Anda di halaman 1dari 3

Tugas Personal ke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Menurut Anda, sudahkah implementasi kebijakan pembangunan di bidang sumber daya


manusia sudah berjalan dengan baik? Jelaskan dengan menggunakan alasannya mengacu
pada topik “Pendidikan Karakter Berbasiskan Pancasila”.

NAMA : RACHEL YISREEL DALAME

NIM : 2502124422

Implementasi Pembangunan SDM melalui

Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber daya yang memiliki peran penting
terhadap berjalannya suatu keorganisasian dan kunci dalam persaingan global yang memiliki
daya saing yang tinggi. Dalam memenangkan persaingan global, SDM yang unggul sangat
dibutuhkan karena dapat menciptakan produktivitas kerja yang tinggi. Maka, menurut saya,
pembangunan SDM yang berkualitas harus digerakkan, terutama pada generasi muda yang
menjadi generasi penerus bangsa.

Pembangunan SDM yang dilakukan adalah pembangunan pada masing-masing


individunya karena jika hanya memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, tidaklah
cukup, jika tidak didukung oleh SDM yang memiliki kompetensi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang cukup baik. Karenanya, pembangunan di bidang SDM diperlukan agar
Indonesia dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan menjadi modal utama dalam
pembangunan berbagai bidang lainnya (politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan nasional).

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Ruang lingkup SDM tidak hanya terbatas pada segi kuantitas yang terbentuk dari
jumlah komposisi dan persebaran penduduk. Tetapi, terdiri dari segi kualitas juga yang
terbentuk dari karakteristik. Pada hakikatnya, keberagaman yang terjadi di bangsa kita mulai
dari perbedaan ras, suku, maupun etnis sudah memiliki SDM yang ahli dalam bidangnya
masing-masing. Tetapi, pendidikan karakter juga perlu diterapkan untuk filterisasi diri dari
kebebasan dan kemudahan informasi di era globalisasi.

Menyikapi era globalisasi yang berdampak pada berkembangnya arus dalam


perubahan informasi secara cepat dalam perubahan informasi tidak hanya membawa
pengaruh positif, yaitu bangsa kita tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang besar
sehingga bangsa kita mampu memberikan kontribusi yang besar juga dalam menorehkan
prestasi-prestasi di berbagai bidang tingkat internasional. Tetapi, membawa pengaruh negatif
juga, dimana jika kita melihat realitanya, banyak ditemukan kasus pelanggaran akibat
penyimpangan dalam memanfaatkan kebebasan dan kemudahan informasi yang sedang kita
nikmati di era kini.

Pelanggaran sebagaimana dimaksud dapat dijumpai pada angka kriminalitas yang


naik, konflik dan perpecahan antar kelompok masyarakat yang makin tajam, kehidupan
masyarakat yang hanya berorientasi pada materalisme dan sekulerisme, tindak premanisme
yang makin brutal, kebebasan seks yang dianggap menjadi suatu hal yang wajar dan bahkan
terjadi di usia anak-anak masih sekolah atau belum dewasa, tindak money politic dalam pesta
demokrasi, hingga korupsi uang negara oleh para pejabat tertentu yang makin sering
bermunculan.

Kasus-kasus demikian dapat saja terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang
berbasis pada Pancasila. Sebagaimana kita ketahui bahwa Pancasila dirumuskan oleh nenek
moyang bangsa kita untuk dijadikan sebagai dasar dan ideologi negara yang lahir dari cita-
cita masyarakat Indonesia agar dapat membangun karakter bermasyarakat yang
berketuhanan, berkemanusiaan, bersatu dalam keberagaman, bersama-sama mementingkan
satu sama lain, serta berkeadilan. Hal ini sudah diakui oleh banyak pihak bahwa sering terjadi
degradasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan karakter bangsa di era kini.

Pemerintah RI (2010: 16-19) menjelaskan bahwa ada enam permasalahan yang


dihadapi bangsa kita, berikut di bawah ini, dalam rangka melaksanakan pendidikan karakter
berbasis Pancasila, yaitu:

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


 Masyarakat dan bangsa ini mengalami disorientasi dan belum menghayati nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila,

 Adanya keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi


Pancasila,

 Nilai-nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat yang mengalami pergeseran,

 Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa,

 Disintegrasi bangsa yang terancam, dan

 Melemahnya kemandirian bangsa.

Penjabaran diatas dapat memberikan suatu kesimpulan bahwa eksistensi Pancasila


sebagai dasar dan ideologi negara tidak terimplementasi secara menyeluruh dalam kehidupan
sehari-hari bermasyarakat. Sayangnya, kondisi demikian tidak terjadi pada kalangan
masyarakat menengah dan menengah ke bawah saja, tetapi terjadi juga di kalangan elit
bahkan di kalangan pemerintah kita sendiri yang harusnya menjadi teladan yang
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berkarakter.

Hanya satu cara yang mampu mengatasi permasalahan pada karakter bangsa kita
sendiri sebagai satunya-satunya SDM yang dimiliki Indonesia, yaitu pembangunan karakter
SDM harus dibangun di atas fondasi kebhinekaan dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa
yang menjadikan nilai kejujuran, kebersamaan, toleransi, kesopanan dan kepedulian terhadap
orang lain sebagai karakter dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat.

***

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai