24843/EJA.2023.v33.i10.p03
mahasiswa, yang merupakan pemain kunci masa depan dalam
ekonomi hijau. Temuan-temuannya memberikan kontribusi PENGUTIPAN:
yang signifikan terhadap pendidikan dan pelatihan akuntansi Hasinah, Rismawati, &
hijau. Selain itu, penelitian ini dapat membantu para pembuat Supri, Z. (2023). Evaluasi
kebijakan dan praktisi dalam merancang program pendidikan Wawasan, Sikap, dan
yang lebih efektif. Pemahaman Mahasiswa
tentang Green Accounting
Kata kunci: Pengetahuan; Sikap; Persepsi; dalam Kerangka Ekonomi
Akuntansi Hijau; Ekonomi. Hijau. E-Jurnal Akuntansi,
33(10),
Evaluasi Wawasan, Sikap, dan Pemahaman Mahasiswa 2565-2577
tentang Akuntansi Ramah Lingkungan dalam Kerangka
Ekonomi Hijau

ABSTRAK
RIWAYAT ARTIKEL:
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan Artikel Masuk:
persepsi mahasiswa mengenai akuntansi hijau dalam konteks ekonomi 1 Oktober 2023
hijau. Penelitian sebelumnya sebagian besar berfokus pada akuntansi Artikel Diterima:
ramah lingkungan di perusahaan, sementara perspektif mahasiswa 23 Oktober 2023
sangat penting untuk masa depan ekonomi berkelanjutan. Dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 133
responden yang diambil sampelnya secara purposif. Regresi linier
berganda digunakan untuk analisis data. Penelitian ini menawarkan
wawasan tentang bagaimana persepsi dan sikap mahasiswa terhadap
akuntansi ramah lingkungan dapat berdampak pada penerapan
praktik berkelanjutan. Penelitian ini merupakan salah satu dari sedikit
penelitian yang membahas mahasiswa sebagai pemain kunci masa
depan dalam ekonomi hijau. Temuan ini memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pendidikan dan pelatihan akuntansi ramah
lingkungan. Selain itu, hal ini dapat membantu pembuat kebijakan dan
praktisi dalam merancang program pendidikan yang lebih efektif.

Kata Kunci: Pengetahuan; Sikap; Persepsi; Akuntansi Hijau;


Ekonomi
2565
Artikel dapat diakses : https://ojs.unud.ac.id/index.php

2566
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

PENDAHULUAN
Dengan pertumbuhan industri di seluruh dunia, masalah lingkungan juga semakin
meningkat, sebagian besar karena perilaku industri yang sering kali mengabaikan
dampaknya terhadap lingkungan (Yasrawan & Werastuti, 2022). Oleh karena itu,
memahami aspek lingkungan merupakan faktor kunci dalam memotivasi individu
untuk mendukung peraturan mitigasi yang relevan (Erwinsyah, 2021; Hernawati et
al., 2020) dan mengambil langkah-langkah yang mendukung pelestarian
lingkungan.
Ashari dkk. (2020) mendefinisikan akuntansi hijau sebagai proses dalam
akuntansi yang melibatkan pengakuan, pengukuran nilai, pencatatan,
pengikhtisaran, pelaporan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan
transaksi, kejadian, dan/atau objek keuangan, sosial, dan lingkungan hidup secara
terintegrasi (Ashari dkk., 2020; Yasrawan & Werastuti, 2022). Konsep green
accounting muncul sebagai tanggapan atas dampak krisis lingkungan yang parah,
dimana akuntansi ditengarai sebagai salah satu kontributornya karena kurangnya
penyediaan informasi akuntansi yang berkaitan dengan lingkungan (Putu et al.,
2023). Oleh karena itu, konsep akuntansi hijau diperkenalkan sebagai solusi
untuk membantu mengatasi masalah krisis lingkungan tersebut (Sundari &
Sulfitri, 2022).
Konsep akuntansi hijau dapat digambarkan sebagai proses produksi dalam
perusahaan yang menggunakan sumber daya secara lebih efisien dan efektif
untuk mencapai keberlanjutan perusahaan (Ulupui et al., 2020). Singh dkk. (2019)
mengemukakan bahwa akuntansi hijau mencerminkan dampak lingkungan yang
dihasilkan dari seluruh aktivitas produktif dan perusahaan (Gonzalez & Peña-
Vinces, 2022). Akuntansi hijau memperkenalkan konsep baru dalam bidang
akuntansi, yang menekankan bahwa perusahaan tidak boleh hanya berfokus pada
profitabilitas tetapi juga mengakui tanggung jawab mereka terhadap potensi
dampak lingkungan yang timbul dari operasi bisnis mereka (Al-Dhaimesh, 2020;
Andrian & Pangestu, 2022; Wiredu et al., 2023). Hal ini mengharuskan adanya
alokasi sumber daya untuk kegiatan remediasi lingkungan (Wara et al., 2023).
Ekonomi hijau adalah ekonomi yang tidak menghasilkan polusi atau limbah dan
sangat efisien dalam penggunaan energi, air, dan material (Erwinsyah, 2021;
Wahyuni et al., 2022). Ekonomi hijau juga mencontohkan langkah-langkah yang
disengaja dan terencana untuk mengurangi emisi karbon, sehingga mendorong
ekonomi rendah emisi yang selaras dengan mitigasi perubahan iklim (Ahmed et
al., 2022; Tao et al., 2022; Tavita et al., 2023). Sementara itu, konsep ekonomi
hijau mengacu pada pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, mencapai kesetaraan sosial, dan secara signifikan
mengurangi potensi kerusakan lingkungan (Rosanti et al., 2022).
Memahami pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap konsep
akuntansi hijau sangatlah penting. Mahasiswa merupakan calon pemimpin
masa depan dan generasi penerus bangsa (Utami & Nanda, 2019; Zhafira et al.,
2020). Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk memiliki
pengetahuan dan sikap yang positif terhadap konsep green accounting
(Erwinsyah, 2021; Pamungkas & Kristianti, 2019). Sikap manusia merupakan
faktor utama dalam memprediksi tindakan sehari-hari, meskipun faktor lain
seperti lingkungan dan keyakinan individu juga berperan. Sikap seseorang
2565
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
dapat mempengaruhi pola atau MAHASISWA...
kecenderungan perilaku mereka (Pasi, 2017).
Dengan memahami sikap seseorang, kita dapat mengantisipasi respon atau
tindakan yang mungkin mereka lakukan terkait dengan situasi atau tantangan
yang mereka hadapi (Syamaun, 2019).

