Anda di halaman 1dari 20

BAB V TUGAS KHUSUS

MANAJEMEN PERAWATAN ALAT DAN MESIN LAPANGAN

5.1 Alat dan Mesin


Kegiatan lapangan merupakan kegiatan yang meliputi
pengolahan tanah, perawatan tanaman, pembuatan jalan
saluran dan panen. Kegiatan di lapangan atau di perkebunan
memiliki waktu dan proses yang panjang sampai buah nanas
siap untuk dipanen. Selain itu juga diperlukan alat dan mesin
yang menunjang. Alat dan mesin sendiri berfungsi untuk
meringankan pekerjaan manusia atau pekerja. Menurut Madura
(2007), mesin merupakan alat mekanik atau elektrik yang dapat
mengurangi beban operasi. Diperlukan juga peralatan untuk
menunjang kegiatan dimana menurut Chan (2009), peralatan
merupakan sarana pendukung dalam proses produksi. Tanpa
peralatan akan kesulitan dalam melakukan kegiatan produksi.
Alat dan mesin pada PT Great Giant Pineapple sebagian
besar adalah heavy duty atau alat berat karena dibutuhkan alat
dan mesin yang memiliki tenaga yang besar. Alat berat
merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia
dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur
bangunan. Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek,
terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti, 2009).
Berdasarkan bentuknya , alat dan mesin di PT Great Giant
Pineapple ini dibagi menjadi 11 kategori yaitu:Truk, Traktor,
Challenger, Bulldozer, Implemen, Motor grader, Wheel loader,
Excavator, Dipping, Cameco harvester, Cameco boom.
Berikut merupakan beberapa fungsi, prinsip kerja dan
kapasitas dari alat dan mesin lapangan yang digunakan pada
PT Great Giant Pineapple meliputi :
1. Truk
Truk memiliki spesifikasi yang berbeda-beda berdasarkan
fungsi dan kegunaannya, seperti pengirim bahan bakar pada
unit yang sedang beroperasi, sebagai alat transportasi bibit
hingga sebagai alat transportasi panen. Kapasitas truk
berbeda-beda berdasarkan jenisnya, seperti truk 90ps mampu

55
mengangkut 20-30 pekerja, kemudian truk 120 ps disini
sebagai truk tangki mampu mengangkut bahan bakar, air dan
pupuk hingga 16000 liter. Selain itu ada pula truk 220ps yang
digunakan sebagai transportasi panen yang sanggup
mengangkut 12 peti atau bin nanas (3,5ton/bin) dan truk jenis
ini juga digunakan untuk menarik trailer yang berfungsi untuk
mengangkut alat berat dan implemen menuju lahan yang akan
dilakukan kegiatan pengolahan tanah. Contoh Truk dapat
dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2.

Gambar 5.1 truk trailer panen

Gambar 5.2 Truk tangki

2. Traktor
Traktor merupakan unit yang sering digunakan. Prinsip
kerja traktor adalah untuk menarik dan menggerakkan
implemen serta menarik peralatan lainnya seperti genset.
Kapasitas mesin traktor bermacam-macam antara 90-320 hp
(tenaga kuda). Pada traktor dengan kapasitas besar sudah
56
menggunakan sistem hidrolik sebagai sistem penggerak.
Traktor dapat dilihat pada gambar 5.3 dan gambar 5.4.

Gambar 5.3 Traktor WJ 8 R

Gambar 5.4 Traktor NH TS


3. Challenger
Challenger adalah alat berat yang diproduksi oleh
perusahaan alat berat Caterpillar yang digunakan untuk
kegiatan industri pertanian. Challenger terdapat 2 tipe yaitu
Challenger 45 CR dan Challenger 55 CR. Prinsip kerjanya
ialah sama seperti traktor roda yaitu menarik implemen, yang
membedakan adalah kemampuan mesinnya. Kelebihan
challenger adalah memiliki kecepatan tinggi bila dibandingkan
alat berat yang lain dengan hasil yang maksimal. Challenger
biasanya digunakan pada pengolahan tanah tahap akhir. Alat
berat jenis ini jarang digunakan kecuali jika ada target tertentu
dari plantations. Challenger dapat dilihat pada gambar 5.5.

57
Gambar 5.5 challenger
4 Bulldozer
Bulldozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong
material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas
permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
Kapasitas bajak tergolong besar dibandingkan alat berat jenis
lain. Bulldozer memiliki implemen bajak yang mampu
mengupas tanah hingga kedalaman 80cm. Selain itu bulldozer
menarik implemen moalbot (bajak dalam) yang tidak mampu
dilakukan oleh mesin traktor ataupun challenger. Bulldozer
dapat dilihat pada gambar 5.6.

Gambar 5.6. Bulldozer


5 Implemen
Pada PTGreat Giant memiliki beberapa macam implemen
seperti trailer, ridger, moalbot, speader, chopper, rum harrow,
disk plow dan mid harrow. emplemen merupakan alat yang

58
didapat digunakan tanpa tenaga truk, traktor, challenger
ataupun dozer. Implemen-implemen ini memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda. Sebagian besar emplemen
merupakan alat pengolahan tanah. Adapun macam-macam
emplemen dan fungsinya, antara lain:
a. Trailer
Trailer merupakan alat yang berfungsi untuk
mengangkut implemen, genset dan mesin seperti alat
berat jenis excavator, bull dozer dan traktor menuju
lokasi yang akan dilakukan kegiatan pengolahan tanah
dan operasi lain. Trailer ini berbentuk gandengan
dengan jumlah 6 ban di belakang dan dilengkapi
dengan pengait hidrolik untuk mengangkat alat dan
mesin yang berukuran besar atau alat dan mesin yang
tidak memiliki roda penggerak untuk dinaikkan ke atas
trailer. Implemen trailer ini ditarik dengan truk tipe
220ps. Implemen trailer dapat dilihat pada gambar 5.7.

Gambar 5.7 trailer


b. Chopper
Chopper merupakan implemen pengolahan tanah
tahap awal. Implemen ini berfungsi untuk
menghancurkan tanaman nanas pasca panen. Chopper
berbentuk pisau-pisau tajam yang kerjanya diputar
menggunakan tenaga bantuan traktor. Jika
dibandingkan dengan implemen lain, chopper adalah
implemen yang sering mengalami kerusakan karena
dari segi pemakaian lebih sering. Implemen chopper
dapat dilihat pada gambar 5.8.
59
Gambar 5.8 Chopper
c. Ridger
Ridger merupakan implemen yang berfungsi untuk
membuat alur dan membentuk guludan agar
memudahkan proses penanaman, dan pemberian
pupuk dasar. Implemen ini hanya digunakan apabila
kondisi tanah belum sesuai standar untuk melakukan
penanaman bibit nanas setelah pengolahan tanah
sebelumnya. Ridger berbentuk seperti garpu dan
atasnya berbentuk seperti tabung kerucut untuk
menampung pupuk tambahan yang akan dialirkan ke
bawah. Implemen ridger dapat dilihat pada gambar 5.9.

Gambar 5.9 Ridger


d. Moalboat
Moalboat merupakan implemen yang berfungsi
untuk kegiatan pengolahan tanah tahap bajak dalam.
60
Berbentuk bajak dan implemen ini biasa ditarik dengan
traktor jenis WJ 8 R dan bulldozer. Implemen ini
memiliki bentuk bajak dengan panjang melengkung 80
cm. Implemen moalboat dapat dilihat pada gambar
5.10.

Gambar 5.10 Moalboat


e. Speader
Speader merupakan implemen pengolahan tanah
yang digunakan untuk pengapuran. Implemen ini
berbentuk seperti tabung dan terdapat noozle
dibawahnya yang berfungsi untuk menebarkan kapur ke
tanah. Cara kerjanya adalah noozle berputar dan
menebarkan kapur dengan bantuan tenaga dari traktor.
Implemen speader dapat dilihat pada gambar 5.11.

