Anda di halaman 1dari 7

NAMA ANGGOTA :

Erlangga Eka sebagai Malin Kundang

Yuke Meisa Putri sebagai Ibu Malin Kundang

Dyah Ayu sebagai Istri Malin Kundang

Panji Bhakti sebagai Pedagang dan Dokter

Michael C sebagai Pedagang

Fauzul Yusri A sebagai Pedagang

CERPEN

"Di sebuah desa yang indah dan lestari, para pedagang cabe memenuhi pasar dengan teriakan
menawarkan dagangannya. Seorang ibu paruh baya menghampiri untuk membeli cabe".

Ibu Malin: Berapa sekilo?

Pedagang 1: Untuk ibu, 50 ribu saja.

Ibu Malin: Ih, mahal!

Pedagang 3: 30 ribu, Bu! Cabe Australia, Afrika, cabe cabean!

Pedagang 2: 15 ribu, Bu! Dipilih, dipilih. Cabenya manis-manis.

Ibu Malin: Loh, cabe kok manis?

Pedagang 2: Bukan cabenya yang manis, tapi ibu yang manis.

Dari kejauhan, seorang pria gagah bersama istri cantiknya berjalan menghampiri pedagang cabe.

Malin: Istriku.

Istri: Ih, lama banget sih, panas tau.

Ibu Malin memandang putranya tak percaya. Setelah sekian lama pergi, akhirnya dipertemukan kembali.

Ibu Malin: Malin, apakah itu kamu, Nak?

Malin hanya menatap bingung. Ia tak mengenali wanita paruh baya itu.
Malin: Iya. Kamu siapa?

Ibu Malin: Omg, halo Malin! Aku ini ibumu. Tidak ingat ya?

Mendengar pengakuan wanita itu, istri Malin terkejut.

Istri: Beb, ini siapa sih? Seksi banget.

Ibu Malin: Halo, aku ini ibu Malin. Kamu siapanya ya? Tukang pijitnya? Hahaha.

Istri: Gwh, istrinya, dong! Beb, ini bener ibumu? Norak banget sih!

Malin: Hei! Jangan kebangetan! Aku tidak mengenal kamu. Ibuku sudah mati!

Ibu Malin berusaha mengingatkan dengan luka bakar di tangan Malin dulu. Namun Malin tetap tidak
percaya. Sempat diusulkan tes DNA, tapi Malin menolak. Akhirnya, kehabisan kesabaran, Ibu Malin
mengutuk Malin menjadi batu. Benar saja, Malin pun perlahan membatu.

Pedagang: Astaga, cabeku membatu!

Istri: Suamiku jadi batu!

Ibu Malin menangis menyesali kutukannya sambil memanggil nama Malin. Hanya keajaiban yang dapat
mengembalikan Malin seperti semula. Begitulah kisah sedih Malin Kundang yang durhaka kepada
ibunya.

NASKAH DRAMA

Narator: "alkisah.. malin Kundang yang meninggalkan ibunya setelah sekian lama pergi akhirnya disuatu
desa yang indah dan lestari terjadilah sebuah pertemuan yang tidak di duga.. penasaran kan dengan
ceritanya?? sama

Pedagang 1-3: Cabe cabe cabe 3×

Ibu malin: berapa sekilo?


pedagang 1: untuk ibu 50 ribu saja

ibu malin: iihhhh mahall

pedagang 3: 30 ribu buukk!! cabe Australia, cabe Afrika, cabe cabean

pedagang 2: 15 ribu buukkk!!

Narator: 3 ribuu 3 ribuu, 3 ribuu buukk, buat makan buukk

pedagang 2: dipilih dipilih buukk, cabe nya manis maniss

ibu malin: loohh, cabe kok maniss

pedagang 2: lohh bukan cabenya yang maniss, tapi ibu yang maniss

ibu malin: Aaah... bisa ajaa kamu

malin: istrikuu

istri: ih lama banget sih, panass tau

ibu malin: malin apakah itu kamu?


malin: iya. kamu, kamu itu siapa

ibu malin: Omg hellooo malin, i am your mom. tidak kah kamu masih ingat?

pedagang 1: buk buk buukk! cabenya jadi nggak?

ibu malin: malinn kemana saja kamu nak, sudah lama tidak ngasih kabar, Instagram nggak di tag,
Facebook nggak di chat

istri: beb beb.. ini siapa sih? sksd banget sih

ibu malin: hellooo i am mami nya. you siapa nya ya? tukang pijit nya ya? hahaha

istri: gwh istrinya, beb ini bener ibu mu? aku ga mau ya beb punya mertua ihh alay begitu liat aja alisnya
iihh norak banget iiihhh...

malin: heii kamu!! jangan kebangetan ya! aku tidak mengenal kamu! ibuku sudah mati!!

pedagang: astaga cabe ku terguncang, astaga cabe ku kaget, astaga cabe ku restum

istri: kalo memang kamu ibunya, mana buktinya?

ibu malin: lihatlah luka bakar yang ada di tangan kirimu, itu luka bakar karna terkenal alat cetom mami

malin: halah! pokoknya kamu bukan ibuku!!


ibu malin: okey fine, bagaimana kalo kita tes dna

dokter: sudah sudah. sahabat saya yang super, keluarga yang paling berharga yang kita miliki betul?
tenang tenang, jangan pernah kita tidak mengakui keluarga kita, keluarga yang super

ibu malin: betul pak maria, betul sekali!

dokter: hmmm mm

ibu malin: aku ingin bertanya pak

dokter: pertanyaan yang super!

ibu malin: belumm pak belumm, pak anak ku sudah dibesarkan dari kecil hingga besar

dokter: terus?

ibu malin: sekarang sudah tidak mengenal saya lagi

dokter: ya ya..

ibu malin: Now ai harus bagaimana pak?

dokter: pertanyaan yang super! sekarang anak ibu sudah tidak mengakui ibu sebagai ibu kandungnya

ibu: betul pak


dokter: secor sementara 1-0 bukan begitu ibu? kalau begitu bila ibu tidak mengakui ia sebagai anak ibu
secor imbang satu satu

malin: alaahh!! pokok nya kau bukan ibuku!

ibu malin: malin ini ibu plis percaya lah

malin: argh pergi kau!

pedagang: bukk berat buukk

ibu malin: malin! sudah habis kesuburan ibu, kalo kamu tidak mengakui saya sebagai ibumu, saya kutuk
kamu menjadi batu

malin: halah hari gini masih percaya sama kutukan? silah kan saja

ibu malin: malin!

malin: mana! mana kutukannya!!

ibu malin: malin! kukutuk kau!!

malin: aduuh aduuhh!! kakiku ke injek

istri: ups maaf beb


ibu malin: baik sekali lagi, ku kutuk kau menjadi batu!

malin: kenapa ini?

pedagang: cabai ku membatu, cabaiku tidak laku

istri: suamiku jadi batu

ibu malin: malinn! ibukan cuman becanda, malinn malinn anak kuu

narator: dan akhirnya, begitulah kisah legenda si malin Kundang sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai