Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR

FARMASI KLINIS

Febriana Astuti,M.Farm.,Apt
Definisi
• pelayanan farmasi klinik adalah pelayanan
langsung yang diberikan tenaga farmasi kepada
pasien dalam rangka meningkatkan outcome
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek
samping karena obat.
Perkembangan ilmu
kefarmasian

1. Era Farmasi Klasik


2. Era Farmasi Industri
3. Era Farmasi Klinik
• Faktor Pendorong Farmasi
1. Drug booming
2. Apoteker over educated
3. Bad of the health care system
4. Increasing the society expectation
Sejarah dan perkembangan
farmasi klinik

Pharmaceutical
Farmasi care
klinik
Transisi
Tradisional
 Masalah yg berkaitan dg obat dan penggunaannya
 Semakin meningkatnya keadaan sosio ekonomi
 Semakin meningkatnya pendidikan masyarakat
 Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan kefarmasian yg
berkualitas baik

FARMASI
KLINIK

Obat yang rasional Pengobatan efektif

Aman

Biaya terjangkau
PARADIGMA FARMASI

PRODUK PASIEN
ORIENTED ORIENTED
MELAKUKAN
KONSELING
PENGAJUAN MONITORING
PENGGUNAAN EFEK SAMPING
OBAT OBAT (MESO)

PEMANTAUAN PENCAMPURAN
PENGGUNAAN OBAT SUNTIK
OBAT ORIENTA
SI PASIEN

PENYIAPAN MENGANALISA
TOTAL EFEKTIFITAS
PARENTERAL BIAYA
NUTRISI
PENANGANAN PEMANTAUAN
OBAT KADAR OBAT
SITOSTATIKA DALAM DARAH
TUJUAN DAN SASARAN
FARMASI KLINIK

1. Memaksimalkan efek terapeutik.


2. Meminimalkan risiko.
3. Meminimalkan biaya.
4. Menghormati pilihan pasien.
5. Memaksimalkan efek terapeutik.
6. Ketepatan indikasi.
7. Ketepatan pemilihanobat.
8. Ketepatan pengaturan dosis sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
9. Evaluasi terapi.
AKTIVITAS PELAYANAN
FARMASI KLINIK

1. Pemantauan pengobatan
2. Seleksi obat
3. Pemberian informasi obat
4. Penyiapan dan peracikan obat
5. Penelitian dan studi penggunaan obat
6. Terapeutic drug monitoring (TDM)
7. Uji klinik
8. Pendidikan dan pelatihanterkait dengan
pelayanan kefarmasian
KETERAMPILAN FARMASI KLINIS

1. Mengaplikasikan pengetahuan terapeutik


2. Mengkorelasikan keadaan penyakit dengan
pemilihan obat
3. Menggunakan catatan kasus pasien
4. Menginterpretasikan data pemeriksaan
laboran
5. Mengidentifikasi kontraindikasi obat
6. Menerapkan pendekatan penyelesaian
masalah yang sitematik
7. Mengenal reaksi obat tidak dikehendaki yang
mungkin terjadi
8. Membuat keputusan tentang formulasi dan
stabilitas
KETERAMPILAN FARMASI KLINIS
9. Menulis laporan medis
10. Merekomendasi pengaturan dosis
11. Mengkomunikasikan secara efektif informasi
kepada pasien dan tenaga kesehatan lain
12. Menanggapi pertanyaan secara lisan
13. Membuat instruksi atau perintah yang jelas
14. Beragumen terhadap suatu kasus
15. Memberikan pendapat atau saran kepada
semua tenaga profesionaldan pasien/keluarga
pasien
16. Menyajikan laporan kasus
TAHAP PERAN FARMASI
KLINIK

• SEBELUM PERESEPAN
Tahap I

• SELAMA PERESEPAN
Tahap II

• SESUDAH PERESEPAN
Tahap III
SEBELUM PERESEPAN
Terlibat dalam pembuatan & penyusunan

1. Kebijakan penulisan resep dan


penggunaan obat
2. Standar Terapi
3. Formularium Rumah Sakit
4. Bulletin Informasi Obat
5. Evaluasi penggunaan obat
6. Monitoring efek samping obat
SELAMA PERESEPAN

Memberi masukan pada proses


pengambilan keputusan
pemilihan obat, penentuan dosis,
rute dll.
SETELAH PERESEPAN

1. Melakukan koreksi
2. Penyempurnaan kualitas peresepan
dengan melakukan pemantauan
penulisan resep
3. Evaluasi penggunaan obat
4. Pengkajian penggunaan obat
5. Monitoring efek samping obat
KARAKTERISTIK FARMASI KLINIK
1. Berorientasi kepada pasien
2. Terlibat langsung diruang perawatan
dirumah sakit(bangsal)
3. Bersifat pasif, dengan melakukan intervensi
setelah Pengobatan dimulai atau
memberikan informasi jika diperlukan
4. Bersifat aktif, dengan memberikan masukan
kepada dokter sebelum pengobatan dimulai
atau menerbitkan buletin-buletin informasi
obat atau pengobatan.
5. Bertanggung jawab terhadap setiap saran
atau tindakan yang dilakukan
6. Menjadi mitra dan pendamping dokter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai