Anda di halaman 1dari 10

NOVUM : JURNAL HUKUM

Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019


e-ISSN 2442-4641

TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN IZIN JARAK


PERUMAHAN DENGAN INDUSTRI TERKAIT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
NOMOR 35 TAHUN 2010
Emilia NurJaurotul Farid
(SI Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya)
emiliafarid@mhs.unesa.ac.id

Hananto Widodo
(SI Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya)
hanantowidodo@unesa.ac.id

Elisabeth Septin Puspoayu


(S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Univeritas Negeri Surabaya)
elisabethpuspoayu@unesa.ac.id

Abstrak
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
menyebutkan bahwa jarak minimal lokasi kegiatan industri terhadap permukiman maupun perumahan yaitu 2
kilometer. Namun yang terjadi di Menganti Gresik terdapat perumahan disekitar industri. Perumahan dan
pemukiman pada umumnya tidak berdekatan dengan kawasan industri tetapi pada kenyataannya di kawasan
industri Menganti banyak sekali perumahan dan pemukiman yang jaraknya sangat dekat yakni kurang dari 1
kilometer dengan kawasan industri bahkan industri tersebut dikelilingi oleh permukiman warga, selain itu lahan
yang dijadikan kawasan industri pada awalnya adalah perkebunan. Terdapat 36 Perumahan yang berada
disekitar Pabrik di Menganti, ini beberapa perumahan yang sangat berdekatan dengan pabrik yaitu Perumahan
Swan Menganti Park dan Pelem Pertiwi. Kemudian disekitar Perumahan tersebut terdapat beberapa pabrik yaitu
seperti PT. Wijaya Prima Baja Indonesia, PT. Jaya Logam Perkasa, PT. Surabaya Steel Investamma Indonesia
dan PT. Heaven Chemical. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui implementasi izin Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 terhadap jarak kawasan perumahan di sekitar pabrik atau industri di
Menganti Gresik dan untuk mengetahui sanksi dan upaya pemerintah mengatasi terjadinya pelaksanaan
implementasi izin terhadap jarak kawasan perumahan di sekitar pabrik atau industri di Menganti Gresik.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris. Adapun sumber data yang digunakan adalah
hasil dari wawancara dengan informan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti, dokumentasi,
observasi serta data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan lainnya. Selanjutnya akan dianalisis dengan
peraturan-peraturan yang berkaitan, dan data akan dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian bahwa
permasalahan jarak antara perumahan dengan pabrik di Menganti Gresik merupakan masalah terkait perizinan
dan tata ruang yang dimana seharusnya perumahan yang ideal yaitu minimal 2 kilometer dari pabrik. Menurut
peneliti permasalahan jarak antara perumahan dengan pabrik di menganti gresik tidak sesuai dengan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri dan adanya
ketidaksesuaian terhadap tata ruang maupun perizinan terkait pabrik di sekitar perumahan maka sanksi yang
dikenakan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Tahun 2010-2030 pada pasal 94 ayat 5 yaitu berupa pencabutan izin dan pembongkaran bangunan.
Kata Kunci : Tata Ruang, Perumahan, Industri.

Abstract

Based on the Regulation of the Minister of Industry Number 35 Year 2010 Concerning Technical Guidelines for
Industrial Estates However, what happened at Menganti Gresik was around the industry. Housing and
settlements in general are not bordered by industrial estates but with agreements in industrial estates Replace a
lot of housing and settlements which are very close to less than 1 kilometer with industrial estates related to
residential areas, as well as land that was needed by industrial estates initially was plantation. There are 36
housing estates around the factory in Menganti, here are some housing that are very complete with factories,
namely Swan Menganti Park and Pelem Pertiwi Housing. Then Around the Housing in several factories namely
PT. Wijaya Prima Baja Indonesia, PT. Jaya Logam Perkasa, PT. Surabaya Steel Investamma Indonesia and PT.
Heaven of Chemistry. The purpose of this study is to discuss the permission of the Minister of Industry Number
109
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

35 Year 2010 for residential areas in factories or industries in Menganti Gresik and to find out the approval
and efforts of the government to discuss the implementation of development permits in plantation areas in
factories or industries in Menganti Gresik. This research uses empirical juridical research methods. Data
sources used are the results of interviews with informants who discuss about the problem being discussed,
documentation, observations and data obtained from other library materials. Next will be analyzed with related
regulations, and data will be analyzed with qualitative analysis. The results of research on the difference
between housing and factories in Menganti Gresik are problems related to licensing and spatial planning
required housing at least 2 kilometers from the factory. According to researchers, the distance between housing
and factories in replacing gresik is not in accordance with the Regulation of the Minister of Industry Number 35
Year 2010 Concerning the Technical Guidelines for Industrial Estates and there is a discrepancy with the
spatial layout or permits related to factories in housing in accordance with the Regional Regulation of Gresik
District Number 8 Year 2011 Regarding Regional Spatial Planning 2010-2030 in article 94 paragraph 5
concerning revocation of permits and demolition of buildings.
Keywords: Spatial Planning, Housing, Industry.

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai salah satu negara bagi semua, perlu terus diperbaiki cara mengelola
berkembang masih menghadapi permasalahan besar perumahan, mengatur penggunaan tanah untuk
dalam perkembangan kota-kotanya. Hal ini dapat perumahan, meningkatkan prasarana perumahan,
dilihat dan dirasakan dari banyaknya pembangunan menjamin ketersediaan transportasi dan energi, dan
yang semakin pesat. Hunian merupakan kebutuhan juga perlu dikembangkan industri konstruksi yang
dasar manusia dan sebagai hak bagi semua orang mendukung pembangunan serta pemeliharaan
untuk menempati hunian yang layak dan terjangkau, permukiman. Selain itu di dalam penyelenggaraan
aman, nyaman, damai dan sejahtera serta perumahan dan permukiman harus mengedepankan
berkelanjutan. Perubahan yang paling jelas terlihat strategi pemberdayaan.
yaitu pembangunan perumahan. Fenomena Ketika laju pertumbuhan penduduk perkotaan
urbanisasi di kota-kota besar mengakibatkan terus bertambah dan lahan perkotaan untuk perumahan
meningkatnya kebutuhan akan ruang kota, seperti semakin terbatas, mahal dan harus bersaing dengan
fasilitas perumahan, sebagai salah satu kebutuhan berbagai penggunaan lainnya, penduduk perkotaan
dasar manusia. Undang-Undang Dasar Negara tidak mempunyai pilihan selain tinggal pada kawasan
Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28H perumahan dimana kepadatan penduduk dan
ayat (1) menyebutkan bahwa: “Setiap orang berhak bangunan terus meningkat (Heni Suhaeni, 2011: 93).
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal Tidak sesuai dengan tingginya tingkat
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan kelahiran dan migrasi penduduk serta mayoritas
sehat serta berhak memperoleh pelayanan penduduk dari tingkat ekonomi rendah sampai tingkat
kesehatan”. ekonomi menengah atas, menimbulkan perumahan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 dan permukiman padat di kawasan yang dianggap
Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, strategis yaitu kawasan pusat kota, industri dan
merumuskan bahwa: “menjamin terwujudnya perguruan tinggi. Perumahan dan permukiman sebagai
rumah yang layak huni dan terjangkau dalam salah satu kebutuhan dasar manusia, memiliki fungsi
lingkugan yang sehat, aman, serasi, teratur, strategis sebagai pusat pendidikan keluarga,
terencana, terpadu, dan berkelanjutan.” Suatu persemaian budaya, dan peningkatan kualitaas
permukiman hendaknya mengikuti kriteria bagi generasi yang akan datang.
permukiman yang baik, dengan memenuhi aspek Seiring dengan perkembangan jaman di era
fisik dan aspek nonfisik. Proses bermukim menjadi modernisasi ini, kebutuhan akan tempat tinggal
faktor pengikat antara masa dulu, kini dan masa semakin meningkat yang diikuti dengan meningkatnya
akan datang dengan tujuan peningkatan kualitas angka kependudukan. Kebutuhan tempat tinggal
hidup. Aspek fisik dan nonfisik saling tersebut terealisasikan dengan maraknya
mempengaruhi satu dengan yang lain sebagai wujud pembangunan perumahan dan pemukiman baik yang
dari aspek-aspek yang tidak saling terpisahkan diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun
antara satu dengan lainnya (Deasy, 2011: 85). swasta. Berbagai kepentingan yang dapat dilakukan
Perlu disiapkan tempat tinggal yang layak pemerintah dalam rangka pembangunan daerah

110
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

diantaranya dengan menumbuh Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61124. Kedua yaitu
kembangkan kawasan industri, permukiman, serta Data Sekunder merupakan data yang diperoleh
berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan melalui dokumen, undang-undang, atau tulisan yang
ekonomi yang pada akhirnya menuntut penyediaan berkaitan dengan masalah yang diteliti. buku-buku
kebutuhan akan lahan (Agus Purwoko, 2014: 104). literature sebagai data pelengkap sumber data primer.
Namun, pembangunan perumahan dan pemukiman Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
tersebut kini menjadi permasalahan utama bagi yaitu dengan melakukan studi lapangan untuk
masyarakat yang tinggal disekitar kawasan industri memperoleh data primer dengan observasi lapangan,
atau pabrik-pabrik, yang semestinya perumahan dan dokumentasi, dan wawancara secara langsung kepada
pemukiman masyarakat jauh dari kawasan industri. informan. Selain dengan studi lapangan teknik
Namun di jalan Menganti Gresik terdapat 36 pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
perumahan dan pemukiman yaitu seperti Perumahan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh
Swan Menganti Park dan Pelem Pertiwi yang data sekunder dengan membaca dan menelaan literatur
jaraknya sangat dekat yakni kurang dari 2 kilometer yang berkaitan dengan skripsi ini.
dengan kegiatan industri yaitu PT. Wijaya Prima Sebagai tahapan terakhir dalam penelitian ini
Baja Indonesia, PT. Jaya Logam Perkasa, PT. merupakan proses analisis data yaitu proses
Surabaya Steel Investamma Indonesia dan PT. pengumpulan data yang didasarkan atas segala data
Heaven Chemical bahkan pabrik tersebut dikelilingi yang sudah diolah dan diperoleh dari data primer
oleh permukiman warga, selain itu lahan yang maupun data sekunder yang dilakukan terhadap objek
dijadikan kawasan industri, namun pada awalnya penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini
adalah lahan perkebunan atau pertanian sawah. Hal merupakan cara atau metode analisis kualitatif.
ini tentu akan membawakan dampak terhadap
lingkungan sekitarnya. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
METODE Deskripsi Wilayah Menganti Kabupaten Gresik
Penelitian ini merupakan penelitian hukum Kota Gresik mempunyai semboyan “Gresik
yuridis empiris. Penelitian yuridis empiris adalah Berhias Iman”. Kalimat ini memiliki makna erat
penelitian hukum guna mengetahui bagaimana tersendiri bagi masyarakat Gresik di setiap penggalan
pelaksanaan hukum termasuk dalam penegakan katanya. Semboyan tersebut memiliki penggalan kata
hukum (Zainal Asikin, 2013: 134). Dalam sebagai berikut: “ber” yang bermakna bersih, “hi” yang
permasalahan yang terjadi di Menganti Gresik bermakna hijau, “a” yang bermakna aman, “s” yang
terdapat Industri yang berdekatan dengan bermakna sehat, yang mana penggalan kata tersebut
Perumahan, yang mana dalam Angka 4 Peraturan diharapkan menuju “i” yang bermakna iman, “m” yang
Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 bermakna maritim, “a” yang bermakna agama, dan “n”
Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri yang bermakna niaga. Seperti yang kita ketahui
menyebutkan: “Jarak terhadap permukiman yang Kabupaten Gresik merupakan salah satu hinterland
ideal minimal 2 kilometer dari lokasi kegiatan Kota Surabaya. Selain itu Kabupaten Gresik juga
industri.” merupakan salah satu pusat kawasan industri terbesar
Data yang digunakan dalam penelitian ini di Jawa Timur. Sektor yang memiliki peranan terbesar
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam perekonomian di Kabupaten Gresik adalah
merupakan bahan penelitian berupa fakta-fakta sektor industri, disusul sektor perdagangan, hotel dan
empiris sebagai perilaku maupun hasil perilaku restoran, dan ketiga sektor pertanian. Tingginya
manusia. Data primer diperoleh langsung pada objek peranan sektor industri merupakan hal wajar karena di
peneliti yang dilakukan dengan observasi dan Kabupaten Gresik terdapat tidak kurang dari 494
wawancara Bapak Fauzi jabatan sebagai Kepala industri besar sampai sedang yang banyak menyerap
Seksi Tata Ruang di Dinas Penanaman Modal dan tenaga kerja. Walaupun Kabupaten Gresik merupakan
PTSP Kabupaten Gresik, Bapak Hariwinarko daerah industri namun dengan wilayah yang luas yang
jabatan sebagai Staff di Dinas Pekerjaan Umum dan meliputi daerah pedesaan dengan masyarakat yang
Tata Ruang Kabupaten Gresik, dan Bapak Cahyo hidup sebagai petani menyebabkan sektor pertanian
jabatan sebagai Kepala Seksi Pemantauan dan juga menjadi tumpuan hidup sebagian besar
Evaluasi Rumah Umum di Dinas Perumahan dan masyarakat Kabupaten Gresik. Maka dari itu
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik yang pemerintah masih terus mengupayakan adanya
berlokasi di Jalan Doktor Wahidin Sudirohusodo keseimbangan antara pembangunan pabrik dengan
No. 245-247, Kebomas, Dahanrejo, Gresik, pembangunan perumahan atau pemukiman

111
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

dan Kawasan Permukiman, banyak masyarakat yang


belum paham terkait masalah pertanahan dan penataan
ruang, seperti pentingnya izin tidak asal bangun
Hasil Wawancara terkait Jarak Perumahan dilahan kosong, lalu pentingnya lingkungan rumah
Dengan Industri di Menganti Gresik Bapak yang layak dan sehat jauh dari polusi udara seperti
Cahyo Dinas Perumahan Gresik asap pabrik, dan polusi air seperti limbah pabrik. Dan
beberapa kendala lain seperti Tidak kooperatifnya
Hasil wawancara dijelaskan bahwa daerah pihak pengembang, banyaknya pengembang yang
Menganti Gresik terkenal dengan suatu Kawasan sudah menghilang yang artinya perumahan sudah
Perumahan yang relatif terjangkau dengan fasilitas tidak mempunyai pengembang lagi.
yang cukup baik dan juga lokasinya yang dekat
dengan kota Surabaya bagian barat yaitu benowo Hasil Wawancara terkait Jarak Perumahan
namun di Menganti ternyata tidak hanya Kawasan Dengan Industri di Menganti Gresik Bapak
Perumahan dan Permukiman saja. Hariwinarko Dinas Tata Ruang Gresik
Terdapat banyak pabrik-pabrik, perumahan-
perumahan dan perkebunan yang hanya berjarak 8- Menurut bapak hariwinarko, menganti
15 meter. Namun, menurut data dari dinas merupakan tempat yang ideal untuk perumahan dan
perumahan dan kawasan permukiman teerdapat 36 perindustrian karena lokasi yang strategis karena
perumahan yang ada di daerah Menganti Gresik dekat dengan Surabaya. Perindustrian di sekitar
sejak tahun 2015-2018 jumlah perumahan di daerah perumahan juga menguntungkan karena perumahan
menganti tahun pendirian perumahan lebih dominan tersebut dapat menjadi tempat hunian untuk para
diatas tahun 2010 seperti yang diketahui, sudah pekerja pabrik tersebut. Untuk mencegah dampak
diberlakukannya Peraturan Menteri Perindustrian lingkungan yang terjadi Dinas Tata Ruang telah
Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis melakukan perintah kepada pabrik agar di sekitar
Kawasan Industri. kegiatan industri atau pabrik dikelilingi atau dibatasi
Adapun kewenangan dinas perumahan dan oleh dengan area hijau (green belt) tebalnya sekitar 30
kawasan permukiman gresik sebagai penindakan meter dan dinas tata ruang rutin untuk melakukan
langsung dilapangan seperti mendata perumahan, pengawasan dan pengendalian tersebut.
memonitoring dan mengevaluasi perumahan jadi Kawasan industri di menganti dengan
ada perubahan, ada penyalahgunaan, ada kawasan industri gresik (KIG) tidak ada bedanya, di
ketidaksesuaian antara izin yang diterbitkan dengan KIG tidak hanya industri yang berskala besar saja
yang dilokasi. Selain itu dinas perumahan dan namun juga ada industri berskala kecil seperti industri
kawasan permukiman gresik mempunyai wewenang pengolahan ikan. Di kawasan industri menganti
dalam perizinan seperti izin pengembangan, izin terdapat industri berskala kecil sampai besar seperti
membuka lahan, penyehatan lingkungan pabrik produksi dupa, produksi baja, pembuatan kursi
permukiman, pengawasan tata bangunan dan izin- plastik dan terdapat industri rumahan.
izin lainnya bagi pengembang perumahan. Dengan Wewenang dari Dinas Tata Ruang Gresik
adanya izin-izin tersebut pasti setiap izin memiliki yaitu berupa pengaturan teknis KDB-KLB, unsur
prosedur perizinan yang berbeda. pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dan
Prosedur izin mendirikan perumahan di pelaksanaan pengawasan tata ruang secara berkala,
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Gresik melaksanakan standar pelayanan tata ruang, dan
yaitu pertama ke BAPPEDA terlebih dahulu, lalu ke rekam teknis lainnya seperti masalah banjir, kajian
Dinas PTSP setelah diverifikasi administras telah drainase, memberi izin jalan keluar masuk, izin
lengkap lalu dilimpahkan ke UPD teknis jika sudah jembatan jika lokasinya melintasi saluran air atau
terverifikasi selanjutnya set plan/block plan dan sungai.
kajian drainase di Dinas Perumahan dan Kawasan Syarat yang diperlukan untuk mendapatkan
Permukiman, lalu selanjutnya Izin Pemanfaatan persetujuan izin dari Dinas Tata Ruang Gresik yaitu
Ruang (IPR) di Dinas Tata Ruang dan yang terakhir harus sesuai dengan Perda Nomor 8 Tahun 2011
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Dinas PTSP. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari
Dengan adanya prosedur perizinan tersebut pasti kesesuaian lahan hingga data-data yang dibutuhkan,
adanya kendala-kendala yang dialami Dinas jika BAPPEDA sudah memverifikasi, selanjutnya
Perumahan dan Kawasan Permukiman Gresik. ditentukan Izin Pemanfaatan Ruang luas tanah
Kesadaran masyarakat adalah kendala 1000m2 kebawah di Dinas Tata Ruang, untuk luasan
utama yang sering dialami oleh Dinas Perumahan tanah 1000m2 keatas itu izin pemanfaatan ruang
wewenangnya Dinas PTSP. Dinas Tata Ruang hanya
112
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

