Anda di halaman 1dari 65

Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Ika Norcahyanti
Bagian Farmasi Klinik & Komunitas
Fakultas Farmasi UNEJ
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
biaya yg diresepkan utk penyediaan obat mrp
komponen terbesar dari pengeluaran RS

belanja perbekalan farmasi yg demikian besar
tentunya hrs dikelola dgn efektif dan efisien

 tata kelola obat yg baik di sektor farmasi
berkembang mengingat banyaknya praktek ilegal
di lingkungan kefarmasian
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan BMHP

bagian dr standar pelayanan
kefarmasian di RS

diatur dlm PMK No. 58 Tahun 2014
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Jenis perbekalan farmasi
Sediaan farmasi  tdd obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika

Obat  bahan atau paduan bahan, trmsk produk


biologi yg digunakan utk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dlm rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi utk manusia
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Obat tradisional bahan atau ramuan bahan yg berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik) atau campuran bahan tsb yg scr turun
temurun tlh digunakan utk pengobatan brdsrkn
pengalaman

Kosmetika  sediaan atau paduan bahan yg siap utk


digunakan pd bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut utk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi spy tetap dlm keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tdk dimaksudkan utk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Alat kesehatan  instrumen, aparatus, mesin
dan/atau implan yg tdk mengandung obat yg
digunakan utk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pd
manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh

Bahan Medis Habis Pakai  alat kesehatan yg


ditujukan utk penggunaan sekali pakai (single
use)
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Drug Management Cycle
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pemilihan
Administrasi
Perencanaan

Pengendalian
Pengadaan
product focus

Pemusnahan &
Penarikan Penerimaan

Pendistribusian Penyimpanan
Pengelolaan Perbekalan
Seleksi / Pemilihan
Farmasi
mrp kegiatan utk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan BMHP sesuai dgn kebutuhan
pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP ini brdsrkn :
formularium dan standar pengobatan/pedoman diagnosa dan terapi
standar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yg tlh
ditetapkan
pola penyakit
efektifitas dan keamanan
pengobatan berbasis bukti
mutu
harga
ketersediaan di pasaran
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Kriteria pemilihan obat utk masuk Formularium RS :
mengutamakan penggunaan obat generik
memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yg plg
menguntungkan penderita
mutu terjamin (stabilitas dan bioavailabilitas)
praktis dlm penyimpanan dan pengangkutan
praktis dlm penggunaan dan penyerahan
menguntungkan dlm hal kepatuhan dan penerimaan oleh
pasien
memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yg
tertinggi brdsrkn biaya langsung dan tidak lansung
obat lain yg terbukti plg efektif scr ilmiah dan aman
(evidence based medicines) yg plg dibutuhkan utk
pelayanan dgn harga yg terjangkau
Pengelolaan Perbekalan
Perencanaan
Farmasi
mrp kegiatan utk menentukan jumlah dan periode pengadaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP sesuai dgn hasil
kegiatan pemilihan  menjamin terpenuhinya kriteria tepat
jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien

Perhitungan kebutuhan
mrp tantangan yg berat yg hrs dihadapi oleh tenaga
farmasi yg bekerja di RS
masalah kekosongan atau kelebihan perbekalan farmasi
dpt terjadi  informasi yg digunakan semata-mata hanya
brdsrkn kebutuhan teoritis saja
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Metode perencanaan kebutuhan
1. Metode Konsumsi
perhitungan kebutuhan dgn metode konsumsi
didasarkan pd data riil konsumsi perbekalan farmasi
periode yg lalu, dgn berbagai penyesuaian dan koreksi
bbrp hal yg hrs diperhatikan dlm rangka menghitung
jumlah perbekalan farmasi yg dibutuhkan :
pengumpulan dan pengolahan data
analisa data utk informasi dan evaluasi
perhitungan perkiraan kebutuhan perbekalan farmasi
penyesuaian jumlah kebutuhan perbekalan
farmasi dgn alokasi dana
Pengelolaan Perbekalan
Contoh perhitungan
Farmasi
a. Total pengadaan Paracetamol tablet Januari - Desember 2013
sebanyak 2.500.000 tab (ternyata habis dipakai selama 10 bulan, jadi
ada kekosongan 2 bulan)
b. Sisa stok per 31 Desember 2013 sebanyak = 0 tab
c. Pemakaian rata-rata per bulan 2.500.000 tab/10 = 250.000 tab
d. Kebutuhan pemakaian 12 bulan = 250.000 x 12 = 3.000.000 tab
e. Stok pengaman (10-20%) = 20% x 3.000.000 tab = 600.000 tab
f. Lead time (waktu tunggu) 3 bulan = 3 x 250.000 = 750.000 tab
g. Kebutuhan paracetamol tablet tahun 2014 adalah d + e + f yaitu
(3.000.000+ 600.000 + 750.000) tablet = 4.350.000 tab
• Jadi pengadaan tahun 2014 adalah hasil perhitungan g - sisa
stok yaitu (4.350.000) tablet = 4.350.000 tab atau sama dengan
4350 kaleng@1000 tab
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
2. Metode Morbiditas/Epidemiologi
dasar perhitungan  jumlah kebutuhan perbekalan
farmasi yg digunakan utk beban kesakitan (morbidity
load) yg harus dilayani
metode morbiditas  perhitungan kebutuhan perbekalan
farmasi brdsrkn pola penyakit, perkiraan kenaikan
kunjungan, dan waktu tunggu (lead time)

Langkah-langkah dlm metode ini :


menentukan jumlah pasien yg dilayani
menentukan jumlah kunjungan kasus brdsrkn prevalensi
penyakit
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
menyediakan formularium/standar/pedoman
perbekalan farmasi
menghitung perkiraan kebutuhan perbekalan farmasi
penyesuaian dgn aloksai dana yg tersedia

Contoh perhitungan
• Menghitung masing-masing obat yg diperlukan per penyakit
• Berdasarkan pedoman penyakit diare akut, maka sebagai
contoh perhitungan
Contoh untuk anak
• Satu siklus pengobatan diare diperlukan 15 bungkus oralit
@200 ml. Jumlah kasus 18.000 kasus. Jumlah oralit yg
diperlukan adalah = 18.000 kasus x 15 bungkus = 270.000
bungkus @200 ml
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Contoh untuk dewasa
Satu siklus pengobatan diare diperlukan 6 bungkus
oralit @1 liter. Jumlah kasus 10.800 kasus. Jumlah
oralit yg diperlukan adalah = 10.800 kasus x
6 bungkus = 64.800 bungkus @1000ml/1 liter

Selain perhitungan diatas, kebutuhan obat yg


akan datang hrs memperhitungkan perkiraan
peningkatan kunjungan, lead time dan stok
pengaman
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
3. Kombinasi metode konsumsi dan metode morbiditas
disesuaikan dgn anggaran yg tersedia
acuan yg digunakan yaitu :
formularium nasional, formularium RS, standar terapi rumah
sakit (standard treatment guidelines/stg), dan kebijakan
setempat yg berlaku
data catatan medik/rekam medik
anggaran yg tersedia
penetapan prioritas
pola penyakit
sisa persediaan
data penggunaan periode yg lalu
rencana pengembangan
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
perbandingan metode konsumsi dan metode morbiditas
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Evaluasi Perencanaan
cara/teknik evaluasi yg dpt dilakukan adlh :
analisa nilai ABC, utk evaluasi aspek
ekonomi
pertimbangan/kriteria VEN, utk evaluasi
aspek medik/terapi
kombinasi ABC dan VEN
revisi daftar perbekalan farmasi
Pengelolaan Perbekalan
1. Analisa ABC
Farmasi
• analisis ABC mrp metode yg didasarkan atas nilai
ekonomis barang dmn barang-barang persediaan
dikategorikan dlm golongan A, B, dan C
• alokasi anggaran ternyata didominasi hanya oleh
sebagian kecil atau bbrp jenis perbekalan farmasi saja
• suatu jenis perbekalan farmasi dpt memakan
anggaran besar krn penggunaannya banyak atau
harganya mahal
• dgn analisis ABC jenis-
jenis perbekalan farmasi dpt diidentifikasi 
dilakukan evaluasi lebih lanjut
Pengelolaan Perbekalan

