Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pertambangan

http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. No. Bulan Tahun


ISSN 2549-1008

PERENCANAAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN PASIR


KUARSA DI PT. WALIE TAMPAS CITRATAMA

RECLAMATION PLAN OF THE FORMER QUARTZ SAND MINING AT PT. WALIE


TAMPAS CITRATAMA
M. L. Fathurrahman1, Mukiat2, Rr. H. E. Handayani 3
1-3
Jurusan TeknikqPertambangan,qFakultasqTeknik,qUniversitasqSriwijaya
Jl.qRayaqPalembang-IndralayaqKm.32qInderalayaqSumateraqSelatan,qIndonesia
E-mail: luthfifathur07@gmail.com, mukiats@yahoo.com

ABSTRAK

PT. Walie Tampas Citratama adalah perusahaan pertambangan pasir kuarsa yang berlokasi di desa perlang, kabupaten
bangka tengah , provinsi kepulauan bangka belitung. Pt. Walie Tampas Citrasama memiliki tambang dengan luas 46,2
ha. Dan memliki lahan yang sudah di eksploitasi sebesar ± 5,03 ha. Lahan yang telah tereksplotasi akan di rencanakan
reklamasi sebagai usaha untuk memperbaiki rona lingkungan yang telah terganggu karena proses penambangan pasir
kuarsa.Berdasarkan analisis rona awal lingkungan yang dilakukan di lapangan, pada awalnya lahan tersebut merupakan
lahan pohon sengon yang di tanam oleh perusahaan pemegang IUP sebelumnya. Perencanaan teknis kegiatan reklamasi
dimulai dari persiapan lahan dengan melakukan pembongkaran camp yang memiliki luas 100 m2, dan direncanakan
dilakukan selama satu hari. Selanjutnya dilakukan penatagunaan lahan yang terdiri dari kegiatan perataan lahan,
pembuatan saluran pembuangan air, dan penyebaran tanah pucuk. Tahapan terakhir dari perencanaan reklamasi adalah
revegetasi. Dilakukan penanaman sengon untuk mengembalikan rona lingkungan. Berdasarkan perhitungan dalam
perencanaan reklamasi lahan bekas penambangan, total biaya adalah Rp 496.813.299,90, dengan rincian biaya langsung
sebesar Rp 375.558.050,00, dan biaya tidak langsung sebesar Rp 121.255.249,90.

Kata kunci: Rona awal lingkungan, penatagunaan lahan, revegetasi, biaya

ABSTRACT

PT. Walie Tampas Citratama is a quartz sand mining company located in Perlang , Central Bangka Regency, Bangka
Belitung Province. PT. Walie Tampas Citratama has a mine with an area of 46.2 ha. And have land that has been
exploited for ± 5.03 ha. Land that has been exploited will be planned for reclamation as an effort to improve
environmental conditions that have been disturbed due to the mining process of quartz sand. Based on the baseline
environmental analysis carried out in the field, initially the land was a sengon tree land planted by the company
holding the previous IUP. The technical planning for reclamation activities starts from land preparation by
demolishing the camp which has an area of 100 m2, and is planned to be carried out for one day. Subsequently carried
out land use consisting of activities of leveling the land, constructing drains, and distributing top soil. The last stage of
reclamation planning is revegetation. Sengon planting was carried out to restore the environmental tone. Based on the
calculations in the ex-mining land reclamation plan, the total cost is IDR 496,813,299.90, with details of direct costs of
IDR 375,558,050.00, and indirect costs of IDR 121,255,249.90.

Keywords: first environment hue, land stewardship, revegetation, cost


Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. No. Bulan Tahun
ISSN 2549-1008

