Anda di halaman 1dari 1

Kemampuan metakognisi untuk memecahkan masalah dipandang perlu dimiliki siswa,

terutama siswa SMA. Kemampuan ini dapat membantu siswa membuat keputusan yang tepat,
cermat, sistematis, logis, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Sebaliknya,
kurangnya kemampuan ini mengakibatkan siswa pada kebiasaan melakukan berbagai kegiatan
tanpa mengetahui tujuan dan alasan melakukannya. Siswa yang tidak memiliki kemampuan
metakognitif yang baik tidak bisa memprediksi kelebihan dirinya dan tidak mempunyai
perencanaan memilih jurusan bidang studi di perguruan tinggi yang sesuai dengan minatnya.

Studi Kasus yang dilakukan oleh Merry Chrismasta Simamora, Jodion Siburian, dan Gardjito
(2023) pada sekolah SMA Negeri 5 Kota Jambi dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 5 Kota Jambi dengan sampel sebanyak 64 siswa yang diambil menggunakan
teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan assesmen pemecahan
masalah yang diberikan sebanyak tiga kali, angket kepada siswa setelah kegiatan pemecahan
masalah dan wawancara kepada guru. Data hasil penelitian kemampuan pemecahan masalah
dan angket dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan hasil wawancara dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan metakognisi siswa
berdasarkan isian angket secara keseluruhan berada pada kategori kemampuan tinggi dimana
kemampuan metakognisi diawal pemecahan masalah sebesar 65,3%, disaat pemecahan
masalah sebesar 65,5%, diakhir pemecahan masalah sebesar 67,1% dan kegiatan evaluasi diri
sebesar 55%. Kemampuan metakognisi ditinjau dari hasil kemampuan menyelesaikan masalah
pada wacana 1 sebesar 70 %, wacana 2 sebesar 73,6 % dan wacana 3 sebesar 59,9 %. Hasil
wawancara dengan guru menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran biologi sebenarnya
beberapa siswa telah memiliki dan menggunakan kemampuan metakognisi dalam
pembelajaran biologi. Simpulan dari penelitian ini adalah kemampuan metakognisi siswa yang
diungkap melalui asesmen pemecahan masalah berada pada kategori kemampuan tinggi.
Berdasarkan simpulan ini maka disarankan guru untuk menggunakan assesmen pemecahan
masalah dalam pembelajaran biologi dan memperhatikan pengembangan dan evaluasi aspek
metakognisi didalam proses pembelajaran biologi, sehingga pembelajaran di kelas lebih
bermakna dan terarah.

Anda mungkin juga menyukai