Farmasi
Prinsip utama  menempatkan jenis-jenis perbekalan
farmasi ke dlm suatu urutan, dimulai dgn jenis yg
memakan anggaran/rupiah terbanyak

Urutan langkah sbb :
1. kumpulkan kebutuhan perbekalan farmasi yg
diperoleh dr salah satu metode perencanaan, daftar
harga perbekalan farmasi, dan biaya yg diperlukan
utk tiap nama
2. kelompokkan ke dalam jenis- jenis/kategori, dan
jumlahkan biaya per jenis kategori perbekalan farmasi
Pengelolaan Perbekalan
3.
Farmasi
jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing persentase
jenis perbekalan farmasi thd anggaran total
4. urutkan kembali jenis- jenis perbekalan farmasi diatas, mulai
dgn jenis yg memakan persentase biaya terbanyak
5. hitung persentase kumulatif, dimulai dgn urutan 1 dan
seterusnya
6. identifikasi jenis perbekalan farmasi apa yg menyerap ±70% -
80% anggaran total (biasanya didominasi oleh beberapa jenis
perbekalan farmasi saja)

Perbekalan Farmasi kategori A menyerap anggaran 70% - 80%


Perbekalan Farmasi kategori B menyerap anggaran 15% - 20%
Perbekalan Farmasi kategori C menyerap anggaran 5% - 10%
Pengelolaan Perbekalan
Contoh:
Farmasi
Hitung jumlah dana yg dibutuhkan utk masing-masing obat dgn
cara mengalikan jumlah obat dgn harga obat
Tentukan rangkingnya mulai dari yg terbesar sampai yg terkecil
Hitung persentasenya terhadap total dana yg dibutuhkan
Hitung kumulasi persennya

• Perbekalan Farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 80%


• Perbekalan Farmasi kategori B termasuk dalam kumulasi 81% -
90%
• Perbekalan Farmasi kategori C termasuk dalam kumulasi 91% -
100%

Contoh Soal.xls
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
2. Analisa VEN
mrp metode yg digunakan pd anggaran terbatas
 dpt membantu memperkecil penyimpangan
pd proses pengadaan perbekalan farmasi dgn
menetapkan prioritas di muka
berbeda dengan istilah ABC yg menunjukkan
urutan, VEN adalah singkatan dari V = vital, E
= Esensial, N = Non-Esensial
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Kriteria VEN
Vital (V)
bila perbekalan farmasi tsb diperlukan utk menyelamatkan
kehidupan (life saving drugs), dan bila tdk tersedia akan
meningkatkan resiko kematian
Esensial (E)
bila perbekalan farmasi tsb terbukti efektif utk menyembuhkan
penyakit, atau mengurangi penderitaan pasien
Non-esensial (N)
meliputi aneka ragam perbekalan farmasi yg digunakan utk
penyakit yg sembuh sendiri (self-limiting disease), perbekalan
farmasi yg diragukan manfaatnya, perbekalan farmasi yg mahal
namun tdk mempunyai kelebihan manfaat dibanding perbekalan
farmasi sejenis lainnya, dll
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
3. Analisis Kombinasi ABC dan VEN
• digunakan utk menetapkan prioritas utk pengadaan
obat dmn anggaran yg ada tdk sesuai dgn kebutuhan
• metode gabungan ini digunakan utk melakukan
pengurangan obat
Prioritas : VA VB VC
Utama : E A EB E C
Tambahan : NA NB NC
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
4. Revisi daftar perbekalan farmasi
bila langkah-langkah dlm analisis ABC maupun
VEN tll sulit dilakukan atau diperlukan tindakan
cepat utk mengevaluasi daftar perencanaan 
revisi daftar perencanaan perbekalan farmasi
sebelumnya, perlu dikembangkan dahulu
kriterianya, perbekalan farmasi atau nama dagang
apa yg dpt dikeluarkan dari daftar
manfaatnya tdk hanya dari aspek ekonomik dan
medik, tetapi juga dapat berdampak positif pd
beban penanganan stok
Pengelolaan Perbekalan
Pengadaan
Farmasi
mrp kegiatan yg dimaksudkan utk merealisasikan
perencanaan kebutuhan

menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yg tepat
dgn harga yg terjangkau dan sesuai standar mutu

pembelian
produksi/pembuatan sediaan farmasi
sumbangan/droping/hibah
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm pengadaan sediaan
farmasi, alkes, dan BMHP antara lain :

bahan baku obat hrs disertai sertifikat analisa


bahan berbahaya hrs menyertakan Material Safety Data
Sheet (MSDS)
sediaan farmasi, alkes, dan BMHP hrs mempunyai
Nomor Izin Edar
expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali utk sediaan
farmasi, alkes, dan BMHP ttt (vaksin, reagensia, dll)
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
guna menjamin tata kelola perbekalan farmasi yg baik,
dlm proses pengadaan hrs diperhatikan adanya :
prosedur yg transparan dlm proses pengadaan
mekanisme penyanggahan bagi peserta tender yg ditolak
penawarannya
protap utk pemeriksaan rutin consignments (pengiriman)
pedoman tertulis mengenai metode pengadaan bagi panitia
pengadaan
pernyataan dari anggota panitia pengadaan bahwa yg
bersangkutan tdk mempunyai konflik kepentingan
SOP dlm pengadaan
kerangka acuan bagi panitia pengadaan slm masa tugasnya
pembatasan masa kerja anggota panitia pengadaan misalkan
maksimal 3 tahun
Pengelolaan Perbekalan
 
Farmasi
standar kompetensi bagi anggota tim pengadaan 
panitia hrs mempunyai sertifikat pengadaan barang &
jasa
kriteria ttt utk mjd anggota panitia pengadaan t.u
integritas,kredibilitas, rekam jejak yg baik
sistem manajemen informasi yg digunakan utk
melaporkan produk perbekalan farmasi yg bermasalah
sistem yg efisien utk memonitor post tender dan
pelaporan kinerja pemasok kpd panitia pengadaan
audit rutin pd proses pengadaan
Pengelolaan Perbekalan
1. Pembelian
Farmasi
 mrp rangkaian proses pengadaan utk mendapatkan
perbekalan farmasi.
 langkah proses pengadaan dimulai dgn :
a. mereview daftar perbekalan farmasi yg akan diadakan
b. menentukan jumlah masing-masing item yg akan dibeli
c. menyesuaikan dgn situasi keuangan
d. memilih metode pengadaan
e. memilih rekanan
f. membuat syarat kontrak kerja
g. memonitor pengiriman barang
h. menerima barang
i. melakukan pembayaran serta menyimpan kemudian
mendistribusikan
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
4 metode pd proses pembelian
• Tender terbuka
berlaku utk semua rekanan yg terdaftar, dan sesuai dgn kriteria
yg telah ditentukan
• Tender terbatas
srg disebutkan lelang tertutup
hanya dilakukan pd rekanan tertentu yg sdh terdaftar dan memiliki
riwayat yg baik
harga msh dpt dikendalikan, tenaga dan beban kerja lbh ringan
bila dibandingkan dgn lelang terbuka 
• Pembelian dgn tawar menawar
dilakukan bila item tdk penting, tdk banyak dan biasanya
dilakukan pendekatan langsung utk item ttt
• Pembelian langsung
pembelian jumlah kecil, perlu sgr tersedia
harga tertentu, relatif agak lebih mahal
Pengelolaan Perbekalan
2. Produksi
Farmasi
Mrp kegiatan membuat, mengubah bentuk, dan pengemasan
kembali sediaan farmasi steril atau non steril utk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di RS Kriteria perbekalan
farmasi yg diproduksi :
sediaan farmasi tdk ada di pasaran
sediaan farmasi lbh murah jika diproduksi sendiri
sediaan farmasi dgn formula khusus
sediaan farmasi dgn kemasan yg lbh kecil/repacking
sediaan farmasi utk penelitian
sediaan farmasi yg tdk stabil dlm penyimpanan/hrs
dibuat baru (recenter paratus)
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Jenis sediaan farmasi yg diproduksi
a. Produksi Steril
 Sediaan steril
 Total parenteral nutrisi
 Pencampuran obat suntik/sediaan intravena
 Rekonstitusi sediaan sitostatika
 Pengemasan kembali
b. Produksi non steril
 Pembuatan puyer
 Pembuatan sirup
 Pembuatan salep
 Pengemasan kembali
 Pengenceran
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
3. Sumbangan/Hibah/Droping
• pd prinsipnya pengelolaan perbekalan farmasi dr
hibah/sumbangan mengikuti kaidah umum
pengelolaan perbekalan farmasi reguler
• perbekalan farmasi yg tersisa dpt dipakai utk
menunjang pelayanan kesehatan disaat situasi
normal
Pengelolaan Perbekalan
Penerimaan
Farmasi
mrp kegiatan utk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yg tertera dlm kontrak atau SP dgn kondisi
fisik yg diterima
semua dokumen terkait penerimaan barang hrs
tersimpan dgn baik
semua perbekalan farmasi hrs ditempatkan dlm
tempat persediaan, sgr stlh diterima, perbekalan
farmasi hrs segera disimpan di dlm lemari atau
tempat lain yg aman
Pengelolaan Perbekalan
Penyimpanan
Farmasi
Penyimpanan hrs dpt menjamin kualitas dan keamanan
sediaan farmasi, alkes, dan BMHP sesuai dgn
persyaratan kefarmasian

persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya,
kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan
farmasi, alkes, dan BMHP
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Komponen yg hrs diperhatikan a.l :
a. obat dan bahan kimia yg digunakan utk mempersiapkan obat
diberi label yg scr jelas terbaca memuat nama, tanggal
pertama kemasan dibuka, tanggal kadaluwarsa dan peringatan
khusus
b. elektrolit konsentrasi tinggi tdk disimpan di unit perawatan
kcli utk kebutuhan klinis yg penting
c. elektrolit konsentrasi tinggi yg disimpan pd unit perawatan
pasien dilengkapi dgn pengaman, hrs diberi label yg jelas dan
disimpan pd area yg dibatasi ketat (restricted) utk mencegah
penatalaksanaan yg kurang hati-hati
d. sediaan farmasi, alkes, dan BMHP yg dibawa oleh pasien hrs
disimpan scr khusus dan dapat diidentifikasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Sediaan farmasi, alkes, dan BMHP yg hrs disimpan
terpisah yaitu:
 bahan yg mudah terbakar, disimpan dlm ruang tahan
api dan diberi tanda khusus bahan berbahaya
 gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat,
dan diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan
pengambilan jenis gas medis
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
metode penyimpanan dpt dilakukan brdsrkn kelas terapi,
bentuk sediaan, dan jenis sediaan farmasi, alkes, dan
BMHP dan disusun scr alfabetis
menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan
First In First Out (FIFO) disertai sistem informasi
manajemen
penyimpanan sediaan farmasi, alkes, dan BMHP yg
penampilan dan penamaan yg mirip (LASA, Look Alike
Sound Alike) tdk ditempatkan berdekatan dan harus diberi
penandaan khusus utk mencegah terjadinya kesalahan
pengambilan obat
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan obat emergensi hrs menjamin :
a) jumlah dan jenis obat sesuai dgn daftar obat emergensi
yg telah ditetapkan
b) tdk blh bercampur dgn persediaan obat utk kebutuhan
lain
c) bila dipakai utk keperluan emergensi hrs sgr diganti
d) dicek scr berkala apakah ada yg kadaluwarsa
e) dilarang dipinjam utk kebutuhan lain
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengaturan tata ruang
Faktor-faktor yg perlu dipertimbangkan dlm merancang
bangunan gudang adalah sbb:
kemudahan bergerak
sirkulasi udara yang baik
rak dan pallet
kondisi penyimpanan khusus
pencegahan kebakaran
Pengelolaan Perbekalan
Pendistribusian
Farmasi
mrp suatu rangkaian kegiatan dlm rangka
menyalurkan/menyerahkan sediaan farmasi, alkes, dan
BMHP dr tempat penyimpanan sampai kpd unit
pelayanan/pasien

tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis,
jumlah, dan ketepatan waktu
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
sistem distribusi di unit pelayanan dpt
dilakukan dgn cara
sistem persediaan lengkap di ruangan (floor
stock)
sistem resep perorangan
sistem unit dosis
sistem kombinasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pemusnahan dan Penarikan
pemusnahan dilakukan utk sediaan farmasi, alkes, dan
BMHP bila :
produk tdk memenuhi persyaratan mutu
telah kadaluwarsa
tdk memenuhi syarat utk dipergunakan dlm
pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan
dicabut izin edarnya
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
tahapan pemusnahan obat tdd :
membuat daftar sediaan farmasi, alkes, dan
BMHP yg akan dimusnahkan
menyiapkan berita acara pemusnahan
mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat
pemusnahan kpd pihak terkait
menyiapkan tempat pemusnahan
melakukan pemusnahan disesuaikan dgn jenis
dan bentuk sediaan serta peraturan yg berlaku
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengendalian
Tujuan
penggunaan obat sesuai dgn formularium RS
penggunaan obat sesuai dgn diagnosis dan
terapi
memastikan persediaan efektif dan efisien
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Cara yg dpt dipakai dlm pengendalian :
melakukan evaluasi persediaan yg jarang
digunakan (slow moving)
melakukan evaluasi persediaan yg tdk
digunakan dlm waktu tiga bulan berturut-
turut (death stock)
stok opname yg dilakukan scr periodik dan
berkala
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
Administrasi
Kegiatan administrasi tdd :
Pencatatan dan Pelaporan
Administrasi Keuangan
Administrasi Penghapusan
Pengelolaan Perbekalan
Monitoring dan Evaluasi
Farmasi
Indikator yg dpt digunakan dlm melakukan monev pengelolaan
perbekalan farmasi a.l :
1. Alokasi dana pengadaan obat
dana pengadaan obat  besarnya dana pengadaan obat yg
disediakan/dialokasikan oleh RS utk memenuhi kebutuhan obat
guna pelayanan kesehatan di RS tsb
 Perhitungan dan Contoh :
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
besarnya total dana pengadaan = Rp. 125.000.000
besarnya total kebutuhan dana pengadaan obat = 
Rp. 135.000.000
kesesuaian dana pengadaan obat =
125.000.000 / 135.000.000 x 100% = 92,5%
 Penyampaian Hasil
dana pengadaan obat yg disediakan oleh pemerintah adlh
sebesar 92,5% dari total kebutuhan RS
 Angka Ideal
dana pengadaan obat yg disediakan sesuai dgn
kebutuhan sebenarnya
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
2. Biaya obat per kunjungan kasus penyakit
besaran dana yg tersedia utk setiap kunjungan kasus
 Perhitungan dan Contoh

Besarnya total dana pengadaan = Rp. 800.000.000
Jumlah kunjungan kasus = 160.000
Biaya obat per kunjungan kasus =
800.000.000/160.000 = Rp. 5.000
 Penyampaian Hasil
biaya obat per kunjungan kasus di rs adlh sebesar rp. 5.000
 Angka Ideal
biaya obat yg dialokasikan per kunjungan kasus hrs memperhatikan parameter jumlah
kunjungan kasus
Pengelolaan Perbekalan
3.Ketepatan perencanaan
Farmasi
perencanaan kebutuhan nyata obat utk RS dibagi dgn pemakaian obat per
tahun
Perhitungan dan Contoh

Jumlah obat A yang direncanakan dalam satu tahun = 450.000
Jumlah pemakaian obat A dalam satu tahun = 500.000
Ketetapan perencanaan obat = 450.000/500.000 x 100% = 90%
Penyampaian Hasil
ketepatan perencanaan obat di RS adlh sebesar 90% dari total kebutuhan
Angka Ideal
perencanaan kebutuhan adlh 100% dari kebutuhan baik dalam jumlah dan
jenis obat
Pengelolaan Perbekalan
Farmasi
4. Persentase dan nilai obat rusak
jumlah jenis obat yg rusak dibagi dgn total jenis obat
Perhitungan dan Contoh

Total jenis obat yang tersedia = 100
Total jenis obat yang rusak = 2
Persentase obat rusak = 2/100 x 100% = 2%
Obat yg rusak adlh A sebanyak = 10 kaleng
Harga per kaleng obat A = Rp. 75.000
Nilai obat rusak = Rp. 750.000
Penyampaian Hasil
persentase obat rusak di RS adlh sebesar 2% dgn nilai Rp. 750.000
Angka Ideal
persentase nilai obat rusak dan kadaluwarsa adlh 0%
Terima
Kasih...

Anda mungkin juga menyukai