Anda di halaman 1dari 3

Data Korban Kecelakaan Maut Truk Pengangkut BBM Milik PT.

Pertamina, Di
Cibubur

Truk Pengangkut BBM Pertamina dalam kondisi ringsek

Pojokhukum.com - Kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur ke arah Cileungsi,


Jawa Barat mengakibatkan belasan korban jiwa.

Penuturan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan dari 10 korban
yang tewas, sembilan di antaranya telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, dan satu
korban tewas lainnya dibawa ke RS Permata Cibubur.

Berikut identitas 10 korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut:

1. Sugiatni, 38 tahun, warga Desa V, Kujang Bayan, Purworejo


2. M Sirad, 41 tahun, warga Desa V, Kujang Agung Bayan
3. Moh Ruslan, 44 tahun, warga Pancalang, Kuningan
4. Shinto Hutapea, 48 tahun, warga Jalan Cililitan Besar, Kramat Jati, Jakarta
Timur
5. Warnih, 42 tahun, warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor.
6. Siti, 52 tahun (RS Permata Cibubur), warga Limus Pratama Regency,
Cileungsi, Bogor
7. Suparno, 51 tahun, TN AL, Komplek TNI AL Jonggol Cileungsi
8. Priastini, 50 tahun, PNS TNI AL, Komplek TNI AL Jonggol Cileungsi
9. Abdi Nurcahyanto, 22 tahun, sopir ojol, warga Cilodong, Kali Baru, Depok
10. Yus Supriatna, 50 tahun, wiraswasta, warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana,
Bogor
Selain itu, kecelakaan maut juga menyebabkan lima orang mengalami luka-luka.
Para korban luka ini seluruhnya dirawat di RS Permata Cibubur.

Berikut daftar lima korban luka dalam kecelakaan:


1. Anisar, 45 tahun, luka berat, warga Perum Prumapera, Bojong Kelapa
Nunggal, Bogor
2. Kunto, 42 tahun, luka berat, warga Metlland, Cileungsi, Bogor
3. Hendri Pangabean, 39 tahun, luka berat, warga Kampung Dukuh, Kramat
Jati, Jakarta Timur
4. Sumardi, 55 tahun, luka berat, warga Perum Puri Cileungsi, Bogor
5. Arbhi Aryoso, 33 tahun, luka berat, Jalan Timbul Jaya, Duri Kosambi, Jakarta
Barat

Sementara itu, dari pihak pertamina yang diwakili oleh Direktur utamanya Patra
Niaga Alfian Nasution menyampaikan permintaan maaf yang sangat mendalam
terhadap para korban kecelakaan maut Truk Pertamina. Pihaknya akan bertanggung
jawab terhadap seluruh biaya perawatan bagi korban luka, serta pemberian
santunan bagi korban jiwa kecelakaan tersebut.

"Kami terus berupaya maksimal dalam mengawal proses penanganan korban.


Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab penuh. Sekali lagi kami sampaikan
permohonan maaf atas kejadian ini, serta turut berduka cita yang mendalam kepada
korban dan keluarga korban," kata Alfian dalam siaran pers, Selasa (19/7).

PT Pertamina Patra Niaga pun mengupayakan penanganan maksimal pada seluruh


korban.

“PT Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan yang
terjadi dan mengupayakan penanganan maksimal pada seluruh korban, imbuh
Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting(18/7/2022).

Sebelumnya, truk Pertamina terlibat tabrakan beruntun di jalan Jalan Raya Alternatif
Transyogi Cibubur, depan CBD RT.01/RW.01, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan
Jatisampurna, Kota Bekasi., Senin (17/7/2022).

Kecelakaan bermula saat truk tangki bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah
Cibubur menuju ke Cileungsi. Di lokasi, kondisi jalan menurun dan bergelombang
serta terdapat lampu lalu lintas di pintu keluar Tol.

Berdasarkan keterangan saksi, saat itu lampu lalu lintas berwarna merah. Artinya,
ada sejumlah kendaraan yang sedang berhenti di lokasi tersebut.

Atas kejadian tersebut sejumlah orang dikabarkan meninggal dan mengalami luka-
luka.
Tabrakan yang terjadi sekitar pukul 15.50 WIB tersebut melibatkan dua mobil dan 10
sepeda motor,

Dikutip dari Kompas.com, Polda Metro Jaya menjelaskan, tidak ditemukan bekas
pengereman di lokasi kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina dan
sejumlah kendaraan, Senin (18/7/2022).

"Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem. Untuk lebih lanjut kami akan
lakukan pemeriksaan kendaraan ini dengan teknisi," kata Dirlantas Polda Metro
Jaya, Kombes Latif Usman di lokasi kejadian, Senin.

Seperti di kutip Detik.com senin lalu, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi
mengatakan dugaan awal kecelakaan maut tersebut, akibat rem blong. Namun pihak
korlantas enggan menebak-nebak, sehingga perlu indentifikasi lebih lanjut terhadap
Mobil Truk Pertamina tersebut.

"Masih terlalu dini, petugas masih di TKP. Dugaan sementara rem blong. Tapi harus
dibuktikan lebih dahulu supaya objektif," tuturnya.

Anda mungkin juga menyukai