Anda di halaman 1dari 35

Farmako-Fitoterapi Sistem Imun, Infeksi dan

Kanker
Apt. Dina Ratna Juwita, M.Farm.Klin
2022

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Prinsip Farmakoterapi

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Farmakoterapi

• Farmakoterapi adalah bagian dari ilmu farmakologi yang mempelajari


tentang penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan.
• Apoteker sebagai ahli di bidang farmakoterapi bertanggung jawab
memastikan rasionalitas, keamanan, kewajaran dan keekonomisan
penggunaan obat-obatan.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Penggunaan Obat yang Rasional

Pemakaian obat dikatakan rasional jika memenuhi kriteria:


• Sesuai dengan indikasi penyakit
• Diberikan dengan dosis yang tepat
• Cara pemberian dengan interval waktu pemberian yang tepat
• Lama pemberian yang tepat
• Obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu terjamin dan aman.
• Tersedia dengan harga terjangkau

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Pertimbangan Dalam Pemilihan Obat

• Manfaat (efficacy)
• Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti (safety)
• Resiko pengobatan yang paling kecil dan seimbang dengan manfaat dan
keamanan, serta terjangkau oleh pasien (affordable)
• Kesesuaian (suitability./cost)

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Guideline Therapy (Tatalaksana Terapi)

Guideline/tatalaksana terapi adalah acuan yang digunakan untuk terapi


pasien berdasarkan tingkat keparahan gejala atau kondisi tertentu.
Guideline dibuat berdasarkan bukti klinis dan penelitian-penelitian terbaru
dan akan terus diupdate mengikuti hasil penelitian terbaru.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Proses Pengobatan Rasional

Menentukan
Mendefinisikan Menentukan tujuan
penanganan yang
masalah pasien terapi
sesuai

Memberi penjelasan,
Memantau
Memulai pengobatan cara pakai dan
pengobatan
peringatan

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Collect (Mengumpulkan)

• Apoteker mengumpulkan informasi subjektif atau objektif yang relevan dan


penting tentang pasien, dan bertanggung jawab untuk menganalisa data
tersebut untuk mengerti riwayat obat/penyakit dan status klinis pasien.
• Contoh:
Apa keluhan pasien saat ini?
Apakah ada obat/jamu yang saat ini dikonsumsi?
Apakah ada riwayat penyakit tertentu di keluarga?
Apakah ada data lab/klinis yang terakhir pasien periksakan? (Misalnya tekanan
darah, gula darah, dsb)

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Assess (Menilai)
• Apoteker menilai informasi yang dikumpulkan dan menyusun daftar
masalah terkait keadaan pasien dan terapi, untuk membuat prioritas
rekomendasi terapi agar tercapai tujuan pengobatan.
• Contoh:
• Menilai indikasi dari riwayat obat yang saat ini digunakan (apakah pasien
terindikasi untuk menggunakan obat, apakah dosis sesuai, dsb)
• Menilai efektifitas pengobatan sebelumnya
• Menilai keamanan obat yang digunakan
• Menilai kepatuhan pasien

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Plan (Merencanakan)

• Apoteker membuat rencana terapi yang individual sesuai keadaan pasien,


berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain dan pasien atau pengasuhnya
(caregiver) untuk mencapai pengobatan yang terjangkau

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Implement (Melaksanakan)

• Apoteker melaksanakan rencana terapi berkolaborasi dengan tenaga


kesehatan lain dan pasien atau pengasuh (caregiver)

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Follow-Up : Monitor and Evaluate

• Apoteker melakukan monitoring dan follow up untuk mengevaluasi


efektifitas dan keamanan rencana terapi, dan memodifikasi rencana jika
diperlukan dengan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan
pasien atau pengasuh (caregiver).
• Contoh:
• Apoteker melakukan home visiting
• Apoteker merujuk pasien jika terapi tidak efektif atau ada permasalahan
lain yang muncul.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Kategori DRP dan Penyebabnya

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Kebutuhan
Terkait Obat Pasien?
Apoteker dapat mengidentifikasi kebutuhan terkait obat pasien dengan
collecting, organizing, integrating pertinent patient, drug and disease
Information.
Salah satu metode sistematis yang dapat digunakan adalah SOAP
(Subjective, Objective, Assessment dan Plans).