berwenang terkait Izin Pemanfaatan Ruang yang telah disederhanakan sehingga tidak perlu lagi
saja, perizinan yang lainnya wewenang Dinas PTSP melewati banyak rantai birokrasi. Selain melalui
Gresik. Dinas PTSP, masyarakat dapat langsung mengakses
Upaya yang dilakukan Dinas Tata Ruang sistem OSS tanpa perlu ke Dinas PTSP, tetapi
Gresik pada rapat inkerja yang dihadiri oleh Dinas persyaratan atau dokumen-dokumen harusnya telah
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas PTSP, lengkap sebelum registrasi online. Upaya yang
Dinas Lingkungan Hidup, BAPPEDA dan aparat dilakukan oleh Dinas PTSP Gresik yaitu mengadakan
desa terkait. Masing-masing dinas diwajibkan Seminar Sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten
memberi rekomendasi, dari Dinas Pekerjaan Umum Gresik Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Izin Mendirikan
dan Tata Ruang mempersyaratkan adanya area hijau Bangunan. Dalam sosialisasi tersebut, pihak
(green belt) supaya meredam polusi udara dan pengembang dan pelaku industri memberikan
polusi suara atau kebisingan terhadap perumahan di komentar, kritik, dan saran tentang pelayanan
sekitarnya, dan sudah ada saluran besar sebesar 6 perizinan di Dinas PTSP Gresik.
meter yang memberikan jarak terhadap lokasi Sanksi yang diperoleh oleh para pengembang
perumahan. perumahan maupun pelaku industri yang melanggar
atau tidak sesuai aturan maka sanksi pertama yang
Hasil Wawancara terkait Jarak Perumahan diberikan yaitu peringatan tertulis sebanyak 3 kali,
Dengan Industri di Menganti Gresik Bapak lalu sanksi selanjutnya bertahap menjadi penghentian
Fauzi Dinas PTSP Gresik sementara kegiatan produksi, lalu penghentian
sementara pelayanan umum, kemudian penutupan
Kawasan di jalan Menganti tersebut di bagi lokasi, lalu pencabutan izin, pembatan izin,
menjadi 3 bagian kawasan yaitu kawasan pembongkaran bangunan, kemudian pemulihan fungsi
perkebunan, kawasan perumahan dan kawasan ruang dan yang teakhir denda administrative sesuai
industri. Menganti dibagi menjadi 3 kawasan karena dengan pasal 94 ayat 5 Perda Nomor 8 Tahun 2011
lokasi daerah menganti yang strategis tidak jauh dari Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
pusat kota gresik dan masih berbatasan dengan Denda adminstratif sudah dihapuskan sejak tahun
ibukota jawa timur yaitu Surabaya. Menganti 2017, namun ada denda keterlambatan izin membayar
menjadi lokasi yang pas untuk menjadi jalur retribusi 2% dari nilai pokok, misalnya sanksi
perdagangan tersebut yang membuat adanya pabrik pembayaran pada Izin Mendirikan Bangungan (IMB)
atau kegiatan industri. Sedangkan kawasan biasanya ada pembayaran retribusi IMB namun jika
perumahan sebagai penunjang kehidupan para terlambat membayar retribusi tersebut akan dikenakan
pekerja pabrik, maka dibuat perumahan-perumahan denda 2% dari nilai pokok.
dengan cililan murah.
Kebijakan baru OSS diharapkan akan Pembahasan
memepercepat proses pengurusan perizinan dengan
kemudahan seperti proses yang cepat karena proses A. Penerapan Izin Terkait Peraturan Menteri
waktu yang paling lama hanya 60 menit, dengan Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 Tentang
pelayanan sebelum menggunakan OSS bisa sampai Pedoman Teknis Kawasan Industri Terhadap
berhari-hari sampai berbulan-bulan. Yang Jarak Antara Perumahan Dengan Industri di
menyebabkan banyak pelaku industri maupun Menganti Gresik
pengembang perumahan, tidak sabar menunggu
surat IMB selesai banyak yang telah melakukan Sektor industri merupakan sektor potensial
pembangunan pabrik maupun perumahan. Sistem yang memiliki peranan penting dalam pembangunan
OSS merupakan upaya pemerintah dalam ekonomi suatu negara, khususnya negara
menyederhanakan perizinan berusaha dan berkembang, oleh karena itu sektor-sektor industri
menciptakan model pelayanan yang cepat dan kini mulai banyak didirikan di negara-negara
murah. Dengan adanya sistem pelayanan perizinan berkembang, salah satunya di Indonesia. Menurut
yang berbasis online diharapkan dapat mempercepat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun
dan mempermudah perizinan di Dinas PTSP Gresik. 2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
Prosedur perizinan untuk Izin Usaha atau dinyatakan bahwa: “Ada beberapa kriteria dalam
kegiatan industri di Dinas PTSP Gresik yaitu Izin penentuan lokasi kawasan industri, di antaranya
Pemanfaatan Ruang, selanjutnya Izin Lingkungan, adalah bahwasanya jarak terhadap pemukiman
lalu Sertifikasi Layak Fungsi (SLF), lalu Izin minimal 2 kilometer, kemudian peruntukan lahan,
Mendirikan Bangunan, yang terakhir Izin Usaha merupakan lahan non pertanian, non pemukiman dan
non konservasi.”
113
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

