107746-97-389627-1-10-20231108 (3) Id
107746-97-389627-1-10-20231108 (3) Id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan
persepsi mahasiswa mengenai akuntansi hijau dalam konteks
ekonomi hijau. Penelitian sebelumnya sebagian besar berfokus
pada akuntansi hijau dalam perusahaan, sementara perspektif
mahasiswa sangat penting untuk masa depan ekonomi
berkelanjutan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, e-ISSN 2302-8556
penelitian ini melibatkan 133 responden yang dipilih secara
purposive. Regresi linier berganda digunakan untuk analisis Vol. 33 No. 10
data. Penelitian ini menawarkan wawasan tentang bagaimana Denpasar, 31 Oktober 2023
persepsi dan sikap mahasiswa terhadap akuntansi hijau dapat Hal. 2565-2577
mempengaruhi adopsi praktik-praktik berkelanjutan. Penelitian
ini merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang membahas DOI:
10.24843/EJA.2023.v33.i10.p03
mahasiswa, yang merupakan pemain kunci masa depan dalam
ekonomi hijau. Temuan-temuannya memberikan kontribusi PENGUTIPAN:
yang signifikan terhadap pendidikan dan pelatihan akuntansi Hasinah, Rismawati, &
hijau. Selain itu, penelitian ini dapat membantu para pembuat Supri, Z. (2023). Evaluasi
kebijakan dan praktisi dalam merancang program pendidikan Wawasan, Sikap, dan
yang lebih efektif. Pemahaman Mahasiswa
tentang Green Accounting
Kata kunci: Pengetahuan; Sikap; Persepsi; dalam Kerangka Ekonomi
Akuntansi Hijau; Ekonomi. Hijau. E-Jurnal Akuntansi,
33(10),
Evaluasi Wawasan, Sikap, dan Pemahaman Mahasiswa 2565-2577
tentang Akuntansi Ramah Lingkungan dalam Kerangka
Ekonomi Hijau
ABSTRAK
RIWAYAT ARTIKEL:
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan Artikel Masuk:
persepsi mahasiswa mengenai akuntansi hijau dalam konteks ekonomi 1 Oktober 2023
hijau. Penelitian sebelumnya sebagian besar berfokus pada akuntansi Artikel Diterima:
ramah lingkungan di perusahaan, sementara perspektif mahasiswa 23 Oktober 2023
sangat penting untuk masa depan ekonomi berkelanjutan. Dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 133
responden yang diambil sampelnya secara purposif. Regresi linier
berganda digunakan untuk analisis data. Penelitian ini menawarkan
wawasan tentang bagaimana persepsi dan sikap mahasiswa terhadap
akuntansi ramah lingkungan dapat berdampak pada penerapan
praktik berkelanjutan. Penelitian ini merupakan salah satu dari sedikit
penelitian yang membahas mahasiswa sebagai pemain kunci masa
depan dalam ekonomi hijau. Temuan ini memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pendidikan dan pelatihan akuntansi ramah
lingkungan. Selain itu, hal ini dapat membantu pembuat kebijakan dan
praktisi dalam merancang program pendidikan yang lebih efektif.
2566
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
PENDAHULUAN
Dengan pertumbuhan industri di seluruh dunia, masalah lingkungan juga semakin
meningkat, sebagian besar karena perilaku industri yang sering kali mengabaikan
dampaknya terhadap lingkungan (Yasrawan & Werastuti, 2022). Oleh karena itu,
memahami aspek lingkungan merupakan faktor kunci dalam memotivasi individu
untuk mendukung peraturan mitigasi yang relevan (Erwinsyah, 2021; Hernawati et
al., 2020) dan mengambil langkah-langkah yang mendukung pelestarian
lingkungan.