Gambar 5.11 Speader


f. Rum harrow
Rum harrow merupakan implemen pengolahan tanah
yang fungsi untuk mencampur seresah dengan tanah
beserta dolomit yang dilaplikasikan setelah dilakukan
chopping agar cepat terdokomposisi dalam tanah.
Implemen ini berbentuk roda besi gerigi yang kerjanya
61
ditarik dengan bantuan tenaga bulldozer jenis DK 8 R.
Implemen ini termasuk berat jika dibandingkan yang lain
sehingga hanya mampu ditarik dengan bulldozer.
Implemen rum harrow dapat dilihat pada gambar 5.12.

Gambar 5.12 rum harrow


g. Disk plow
Disk plow merupakan implemen pengolahan tanah yang
berfungsi untuk meratakan permukaan tanah dari
pembajakan sebelumnya sekaligus membalik gulma
yang tumbuh. Implemen ini dilengkapi dengan bajak
berbentuk piringan besi. Disk plow biasanya ditarik
dengan traktor jenis TS 90. Implemen disk plow dapat
dilihat pada gambar 5.13.

Gambar 5.13 disk plow


6 Motor grader
Fungsi utama dari motor grader adalah pembuatan jalan
saluran, meratakan permukaan tanah, memotong gundukan
dan mengisi lubang. Motor grader juga dapat digunakan untuk

62
pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang. Pada musim
penghujan, motor grader sangat sering beroperasi untuk
meratakan permukaan tanah karena di areal perkebunan
nanas adalah tanah liat yang licin apabila musim hujan. Prinsip
kerjanya adalah dengan menggerakkan implemen yang ada
pada motor grader itu sendiri. Motor grader dapat dilihat pada
gambar 5.14.

Gambar 5.14. Motor grader


7 Wheel loader
Wheel loader merupakan alat dengan roda depan terbuat
dari beton yang berfungi sebagai untuk memadatkan
permukaan tanah. Prinsip kerjanya adalah dengan melewati
atau menggilas tanah, semakin rendah kecepatan maka
permukaan tanah yang dilewati akan semakin baik
kepadatannya. Wheel loader menggunakan sistem hidrolik
transmisi penggeraknya menggunakan sistem hidrolik. Wheel
loader dapat dilihat pada gambar 5.15.

Gambar 5.15 wheel loader

63
8 Excavator
Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari
mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan
(arm) dan alat pengeruk (bucket) yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah.
Sistem penggerak sepenuhnya menggunakan sistem hidrolik.
Pada excavator kapasitas standar, bucket dapat menampung
tanah dengan volume 1meter dan lengan dapat menggali
tanah dengan kedalaman 10 meter. Excavator dapat dilihat
pada gambar 5.16.

Gambar 5.16. excavator


9 Dipping
Dipping merupakan mesin yang berfungsi untuk mencuci
bibit nanas dengan obat khusus sebelum di tanam. Prinsip
kerjanya adalah dengan mencelupkan bibit nanas yang pada
bak yang ada pada mesin dipping. Bibit nanas dihantarkan
oleh konveyor menuju bak pencelupan dan setelah itu diarah
ke bak truk untuk dibawa ke areal. Mesin dipping berkapasitas
3,5-4 ton per jam dengan tenaga genset diesel dengan
konsumsi bahan bakar sekitar 5-7 liter per jamnya. Dipping
dapat dilihat pada gambar 5.16.

64
Gambar 5.16 dipping
10 Sovel loader
Sovel loader merupakan alat berat yang aslinya merupakan
alat yang memiliki implemen berbentuk pengeruk atau
penghancur. Namun, dimodifikasi oleh departemen
engginering sehingga berubah fungsi menjadi forklift dengan
kapasitas besar yang berfungsi untuk mengangkut dan
memindahkan bin nanas dengan kapasitas 3,5 ton. Sovel
loader dapat dilihat pada gambar 5.17.

Gambar 5.17 Sovel loader


11 Cameco harvester
Cameco harveser merupakan alat berat yang tergolong
special equipment karena memang didesain untuk melakukan
kegiatan pemanenan buah nanas. Prinsip kerjanya adalah
dengan memindahkan buah nanas dari lahan menuju truk
engkel berada di depan cameco hasvester dengan conveyor
yang ada pada comeco hasvester. Alat berat ini bergerak
dengan kecepatan sangat rendah dan memiliki kapasitas
mengalirkan nanas dengan conveyor hingga 80ton/30 menit.
Cameco harvester dapat dilihat pada gambar 5.18.

65
Gambar 5.18 Cameco harvester
12 Cameco boom sprayer
Alat berat ini memiliki kapasitas mesin yang sama dengan
cameco harvester yaitu 120 hp. Boom sprayer berfungsi untuk
menyemprot pupuk pada tanaman nanas. Prinsip kerjanya
adalah dengan membentangkan pipa menjulang 10 meter ke
arah horizontal dan water pump bergerak mengalirkan pupuk.
Kapasitas tangki pada boom sprayer adalah 8000 liter.
Cameco boom sprayer dapat dilihat pada gambar 5.19.

Gambar 5.19 Cameco Boom Sprayer


5.2 Manajemen Perawatan Alat dan Mesin
PT Great Giant Pineapple telah menerapkan manajemen
perawatan alat dan mesin serta menerapkan fungsi manajemen
yang meliputi perencanaan kegiatan, pengkoordinasian,
pelaksanaan kegiatan, pengawasan kegiatan serta evaluasi.
Kegiatan perawatan alat dan mesin pada PT Great Giant
pineapple dilakukan secara rutin dan sesuai kebutuhan. Menurut
Siagian et al. (2013), perawatan mesin berguna untuk menjaga
agar mesin-mesin mampu beroperasi ataupun berfungsi
66
sebagaimana mestinya. Perawatan mesin yang baik sangat
penting untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien pada
suatu sistem. Menurut Muhtadi (2009), perawatan mesin pada
dasarnya meliputi pemeriksaan, perbaikan, penggantian dan
pengujian yang bertujuan untuk mempertahankan kemampuan
atau kinerja mesin dan mengurangi resiko kerusakan mendadak
yang akan merugikan dari segi ekonomis.
Perawatan mesin dan peralatan berguna untuk menjamin
kelancaran kegiatan produksi. Perawatan perlu dilakukan secara
periodik untuk mencegah terjadinya kerusakan fatal yang
mendadak yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses
produksi (Wibowo, 2007). Menurut Muhtadi (2009), ada beerapa
macam sistem pemeliharaan yang dapat diterapkan, antara lain:
sistem pemeliharaan sesudah rusak, sistem pemeliharaan rutin,
sistem pemeliharaan ulang dan sistem pemeliharaan produktif.
Adapun SOP (Standart Operation Procedure) perawatan alat
dan mesin yang dapat dilihat di Lampiran 8.

5.2.1 Planning (Perencanaan)


Dalam manajemen perawatan alat dan mesin pada PT
Great Giant Pineapple terdapat fungsi perencanaan yang harus
dilakukan. Keseluruhan kegiatan perawatan alat dan mesin
merupakan tanggung jawab dari manajer departemen
maintenance. Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan
meliputi perencanaan waktu kegiatan perawatan dan
pengadaan sparepart. Perencanaan perlu dilakukan agar suatu
kegiatan dapat dilaksanakan dengan teratur serta memudahkan
dalam mencapai tujuan. Menurut Prihatnolo dan Dwidjowojoto
(2006), perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan
fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan masa mendatang dengan menggambarkan
dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
Penjadwalan merupakan pengaturan waktu dari suatu
kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan
fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan
urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi (Herjanto,
2008). Kegiatan perencanaan dan penjadwalanperawatan alat
67
dan mesin dilakukan oleh pelaksana atau mekanik departemen
maintenance. Pada PT Great Giant Pineapple secara garis
besar terdapat 2 jenis penjadwalan dan perawatan yaitu:
a. Perencanaan waktu kegiatan perawatan
Perencanaan serta penjadwalan waktu kegiatan
perawatan alat dan mesin dilaksanakan oleh pelaksana
atau mekanik departemen maintenance. Perencanaan
dan penjadwalan kegiatan perawatan alat dan mesin
dibuat mengacu pada SOP (Standart Operation
Procedure). Waktu yang telah diatur untuk perawatan
alat dan mesin dilakukan secara rutin di PT Great Giant
Pineapple. Perawatan dapat dilakukan sebelum dan
sesudah unit beroperasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kinerja alat dan mesin dapat bekerja dalam kondisi baik.
b. Perencanaan persediaan spare part
Dalam kegiatan pengadaan spare part dilakukan
berdasarkan kebutuhan serta dana yang tersedia.
PTGreat Giant Pineapple memiliki stok spare part yang
tersedia di warehouse spare part untuk mempermudah
kegiatan perbaikan dan pergantian. Spare part ringan
yang tersedia meliputi oli, greace, oil filter, air filter, water
sparator, water pump, injection pump, nozzle, v-belt,
engine valve, pendingin mesin, radiator, baut kepala
cylinder, kampas rem dan ban. Lalu untuk suku cadang
lain yang jarang terjadi kerusakan biasanya memesan
langsung dari produsen alat berat atau mesin lain,
seperti perusahaan Caterpillar dan John Deere.
Anggaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan perawatan
alat dan mesin sekitar Rp. 2.500.000.000/tahun.

5.2.2 Organizing (Pengorganisasian)


Departemen maintenance dibantu oleh bagian administrasi
untuk membagi penugasan kegiatan perawatan. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah kegiatan perawatan. Selain itu
unit alat dan mesin lapangan yang jumlahnya banyak dan setiap
harinya selalu beroperasi dengan jam kerja 10jam/hari. Setiap
unit alat dan mesin memiliki kode atau nomor seri unit untuk

68
mengetahui unit yang beroperasi dan unit yang sudah dilakukan
perawatan atau belum.
Dalam pengerjaan kegiatan perawatan di departemen
maintenance ini dibagi menjadi 7 seksi, yaitu seksi kendaraan,
seksi traktor, seksi alat berat, seksi perawatan umum, seksi
elektrik dan MSE (Maintenance Special Equipment). Berikut
merupakan keterangan per seksinya:
a. Seksi kendaraan
Seksi kendaraan merupakan seksi yang mencakup
semua kendaraan jenis truk yang beroperasi dibagian
lapangan. Pada seksi ini melakukan perawatan seperti
pemeriksaan dan pergantian spare part seperti oli, oil
filter, fuel filter dan spare part lainnya khusus truk. Jenis-
jenis kendaraan yang ada di PT Great Giant Pineapple
diantaranya truk hino, truk mitsubshi, truk volvo dan truk
mercedez-benz.
b. Seksi traktor
Seksi traktor merupakan seksi yang mencakup
semua jenis traktor. Pada seksi ini melakukan kegiatan
perawatan dan pergantian spare part seperti oli, oil filter,
fuel filter dan sparepart lain khusus traktor. Jenis traktor
yang ada di PT Great Giant Pineapple diantaranya
traktor john deere, traktor new holland dan marvey-
ferguson.
c. Seksi alat berat
Seksi alat berat merupakan seksi yang mencakup
semua jenis alat berat. Pada seksi ini melakukan
kegiatan perawatan dan pergantian spare part seperti oli,
oil filter, fuel filter dan spare part lain berdasarkan jenis
alat beratnya. Jenis alat berat yang ada di PT Great
Giant Pineapple diantaranya caterpillar challenger,
caterpillar motor grader, caterpillar bulldozer, caterpillar
sovel loader, caterpillar excavator, hitachi excavator dan
sakai wheel loader .
d. Seksi perawatan umum
Seksi perawatan umum ini merupakan seksi yang
melayani perawatan dan pergantian yang bersifat umum
seperti penggantian ban, penggantian mur dan baut
69
general, pelumasan gear dan transmisi serta
penambahan fluida hydrolic.
e. Seksi MSE (Maintenance Special Equipment)
Seksi MSE ini merupakan seksi yang melakukan
kegiatan perawatan dan perbaikan untuk unit spesial
seperti cameco harvester dan cameco boom sprayer.
f. Seksi elektrik
Seksi elektrik ini merupakan seksi yang melayani
perawatan dan perbaikan senua jenis elemen elektrik
alat dan mesin
5.2.3 Actuating (Pelaksanaan)
Kegiatan perawatan yang dilakukan terdiri atas beberapa
jenis perawatan. Jenis perawatan alat dan mesin yang
diterapkan antara lain pearawatan yang direncanakan antara
lain perawatan preventive dan perawatan korektif. Menurut
Rosa (2005), perawatan preventive merupakan kegiatan
perawatan yang dilakukan pada waktu yang sudah
ditentukan/direncanakan sebelumnya, dan untuk mencegah
menurunnya fungsi fasilitas produksi secara keseluruhan.
Jadwal perawatan meliputi periode inspeksi. Perawatan
preventive merupakan perawatan oleh interval yang ditentukan
oleh waktu ( misalnya setiap hari, minggu, bulan atau tahun)
(Gaspersz, 2006). Kegiatan perawatan ini dilakukan oleh
pelaksana/mekanik departemen maintenance serta operator unit
juga ikut melakukan kegiatan perawatan.
Pada PT Great Giant Pineapple, kegiatan perawatan
preventive terdiri dari jenis, yaitu perawatan harian, perawatan
rutin berkala (based on HM) dan overhaul (based on HM).
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing perawatan
preventive:

a. Perawatan rutin
1. Perawatan harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap
hari.perawatan dilakukan baik sebelum dan setelah unit
beroperasi. Mesin-mesin yang dikenai perawatan yaitu alat
dan mesin lapangan. Pada perawatan ini biasanya dilakukan
oleh operator. Perawatan yang dilakukan adalah
70
pemanasan/persiapan mesin pertama kali dihidupkan dan
melakukan pengecekan kondisi diantaranya Pemeriksaan
seluruh level oli sebelum mesin dihidupkan, pemeriksaan air
battery beserta kabel kabelnya, pemeriksaan air radiator,
pemeriksaan rem, pemeriksaan kopling ( jarak pedal),
pemeriksaan sistem listrik dan lampu, pemeriksaan
ketegangan tali kipas, pemeriksaan tekanan angin ban,
pemeriksaan seluruh baut baut terutama baut roda,
pemeriksaan fungsi sistem hidrolik dan pemeriksaan
kebocoran-kebocoran oli.
Pada awal menghidupkan mesin jalan dengan putaran
mesin yang rendah, pembersihan air cleaner dilakukan setiap
hari, pengisian BBM dilakukan setelah unit beroperasi pada
sore hari untuk menghindari ruang kosong dalam tangki bahan
bakar dan pembersihan unit setelah selesai beroperasi. Selain
itu, untuk beberapa unit mesin seperti unit pengolahan tanah
dan implemen harus dicuci dengan perlakuan setelah selesai
beroperasi. Terutama adalah implemen karena rata-rata jenis
implemen merupakan jenis bajak dan bersentuhan langsung
dengan tanah sehingga rentan terhadap korosi.
2. Perawatan rutin berkala (base on HM)
Perawatan rutin berkala adalah perawatan yang pada
dasarnya ditentukan oleh indikator Hm (Hours meter) yang ada
pada unit/mesin, artinya perawatan yang mencakup pergantian
spare part ditentukan berdasarkan jam kerja mesin. Ada
beberapa macam perawatan dengan indikator HM (Hours
meter), yaitu 250 Hm, 500 Hm, dan 1000 Hm.
Perawatan ini biasanya mengikuti rekomendasi dari pihak
pembuat unit. Pelaksanaan bisa dilakukan oleh mekanik
departemen maintenance. Kegiatan meliputi pemeriksaan rutin
kondisi unit, penggantian pelumas dan penggantian spare part.
Berdasarkan SOP (Standart Operation Precedure), jadwal
pergantian spare part yang sesuai dengan indikator Hm
(Hours meter) dapat dilihat di Lampiran 9.
3. Overhoul (base on HM)
Overhoul atau turun mesin ini berarti dilakukan jika telah
mencapai jadwal (waktu) pelaksanaan overhaul / faktor umur
unit. Jenis perawatan yang dilakukan sesuai dengan standar
71
overhoul yang dilakukan dan ditentukan terhadap masing-
masing komponen yang ada. Jadwal overhoul dilaksanakan
untuk merekondisi komponen mesin agar kembali pada kondisi
standar. Pada ketentuannya, jadwal overhoul dilakukan
berdasarkan indikator Hm (Hours meter) sama seperti
perawatan rutin berkala. Berdasarkan SOP (Standart
Operation Procedure) untuk perawatan alat dan mesin dapat
dilihat di Lampiran 10.

b. Perawatan korektif
Perawatan korektif dilakukan apabila terjadi kerusakan
yang mendadak. Pada bagian lapangan atau plantations di PT
Great Giant Pineapple sering terjadi kerusakan pada
unit/mesinnya, terutama pada unit kategori special equipment
yaitu unit panen seperti Cameco harvester. Hal ini dikarenakan
jam operasi mesin yang berlebihan sehingga menimbulkan
kenaikan temperatur pada komponen mesin.

5.2.3 Controlling (Pengawasan)


Kegiatan pengawasan perawatan alat dan mesin lapangan
dilakukan oleh kepala seksi. Kegiatan pengawasan utama
adalah dalam bentuk dokumentasi. Pada dokumentasi
tersebut berisi tentang seluruh kegiatan perawatan seperti
laporan tentang pengecekan hingga laporan pergantian spare
part. Dokumentasi juga menginformasikan mengenai mekanik
yang bertanggung jawab untuk melakukan perawatan
terhadap alat dan mesin lapangan. Menurut Abdulkarim
(2006), pengawasan baru bermakna mana kala diikuti dengan
langkah-langkah tindak lanjut yang nyata dan cepat.
Sedangkan menurut Suparmoko (2006), fungsi pengawasan
meluruskan kembali kesalahan dan penyimpangan yang
terjadi agar sesuai dengan rencana dan tujuan
organisasi.fungsi pengawasan dilakukan oleh seorang manajer
dengan melakukan penilaian dan mengendalikan jalannya
organisasi. Kegiatan pengawasan dilakukan dengan sesuai
standar dan cara kerja.
Pengawasan kegiatan perawatan alat dan mesin di PT
Great Giant Pineapple ini berbentuk dokumentasi yang
72
laporannya berdasarkan jenis alat dan mesin. Terdapat
beberapa seksi yaitu: kendaraan dan unit panen, seksi alat
berat, alat berat pengolahan tanah dan implemen. Adapun
pengawasan harian yang kegiatannya mengenai pengawasan
mendasar yaitu kebersihan alat dan mesin sebelum kembali ke
garasi.

5.3 Evaluasi Kegiatan Perawatan


Dalam melakukan kegiatan perawatan di PTGreat Giant
Pineapple juga melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi dilakukan
3 kali dalam setahun atau lebih tepatnya evaluasi dilakukan
setiap 4 bulan kegiatan. Evaluasi ini berbentuk dokumentasi
yang berisi grafik perbandingan antara penjadwalan dan
realisasi. Dokumentasi ini dibuat berdasarkan data-data laporan
perawatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam sebuah
kasus, penjadwalan dan realisas sering tidak berbanding lurus,
hal ini dikarenakan penjadwalan yang sudah ditentukan akan
tertunda karena perbedaan jadwal dari bagian plantations.
Namun hal ini tidak bisa disalahkan karena dari bagian
plantations sendiri memiliki target seperti pengolahan tanah,
perawatan tanaman nanas hingga panen yang dilakukan
berdasarkan permintaan departemen factory untuk melakukan
proses produksi dengan jumlah buah nanas sesuai target.
Kemudian evaluasi tentang kinerja alat dan mesin. Evaluasi
ini membandingkan rata-rata kerusakan alat dan mesin dengan
kinerja dan produktivitasnya. Namun evaluasi ini sudah jarang
dilakukan karena rata-rata alat dan mesin lapangan masih
terbilang baru atau belum mencapai periode overhoul.

73
74

Anda mungkin juga menyukai