menyebabkan kecelakaan dan banjir. Dampak positif


Sejumlah wilayah di Jawa Timur sekitar adanya kegiatan industri berlangsung ini antara lain
Surabaya, seperti Sidoarjo dan Gresik dinilai pas meningkatnya jumlah lapangan kerja, membantu
sebagai alternatif tempat tinggal yang nyaman dan mengatasi permasalahan terkait kemiskinan dan
terjangkau. Gresik selain terkenal sebagai kota pengangguran, menambah pendapatan negara, dan
santri, gresik juga terkenal sebagai kota industri sebagainya.
karena banyak berdiri macam-macam jenis industri Adanya faktor penyebab munculnya
mulai dari industri petrokimia, industri elektronik permasalahan tersebut karena terjadinya pertambahan
Maspion, indutri semen, industri tekstil, hingga penduduk yang lebih pesat dari pada kemampuan
industri makanan berskala rumahan. Kawasan pemerintah dalam menyediakan hunian serta layanan
Industri di Gresik juga dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu primer lainnya secara layak atau memadai,
Java Integrated Industrial Port and Estated biasanya tumbuhnya kawasan perumahan dan permukiman
disebut (JP) itu Kawasan yang terintergrasi antara yang kurang layak huni, yang pada berbagai daerah
Pelabuhan, Industri dan Pemukiman luasnya 3000 cenderung berkembang menjadi kumuh, dan tidak
hektar yang berada di daerah Manyar Gresik, sesuai lagi dengan standar lingkungan permukiman
Kawasan Industri Maspion (KIM), dan Kawasan yang sehat, kurangnya perhatian/partisipasi
Industri Gresik (KIG). masyarakat akan pendayagunaan prasarana dan
Menganti adalah sebuah kecamatan di sarana lingkungan permukiman guna kenyamanan
Gresik yang terkenal sebagai kawasan perumahan. dan kemudahan dukungan kegiatan usaha ekonomi.
Perumahan di menganti ini juga relatif terjangkau Dengan adanya kegiatan industri akan menarik para
untuk masyarakat berpenghasilan menengah pekerja untuk menetap di sekitarnya dan
kebawah dengan lokasi yang sangat strategis yang pertumbuhan penduduk tersebut akan menyebabkan
berada di perbatasan Surabaya dan Gresik. Selain berkembangnya permukiman yang pola dan kualitas
harga yang terjangkau, model rumah yang unik, lingkungannya tidak dapat dilepaskan dari
dengan fasilitas perumahan yang lengkap. keberadaan industri tersebut. Karena itu developer
Menganti terdapat 36 perumahan menurut banyak membangun perumahan di dekat kawasan
data yang diperoleh dari Dinas Perumahan dan industri. Selain itu, tumbuh dan berkembangnya
Kawasan Permukiman Kabupaten Gresik. Tetapi perumahan tidak diimbangi dengan keinginan
menganti juga terkenal dengan industrinya, karena developer untuk memperhatikan masalah lingkungan
banyaknya pabrik-pabrik didekat perumahan. yang diakibatkannya, konsentrasi developer pada
Industri pabrik di menganti terdapat 16 industri itu umumnya hanya sebatas membuat perumahan yang
merupakan pabrik-pabrik yang tipenya sedang laku, model rumah yang unik, dan menyediakan
sampai besar, yang pastinya menghasilkan limbah fasilitas cukup lengkap dengan garansi harga relatif
pabrik yang tidak sedikit dan dapat mencemari atau diterima di masyarakat.
merusak lingkungan sekitar pabrik termasuk Namun menurut hasil wawancara dengan
perumahan. Dinas Perumahan Kabupaten Gresik, Dinas Tata
Dampak dari perkembangan industri akan Ruang Kab Gresik, dan Dinas PTSP Kab Gresik
terlihat dari meningkatnya jumlah migrasi, tenaga menjelaskan menganti terdapat beberapa kawasan
kerja dan kepadatan penduduk dan jumlah tenaga yaitu kawasan perindustrian, kawasan perumahan dan
kerja maka akan mempengaruhi perkembangan kawasan perkebunan. Perumahan di menganti
perubahan penggunaan lahan non terbangun ternyata tidak semuanya berada di kawasan
menjadi lahan terbangun seperti meningkatnya perumahan, tetapi ada yang hanya bagian depannya
perumahan, permukiman, rumah kos untuk tempat saja yang kawasan perumahan bagian belakangnya
tinggal dan adanya aktivitas perekonomian seperti kawasan industri maupun sebaliknya ada yang bagian
perdagangan dan jasa. Dampak negatif adanya depan perumahan merupakan kawasan industri lalu
pabrik yang terlalu dekat dengan perumahan hanya sedikit kawasan perumahan di bagian belakang
tercemarnya udara diperumahan karena cerobong tersebut merupakan kecurangan yang dilakukan oleh
asap pabrik, tercemarnya air diperumahan yang pengembang nakal.
keruh atau berwarna, bau dan asin karena limbah Menurut penulis permasalahan jarak antara
cair dari pabrik yang dapat membahayakan perumahan dengan pabrik di menganti gresik tidak
kesehatan seperti sesak nafas, penyakit kulit seperti sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian
panu, diare dan penyakit lainnya. Lalu tumbuhan Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis
dan perkebunan disekitar pabrik menjadi layu dan Kawasan Industri menyebutkan bahwa jarak minimal
cepat mati karena limbah cair yang terserap tanah, lokasi kegiatan industri terhadap permukiman
jalan di Menganti juga banyak lubang yang dapat maupun perumahan yaitu 2 kilometer. Tidak sesuai
114
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

dengan tata ruang dan perizinannya.


Karena pada fakta dilapangan pabrik 1. Sanksi Dinas PTSP Kabupaten Gresik Terkait
berada di dekat perumahan dengan jarak kurang Penerapan Izin Jarak Perumahan dengan
dari 2 kilometer yaitu hanya berjarak 8 sampai 15 Industri di Menganti Gresik
meter saja, bahkan salah satu contohnya yaitu
perumahan Swan Menganti Park didepannya atau Sanksi merupakan bagian penutup yang paling
diseberang perumahan terdapat pabrik dupa, penting didalam hukum, juga dalam hukum
sebelah kanan terdapat pabrik perlengkapan administrasi. pelaksanaan suatu sanksi pemerintahan
peralatan rumah tangga dari plastik dan sebelah kiri berlaku sebagai suatu keputusan (ketetapan) yang
perumahan terdapat pabrik baja. Namun dalam memberikan beban.
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Peran penting pada pemberian sanksi di dalam
Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah hukum administrasi memenuhi hukum pidana.
Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030 belum ada Perbedaan antara sanksi administrasi dan sanksi
aturan tentang jarak kawasan industri dengan pidana dapat dilihat dari tujuan pengenaan sanksi itu
perumahan ataupun permukiman. Beberapa faktor sendiri. Sanksi administrasi ditujukan kepada
yang menjadi penyebab lemahnya implementasi perbuatan pelanggarannya, sedangkan sanksi pidana
sebuah aturan yang telah disahkan, antara lain: ditujukan kepada si pelanggar dengan memberi
1) ketidaksesuaian peraturan dengan kebutuhan hukuman berupa nestapa. Sanksi administrasi
masyarakat dan daerah; dan atau dimaksud agar perbuatan pelanggaran itu dihentikan.
2) masalah yang terjadi telah ada sebelum Sifat sanksi adalah “reparatoir” artinya
dibuatnya peraturan. memulihkan pada keadaan semula. Di samping itu
Dengan permasalahan jarak perumahan perbedaan antara sanksi pidana dan sanksi
dengan kawasan industri pasti adanya kendala yang administrasi ialah tindakan penegakan hukumnya.
dialami oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik Sanksi administrasi diterapkan oleh pejabat tata usaha
yaitu kurangnya staff atau pegawai untuk negara tanpa harus melalui prosedur peradilan,
menerapkan atau melaksanakan peraturan yang sedangkan sanksi pidana hanya dapat dijatuhkan oleh
telah ditetapkan menjadi kurang optimal, tidak hakim pidana melalui proses peradilan.
kooperatif pihak pengembang atau pengembang Berikut ini adalah sanksi yang dikenakan jika
menghilang/melepaskan tanggung jawabnya, melakukan pelanggaran yaitu tidak sesuai dengan
kurangnya kesadaran masyarakat tentang penataan rencana tata ruang wilayah pasal 94 Ayat 5 pada
ruang, dan susahnya pengendalian terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun
lingkungan. Namun pemerintah kabupaten gresik 2011 yang menyebutkan: “a. peringatan tertulis; b.
telah melakukan upaya-upaya untuk membenahi penghentian sementara kegiatan; c. penghentian
maupun mencegah permasalahan jarak perumahan sementara pelayanan umum; d. penutupan lokasi; e.
di dekat kawasan industri yaitu yang terlebih dahulu pencabutan izin; f. pembatalan izin; g. pembongkaran
melakukan pengendalian dan pengawasan secara bangunan; h. pemulihan fungsi ruang; dan atau i.
berkala agar tidak menggangu lingkungan intensive denda administratif.”
melakukan sosialisasi pemantauan dan pengendalian Namun, menurut hasil wawancara yang
di perumahan tertentu dengan pembinaan langsung penulis dapat dari Bapak Fauzi sebagai Kepala Seksi
ke masyarakat, tokoh masyarakat, pengurus RT/RW Pelayanan Perizinan Tata Ruang di Dinas PTSP
dan sebagainya khususnya yang ditinggalkan oleh Gresik yaitu sanksi administratif pada pasal 94 ayat 5
pengembang. Jika masih ada pengembangnya, tersebut merupakan tahapan dari pengenaan sanksi
pemerintah kabupaten gresik meminta yang diperoleh oleh para pengembang perumahan
pertanggungjawaban dari pengembangnya untuk maupun pelaku industri yang melanggar atau tidak
mengelola limbah udara maupun limbah cair yang sesuai dengan aturan atau rencana tata ruang wilayah.
disebabkan karena kegiatan industri pabrik itu Sanksi pertama yaitu surat peringatan tertulis apabila
sendiri, industri yang berbatasan langsung dengan pihak pelanggar tidak merespon surat peringatan
perumahan dan perkebunan harus mengalokasikan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali, maka akan dikenakan
RTH sebesar 10%, mengalokasikan izinnya untuk sanksi penghentian sementara kegiatan apabila masih
kegiatan industri dengan komposisi 40/60 terkait tidak melakukan penghentian kegiatan maka dapat
perumahan dengan kegiatan industri yang 40 untuk dikenakan sanksi penutupan lokasi, pencabutan izin,
RTH dan 60 untuk industri dibatasi dengan area pembatalan izin, pembongkaran bangunan sampai
hijau (green belt) tebalnya sekitar 30 meter itu kami pengenaan denda. Tetapi denda fisik telah dihapuskan
isyaratkan ke tipikal industrinya yaitu industri berat sejak tahun 2017, jadi sanksi yang terberat yaitu
atau ringan.
115
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