PENDAHULUAN Rona Lingkungan merupakan kondisi lingkungan pada


saat ini yaitu kondisi alam atau komponen-komponen
Proses penambangan memiliki potensi daya ubah lingkungan awal sebelum perencanaan dan
lingkungan yang tinggi. Dalam kegiatannya seringkali pembangunan fisik dimulai. dan merupakan kondisi
menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti, lingkungan awal sebelum tersentuh oleh kegiatan untuk
rusaknya ekosistem, sehingga dapat mengakibatkan keperluan perencanaan, konstruksi (pembangunan fisik)
kerusakan lingkungan dalam bentuk pencemaran air, dan kegiatan operasi[1].
tanah, dan udara yang disebabkan oleh, kegiatan
pertambangan sehingga mengakibatkan lingkungan Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tersebut tidak berfungsi seperti semula. Kemudian tahapan usaha pertambangan untuk menata,
dampak lainnya, usaha pertambangan dalam waktu memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga peruntukannya (Permen ESDM No. 26 Tahun 2018).
menyebabkan kerusakan keseimbangan sistem ekologi [2]. Reklamasi hutan adalah usaha untuk memperbaiki
bagi daerah sekitarnya. atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi yang
rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai
Sistem penambangan yang diterapkan di PT. Walie peruntukannya (Peraturan Menteri Kehutanan No. 60
Tampas Citratama adalah tambang terbuka. Kegiatan Tahun 2009)[3].
penambangan diawali dengan pembersihan lahan (land
clearing), kemudian penggalian pasir kuarsa, Aktivitas penataan lahan meliputi kegiatan penimbunan
dilanjutkan dengan pencucian pasir kuarsa, dan kembali lahan bekas tambang, penataan permukaan
pengangkutan pasir kuarsa ke stockpile ataupun ke tanah, kestabilan lereng, dan penaburan tanah pucuk [4].
kapal tongkang. Kegiatan yang dilakukan berpotensi Erosi adalah terjadinya perpindahan atau terangkutnya
menimbulkan perubahan bentang alam daerah setempat tanah atau bagian – bagian tanah dari suatu tempat ke
dan berubahnya estetika lingkungan, menganggu habitat tempat lain oleh media alami [5]. Sedimentasi atau
fauna, penurunan kualitas dan permukaan air tanah. pengendapan adalah kejadian terangkutnya sedimen
oleh suatu limpasan/aliran air yang diendapkan pada
Rencana reklamasi dan pascatambang dapat suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar terhenti seperti pada saluran sungai, waduk, danau
tambang sebelum kegiatan pertambangan berakhir yang maupun laut [6].Agar erosi lebih terkendali, biasanya
telah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan dibuat saluran air (drainase) dan bendungan
Sumberdaya Mineral RI No. 26 Tahun 2018 tentang penahan.Beberapa faktor yang mempengaruhi
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang. Guna perencanaan saluran drainase adalah curah hujan
memperbaiki kerusakan lingkungan akibat kegiatan rencana untuk periode ulang hujan tertentu, intensitas
penambangan pasir kuarsa yang dilakukan maka curah hujan, daerah tangkapan hujan dan debit
direncanakan kegiatan reklamasi di lahan seluas ±5,03 limpasan.
Ha. Dimana lahan tersebut telah tereksploitasi dan
terganggu lingkungannya. Periode ulang hujan adalah perkiraan hujan maksimum
yang terjadi dalam kisaran n tahun [7].Perhitungan
Dari gagasan tersebut tercuatlah rumusan periode ulang dapat dilakukan denganMetode
masalahseperti berikut: Bagaimana rona awal Gumbeldihitung dengan persamaan (1).
lingkungan pada lahan penambangan pasir kuarsa
Bagaimana rencana reklamasi dan kegiatan pasca Wt= 𝑊 + 𝑘. 𝑆 (1)
tambang di lahan bekas penambangan pasir kuarsa ?
Bagaimana rencana biaya reklamasi dan kegiatan pasca
Keterangan:
tambang lahan bekas penambangan pasir kuarsa?
Wt = Prediksi Curah Hujan
W = Curah hujan maksimum rata-rata selama
Dari persoalan persoalan tersebut kemudian akan timbul
tahunpengamatan
tujuan dari penelitian ini yaitu Menganalisis rona awal
k = Reduced variate factor
lingkungan pada lahan penambangan pasir kuarsa.
S = Standart deviation
Merencanakan reklamasi dan kegiatan pasca tambang di
lahan bekas penambangan pasir kuarsa. Merencanakan
Intensitas curah hujan ialah jumlah curah hujan yang
biaya reklamasi dan kegiatan pasca tambang lahan
diwujudkan dalam volume hujan tiap satuan waktu,
bekas penambangan pasir kuarsa.
yang terjadi pada satu masa waktu air hujan
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. No. Bulan Tahun
ISSN 2549-1008

terkonsentrasi [8],untuk menghitung intensitas curah biaya pemanfaatan lubang bekas tambang [10]. Uraian
hujan per jam dapat digunakan persamaan monnonobe biaya tidak langsung meliputi Biaya mobilitas dan
dihitung dengan persamaan (2). demobilitas alat sebesar 2,5 % dari biaya langsung atau
berdasarkan perhitungan. Biaya perencanaan reklamasi
𝑅₂₄ 24 (2) sebesar 2% sampai dengan 10% dari biaya langsung.
Int = ( )0,66 Biaya administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai
24 𝑇𝑟
pelaksana Reklamasi tahap operasi produksi sebesar 3%
Keterangan: sampai dengan 14% dari biaya langsung.Biaya supervisi
Int = Intensitas hujan (mm/ jam) sebesar 2% sampai dengan 7 % dari biaya langsung.[11]
R24 = Curah hujan paling tinggi (mm/ hari)
Tr = Lama hujan (jam) METODE PENELITIAN

Limpasan adalah keseluruh aliran air yang mengalir Penelitian ini dilakukan di PT. Walie Tampas Citratama
akibat hujan ditempat tinggi ke tempat yang lebih mulai tanggal 18 Agustus 2019 dan berakhir pada
rendah tanpa memandang asal atau jalan yang di tanggal 16 September 2019. PT Walie Tampas
tempuh sebelum mencapai saluran.Debit limpasan dapat Citratama. berlokasi di Desa Perlang, Kabupaten
dihitung dengan persamaan (3). Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Untuk mencapai lokasi penelitian dapat ditempuh
QL = C x Int x A (3) melalui jalur udara terlebih dahulu dengan waktu
tempuh kurang lebih 40 menit dari kota Palembang ke
Keterangan: kota Pangkal Pinang, lalu dilanjutkan melalui jalur darat
QL = Debit limpasan (m3/ jam) dengan jarak lebih kurang 73 km menggunakan
C = Koefisien limpasan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu
Int = Intensitas hujan (mm/ jam) tempuh kurang lebih 1 jam 23 menit.
A = Luas catchment area (m2)
Kegiatan penelitian di lapangan dibagi menjadi
Kapasitas Saluran ialahkemampuan suatu saluran untuk beberapa tahapan yang dimulai dari administrasi dan
menampung Run Off pada suatu daerah. Kapasitas survei lapangan, pengambilan dan pengumpulan data,
saluran dapat ditentukan dengan rumus Manning. pengolahan dan analisa data, serta penulisan dan
Perhitungan kapasitas rencana pengaliran suatu saluran penyusunan draft laporan.
berdasarkan rumus Manning[9], dapat dihiutng dengan
persamaan (4-6). Tahapan penelitian diantara lain:
1. Studi Literatur
QL = Ap x Va (4) Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-
bahan pustaka yang menunjang dan relevan dengan
Va = 1/n x R2/3 x S1/2 (5) topik penelitian yang dapat berasal dari buku, jurnal,
karya ilmiah dan laporan perusahaan yang berkaitan
QL = Ap x 1/n x R2/3 x S1/2 (6) dengan kegiatan penelitian.
2. Survei Lapangan
Keterangan: Survei dan observasi lapangan dilakukan dengan
QL = Debit limpasan (m3/ jam) melakukan pengamatan secara langsung terhadap
Va = Laju aliran rata-rata dalam saluran (m/ det) aktivitas penanganan batubara yang dilakukan di
Ap = Luas penampang saluran (m2) lapangan dan pengamatan terhadap permasalahan
R = Jari-jari hidraulik (m) yang terjadi dilapangan yang akan dibahas dalam
S = Kemiringan dasar saluran penelitian.
3. Pengambilan dan Pengumpulan data
Revegetasi adalah usaha untuk memulihkan dan Pengambilan dan pengumpulan data merupakan
memperbaikivegetasi yang terganggu melalui kegiatan kegiatan memperoleh data-data yang diperlukan
penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas dalam melakukan penelitian. Adapun data-data yang
penggunaan kawasan hutan. Pemeliharaan hasil diambil meliputi data primer maupun data sekunder.
reklamasi meliputi pemupukan tanaman, perawatan Data primer merupakan data yang didapatkan
tanaman, dan pemberian obat–obatan (pestisida)[10]. dengan melakukan pengamatan dan pengukuran
secara langsung dilapangan sesuai dengan konteks
Uraian mengenai biaya langsung yang perlu dihitung permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini
dalam penyusunan rencana biaya Reklamasi yang yang terdiri dari Data Luasan Area lahan bekas
meliputi yang pertama biaya penatagunaan lahan, tambang. Data Jumlah alat gali muat dan alat angkut
Kedua, biaya revegetasi.Keempat, yaitu biaya pekerjaan yang dimiliki oleh perusahaan. Data Potret aktual
sipil sesuai peruntukan lahan Pascatambang dan/atau lahan bekas area penambangan. Data Cycle Time
Alat angkut dan alat gali muat Data harga bibit dan
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. No. Bulan Tahun
ISSN 2549-1008