Ashari dkk. (2020) mendefinisikan akuntansi hijau sebagai proses dalam
akuntansi yang melibatkan pengakuan, pengukuran nilai, pencatatan,
pengikhtisaran, pelaporan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan
transaksi, kejadian, dan/atau objek keuangan, sosial, dan lingkungan hidup secara
terintegrasi (Ashari dkk., 2020; Yasrawan & Werastuti, 2022). Konsep green
accounting muncul sebagai tanggapan atas dampak krisis lingkungan yang parah,
dimana akuntansi ditengarai sebagai salah satu kontributornya karena kurangnya
penyediaan informasi akuntansi yang berkaitan dengan lingkungan (Putu et al.,
2023). Oleh karena itu, konsep akuntansi hijau diperkenalkan sebagai solusi
untuk membantu mengatasi masalah krisis lingkungan tersebut (Sundari &
Sulfitri, 2022).
Konsep akuntansi hijau dapat digambarkan sebagai proses produksi dalam
perusahaan yang menggunakan sumber daya secara lebih efisien dan efektif
untuk mencapai keberlanjutan perusahaan (Ulupui et al., 2020). Singh dkk. (2019)
mengemukakan bahwa akuntansi hijau mencerminkan dampak lingkungan yang
dihasilkan dari seluruh aktivitas produktif dan perusahaan (Gonzalez & Peña-
Vinces, 2022). Akuntansi hijau memperkenalkan konsep baru dalam bidang
akuntansi, yang menekankan bahwa perusahaan tidak boleh hanya berfokus pada
profitabilitas tetapi juga mengakui tanggung jawab mereka terhadap potensi
dampak lingkungan yang timbul dari operasi bisnis mereka (Al-Dhaimesh, 2020;
Andrian & Pangestu, 2022; Wiredu et al., 2023). Hal ini mengharuskan adanya
alokasi sumber daya untuk kegiatan remediasi lingkungan (Wara et al., 2023).
Ekonomi hijau adalah ekonomi yang tidak menghasilkan polusi atau limbah dan
sangat efisien dalam penggunaan energi, air, dan material (Erwinsyah, 2021;
Wahyuni et al., 2022). Ekonomi hijau juga mencontohkan langkah-langkah yang
disengaja dan terencana untuk mengurangi emisi karbon, sehingga mendorong
ekonomi rendah emisi yang selaras dengan mitigasi perubahan iklim (Ahmed et
al., 2022; Tao et al., 2022; Tavita et al., 2023). Sementara itu, konsep ekonomi
hijau mengacu pada pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, mencapai kesetaraan sosial, dan secara signifikan
mengurangi potensi kerusakan lingkungan (Rosanti et al., 2022).
Memahami pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap konsep
akuntansi hijau sangatlah penting. Mahasiswa merupakan calon pemimpin
masa depan dan generasi penerus bangsa (Utami & Nanda, 2019; Zhafira et al.,
2020). Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk memiliki
pengetahuan dan sikap yang positif terhadap konsep green accounting
(Erwinsyah, 2021; Pamungkas & Kristianti, 2019). Sikap manusia merupakan
faktor utama dalam memprediksi tindakan sehari-hari, meskipun faktor lain
seperti lingkungan dan keyakinan individu juga berperan. Sikap seseorang
2565
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
dapat mempengaruhi pola atau MAHASISWA...
kecenderungan perilaku mereka (Pasi, 2017).
Dengan memahami sikap seseorang, kita dapat mengantisipasi respon atau
tindakan yang mungkin mereka lakukan terkait dengan situasi atau tantangan
yang mereka hadapi (Syamaun, 2019).
2568
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
Evaluasi
Pengetahuan
(H1)
Sikap (H2)
Ekonomi
Hijau (Y)
Persepsi
siswa (H3)
Konsep
Akuntansi
Hijau (H4)
2023
Sumber: Data Penelitian,
2567
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...
Gambar 1. Model
Penelitian Model Penelitian
2568
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang dapat digambarkan sebagai
pendekatan penelitian yang berakar pada pemikiran positivisme. Metode ini
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, mengumpulkan
data melalui instrumen penelitian, menganalisis data tersebut secara kuantitatif
atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan
(Sugiyono, 2019). Dengan tujuan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis
penelitian yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Data yang diuji akan
digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan dalam penelitian ini, yang
akan dimanfaatkan baik sebagai dukungan atau penolakan terhadap hipotesis
yang telah dirumuskan berdasarkan tinjauan teori.
Populasi penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa semester 7 kelas A
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palopo. Mahasiswa
merupakan segmen demografis yang sangat relevan untuk subjek penelitian
ini karena mereka adalah generasi yang akan mendefinisikan dan
mengimplementasikan konsep ekonomi berkelanjutan dan akuntansi hijau di
masa depan. Selain itu, mahasiswa merupakan individu yang berada dalam
fase pembelajaran dan pembentukan opini, sehingga penelitian ini
memberikan wawasan yang berharga mengenai sejauh mana konsep green
accounting dipahami dan diterima oleh para calon profesional tersebut. Dengan
demikian, mahasiswa sebagai populasi dalam penelitian ini tidak hanya
relevan tetapi juga krusial untuk memahami dan mengukur adopsi dan
penerimaan konsep green accounting dalam konteks ekonomi berkelanjutan.
Penulis memilih sampel penelitian dengan menggunakan metode purposive
sampling, sesuai dengan perspektif Sugiono (2008), Penulis memilih
pendekatan sampling sederhana, dimana pengambilan sampel dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian (Listiorini, 2018) yang menyatakan bahwa dengan
pendekatan ini, setiap unit sampling memiliki peluang yang sama untuk terpilih
sebagai sampel atau mewakili populasi. Penulis menghitung jumlah sampel
dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n = N/1 + Ne2 ...................................................................................................................................................................................(1)
Informasi:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat signifikansi mengacu pada ambang batas kesalahan yang
dapat ditoleransi dalam sampel n = 200/1+(200x0,05)2
n = 200/1+0,5
n = 133
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 133 siswa.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
bantuan perangkat lunak IBM SPSS 23, karena SPSS lebih informatif sehingga
memudahkan pengguna dalam menginterpretasikan hasil dengan tingkat akurasi
yang lebih tinggi. Dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji statistik
deskriptif, Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji
Regresi Linier Berganda. Dengan demikian, bentuk persamaan regresi berganda
dalam penelitian ini menggunakan model sebagai berikut: Y = α + β1.X1 + β2.X2
2569
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...
Informasi:
2570
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
Y = Ekonomi Hijau
Α = Konstanta
β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi x1 =
Evaluasi Pengetahuan
x2 = Sikap
x3 = Persepsi Siswa
x4 = Konsep Akuntansi Hijau
ε = Kesalahan
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Evaluasi Pengetahuan
(X1), Sikap (X2), Persepsi Mahasiswa (X3), dan Konsep Green Accounting (X4).
Tingkat efisiensi Evaluasi Pengetahuan (X1) merupakan proses sistematis yang
dilakukan untuk mengukur dan menganalisis pemahaman, keterampilan, dan
kemampuan individu atau kelompok dalam bidang tertentu. Penelitian ini sejalan
dengan Luthfiyanti (2023) yang menyatakan bahwa proses ini sangat penting
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area perbaikan, serta
menginformasikan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan
tentang konsep dan penerapan akuntansi hijau. Sikap (X2) mengacu pada
disposisi mental dan emosional yang stabil atau kecenderungan terhadap suatu
objek, situasi, ide, atau individu lain, yang tercermin melalui tanggapan atau
perilaku individu. Sikap terbentuk dari pengalaman dan interaksi sosial dari
waktu ke waktu dan mempengaruhi bagaimana individu merespon dan
berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Penelitian ini sejalan dengan Putri (2019)
mengenai sikap sering kali selaras dan mendukung penelitian lain dalam mencari
pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika sosial dan perilaku manusia.
Persepsi Mahasiswa (X3) didefinisikan sebagai pengukuran bagaimana
mahasiswa memandang, memahami, dan mengevaluasi green accounting dari
berbagai aspek, termasuk efektivitas dan relevansinya. Penelitian ini berkorelasi
dengan Zhafira dkk. (2020) bahwa persepsi ini sangat penting karena dapat
mempengaruhi keberhasilan akademik, kepuasan, dan retensi mahasiswa. Konsep
Green Accounting (X4) meneliti prinsip dan praktik akuntansi yang
mempertimbangkan faktor lingkungan dalam pengambilan keputusan dan
pelaporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan Hatane dkk. (2020) tentang
Green Accounting memperluas cakupan pengetahuan dan membantu dalam
mengembangkan praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan perusahaan dan
tanggung jawab sosial, yang merupakan area fokus dalam banyak penelitian
terkait. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Ekonomi Hijau (Y). Dalam
konteks penelitian ini, Ekonomi Hijau diartikan sebagai model atau pendekatan
ekonomi yang mengutamakan kelestarian lingkungan tanpa mengorbankan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Penelitian ini sejalan dengan
Riyadh dkk. (2020) yang menyatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk
mengurangi risiko lingkungan dan ekologi, mengurangi emisi gas rumah kaca,
dan mempromosikan efisiensi dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
Variabel ini mengukur sejauh mana prinsip-prinsip dan praktik ekonomi hijau
diterapkan atau dipahami, terutama dalam konteks pengetahuan, sikap, dan
persepsi mahasiswa mengenai akuntansi hijau.
Dalam proses penelitian, sangat penting untuk melakukan uji validitas dan
reliabilitas pada instrumen yang digunakan sebelum analisis data lebih lanjut
dapat dilakukan.
2572
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
2573
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...
2574
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
mahasiswa (x3), dan konsep green accounting (x4) semuanya bernilai nol, maka
green economy (y) akan meningkat sebesar 1,845 satuan. Nilai koefisien regresi
untuk evaluasi
2576
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
mengenai sikap (X2) adalah 0,668, yang lebih besar dari ambang batas α = 0,05.
0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak karena sikap tidak
memiliki pengaruh positif terhadap ekonomi hijau, yang berarti tidak ada hubungan
2578
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
antara sikap terhadap ekonomi hijau. Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai
penyebab fenomena ini, termasuk ketidaksesuaian antara sikap dan tindakan,
pertimbangan biaya, kebiasaan konsumsi yang sudah mapan, pengaruh norma
sosial, keterbatasan akses dan infrastruktur hijau, faktor eksternal seperti
peraturan, persepsi terbatas tentang dampak individu, dan kurangnya pemahaman
tentang manfaat praktik ekonomi hijau. Dalam upaya mendorong perubahan
perilaku hijau, penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi perlunya pendidikan,
perubahan norma sosial, insentif ekonomi, dan kebijakan yang mendukung
sebagai elemen penting (Pasi, 2017).
Uji hipotesis ketiga, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7, menunjukkan tingkat
signifikansi
untuk persepsi mahasiswa (X3) sebesar 0,330 yang lebih besar dari ambang batas α =
0,05.
0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) tidak dapat diterima,
yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tidak memiliki dampak positif
terhadap ekonomi hijau, yang berarti tidak ada korelasi antara persepsi
mahasiswa dan ekonomi hijau. Penyebab fenomena ini dapat dikaitkan dengan
berbagai faktor, termasuk kurangnya kesadaran mahasiswa, pendidikan yang
tidak memadai, insentif yang tidak memadai, norma sosial, konteks lokal, dan
keterbatasan sumber daya. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada tidak
signifikannya dampak persepsi mahasiswa terhadap ekonomi hijau, konsisten
dengan temuan penelitian sebelumnya (Nursya'adah & Kurniawan, 2019).
Untuk uji hipotesis keempat, berdasarkan temuan yang disajikan pada
Tabel 7, tingkat signifikansi efektivitas sistem informasi akuntansi (X4) adalah 0,000,
yang lebih kecil dari ambang batas α = 0,05. Temuan ini menegaskan bahwa
hipotesis keempat (H4) diterima, dengan konsep green accounting memberikan
pengaruh positif terhadap green economy, yang menandakan adanya hubungan
yang searah antara konsep green accounting dan green economy. Hal ini juga
memudahkan perusahaan dalam mengukur dampak lingkungannya. Dengan
menerapkan konsep green accounting, perusahaan dapat mematuhi peraturan
lingkungan yang semakin ketat, sehingga terhindar dari sanksi dan masalah
hukum. Perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip green accounting dan
menunjukkan kinerja lingkungan yang baik dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dan mendapat dukungan dari konsumen yang berorientasi pada
keberlanjutan, sejalan dengan temuan penelitian sebelumnya. Oleh karena itu,
konsep akuntansi hijau tidak hanya sekedar alat pelaporan tetapi juga merupakan
instrumen yang efektif dalam mempromosikan praktik ekonomi hijau dan
berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan (Riyadh et al., 2020).
Berdasarkan analisis sebelumnya, beberapa implikasi yang signifikan
muncul untuk berbagai pemangku kepentingan: (a) Bagi peneliti, penelitian ini
memberikan bukti empiris tentang dampak dari evaluasi, sikap, dan persepsi
mahasiswa terhadap konsep akuntansi hijau dalam konteks ekonomi hijau di
Universitas Muhammadiyah Palopo. Selain itu, penelitian ini berfungsi sebagai
platform bagi penulis untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama
kegiatan akademis dan menyandingkannya dengan skenario dunia nyata. (b) Bagi
universitas, temuan penelitian ini memiliki nilai yang cukup besar untuk
pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan faktor-
2579
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...
2580
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah meskipun evaluasi pengetahuan, sikap, dan
persepsi mahasiswa tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
ekonomi hijau, namun konsep green accounting memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap ekonomi hijau. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi
tingkat pemahaman mahasiswa mengenai green accounting sebagai salah satu
instrumen dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Penelitian ini menawarkan
hal baru dalam memahami bagaimana persepsi dan sikap mahasiswa terhadap
green accounting dapat mempengaruhi adopsi praktik berkelanjutan. Penelitian
ini merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang berfokus pada populasi
mahasiswa yang akan menjadi pemangku kepentingan utama dalam masa depan
ekonomi hijau.
Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah jumlah sampel yang
terbatas yaitu 133 responden mungkin tidak cukup representatif untuk membuat
generalisasi, dan metodologi kuantitatif yang digunakan mungkin tidak cukup
untuk mengeksplorasi nuansa dan kompleksitas persepsi dan sikap mahasiswa.
Keterbatasan dalam penelitian ini harus disempurnakan lebih lanjut dalam
penelitian selanjutnya dengan tidak membatasi area pengumpulan sampel hanya
pada universitas dan dengan menggunakan metode kualitatif atau metode
campuran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sikap dan
persepsi mahasiswa. Penelitian lebih lanjut juga dapat difokuskan pada
implementasi dan dampak nyata dari akuntansi hijau di berbagai sektor industri
atau di tingkat kebijakan publik.
REFERENSI
Ahmed, N., Sheikh, A. A., Hassan, B., Khan, S. N., Borda, R. C., Huamán, J. M.
C., & Senkus, P. (2022). Peran Mendidik Angkatan Kerja dalam
Mempertahankan Ekonomi Hijau di Negara-Negara MINT: Pendekatan
Simetris dan Asimetris Panel. Keberlanjutan
(Swiss), 14(19).
https://doi.org/10.3390/su141912067
Al-Dhaimesh, O. H. (2020). Praktik akuntansi hijau dan nilai tambah ekonomi:
Studi terapan pada perusahaan yang terdaftar di bursa saham Qatar. Jurnal
Internasional Ekonomi dan Kebijakan Energi, 10(6), 164-168.
https://doi.org/10.32479/ijeep.10199
Andrian, T., & Pangestu, A. (2022). Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial:
Apakah Akuntansi Hijau, Kekuasaan CEO, Gender Dewan, dan Keragaman
Kebangsaan Penting? Corporate Governance and Organizational Behavior
Review, 6(4), 110-121. https://doi.org/10.22495/CGOBRV6I4P10
Ashari, M. H., Muawanah, U., & Lisa, O. (2020). Keterkaitan Ukuran Organisasi
Dan Pemahaman Manajemen Terhadap Penerapan Akuntansi Hijau (Green
Accounting). Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan Publik,
15(1), 33-54. https://doi.org/10.25105/jipak.v15i1.6186
Erwinsyah, E. (2021). Peluang Ekonomi Hijau Dan Ketrampilan Hijau Menuju
2581
HASINAH, RISMAWATI, & SUPRI, Z.
MENGEVALUASI WAWASAN
MAHASISWA...
Netral Karbon Indonesia Tahun 2060. JABE (Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Terapan), 8(2), 159. https://doi.org/10.30998/jabe.v8i2.11621
Gonzalez, C. C., & Peña-Vinces, J. (2022). Kerangka kerja untuk akuntansi hijau
2582
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
Bandung: Alfabeta.
2584
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 33 NO 10 OKTOBER 2023 HLMN. 2565-2577
Sundari, T., & Sulfitri, V. (2022). Penerapan Green Accounting Penerapan Green
Accounting, Corporate Social Responsibility, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas. Jurnal Manajemen Pascasarjana, 2(1), 64-76.
https://doi.org/10.36352/pmj.v2i1.344
Syamaun, S. (2019). PENGARUH BUDAYA TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU
KEBERAGAMAAN. Jurnal At-Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(2), 81-
95.
Tao, H., Tao, M., & Wang, R. (2022). Apakah Pendidikan Sumber Daya
Manusia dan Regulasi Lingkungan Mendorong Efisiensi Pertumbuhan
Ekonomi Hijau di Tiongkok? Sustainability (Switzerland), 14(24), 1-20.
https://doi.org/10.3390/su142416524
Tavita, G. E., Kurniadi, B., Helena, S., & Nurdiansyah, S. I. (2023). Implementasi
Ekonomi Hijau (Green Economy) Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Mangrove
Dalam Mendukung Ketahanan Pangan. 8(1), 366-373.
Ulupui, I. G. K. A., Murdayanti, Y., Marini, A. C., Purwohedi, U., Mardi, & Yanto,
H. (2020). Akuntansi hijau, akuntansi biaya aliran material, dan kinerja.
Akuntansi, 6(5), 743–752.
https://doi.org/10.5267/j.ac.2020.6.009
Utami, T. N., & Nanda, M. (2019). Pengaruh Pelatihan Bencana Dan
Keselamatan Kerja Terhadap Respon Persepsi Mahasiswa Prodi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan),
4(1), 83. https://doi.org/10.30829/jumantik.v4i1.4127
Wahyuni, E. F., Hilal, S., & Madnasir. (2022). Analisis Implementasi Etika Kerja
Islam, Ekonomi Hijau dan Kesejahteraan dalam Prespektif Ekonomi Islam.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 3476-3486.
Wara, Ika Lestari, Sudirman, R., & Rusli, A. (2023). Penerapan Green
Accounting Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer,
6(2), 1482- 1489. https://doi.org/10.23969/jrak.v12i2.2779
Wiredu, I., Osei Agyemang, A., & Agbadzidah, S. Y. (2023). Apakah akuntansi hijau
mempengaruhi keberlanjutan ekologi? Bukti dari negara berkembang.
Cogent Bisnis dan Manajemen, 10(2).
https://doi.org/10.1080/23311975.2023.2240559
Yasrawan, K. T., & Werastuti, D. N. S. (2022). Bagaimana Peran Dan Penerapan
Akuntansi Hijau Di Indonesia? Jurnal Akuntansi Kontemporer, 14(3), 151-161.
https://doi.org/10.33508/jako.v14i3.3514
Zhafira, N. H., Ertika, Y., & Chairiyaton, C. (2020). Persepsi Mahasiswa
Terhadap Perkuliahan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran. Jurnal Bisnis
Dan Kajian Strategi Manajemen, 4(1), 37-45.
https://doi.org/10.35308/jbkan.v4i1.1981
2585