2568
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Meskipun akuntansi hijau dan ekonomi berkelanjutan telah menjadi topik


yang sering dibicarakan, penelitian yang berfokus pada persepsi dan sikap
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa masih terbatas. Hal ini menimbulkan
kebutuhan untuk memahami lebih lanjut bagaimana generasi muda memahami
dan menerima konsep-konsep ini, yang akan menjadi penting untuk penerapan
prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan dalam jangka panjang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan persepsi mahasiswa
terhadap konsep green accounting dalam konteks ekonomi hijau.
Persepsi mahasiswa terhadap green accounting dapat dipahami melalui
teori persepsi yang menyoroti bagaimana individu mempersepsikan informasi,
manfaat, dan dampak dari praktik green accounting dalam konteks ekonomi hijau
(Hatane et al., 2020; Pamungkas & Kristianti, 2019). Sementara itu, persepsi
merupakan tahapan dalam proses menginterpretasikan rangsangan yang diterima
oleh indera dan mengubahnya menjadi pemahaman (Zhafira et al., 2020).
Dalam evolusi akuntansi, terdapat periode di mana fokusnya bergeser dari
aspek sosial dan lingkungan. Hal ini menimbulkan tantangan, karena akuntansi
menjadi lebih berorientasi pada teknis dan cenderung kurang peka terhadap
kondisi lingkungan di sekitarnya. Di Indonesia, akuntansi hijau masih merupakan
konsep yang relatif baru. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, akuntansi hijau
semakin menarik perhatian dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk
mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya penelitian dan seminar
yang berkaitan dengan green accounting di Indonesia.
Temuan penelitian Rounaghi (2019) menunjukkan bahwa akuntansi
lingkungan dapat diadopsi baik secara luas maupun sempit, dengan cara yang
terstruktur atau berdasarkan persyaratan tertentu. Pandangan ini sejalan dengan
pendapat Gonzalez & Peña-Vinces (2022) yang menyatakan bahwa cara
perusahaan memilih model akuntansi lingkungan mencerminkan tujuan dan
alasan yang mendasari penerapannya (Nhamo, 2010; Sundari & Sulfitri, 2022;
Ulupui et al., 2020). Sampai saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus
meneliti tingkat pengetahuan, sikap, dan persepsi mahasiswa di suatu universitas
mengenai konsep green accounting dalam konteks ekonomi hijau.

Evaluasi
Pengetahuan
(H1)

Sikap (H2)
Ekonomi
Hijau (Y)
Persepsi
siswa (H3)

Konsep
Akuntansi
Hijau (H4)

2023
Sumber: Data Penelitian,
2567
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...
Gambar 1. Model
Penelitian Model Penelitian

2568
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang dapat digambarkan sebagai
pendekatan penelitian yang berakar pada pemikiran positivisme. Metode ini
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, mengumpulkan
data melalui instrumen penelitian, menganalisis data tersebut secara kuantitatif
atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan
(Sugiyono, 2019). Dengan tujuan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis
penelitian yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Data yang diuji akan
digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan dalam penelitian ini, yang
akan dimanfaatkan baik sebagai dukungan atau penolakan terhadap hipotesis
yang telah dirumuskan berdasarkan tinjauan teori.
Populasi penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa semester 7 kelas A
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palopo. Mahasiswa
merupakan segmen demografis yang sangat relevan untuk subjek penelitian
ini karena mereka adalah generasi yang akan mendefinisikan dan
mengimplementasikan konsep ekonomi berkelanjutan dan akuntansi hijau di
masa depan. Selain itu, mahasiswa merupakan individu yang berada dalam
fase pembelajaran dan pembentukan opini, sehingga penelitian ini
memberikan wawasan yang berharga mengenai sejauh mana konsep green
accounting dipahami dan diterima oleh para calon profesional tersebut. Dengan
demikian, mahasiswa sebagai populasi dalam penelitian ini tidak hanya
relevan tetapi juga krusial untuk memahami dan mengukur adopsi dan
penerimaan konsep green accounting dalam konteks ekonomi berkelanjutan.
Penulis memilih sampel penelitian dengan menggunakan metode purposive
sampling, sesuai dengan perspektif Sugiono (2008), Penulis memilih
pendekatan sampling sederhana, dimana pengambilan sampel dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian (Listiorini, 2018) yang menyatakan bahwa dengan
pendekatan ini, setiap unit sampling memiliki peluang yang sama untuk terpilih
sebagai sampel atau mewakili populasi. Penulis menghitung jumlah sampel
dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n = N/1 + Ne2 ...................................................................................................................................................................................(1)
Informasi:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat signifikansi mengacu pada ambang batas kesalahan yang
dapat ditoleransi dalam sampel n = 200/1+(200x0,05)2
n = 200/1+0,5
n = 133
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 133 siswa.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
bantuan perangkat lunak IBM SPSS 23, karena SPSS lebih informatif sehingga
memudahkan pengguna dalam menginterpretasikan hasil dengan tingkat akurasi
yang lebih tinggi. Dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji statistik
deskriptif, Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji
Regresi Linier Berganda. Dengan demikian, bentuk persamaan regresi berganda
dalam penelitian ini menggunakan model sebagai berikut: Y = α + β1.X1 + β2.X2
2569
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

+ β3.X3 + β4.X4 + ε ........................................................................................................(2)

Informasi:

2570
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Y = Ekonomi Hijau
Α = Konstanta
β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi x1 =
Evaluasi Pengetahuan
x2 = Sikap
x3 = Persepsi Siswa
x4 = Konsep Akuntansi Hijau
ε = Kesalahan
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Evaluasi Pengetahuan
(X1), Sikap (X2), Persepsi Mahasiswa (X3), dan Konsep Green Accounting (X4).
Tingkat efisiensi Evaluasi Pengetahuan (X1) merupakan proses sistematis yang
dilakukan untuk mengukur dan menganalisis pemahaman, keterampilan, dan
kemampuan individu atau kelompok dalam bidang tertentu. Penelitian ini sejalan
dengan Luthfiyanti (2023) yang menyatakan bahwa proses ini sangat penting
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area perbaikan, serta
menginformasikan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan
tentang konsep dan penerapan akuntansi hijau. Sikap (X2) mengacu pada
disposisi mental dan emosional yang stabil atau kecenderungan terhadap suatu
objek, situasi, ide, atau individu lain, yang tercermin melalui tanggapan atau
perilaku individu. Sikap terbentuk dari pengalaman dan interaksi sosial dari
waktu ke waktu dan mempengaruhi bagaimana individu merespon dan
berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Penelitian ini sejalan dengan Putri (2019)
mengenai sikap sering kali selaras dan mendukung penelitian lain dalam mencari
pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika sosial dan perilaku manusia.
Persepsi Mahasiswa (X3) didefinisikan sebagai pengukuran bagaimana
mahasiswa memandang, memahami, dan mengevaluasi green accounting dari
berbagai aspek, termasuk efektivitas dan relevansinya. Penelitian ini berkorelasi
dengan Zhafira dkk. (2020) bahwa persepsi ini sangat penting karena dapat
mempengaruhi keberhasilan akademik, kepuasan, dan retensi mahasiswa. Konsep
Green Accounting (X4) meneliti prinsip dan praktik akuntansi yang
mempertimbangkan faktor lingkungan dalam pengambilan keputusan dan
pelaporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan Hatane dkk. (2020) tentang
Green Accounting memperluas cakupan pengetahuan dan membantu dalam
mengembangkan praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan perusahaan dan
tanggung jawab sosial, yang merupakan area fokus dalam banyak penelitian
terkait. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Ekonomi Hijau (Y). Dalam
konteks penelitian ini, Ekonomi Hijau diartikan sebagai model atau pendekatan
ekonomi yang mengutamakan kelestarian lingkungan tanpa mengorbankan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Penelitian ini sejalan dengan
Riyadh dkk. (2020) yang menyatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk
mengurangi risiko lingkungan dan ekologi, mengurangi emisi gas rumah kaca,
dan mempromosikan efisiensi dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
Variabel ini mengukur sejauh mana prinsip-prinsip dan praktik ekonomi hijau
diterapkan atau dipahami, terutama dalam konteks pengetahuan, sikap, dan
persepsi mahasiswa mengenai akuntansi hijau.

HASIL DAN PEMBAHASAN


2571
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

Dalam proses penelitian, sangat penting untuk melakukan uji validitas dan
reliabilitas pada instrumen yang digunakan sebelum analisis data lebih lanjut
dapat dilakukan.

