55
mengangkut 20-30 pekerja, kemudian truk 120 ps disini
sebagai truk tangki mampu mengangkut bahan bakar, air dan
pupuk hingga 16000 liter. Selain itu ada pula truk 220ps yang
digunakan sebagai transportasi panen yang sanggup
mengangkut 12 peti atau bin nanas (3,5ton/bin) dan truk jenis
ini juga digunakan untuk menarik trailer yang berfungsi untuk
mengangkut alat berat dan implemen menuju lahan yang akan
dilakukan kegiatan pengolahan tanah. Contoh Truk dapat
dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2.
2. Traktor
Traktor merupakan unit yang sering digunakan. Prinsip
kerja traktor adalah untuk menarik dan menggerakkan
implemen serta menarik peralatan lainnya seperti genset.
Kapasitas mesin traktor bermacam-macam antara 90-320 hp
(tenaga kuda). Pada traktor dengan kapasitas besar sudah
56
menggunakan sistem hidrolik sebagai sistem penggerak.
Traktor dapat dilihat pada gambar 5.3 dan gambar 5.4.
57
Gambar 5.5 challenger
4 Bulldozer
Bulldozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong
material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas
permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
Kapasitas bajak tergolong besar dibandingkan alat berat jenis
lain. Bulldozer memiliki implemen bajak yang mampu
mengupas tanah hingga kedalaman 80cm. Selain itu bulldozer
menarik implemen moalbot (bajak dalam) yang tidak mampu
dilakukan oleh mesin traktor ataupun challenger. Bulldozer
dapat dilihat pada gambar 5.6.
58
didapat digunakan tanpa tenaga truk, traktor, challenger
ataupun dozer. Implemen-implemen ini memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda. Sebagian besar emplemen
merupakan alat pengolahan tanah. Adapun macam-macam
emplemen dan fungsinya, antara lain:
a. Trailer
Trailer merupakan alat yang berfungsi untuk
mengangkut implemen, genset dan mesin seperti alat
berat jenis excavator, bull dozer dan traktor menuju
lokasi yang akan dilakukan kegiatan pengolahan tanah
dan operasi lain. Trailer ini berbentuk gandengan
dengan jumlah 6 ban di belakang dan dilengkapi
dengan pengait hidrolik untuk mengangkat alat dan
mesin yang berukuran besar atau alat dan mesin yang
tidak memiliki roda penggerak untuk dinaikkan ke atas
trailer. Implemen trailer ini ditarik dengan truk tipe
220ps. Implemen trailer dapat dilihat pada gambar 5.7.
62
pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang. Pada musim
penghujan, motor grader sangat sering beroperasi untuk
meratakan permukaan tanah karena di areal perkebunan
nanas adalah tanah liat yang licin apabila musim hujan. Prinsip
kerjanya adalah dengan menggerakkan implemen yang ada
pada motor grader itu sendiri. Motor grader dapat dilihat pada
gambar 5.14.
63
8 Excavator
Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari
mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan
(arm) dan alat pengeruk (bucket) yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah.
Sistem penggerak sepenuhnya menggunakan sistem hidrolik.
Pada excavator kapasitas standar, bucket dapat menampung
tanah dengan volume 1meter dan lengan dapat menggali
tanah dengan kedalaman 10 meter. Excavator dapat dilihat
pada gambar 5.16.
64
Gambar 5.16 dipping
10 Sovel loader
Sovel loader merupakan alat berat yang aslinya merupakan
alat yang memiliki implemen berbentuk pengeruk atau
penghancur. Namun, dimodifikasi oleh departemen
engginering sehingga berubah fungsi menjadi forklift dengan
kapasitas besar yang berfungsi untuk mengangkut dan
memindahkan bin nanas dengan kapasitas 3,5 ton. Sovel
loader dapat dilihat pada gambar 5.17.
65
Gambar 5.18 Cameco harvester
12 Cameco boom sprayer
Alat berat ini memiliki kapasitas mesin yang sama dengan
cameco harvester yaitu 120 hp. Boom sprayer berfungsi untuk
menyemprot pupuk pada tanaman nanas. Prinsip kerjanya
adalah dengan membentangkan pipa menjulang 10 meter ke
arah horizontal dan water pump bergerak mengalirkan pupuk.
Kapasitas tangki pada boom sprayer adalah 8000 liter.
Cameco boom sprayer dapat dilihat pada gambar 5.19.
68
mengetahui unit yang beroperasi dan unit yang sudah dilakukan
perawatan atau belum.
Dalam pengerjaan kegiatan perawatan di departemen
maintenance ini dibagi menjadi 7 seksi, yaitu seksi kendaraan,
seksi traktor, seksi alat berat, seksi perawatan umum, seksi
elektrik dan MSE (Maintenance Special Equipment). Berikut
merupakan keterangan per seksinya:
a. Seksi kendaraan
Seksi kendaraan merupakan seksi yang mencakup
semua kendaraan jenis truk yang beroperasi dibagian
lapangan. Pada seksi ini melakukan perawatan seperti
pemeriksaan dan pergantian spare part seperti oli, oil
filter, fuel filter dan spare part lainnya khusus truk. Jenis-
jenis kendaraan yang ada di PT Great Giant Pineapple
diantaranya truk hino, truk mitsubshi, truk volvo dan truk
mercedez-benz.
b. Seksi traktor
Seksi traktor merupakan seksi yang mencakup
semua jenis traktor. Pada seksi ini melakukan kegiatan
perawatan dan pergantian spare part seperti oli, oil filter,
fuel filter dan sparepart lain khusus traktor. Jenis traktor
yang ada di PT Great Giant Pineapple diantaranya
traktor john deere, traktor new holland dan marvey-
ferguson.
c. Seksi alat berat
Seksi alat berat merupakan seksi yang mencakup
semua jenis alat berat. Pada seksi ini melakukan
kegiatan perawatan dan pergantian spare part seperti oli,
oil filter, fuel filter dan spare part lain berdasarkan jenis
alat beratnya. Jenis alat berat yang ada di PT Great
Giant Pineapple diantaranya caterpillar challenger,
caterpillar motor grader, caterpillar bulldozer, caterpillar
sovel loader, caterpillar excavator, hitachi excavator dan
sakai wheel loader .
d. Seksi perawatan umum
Seksi perawatan umum ini merupakan seksi yang
melayani perawatan dan pergantian yang bersifat umum
seperti penggantian ban, penggantian mur dan baut
69
general, pelumasan gear dan transmisi serta
penambahan fluida hydrolic.
e. Seksi MSE (Maintenance Special Equipment)
Seksi MSE ini merupakan seksi yang melakukan
kegiatan perawatan dan perbaikan untuk unit spesial
seperti cameco harvester dan cameco boom sprayer.
f. Seksi elektrik
Seksi elektrik ini merupakan seksi yang melayani
perawatan dan perbaikan senua jenis elemen elektrik
alat dan mesin
5.2.3 Actuating (Pelaksanaan)
Kegiatan perawatan yang dilakukan terdiri atas beberapa
jenis perawatan. Jenis perawatan alat dan mesin yang
diterapkan antara lain pearawatan yang direncanakan antara
lain perawatan preventive dan perawatan korektif. Menurut
Rosa (2005), perawatan preventive merupakan kegiatan
perawatan yang dilakukan pada waktu yang sudah
ditentukan/direncanakan sebelumnya, dan untuk mencegah
menurunnya fungsi fasilitas produksi secara keseluruhan.
Jadwal perawatan meliputi periode inspeksi. Perawatan
preventive merupakan perawatan oleh interval yang ditentukan
oleh waktu ( misalnya setiap hari, minggu, bulan atau tahun)
(Gaspersz, 2006). Kegiatan perawatan ini dilakukan oleh
pelaksana/mekanik departemen maintenance serta operator unit
juga ikut melakukan kegiatan perawatan.
Pada PT Great Giant Pineapple, kegiatan perawatan
preventive terdiri dari jenis, yaitu perawatan harian, perawatan
rutin berkala (based on HM) dan overhaul (based on HM).
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing perawatan
preventive:
a. Perawatan rutin
1. Perawatan harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap
hari.perawatan dilakukan baik sebelum dan setelah unit
beroperasi. Mesin-mesin yang dikenai perawatan yaitu alat
dan mesin lapangan. Pada perawatan ini biasanya dilakukan
oleh operator. Perawatan yang dilakukan adalah
70
pemanasan/persiapan mesin pertama kali dihidupkan dan
melakukan pengecekan kondisi diantaranya Pemeriksaan
seluruh level oli sebelum mesin dihidupkan, pemeriksaan air
battery beserta kabel kabelnya, pemeriksaan air radiator,
pemeriksaan rem, pemeriksaan kopling ( jarak pedal),
pemeriksaan sistem listrik dan lampu, pemeriksaan
ketegangan tali kipas, pemeriksaan tekanan angin ban,
pemeriksaan seluruh baut baut terutama baut roda,
pemeriksaan fungsi sistem hidrolik dan pemeriksaan
kebocoran-kebocoran oli.
Pada awal menghidupkan mesin jalan dengan putaran
mesin yang rendah, pembersihan air cleaner dilakukan setiap
hari, pengisian BBM dilakukan setelah unit beroperasi pada
sore hari untuk menghindari ruang kosong dalam tangki bahan
bakar dan pembersihan unit setelah selesai beroperasi. Selain
itu, untuk beberapa unit mesin seperti unit pengolahan tanah
dan implemen harus dicuci dengan perlakuan setelah selesai
beroperasi. Terutama adalah implemen karena rata-rata jenis
implemen merupakan jenis bajak dan bersentuhan langsung
dengan tanah sehingga rentan terhadap korosi.
2. Perawatan rutin berkala (base on HM)
Perawatan rutin berkala adalah perawatan yang pada
dasarnya ditentukan oleh indikator Hm (Hours meter) yang ada
pada unit/mesin, artinya perawatan yang mencakup pergantian
spare part ditentukan berdasarkan jam kerja mesin. Ada
beberapa macam perawatan dengan indikator HM (Hours
meter), yaitu 250 Hm, 500 Hm, dan 1000 Hm.
Perawatan ini biasanya mengikuti rekomendasi dari pihak
pembuat unit. Pelaksanaan bisa dilakukan oleh mekanik
departemen maintenance. Kegiatan meliputi pemeriksaan rutin
kondisi unit, penggantian pelumas dan penggantian spare part.
Berdasarkan SOP (Standart Operation Precedure), jadwal
pergantian spare part yang sesuai dengan indikator Hm
(Hours meter) dapat dilihat di Lampiran 9.
3. Overhoul (base on HM)
Overhoul atau turun mesin ini berarti dilakukan jika telah
mencapai jadwal (waktu) pelaksanaan overhaul / faktor umur
unit. Jenis perawatan yang dilakukan sesuai dengan standar
71
overhoul yang dilakukan dan ditentukan terhadap masing-
masing komponen yang ada. Jadwal overhoul dilaksanakan
untuk merekondisi komponen mesin agar kembali pada kondisi
standar. Pada ketentuannya, jadwal overhoul dilakukan
berdasarkan indikator Hm (Hours meter) sama seperti
perawatan rutin berkala. Berdasarkan SOP (Standart
Operation Procedure) untuk perawatan alat dan mesin dapat
dilihat di Lampiran 10.
b. Perawatan korektif
Perawatan korektif dilakukan apabila terjadi kerusakan
yang mendadak. Pada bagian lapangan atau plantations di PT
Great Giant Pineapple sering terjadi kerusakan pada
unit/mesinnya, terutama pada unit kategori special equipment
yaitu unit panen seperti Cameco harvester. Hal ini dikarenakan
jam operasi mesin yang berlebihan sehingga menimbulkan
kenaikan temperatur pada komponen mesin.
73
74