sewa alat. Sedangkan data sekunder merupakan data kuarsa, pengaturan saluran pembuangan air, dan
yang sudah tersedia yang biasanya dapat diperoleh penebaran tanah pucuk (Top Soil). Berdasarkan tinjauan
dari perusahaan tempat dilakukannya penelitian di lokasi penelitian, tidak terdapat disposal area.
yang terdiri dari Data studi kelayakan tambang. Data Sehingga untuk pengembalian bentuk lahan tidak
suhu dan curah hujan Data kualitas pasir kuarsa dan dilakukan penimbunan, namun dilakukan dengan
Data WIUP dan IUP. perataan lahan. Karena di lahan tersebut terdapat 7 buah
4. Pengolahandan Analisa data gundukan overburden yang memliki ketinggian dari 1
Setelah seluruh data yang dibutuhkan dalam meter hingga 3 meter. Sebelum melakukan perencanaan
penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan kegiatan penatagunaan lahan. Salah satu tahap awal dari
proses pengolahan data dengan mengkombinasikan perencanaan penatagunaan lahan adalah pemetaan
antara data primer dan data sekunder. kondisi awal di lahan tersebut.Dengan menggunakan
Setelah pengolahan data maka langkah selanjutnya aplikasi minescape dan data topografi yang di dapat dari
adalah menganalisis hasil pengolahan data yang perusahaan. Maka berikut merupakan peta kondisi awal
telah diperoleh. Analisis data dilakukan dengan lahan penambangan PT. Walie Tampas Citratama.
tujuan memperoleh kesimpulan akhir berupa peta
yang dibuat dengan menggnakan aplikasi minescape
dan berupa hasil analisis rona awal lingkungan yang
digunakan sebagai referensi pemanfaaan lahan bekas
tambang. Selanjutnya didapat rencana reklamasi
dimulai dari persiapan lahan, penatagunaan lahan,
dan revegetasi. Terakhir, didapar rencana biaya yang
dihitung berdasarkan rencana reklamasi yang telah
dibuat.
5. KesimpulanqdanqSaran
Setalah dilakukan pengolahan dan analisis data akan
menghasilkan suatu kesimpulan sebagai jawaban
dari rumusan masalah dalam penelitian. Saran juga
sangat membantu sebagai masukan dan bahan
pertimbanganbagi perusahaan serta menambah
pengetahuan dan referensi untuk penelitian Gambar 1. Peta rencana reklamasi
selanjutnya.
Volume area yang telah tereksploitasi adalah 126.530
HASIL DAN PEMBAHASAN m3. Dengan terdapatnya 7 buah gundukan yang
memiliki total luas 1,97 hektar, dan total volume 50.930
Rona awal lingkungan digunakan sebagai referensi m3. Dengan menggunakan satu unit alat bulldozer tipe
untuk menentukan pemanfaatan lahan bekas tambang. Komatsu D-65 E-12, waktu yang dibutuhkan untuk
Berdasarkan analisis dilapangan, maka pemanfaatan perataan lahan adalah 72 hari.. Ketinggian lahan
lahan bekas tambang akan direncanakan penanaman rencana reklamasi naik sebesar 40 % dari titik terendah
pohon sengon. pada lahan reklamasi. Dengan keterbatasan overburden
untuk penataan lahan, maka pemilihan perataan lahan
Untuk tahapan persiapan reklamasi di wilayah merupakan pilihan terbaik untuk dilakukan.
penelitian tambang pasir kuarsa PT. Walie Tampas
Citratama, akan direncanakan pembongkaran camp Dari hasil perhitungan debit total yang diperoleh dari
yang memiliki lebar 5 meter, dan panjang 20 meter. perhitungan, diperoleh debit limpasan 0,021 m3/detik,
Pembongkaran di rencanakan dalam waktu 1 hari, sedangkan perhitungan volume air limpasan
dengan menggunakan metode manual. Disini metode menggunakan asumsi durasi hujan perhari berlangsung
manual maksudnya tanpa menggunakan alat-alat berat, selama 4 jam referensi penelitian, sehingga volume air
tetapi hanya dengan tenaga manusia. Karena camp perhari untuk periode ulang 2 tahun adalah sebesar
hanya bersifat temporary atau sementara, dan 306,16 m3..Perhitungan dimensi saluran drainase yang
berpondasi kayu, dan menggunakan material kayu didapat yaitu kemiringan dinding saluran 60 o, panjang
untuk dinding dan kerangka bangunan lainnya. Dengan sisi saluran 0,40 meter, lebar dasar saluran 0,368 meter,
menggunakan metode manual ini akan menghemat lebar pemukaan aliran 0,74 meter dan kedalaman
biaya reklamasi karena tidak perlu menyewa dan saluran 0,32 meter (Lampiran H). Saluran drainase yang
mengeluarkan biaya untuk bahan bakar alat berat. akan dibuat sepanjang 504,15 meter, sehingga dengan
menggunakan dimensi yang diperoleh dari perhitungan
Kegiatan penatagunaan lahan bekas tambang pasir sebelumnya maka didapatkan volume total saluran
kuarsa merupakan salah satu proses dari reklamasi. drainase sebesar 99,31 m3 dan kecepatan aliran air
Kegiatan penatagunaan lahan yang direncanakan sebesar 0,12 m/detik. Berdasarkan hasil perhitungan
meliputi, perataan lahan bekas penambangan pasir dimensi saluran drainase, proses pembuatan saluran
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. No. Bulan Tahun
ISSN 2549-1008

drainase dapat dilakukan dengan menggunakan alat Uraian mengenai biaya tidak langsung yang harus
Excavator type Kobelco SK-200-10. Spesifikasi dimasukkan dalam perhitungan reklamasi dan sedapat
Excavator. Waktu yang diperlukan untuk pembuatan mungkin ditetapkan dengan menggunakan standar
saluran drainase adalah 1,53 jam dengan menggunakan acuan yang ditentukan sebagai berikut. Biaya mobilitas
1 unit excavator. Produktivitas alat di dapat adalah dan demobilitas alat sebesar 2,5 % dari biaya langsung
sebesar 55,05 m3/jam. yaitu sebesar Rp 9.388.951.25. Biaya perencanaan
reklamasi menggunakan 9,2 % dari biaya langsung
Untuk penyebaran tanah pucuk dilakukan dengan sistem sehingga biaya yang dibutuhkan adalah Rp
pot, dikarenakan keterbatasan jumlah top soil yang ada 34.551.340,60. Biaya administrasi dan keuntungan
pada daerah bekas tambang. Lubang tanam dibuat pihak ketiga sebagai pelakasana reklamasi tahap operasi
dengan ukuran 80 cm x 80 cm x 80 cm. Ukuran lubang produksi menggunakan 14 % dari biaya langsung,
ini dipakai karena sudah terbilang ideal, yaitu tidak sehingga biaya yang dibutuhkan adalah Rp
terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal. Jarak tanam 52.578.127,00. Biaya supervisi menggunakan 7 % dari
yang digunakan adalah 4 m x 4 m, karena hal ini telah biaya langsung, sehingga dibutuhkan sebesar Rp
disesuaikan juga dengan rencana penanaman tumbuhan 24.786.831,30. Jadi total biaya rencana reklamasi lahan
yang akan ditanam di daerah rencana reklamasi. Dengan bekas penambangan pasir kuarsa di PT. Walie Tampas
luas daerah rencana reklamasi sebesar 5,03 Ha, maka Citratama adalah Rp 496.813.299,90.
banyak nya lubang yang dapat dibuat adalah sebanyak
2183 buah dengan volume top soil yang dibutuhkan KESIMPULAN
adalah 1.117,69 m3.
Berdasarkannnhasilndannnpembahasan di atas, maka
Untuk revegetasi direncanakan penanaman pohon dapat ditarik beberapa kesimpulan :
sengon, dikarenakan tumbuhan pada rona awal Berdasarkan analisis rona awal lingkungan di lapangan,
lingkungan, pohon sengon merupakan tanaman yang lahan bekas penambangan merupakan lahan pohon
ada di daerah rencana reklamasi. Adapun tahapan yang sengon. PT. Walie Tampas Citrama melakukakn
direncanakan untuk revegetasi. Pertama persiapan yang eksploitasi pasir kuarsa di lahan tersebut. Maka dari itu
terdiri dari pemeriksaan awal mengenai batas lokasi, pemanfaatan lahan rencana reklamasi akan dilakukan
melakukan koordinasi dengan aparat setempat, penanaman kembali lahan sengon yang telah
membuat surat keterangan yang diketahui kepala desa, tereksploitasi. Luas lahan terekploitasi sebesar 5,03 Ha,
persiapan alat kerja, bibit, bahan media tanam dan dan terdapat 7 buah gundukan yang dihasilkan karena
tenaga kerja. Selanjutnya dilakukan rencana penanaman kegiatan ekspoitasi.