2572
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Tabel 1. Hasil Uji Validasi


Tidak Variabel Instrumen Pearson Informasi
.
kode Nilai korelasi
1 Evaluasi Pengetahuan X1.1 0,788 Valid
X1.2 0,810 Valid
X1.3 0,839 Valid
X1.4 0,750 Valid
2 Sikap X2.1 0,627 Valid
X2.2 0,509 Valid
X2.3 0,621 Valid
X2.4 0,307 Valid
3 Persepsi siswa X3.1 0,380 Valid
X3.2 0,433 Valid
X3.3 0,531 Valid
X3.4 0,283 Valid
4 Konsep Akuntansi Hijau X4.1 0,303 Valid
X4.2 0,320 Valid
X4.3 0,452 Valid
X4.4 0,203 Valid
5 Ekonomi Hijau Y1 0,292 Valid
Y2 0,337 Valid
Y3 0,419 Valid
Y4 0,195 Valid

Sumber: Data Penelitian, 2023


Berdasarkan hasil uji validitas, dapat disimpulkan bahwa setiap
pernyataan dalam kuesioner memiliki korelasi Pearson yang lebih besar dari 0,1.
Hasil ini menegaskan bahwa setiap pernyataan telah memenuhi standar validitas
dan reliabilitas dalam konteks penelitian ini.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Tida Variabel Cronbach's Alpha Informasi
k.
1 Evaluasi Pengetahuan 0,891 Reliabel
2 Sikap 0,859 Reliabel
3 Persepsi siswa 0,835 Reliabel
4 Konsep Akuntansi Hijau 0,841 Reliabel
5 Ekonomi Hijau 0,851 Reliabel
Sumber: Data Penelitian, 2023
Hasil uji reliabilitas juga menunjukkan bahwa koefisien Cronbach's Alpha
melebihi 0,70, yang menunjukkan bahwa instrumen dapat dikatakan memiliki
tingkat reliabilitas yang tinggi dan layak digunakan dalam konteks penelitian ini.
Oleh karena itu, jika dilakukan pengukuran terhadap fenomena yang sama secara
berulang kali, hasilnya akan tetap konsisten.
Evaluasi pengetahuan (X1) memiliki rentang nilai minimum 4,00 hingga
nilai maksimum 20,00, dengan rata-rata sekitar 17,924 dan standar deviasi 2,712.
Rata-rata 17,9248 mencerminkan tingkat evaluasi pengetahuan yang secara
umum tinggi pada responden.

2573
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif


Variabel N Min Maks Berarti Std. Deviasi

Evaluasi Pengetahuan 133 4,00 20,00 17,924 2,712


Sikap 133 4,00 20,00 17,383 2,630
Persepsi siswa 133 4,00 20,00 16,526 2,981

Konsep Akuntansi Hijau 133 4,00 20,00 16,015 3,270

Ekonomi Hijau 133 4,00 20,00 16,503 3,244


N yang valid (sesuai daftar) 133
Sumber: Data Penelitian, 2023
Sikap (X2) memiliki rentang nilai antara 4.00 hingga 20.00, dengan rata-
rata sekitar 17.383 dan standar deviasi 2.630. Rata-rata 17,383 mengindikasikan
bahwa sikap responden secara keseluruhan juga cenderung cukup tinggi.
Kisaran nilai untuk persepsi siswa (X3) berkisar dari 4,00 hingga 20,00,
dengan rata-rata sekitar 16,526 dan deviasi standar 2,981. Rata-rata ini
menunjukkan tingkat persepsi siswa yang secara umum tinggi.
Konsep akuntansi hijau (X4) menyajikan nilai antara 4,00 dan 20,00
untuk minimum dan maksimum. Nilai rata-rata berada pada kisaran 16,015,
disertai dengan standar deviasi sebesar 3,270, yang mengindikasikan tingkat
pemahaman yang relatif tinggi terhadap konsep akuntansi hijau.
Ekonomi hijau (Y) menghasilkan nilai dari 4,00 hingga 20,00 untuk batas
bawah dan batas atas. Dengan rata-rata sekitar 16,503 dan standar deviasi 3,244,
hal ini menggambarkan tingkat ekonomi hijau yang cukup tinggi. Selanjutnya, uji
asumsi klasik dilakukan, yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan
uji heteroskedastisitas, untuk memastikan bahwa data penelitian ini memenuhi
asumsi klasik yang disyaratkan.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Sisa Tidak Terstandarisasi
N 133
Asymp.sig.(2-tailed) 0,065
Sumber: Data Penelitian, 2023
Nilai Asymptotic Significance (2-tailed) dari model persamaan yang
dianalisis adalah 0,065, yang melebihi tingkat signifikansi 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
distribusi normal. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji asumsi klasik
mengenai multikolinearitas.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Toleransi VIF
Evaluasi Pengetahuan 0,543 1,842
Sikap 0,372 2,687
Persepsi siswa 0,318 3,145
Konsep Akuntansi Hijau 0,444 2,252
Sumber: Data Penelitian, 2023

