Anda di halaman 1dari 2

Spektrometri Serapan Atom (SSA) atau Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah

metode analisis unsur secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog, 2000).
Prinsip dasar SSA, yaitu interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan sampel. Selain
itu, prinsip SSA juga berdasarkan penguapan pada larutan sampel, lalu logam yang
terkandung didalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari
sumber cahaya yang dipancarkan oleh Hollow Cathode Lamp yang mengandung unsur yang
akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi diukur pada panjang gelombang tertentu
menurut jenis logamnya (Darmono,1995). Jika radiasi elektromagnetik dikenakan ke suatu
atom, maka akan terjadi eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka,
setiap panjang gelombang memiliki energi yang spesifik untuk dapat tereksitasi ke tingkat
yang lebih tingggi. Besarnya energi dari tiap panjang gelombang dapat dihitung dengan
persamaan :
C
E=h.

Dimana E = Energi (Joule)
h = Tetapan Planck ( 6,63 . 10-34 J.s)
C = Kecepatan Cahaya ( 3. 10 8 m/s)

 = Panjang gelombang (nm)

Larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam sampel diubah
menjadi uap atom, sehingga yang menyala mengandung atom unsur yang akan dianalisis.
Beberapa atom akan tereksitasi secara termal oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tetap
tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar (ground state). Atom ground state kemudian
menyerap radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur yang
bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi, yaitu sama dengan
panjang gelombang yang diabsorpsi oleh atom dalam nyala. Absorpsi ini, mengikuti hukum
Lambert-Beer, yaitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang dilalui sinar dan
konsentrasi uap atom dalam nyala. Kedua variabel ini sulit untuk ditentukan, tetapi panjang
nyala dapat dibuat konstan sehingga absorbansi hanya berbanding langsung dengan
konsentrasi analit dalam larutan sampel.
Instrumen pada AAS, yaitu Hollow cathode lamp berfungsi sebagai sumber sinar pada
AAS sehingga akan menghilangkan kelemahan yang disebabkan oleh self absorbsi yaitu
kecenderungan atom-atom pada ground state untuk menyerap energi yang dipancarkan oleh
atom tereksitasi ketika kembali ke keadaan ground state; sample compartment berfungsi
untuk untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada saat pengukuran; wavelenght selector
berfungsi untuk mengetahui panjang gelombang maksimum; detektor berfungsi untuk
mengubah energi radiasi yng jatuh pada detektor menjadi sinyal elektrik atau perubahan
panas; dan signal processor atau redout berfungsi untuk melihat data dlam bentuk angka.
Tedapat 2 cara preparasi sampel SSA, yaitu preparasi cara basah dan cara kering.
Langkah pada cara basah, yaitu timbang ± 2,5 g sampel, masukkan ke dalam gelas beker.
Tambahkan 25 mL HNO3 pekat, tutup dengan gelas arloji, didihkan selama 30-45 menit
untuk mengoksidasi senyawa organik. Dinginkan larutan secara perlahan, tambahkan 10 mL
HClO4 70%. Didihkan kembali hingga larutan menjadi jernih. Sedangkan, cara kering, yaitu
timbang ± 2,5 g sampel, masukkan ke dalam porselin. Panaskan dalam oven hingga suhu
550oC selama 4 jam. Dinginkan, tambahkan 10 mL HCl 3 N. Tutup dengan gelas arloji,
didihkan selama 10 menit. Dinginkan, saring dan masukkan ke dalam labu takar 100 mL,
encerkan hingga batas dengan air bebas ion.
Terdapat 2 cara dalam pengaplikasian SSA, yaitu Metode Seri Standar (Standar eksternal)
dan Metode Adisi Standar. Langkah pada metode seri standar, yaitu Ukur absorbansi dari seri
larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Lalu, buat kurva kalibrasi hubungan
antara absorbansi vs konsentrasi. Dengan metode analisis regresi linier, turunkan persamaan
regresi linier, y = mx + c. sedangkan, metode adisi standar, yaitu Siapkan dua buah larutan
sampel yang identik. Lalu, Tambahkan sejumlah volume tertentu larutan standar pada salah
satu larutan sampel. Ukur absorbansi masing-masing larutan dan hitung konsentrasi analit
dengan persamaan berikut.

Azis, V. 2007. Analisis Kandungan Sn, Zn, dan Pb dalam Susu Kental Manis Kemasan
Kaleng Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Jogjakarta: UII.
Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press.
Skoog, D. A. 2000. Principle of Instrumental Analysis. Philadelphia: Saunders.

Anda mungkin juga menyukai