dan pemeliharaan tanaman, yang terdiri dari tahap Perencanaan teknis reklamasi diawali dengan persiapan
pemasangan ajir, tahap penggalian lubang tanam, tahap lahan,dimana dilakukan pembongkaran bekas kantor
penanaman, tahap penyediaan dan pengisian pupuk, dan selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan proses perataan
tahap penyiraman. Yang selanjutnya dilakukan tahap lahan, dilakukan perataan gundukan dengan total
pemeliharaan. volume sebesar 50.930 m3. Dengan menggunakan
Bulldozer type Komatsu D-65 E-10 waktu yang
Uraian mengenai biaya langsung yang perlu dihitung diperlukan adalah 72 hari. Selanjutnya direncanakan
dalam penyusunan rencana biaya reklamasi yang pembuatan saluran pembuangan air (SPA). Dimensi
meliputi.Penataan Permukaan Tanah Dengan rencana SPA antara lain, kemiringan dinding saluran
menggunakan alat berat bulldozer Komatsu D-65 E-12 60o, panjang sisi saluran 0,40 meter, lebar dasar saluran
melakukan penataan dengan volume 50.930 m3. Pada 0,368 meter, lebar pemukaan aliran 0,74 meter dan
perencanaan penataan permukaan tanah membutuhkan kedalaman saluran 0,32 meter dan dibuat sepanjang
biaya sebesar Rp 339.851.870,00 Biaya yang 504,15 meter, sehingga dengan menggunakan dimensi
dibutuhkan pada perencanaan pembuatan saluran yang diperoleh volume total SPA sebesar 99,31 m3 dan
pembuangan air sebesar Rp 560.000,00. Dengan kecepatan aliran air sebesar 0,12 m/detik. Waktu
menggunakan alat berat excavator Kobelco SK-12-10 pembuatan SPA menggunakan excavator type Kobelco
dengan volume saluran 99,31 m3.Biaya yang SK-200-10 selama 1, 53 jam. Selanjutnya dilakukan
dibutuhkan dalam perencanaan pemupukan adalah penyebaran tanah pucuk dengan sistem pot dikarenakan
sebesar Rp 1.662.200,00 sesuai dengan jumlah bibit keterbatasan jumlah top soil. Didapatkan hasil dilahan
yang akan ditanam. Biaya dalam perencanaan seluas 5,03 Ha dapat ditanam pohon sengon sebanyak
pengadaan bibit berdasarkan jumlah bibit yang 2.183 pohon dengan jarak tanam 4 m x 4 m. Rencana
direncanakan sebanyak 2.183 pohon sengon dan jumlah revegetasi pohon sengon dengan dimensi lubang tanam
bibit LCC sebanyak 5,61 bungkus adalah sebesar Rp 80 cm x 80 cm x 80 cm dan jumlah bibit sengon
12.215.000,00.Biaya yang diperlukan dalam penanaman sebanyak 2.183 pohon dan bibit LCC untuk membantu
adalah Rp 10.649.500,00 meliputi biaya pemasangan penggemburan tanah.
ajir dan penanaman bibit pohon sengon. Biaya yang Perencanaan biaya langsung untuk reklamasi di lahan
dibutuhkan dalam pemeliharaan tanaman adalah sebesar bekas penambangan pasir kuarsa ini terbagi menjadi
Rp 10.619.480,00. beberapa aspek penting. Biaya langsung yang meliputi
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. No. Bulan Tahun
ISSN 2549-1008

penatagunaan lahan dimana membutuhkan biaya Barat. Jurnal Teknik Pertambangan. Sarjana
sebesar Rp 340.411.870,00. Revegetasi dimana Universitas Islam Bandung. Vol.3 No.2
membutuhkan biaya sebesar Rp. 35.146.180,00. Jadi [11] Guphita, G. N . 2016 Biaya Rencana Reklamasi
total biaya langsung adalah Rp 375.558.050,00 .Serta Gunung Sari sebagai Kawasan Budidaya
biaya tidak langsung yang dikeluarkan sebesar Rp Pertanian PT Indocement Tunggal
121.255.249,90. Dari biaya langsung dan tidak langsung Prakarsa Tbk, Plant-9 dan Plant- 10
didapatkan biaya total pada perencanaan reklamasi Palimanan - Cirebon, Jawa Barat.Jurnal
lahan bekas penambangan di PT. Walie Tampas Teknik Pertambangan. Sarjana Universitas
Citratama sebesar Rp 496.813.299,90. Islam Bandung. Vol. 2 No. 2
[12] Parascita, L. 2015. Rencana Reklamasi Pada
DAFTAR PUSTAKA Lahan Bekas Penambangan Tanah Liat di
Kuari Tlogowarup PT. Semen Indonesia
[1]Munir, M., dan Setyowati, RR Diah, N. (2017). Tbk Pabrik Tuban Jawa Timur. Jurnal
Kajian Reklamasi Lahan Pasca Tambang Teknologi Pertambangan Vol.1. UPN
di Jambi, Bangka dan Kalimantan Veteran Yogyakarta.
Selatan. Jurnal Klorofil Vol. 1 No. 1 (11-
16). ISSN 2598-6015.
[2]Dariah, Abdurachman, Subardja. (2010).
ReklamasiLahanEksPenambangan Untuk
Perluasan Areal Pertanian. Jurnal Sumber
Daya Lahan, Vol. 4 No. 1.
[3]Subowo. (2011). Penambangan Sistem Terbuka
Ramah Lingkungan dan Upaya Reklamasi
Pascatambang Untuk Memperbaiki
Kualitas Sumberdaya Lahan dan Hayati
Tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 5
No. 2.
[4]Sutrisno, N dan Heryani, N. (2013). Teknologi
Konservasi Tanah dan Air Untuk
Mencegah Degredasi Lahan Pertanian
Berlereng. Jurnal Litbang Pert. Vol. 32
No. 3. Page 122-130.
[5]Arsyad,S.(2010). Konservasi Tanah dan Air. IPB
Press. Bogor.
[6]Dewi, Ayu, V. (2015). Kajian Persamaan Model
Intensitas Hujan untuk Sub-Daerah Aliran
Sungai (DAS) Amprong Kecamatan
Kedung Kandang Kota Malang. Jurnal
Universitas Brawijaya.
[7] Kartini, A dan Jumarang, I. (2015). Kesesuaian
Persamaan Pola Intensitas Curah Hujan
Sebagai Fungsi dari Durasi Hujan di Balai
Pengamatan Dirgantara Pontianak. Jurnal
Universitas Tanjungpura, Vol. 3 No. 2
page 51-55.
[8] Juleha, Rismalinda dan Rahmi, A. (2016). Analisa
Metode Intensitas Hujan Stasiun Hujan
Rokan IV Koto, Ujung Batu dan Tandun.
Jurnal Universitas Pasir Pengaraian.
[9]Widodo. (2011). Kajian Pemanfaatan Lahan Bekas
Tambang Skala Kecil Untuk Pertanian
Sukabumi.Jurnal Tekmira, Vol. 7 No. 4
page 157-173.
[10] Fawaz, G. N. 2017. Kajian Rencana Reklamasi dan
Pasca Tambang Pada Penambangan
Batuan Andesit Oleh PT Puspa Jaya Madiri
di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong
Kulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa

Anda mungkin juga menyukai