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
SOAP

• Subjective
Data subyektif adalah gejala yang dikeluhkan oleh pasien
Cth: pusing, mual, nyeri, sesak nafas
• Objective
Data obyektif adalah tanda/gejala yang terukur oleh tenaga kesehatan
Cth: tekanan darah, nadi, suhu, data lab
• Assessment
Berdasarkan data subyektif dan obyektif dilakukan analisis untuk menilai keberhasilan terapi,
meminimalkan efek yang tidak dikehendaki dan kemungkinann timbul masalah terkait obat.
• Plans
Setelah melakukan SOA, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana untuk
menyelesaikan masalah.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Rekomendasi yang Dapat Diberikan

• Memberikan alternatif terapi


• Menghentikan pemberian obat
• Memodifikasi dosis atau interval pemberian
• Merubah rute pemberian
• Mengedukasi pasien
• Pemeriksaan laboratorium

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
SUBJECTIVE OBJECTIVE
Patient information Disease information
Demografi dan informasi latar • Riwayat pengobatan .
belakang : usia, jenis kelamin , • Problem medik saat ini.
ras , tinggi, berat .
Riwayat sosial : gaya hidup , • Diagnosa penyakit .
pekerjaan , kebutuhan khusus • Pemeriksaan laboratorium.
( misalnya , kemampuan fisik , • Pemeriksaan penunjang.
ciri-ciri budaya , perangkat
pemberian obat ) .
Riwayat keluarga : sejarah
kesehatan yang relevan dari
orang tua dan saudara
kandung .
Asuransi / informasi administrasi :
nama rencana kesehatan ,
dokter perawatan primer .
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
ASESSMENT
Informasi Obat
• Alergi, efek samping (nama obat & manifestasi reaksi yang
terjadi).
• Peresepan obat saat ini.
• Persayaratan peresepan apakah sudah dipenuhi.
• Bagaimana pasien memperoleh obat.
• Efektivitas&Efek samping obat.
• Pertanyaan tentang permasalahan obat saat ini
• Obat yang dapat dibeli tanpa R/ meliputi vitamin, alternatif
dan terapi komplementer).
• Obat-obatan dari R/ maupun non R/ yang terakhir dikonsumsi
setidaknya 6 bulan yang lalu.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
PLANNING
• Perawatan terencana untuk pasien, melibatkan menetapkan tujuan terapi
dan menentukan intervensi yang tepat untuk :
1. Menyelesaikan semua permasalahan terapi-obat yang ada ,
2. Mencapai tujuan terapi ditujukan untuk setiap masalah medis secara
aktif,
3. Mencegah masalah terapi-obat yang potensial terjadi .

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Langkah-langkah ATAU tahapan untuk
pemecahan masalah yang berkaitan dengan
obat

1. Identifikasi masalah terkait obat nyata atau


potensial
2. Penentuan hasil terapi yang diinginkan .
3. Penentuan alternatif terapi .
4. Desain rencana terapi obat individual.
5. Identifikasi parameter untuk mengevaluasi hasilnya
6. Penyediaan konseling pasien .
7. Komunikasi dan pelaksanaan rencana terapi obat
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Prioritas Penyelesaian DRP

Umur tertentu Obat tertentu


• Pediatri, geriatri • Antikoagulan, steroid,
kontrasepsi
Penyakit tertentu
• Asma Kebutuhan tertentu
• Epilepsi • Sensitif penisilin,
• DM polifarmasi, confusion
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Efek Samping Obat (Adverse Drug Reaction)

Efek samping obat adalah respon terhadap obat yang tidak


diinginkan yang terjadi pada pemakaian dalam dosis normal untuk
profilaksis, diagnosis, terapi, atau modifikasi fungsi fisiologis.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Bagaimana Mengenal ADR?

ADR dapat terjadi dengan mekanisme fisiologi


dan patologi yang sama dengan penyakit

Sering sulit membedakan antara kondisi penyakit


atau ADR

Oleh kaena itu diperlukan sistem penilaian


kausalitas

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
Definisi Interaksi Obat

• A drug interaction is a situation • DI → an alteration of a drug’s


in which a substance affects the effect when it is used together
activity of a drug, i.e. the effects with another compound
are increased or decreased, or including a drug, food and so on.
they produce a new effect that • The probability of interactions :
neither produces on its own ( 2-4 drugs = 6 %
Bala M.K, 2011). 5-8 drugs = 50 %
8 drugs = 100 %.
(Raich and Dunsworth,
1997).

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Different kinds of drug interactions

Interaksi Obat:
1. Farmasetik (Terjadi di luar tubuh)
2. Farmakokinetik (absorbsi,Distribusi, metabolisme &
Ekskresi)
3. Farmakodinamik ( sis. Reseptor & fisiologi➔ efek
farmakologi)

• Interaction drug - drug All these kinds are


• Interaction drug - alcohol divided into:
Drug interactions:
• Interaction drug - foods (and soft drinks) -clinically
• Interaction drug – food supplements relevant
- not clinically
relevant

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id

Anda mungkin juga menyukai