2574
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai


tolerance lebih dari 10% dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih rendah
dari 10. Dengan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada indikasi gejala
multikolinearitas dalam dataset penelitian ini.
Selanjutnya, uji asumsi klasik yang terakhir adalah uji heteroskedastisitas,
yang bertujuan untuk menilai adanya ketidaksamaan varian dari residual pada
semua pengamatan dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas, digunakan uji Glejser, yaitu meregresikan nilai absolut
residual sebagai variabel dependen terhadap variabel independen.
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. Keterangan
Evaluasi Pengetahuan 0,444 Bebas heteroskedastisitas
Sikap 0,513 Bebas heteroskedastisitas
Persepsi siswa 0,707 Bebas heteroskedastisitas
Konsep Akuntansi Hijau 0,000 Tidak ada heteroskedastisitas
Sumber: Data Penelitian, 2023
Setelah melakukan uji statistik, ditemukan bahwa semua variabel
independen dalam penelitian ini, yaitu evaluasi pengetahuan, sikap, persepsi
mahasiswa, dan konsep green accounting, menunjukkan tingkat signifikansi
masing-masing sebagai berikut: 0,444; 0,513; 0,707; dan 0,000. Semua nilai ini
melebihi nilai ambang batas 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi variabel X1, X2, dan X3 melebihi 0,05, sedangkan variabel X4 memiliki
tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variabilitas dalam hal keberadaan
heteroskedastisitas, dengan beberapa variabel menunjukkan adanya
heteroskedastisitas dan yang lainnya tidak.
Tabel 7. Hasil Regresi Linier Berganda
Model Tidak Terstandarisasi T Sig.
terstandarisasi Koefisien
Koefisien
B Standar Beta
Kesalahan
(Konstan) 1,845 1,127 1,637 0,104
X1 0,025 0,076 0,021 0,334 0,739
X2 0,041 0,094 0,033 0,430 0,668
X3 0,088 0,090 0,081 0,978 0,330
X4 0,752 0,070 0,758 10,809 0,000
Adjusted R Square 0,712
Sig. F 0,000
Sumber: Data Penelitian, 2023
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 8, maka dapat
dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 1,845 + 0,025x1 + 0,041x2 + 0,088x3 + 0,752x4 + e
Hasil yang diperoleh dari persamaan regresi linier berganda di atas
menunjukkan besarnya dan arah pengaruh masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Koefisien regresi yang positif menunjukkan adanya
pengaruh yang searah. Nilai konstanta berada pada angka 1,845. Hal ini
menunjukkan bahwa jika variabel evaluasi pengetahuan (x1), sikap (x2), persepsi
2575
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

mahasiswa (x3), dan konsep green accounting (x4) semuanya bernilai nol, maka
green economy (y) akan meningkat sebesar 1,845 satuan. Nilai koefisien regresi
untuk evaluasi

2576
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Nilai koefisien regresi variabel evaluasi pengetahuan (x1) sebesar 0,025


menunjukkan bahwa variabel evaluasi pengetahuan (x1) berpengaruh positif
terhadap ekonomi hijau (y) sebesar 0,025. Hal ini berarti jika evaluasi
pengetahuan meningkat satu satuan, dengan asumsi variabel independen lain
nilainya tetap, maka nilai ekonomi hijau akan naik sebesar 0,025 satuan. Nilai
koefisien regresi untuk sikap (x2) sebesar 0,041 menunjukkan bahwa variabel
sikap (x2) memiliki pengaruh positif terhadap ekonomi hijau (y) sebesar 0,041.
Hal ini dapat diartikan bahwa jika nilai sikap naik sebesar satu satuan, dengan
anggapan variabel independen lainnya konstan, maka nilai ekonomi hijau akan
mengalami kenaikan sebesar 0,041 satuan.
Nilai koefisien regresi untuk persepsi mahasiswa (X3) sebesar 0,088
menunjukkan bahwa variabel persepsi mahasiswa (X3) memberikan pengaruh
positif terhadap ekonomi hijau (Y) sebesar 0,088. Hal ini mengandung arti bahwa
jika nilai persepsi mahasiswa meningkat satu satuan, dengan asumsi semua
variabel independen lainnya tetap, maka nilai ekonomi hijau akan naik sebesar
0,088 satuan. Koefisien regresi untuk konsep green accounting (X4) sebesar 0,752
menunjukkan bahwa variabel konsep green accounting (X4) berpengaruh positif terhadap
green economy (Y) sebesar 0,752. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai konsep
green accounting mengalami kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi semua
variabel independen lain nilainya tetap, maka nilai green economy akan
mengalami kenaikan sebesar 0,752 satuan.
Dari hasil uji kelayakan model pada Tabel 7 di atas, terlihat nilai p-value
(Sig. F) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menandakan bahwa
model yang digunakan dalam penelitian ini layak untuk diteliti.
Dalam penelitian ini, koefisien determinasi dinilai melalui adjusted R^2.
Nilai adjusted R^2 untuk penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Seperti yang
terlihat pada Tabel 7, nilai adjusted R^2 sebesar 0,712, menunjukkan bahwa 71%
variasi dalam konteks ekonomi hijau dipengaruhi oleh variasi dalam evaluasi
pengetahuan, sikap, persepsi mahasiswa, dan konsep akuntansi hijau. Sisanya
dijelaskan oleh variabel lain di luar model ini.
Uji hipotesis atau uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan hasil nilai signifikan dengan α =
0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 7, menunjukkan
bahwa tingkat signifikansi terhadap evaluasi pengetahuan (X1) sebesar 0,739
lebih besar dari nilai α
= 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) tidak dapat
diterima, yang menunjukkan bahwa evaluasi pengetahuan tidak memiliki dampak
positif terhadap ekonomi hijau, yang menyiratkan bahwa tidak ada korelasi
antara evaluasi pengetahuan dalam konteks ekonomi hijau. Tidak
s i g n i f i k a n n y a hubungan antara evaluasi pengetahuan dan konteks
ekonomi hijau dapat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran akan konsekuensi
lingkungan. Oleh karena itu, evaluasi pengetahuan mungkin tidak cukup sebagai
pendorong tindakan ekonomi hijau jika individu tidak memiliki kesadaran yang
memadai tentang pentingnya perlindungan lingkungan, sejalan dengan temuan
penelitian sebelumnya (Putri, 2019).
Untuk uji hipotesis kedua, seperti yang diperoleh dari Tabel 7, signifikansi
2577
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

mengenai sikap (X2) adalah 0,668, yang lebih besar dari ambang batas α = 0,05.
0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak karena sikap tidak
memiliki pengaruh positif terhadap ekonomi hijau, yang berarti tidak ada hubungan

2578
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

antara sikap terhadap ekonomi hijau. Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai
penyebab fenomena ini, termasuk ketidaksesuaian antara sikap dan tindakan,
pertimbangan biaya, kebiasaan konsumsi yang sudah mapan, pengaruh norma
sosial, keterbatasan akses dan infrastruktur hijau, faktor eksternal seperti
peraturan, persepsi terbatas tentang dampak individu, dan kurangnya pemahaman
tentang manfaat praktik ekonomi hijau. Dalam upaya mendorong perubahan
perilaku hijau, penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi perlunya pendidikan,
perubahan norma sosial, insentif ekonomi, dan kebijakan yang mendukung
sebagai elemen penting (Pasi, 2017).
Uji hipotesis ketiga, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7, menunjukkan tingkat
signifikansi
untuk persepsi mahasiswa (X3) sebesar 0,330 yang lebih besar dari ambang batas α =
0,05.
0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) tidak dapat diterima,
yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tidak memiliki dampak positif
terhadap ekonomi hijau, yang berarti tidak ada korelasi antara persepsi
mahasiswa dan ekonomi hijau. Penyebab fenomena ini dapat dikaitkan dengan
berbagai faktor, termasuk kurangnya kesadaran mahasiswa, pendidikan yang
tidak memadai, insentif yang tidak memadai, norma sosial, konteks lokal, dan
keterbatasan sumber daya. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada tidak
signifikannya dampak persepsi mahasiswa terhadap ekonomi hijau, konsisten
dengan temuan penelitian sebelumnya (Nursya'adah & Kurniawan, 2019).
Untuk uji hipotesis keempat, berdasarkan temuan yang disajikan pada
Tabel 7, tingkat signifikansi efektivitas sistem informasi akuntansi (X4) adalah 0,000,
yang lebih kecil dari ambang batas α = 0,05. Temuan ini menegaskan bahwa
hipotesis keempat (H4) diterima, dengan konsep green accounting memberikan
pengaruh positif terhadap green economy, yang menandakan adanya hubungan
yang searah antara konsep green accounting dan green economy. Hal ini juga
memudahkan perusahaan dalam mengukur dampak lingkungannya. Dengan
menerapkan konsep green accounting, perusahaan dapat mematuhi peraturan
lingkungan yang semakin ketat, sehingga terhindar dari sanksi dan masalah
hukum. Perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip green accounting dan
menunjukkan kinerja lingkungan yang baik dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dan mendapat dukungan dari konsumen yang berorientasi pada
keberlanjutan, sejalan dengan temuan penelitian sebelumnya. Oleh karena itu,
konsep akuntansi hijau tidak hanya sekedar alat pelaporan tetapi juga merupakan
instrumen yang efektif dalam mempromosikan praktik ekonomi hijau dan
berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan (Riyadh et al., 2020).
Berdasarkan analisis sebelumnya, beberapa implikasi yang signifikan
muncul untuk berbagai pemangku kepentingan: (a) Bagi peneliti, penelitian ini
memberikan bukti empiris tentang dampak dari evaluasi, sikap, dan persepsi
mahasiswa terhadap konsep akuntansi hijau dalam konteks ekonomi hijau di
Universitas Muhammadiyah Palopo. Selain itu, penelitian ini berfungsi sebagai
platform bagi penulis untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama
kegiatan akademis dan menyandingkannya dengan skenario dunia nyata. (b) Bagi
universitas, temuan penelitian ini memiliki nilai yang cukup besar untuk
pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan faktor-
2579
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

faktor dan evaluasi kinerja, khususnya dalam teknologi sistem informasi


akuntansi. (c) Bagi para akademisi lainnya, penelitian ini dapat menjadi referensi
dan sumber inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