pembongkaran bangunan. Namun apabila si Perizinan Kabupaten Gresik perlu melaksanakan


pelanggar memiliki itikad baik maka tidak sampai aturan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Gresik
ada pembongkaran bangunan, hanya pemulihan Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
fungsi ruang. Sanksi denda tetap ada dalam Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030
pembayaran retribusi, jika pihak pengembang terkait pemberian sanksi kepada pelanggar aturan
perumahan atau pihak industri melakukan karena pada kenyataannya pemerintah memberikan
keterlambatan membayar retribusi izin maka sanksi yang lebih ringan daripada yang terdapat
dikenakan 2% dari nilai pokok. pada aturan yang ada, Dinas Penanaman Modal dan
Perizinan Kabupaten Gresik perlu melakukan
PENUTUP pengawasan terkait izin pendirian industri maupun
Simpulan perumahan, Dinas Penanaman Modal dan
Perizinan Kabupaten Gresik perlu melakukan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pengawasan secara rutin kepada pelaku industri
pembahasan, sehingga peneliti dapat menarik tentang dampak pendirian pabrik terhadap
kesimpulan sebagai berikut : lingkungan, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
1. Peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan Kabupaten Gresik perlu melakukan sosialisasi pada
jarak antara perumahan dengan pabrik di masyarakat terkait perizinan dan tata ruang untuk
Menganti Gresik merupakan masalah terkait meningkatkan kesadaran masyarakat, dan Dinas
perizinan dan tata ruang yang dimana Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Gresik
seharusnya perumahan yang ideal yaitu minimal perlu melakukan penindakan terlebih dahulu
2 kilometer dari pabrik. Menurut peneliti terhadap pelaku industri yang melanggaran
permasalahan jarak antara perumahan dengan sehingga pelaku industri perlu merehabilitasi
pabrik di menganti gresik tidak sesuai dengan lingkungan yang rusak, karena tidak sedikit biaya
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 yang harus disediakan untuk merehabilitasinya.
Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan 2. Pelaku Pengembang Perumahan
Industri. Pelaku pengembang perumahan diwajibkan
2. Peneliti menyimpulkan adanya ketidaksesuaian mentaati Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
terhadap tata ruang maupun perizinan terkait Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
pabrik di sekitar perumahan pada Peraturan untuk menciptakan perumahan yang layak huni,
Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 dan meningkatkan lingkungan yang terstruktur agar
Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri tercegah dari tercemarnya limbah industri yang
menyebutkan bahwa jarak minimal lokasi berada disekitar perumahan.
kegiatan industri terhadap permukiman maupun 3. Pelaku Industri
perumahan yang ideal yaitu 2 kilometer maka Pelaku industri Menganti Gresik diwajibkan
sanksi yang dikenakan menurut Peraturan memenuhi baku mutu lingkungan yang sesuai
Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun Tentang Perindustrian yang menjadi industri hijau
2010-2030 pada pasal 94 ayat 5 yaitu berupa dengan melakukan pengelolaan limbah industri
pencabutan izin dan pembongkaran bangunan. dengan benar seperti memberi filter di cerobong
Dan, denda fisik telah dihapuskan sejak tahun asap pabrik, penambahan saluran pipa agar
2017. Maka sanksi yang terberat yaitu pembuangan limbah berada jauh dari perkebunan
pembongkaran bangunan. Sanksi denda tetap dan perumahan.
ada dalam pembayaran retribusi, jika pihak
pengembang perumahan atau pihak industri DAFTAR PUSTAKA
melakukan keterlambatan membayar retribusi
BUKU
izin maka dikenakan 2% dari nilai pokok.
Achmad, Mukti Fajar dan Yulianto. 2013. Dualisme
Saran Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.
Yogyakata: Pustaka Pelajar.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian
pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti Subarsono, AG. 2012. Analisis Kebijakan Publik
memiliki saran yang diperlukan yaitu:
(Konsep, Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta:
1. Dinas Perizinan (PTSP) Kabupaten Gresik
Peran Dinas Penanaman Modal dan Pustaka Pelajar.
116
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

Muljana, B.S. 2001. Perencanaan Pembangunan


Akib, Muhammad dan Charles Jackson dkk. 2013. Nasioanal (Proses Penyusunan Rencana
Hukum Penataan Ruang. Pembangunan Nasional dengan Fokus Repelita
BandarLampung:PKKPUU Fakultas Hukum V. Jakarta: UI-Press.
UNILA. Pudyatmoko, Y. Sri. 2009. Perizinan Problem dan
Ali, Zainudin. 2011. Metode Penelitian Hukum. Upaya Pembenahan. Jakarta: Grasindo.
Jakarta: Sinar Grafika.\Amiruddin. 2006. Sadono, Sukirno. 1995. Pengantar Teori Ekonomi
Pengantar Metode Penelitian Hukum. Mikro, Edisi kedua, Jakarta: PT. Karya
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Grafindo Persada.
Asikin, Ammirudin dan Zainal. 2013. Pengantar Setiawan, Guntur. 2004. Implementasi dalam Birokrasi
Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pembangunan. Jakarta: Balai Pustaka.
Pers. Soekanto, Purnadi Purbacaraka dan Soejono. 1982.
Asmarawati, Tina. 2014. Sosiologi Hukum: Petasan Perihal Kaidah Hukum. Bandung: Alumni.
Ditinjau Dari Perspektif Hukum Dan Soekanto, Soerjono. 2007. Pengantar Penelitian
Kebudayaan. Yogyakarta: Deepublish. Hukum. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
Asshiddiqie, Jimmly. 2011. Perihal Undang-Undang. Press).
Jakarta: Rajawali Pers. Soemitro, Ronny Hanitijo. 1988. Metodologi
Dirdjojuwono, Roetanto W. 2004. Kawasan Industri Penelitian Hukum dan Jurimetri. Semarang:
Indonesia (Sebuah Konsep Perencanaan Dan Ghalia Indonesia.
Aplikasinya). Bogor: Pustaka Wirausaha Subagyo, P. Joko. 2006. Metode Penelitian Dalam
Muda. Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Hermit, Herman. 2008. Pembahasan Undang- Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian
Undang Penataan Ruang. Bandung: Mandar Kualitatif Skripsi Dan Tesis. Yogyakarta:
Maju. Suaka Marga.
HR, Ridwan. 2006. Hukum Administrasi Negara. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.
Jakarta: Radja Grafindo Persada. Bandung: ALFABETA.
Mahmud Marzuki, Peter. 2011. Penelitian Hukum. Sutedi, Adrian. 2010. Hukum Perizinan dalam
Jakarta: Kencana. Pelayanan Publik. Jakarta: Sinar Grafika.
Manan, Bagir. 1995. Ketentuan-Ketentuan Mengenai JURNAL
Pengaturan Penyelenggaraan Hak Dwi Indarto, Kukuh. Dampak Pembangunan
Kemerdekaan Berkumpul Ditinjau dari Perumahan Terhadap Kondisi Lingkungan,
Perspektif UUD 1945. Jakarta. Sosial, Dan Ekonomi Masyarakat Sekitar Di
Mertokusumo, Sudikno. 2006. Penemuan Hukum Kelurahan Sambiroto. Vol 4. No.3/Mei/2015.
(Sebuah Pengantar). Yogyakarta: Liberty. Hariyanto, Asep. Strategi Penanganan Kawasan
Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Kumuh Sebagai Upaya Menciptakan
Penelitian Hukum. Cet. 1. Bandung: PT. Lingkungan Perumahan Dan Permukiman
Citra Aditya Bakti. Yang Sehat. Vol. 7 No. 2/Mei/2007.
117
NOVUM : JURNAL HUKUM
Volume 6 Nomor 4 Oktober 2019
e-ISSN 2442-4641

Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan


Helmi. 2011. Kedudukan Izin Lingkungan Dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Sistem Perizinan Di Indonesia, Jurnal Ilmu 4725).
Hukum. Vol. 2 (2). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang
Istiqomah, Nurul dan Dwi Prasetyani. Analisis Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Dampak Keberadaan Kawasan Industri Di (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Desa Butuh Terhadap Peningkatan Aktivitas 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Republik Indonesia Nomor 5188).
Mojosongo Kabupaten Boyolali. Vol. 9 No. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
1/Juni/2004. Perindustrian (Lembaran Negara Republik
Putri, Desita. 2017. Klasifikasi Karakteristik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan
Dampak Industri Pada Kawasan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Permukiman Terdampak Industri di Cemani 5492).
Kabupaten Sukoharjo. Vol. 15, No. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
1/April/2017. Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
S, Fanny Klidiyan. Tinjauan Hukum Administrasi Permukiman (Lembaran Negara Republik
Negara Terhadap Izin Pengelolaan Hutan Indonesia Tahun 2016 Nomor 101, Tambahan
Pada Dinas Kehutanan Sumatera Utara Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 5883).
Tahun 2002. Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 1. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
Siahaan, Alexsandro. Zulkifli Nasution dan Agus 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Keserasian
Purwoko. Analisis Pengaruh Kawasan Perumahan Dan Permukiman.
Pembangunan Perumahan Terhadap Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010
Pengembangan Wilayah Kecamatan Siantar Tentang Pedoman Teknis Pengembangan
Marimbun Kota Pematangsiantar. Vol. 17 Kawasan Industri (Berita Negara Republik
No.3/Juli/2014. Indonesia Tahun 2010 Nomor 134).
Suhaeni, Heni. Kepadatan Penduduk Dan Hunian
Berpengaruh Terhadap Kemampuan
Adaptasi Penduduk Di Lingkungan
Perumahan Padat.Vol. 6 No.2/Agustus/2011;
93-99.
Widyastomo, Deasy. Permukiman Tradisional Suku
Sentani Di Pesisir Danau Sentani. Vol. 6 No.
2/Agustus/2011:84-92.
Undang-Undang Dan Peraturan Lainnya
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
118

Anda mungkin juga menyukai