2580
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Selain itu, investigasi ini memiliki potensi untuk memperluas cakupan


pengetahuan dalam domain ini.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah meskipun evaluasi pengetahuan, sikap, dan
persepsi mahasiswa tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
ekonomi hijau, namun konsep green accounting memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap ekonomi hijau. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi
tingkat pemahaman mahasiswa mengenai green accounting sebagai salah satu
instrumen dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Penelitian ini menawarkan
hal baru dalam memahami bagaimana persepsi dan sikap mahasiswa terhadap
green accounting dapat mempengaruhi adopsi praktik berkelanjutan. Penelitian
ini merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang berfokus pada populasi
mahasiswa yang akan menjadi pemangku kepentingan utama dalam masa depan
ekonomi hijau.
Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah jumlah sampel yang
terbatas yaitu 133 responden mungkin tidak cukup representatif untuk membuat
generalisasi, dan metodologi kuantitatif yang digunakan mungkin tidak cukup
untuk mengeksplorasi nuansa dan kompleksitas persepsi dan sikap mahasiswa.
Keterbatasan dalam penelitian ini harus disempurnakan lebih lanjut dalam
penelitian selanjutnya dengan tidak membatasi area pengumpulan sampel hanya
pada universitas dan dengan menggunakan metode kualitatif atau metode
campuran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sikap dan
persepsi mahasiswa. Penelitian lebih lanjut juga dapat difokuskan pada
implementasi dan dampak nyata dari akuntansi hijau di berbagai sektor industri
atau di tingkat kebijakan publik.

REFERENSI
Ahmed, N., Sheikh, A. A., Hassan, B., Khan, S. N., Borda, R. C., Huamán, J. M.
C., & Senkus, P. (2022). Peran Mendidik Angkatan Kerja dalam
Mempertahankan Ekonomi Hijau di Negara-Negara MINT: Pendekatan
Simetris dan Asimetris Panel. Keberlanjutan
(Swiss), 14(19).
https://doi.org/10.3390/su141912067
Al-Dhaimesh, O. H. (2020). Praktik akuntansi hijau dan nilai tambah ekonomi:
Studi terapan pada perusahaan yang terdaftar di bursa saham Qatar. Jurnal
Internasional Ekonomi dan Kebijakan Energi, 10(6), 164-168.
https://doi.org/10.32479/ijeep.10199
Andrian, T., & Pangestu, A. (2022). Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial:
Apakah Akuntansi Hijau, Kekuasaan CEO, Gender Dewan, dan Keragaman
Kebangsaan Penting? Corporate Governance and Organizational Behavior
Review, 6(4), 110-121. https://doi.org/10.22495/CGOBRV6I4P10
Ashari, M. H., Muawanah, U., & Lisa, O. (2020). Keterkaitan Ukuran Organisasi
Dan Pemahaman Manajemen Terhadap Penerapan Akuntansi Hijau (Green
Accounting). Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan Publik,
15(1), 33-54. https://doi.org/10.25105/jipak.v15i1.6186
Erwinsyah, E. (2021). Peluang Ekonomi Hijau Dan Ketrampilan Hijau Menuju
2581
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

Netral Karbon Indonesia Tahun 2060. JABE (Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Terapan), 8(2), 159. https://doi.org/10.30998/jabe.v8i2.11621
Gonzalez, C. C., & Peña-Vinces, J. (2022). Kerangka kerja untuk akuntansi hijau

2582
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

studi eksplorasi sistem dalam konteks negara berkembang, Kolombia.


Lingkungan, Pembangunan dan Keberlanjutan, 25(9), 9517-9541.
https://doi.org/10.1007/s10668-022-02445-w
Hatane, S. E., Victoria, E., & Wong, M. (2020). Persepsi Mahasiswa Tentang
Keterlibatan Akuntan Dalam Praktek Sustainability Melalui Teknologi
Sistem Informasi. Bisnis Akuntansi, 5, 10924-10929.
http://publication.p e t r a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t
ansi-
bisnis/article/view/11783%0Ahttp://publication.petra.ac.id/index.php/ak
untansi-bisnis/article/viewFile/11783/10397
Hernawati, R. I., Festiana, D., & Saputro, H. (2020). Pengaruh Environmental
Awareness Mahasiswa Terhadap Sustanability Environmental. Jurnal Riset
Akuntansi, 10(1), 2-24.
Listiorini, L. (2018). Pengaruh Jenjang Pendidikan Dan Pelatihan Akuntansi
Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Umkm Mitra Binaan
Bank Sumut Medan. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program
Studi Akuntansi, 4(1). https://doi.org/10.31289/jab.v4i1.1503
Luthfiyanti, N. . I. B. . (2023). Evaluasi Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Apoteker
Terhadap Ketepatan Penggunaan Obat Selama Kehamilan Dan Menyusui.
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional (SIKesNas), 213-221.
Nhamo, G. (2010). Ekonomi hijau dan pekerjaan hijau: Implikasi untuk Afrika
Selatan. WIT Transactions on Ecology and the Environment, 131, 257-268.
https://doi.org/10.2495/EEIA100221
Nursya'adah, D., & Kurniawan, A. (2019). Persepsi Mahasiswa Stie Sutaatmadja
Terhadap Dimensi Kualitas Pelayanan Bandara. Jurnal Edukasi (Ekonomi,
Pendidikan Dan Akuntansi), 7(2), 35. https://doi.org/10.25157/je.v7i2.2840
Pamungkas, A. P., & Kristianti, I. (2019). Persepsi, Pengetahuan Akuntansi dan
Pengalaman Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Pada UMKM. AFRE
(Akuntansi and Financial Review), 2(2), 107–112.
https://doi.org/10.26905/afr.v2i2.3729
Pasi, I. R. (2017). Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Masyarakat
Pada Bank Syariah. Jurnal Al-Qasd, 1(2), 4. http://e-journal.potensi-
utama.ac.id/ojs/index.php/AL-QASD/article/view/509/779
Putri, S. E. (2019). Analisis Sikap Konsumen: Evaluasi Dan Kepercayaan Atribut
(Pendekatan Multiatribut Fishbein). Wawasan Manajemen: Jurnal Ilmiah
Manajemen ISSN, 14(2), 159-177. https://doi.org/10.33369/insight.14.2.159-
177
Putu, N., Kusumawati, A., Made, N., Arie, W., Putu, N., & Windika, T. (2023).
FILOSOFI TRI HITA KARANA DALAM MENGUNGKAP KONSEP
AKUNTANSI HIJAU (STUDI FENOMENOLOGI). 15(1), 150-162.
Riyadh, H. A., Al-Shmam, M. A., Huang, H. H., Gunawan, B., & Alfaiza, S. A.
(2020). Analisis dampak biaya akuntansi hijau terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Jurnal Internasional Ekonomi dan Kebijakan Energi, 10(6), 421-.
426. https://doi.org/10.32479/ijeep.9238
Sugiono, A. (2008). Panduan Praktis Dasar Anlisa Laporan Keuangan. Gramedia
Widiasarana.
Sugiyono. (2019). Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
2583
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...

Bandung: Alfabeta.

2584
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577

Sundari, T., & Sulfitri, V. (2022). Penerapan Green Accounting Penerapan Green
Accounting, Corporate Social Responsibility, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas. Jurnal Manajemen Pascasarjana, 2(1), 64-76.
https://doi.org/10.36352/pmj.v2i1.344
Syamaun, S. (2019). PENGARUH BUDAYA TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU
KEBERAGAMAAN. Jurnal At-Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(2), 81-
95.
Tao, H., Tao, M., & Wang, R. (2022). Apakah Pendidikan Sumber Daya
Manusia dan Regulasi Lingkungan Mendorong Efisiensi Pertumbuhan
Ekonomi Hijau di Tiongkok? Sustainability (Switzerland), 14(24), 1-20.
https://doi.org/10.3390/su142416524
Tavita, G. E., Kurniadi, B., Helena, S., & Nurdiansyah, S. I. (2023). Implementasi
Ekonomi Hijau (Green Economy) Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Mangrove
Dalam Mendukung Ketahanan Pangan. 8(1), 366-373.
Ulupui, I. G. K. A., Murdayanti, Y., Marini, A. C., Purwohedi, U., Mardi, & Yanto,
H. (2020). Akuntansi hijau, akuntansi biaya aliran material, dan kinerja.
Akuntansi, 6(5), 743–752.
https://doi.org/10.5267/j.ac.2020.6.009
Utami, T. N., & Nanda, M. (2019). Pengaruh Pelatihan Bencana Dan
Keselamatan Kerja Terhadap Respon Persepsi Mahasiswa Prodi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan),
4(1), 83. https://doi.org/10.30829/jumantik.v4i1.4127
Wahyuni, E. F., Hilal, S., & Madnasir. (2022). Analisis Implementasi Etika Kerja
Islam, Ekonomi Hijau dan Kesejahteraan dalam Prespektif Ekonomi Islam.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 3476-3486.
Wara, Ika Lestari, Sudirman, R., & Rusli, A. (2023). Penerapan Green
Accounting Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer,
6(2), 1482- 1489. https://doi.org/10.23969/jrak.v12i2.2779
Wiredu, I., Osei Agyemang, A., & Agbadzidah, S. Y. (2023). Apakah akuntansi hijau
mempengaruhi keberlanjutan ekologi? Bukti dari negara berkembang.
Cogent Bisnis dan Manajemen, 10(2).
https://doi.org/10.1080/23311975.2023.2240559
Yasrawan, K. T., & Werastuti, D. N. S. (2022). Bagaimana Peran Dan Penerapan
Akuntansi Hijau Di Indonesia? Jurnal Akuntansi Kontemporer, 14(3), 151-161.
https://doi.org/10.33508/jako.v14i3.3514
Zhafira, N. H., Ertika, Y., & Chairiyaton, C. (2020). Persepsi Mahasiswa
Terhadap Perkuliahan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran. Jurnal Bisnis
Dan Kajian Strategi Manajemen, 4(1), 37-45.
https://doi.org/10.35308/jbkan.v4i1.1981

2585

Anda mungkin juga menyukai