Judul.
Tujuan.
Bahan dan alat.
Langkah-langkah kegiatan.
Hasil percobaan.
Simpulan.
Umumnya pada teks laporan percobaan terdapat kata yang bersinonim dan kata yang
berantonim. Sinonim merupakan persamaan kata, sedangkan antonim merupakan lawan kata.
Pada teks laporan percobaan, sinonim dan antonim biasanya terdapat pada bagian langkah-
langkan percobaan.
Kata bilangan pada teks laporan percobaan menunjukan jumlah bahan yang digunakan
dalam percobaan.
Contoh kalimat perintah pada teks laporan percobaan diantaranya adalah siapkan,
aduklah, hindari, tambahkan, tuangkan, sebaiknya, cmpurkan, dan lain sebagainya.
Selain menggunakan kata perintah, teks laporan percobaan juga menggunakan kata
hubung. Cotoh kata hubung dalam teks laporan percobaan diantaranya adalah dan, tetapi,
apabila, saat, jika, sehingga, meskipun, dan lainnya.
Langkah pertama dalam membuat teks laporan percobaan ialah terlebih dahulu dengan cara
membuat struktur teks laporan percobaan. Langkah ini bisa dimulai dari :
1. Menulis judul
2. Tujuan percobaan
3. Alat serta bahan yang dipakai
4. Dan langkah awal sampai akhir percobaan.
2. Tulislah hasil dari percobaan ke dalam bentuk grafik, tabel, bagan atau gambar
agar pembaca lebih mudah dalam memahami hasilnya. Sesudah semuanya selesai, selanjutnya
tulislah kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
Sesuah menyelesaikan kerangka tersebut, lalu kembangkanlah jadi sebuah teks. Jangan lupa pula
untuk memerhatikan kaidah dari kebahasaannya yang dipakai supaya teks percobaan ini mudah
dipahami oleh pembaca.
F. Tujuan Teks Laporan Percobaan
Memberitahukan atau menjelaskan laporan pertanggung jawaban dari sebuah tugas atau
kegiatan pengamatan (observasi).
Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau
pemecahan masalah dalam pengamatan.
Menjadikan sumber informasi yang akurat dan terpercaya karena disusun berdasarkan
dengan data dan fakta.
Menjadikan sarana untuk mendokumentasikan hasil kegiatan observasi.
Tujuan :
Tujuan dari pembuatan slime tanpa boraks ini adalah agar menjadi lebih kreatif dan mampu
berinovasi dalam berkreativitas. Cara membuat slime ini cukup mudah sekali serta tidak
memakan banyak biaya.
Hasil :
Setelah melakukan percobaan ini, kita dapat mempunyai slime yang aman digunakan tanpa
menggunakan boraks. Saat ini, slime tanpa boraks sangat populer dikalangan anak-anak dan
remaja.
Kesimpulan :
Dengan membuat sendiri slime tanpa boraks, kreativitas serta pengetahuan kita menjadi
bertambah. Selain itu, slime tanpa boraks ini biayanya cukup murah dan terjangkau. Slime ini
juga aman apabila terkena kulit sebab tidak mengandung boraks.
A.Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar,
memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi
yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi
pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan hal
yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna
menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-
event tertentu kita banyak menemui pidato persuasif yang di lakukan kepada khalayak.
Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu kepada audiens agar
tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi menjadi cair dan dapat mudah
diterima oleh audiens.
1. Pembentukan tanggapan
Salah satu tujuan pidato persuasif adalah membentuk cara khalayak memberikan tanggapan.
Pembentukan dapat dilakukan baik khalayak mengetahui banyak tentang suatu topik maupun tidak,
tetapi akibat pembentukan, begitu gambling terlihat pada saat khalayak mengetahui sedikit tentang
topik.Pembicara persuasif mengaitkan gagasan atau sesuatu yang baru terhadap nilai yang telah
melekat pada khalayak. Pembicara harus menyadari bahwa pembentukan itu adalah proses pertalian
ide-ide baru dengan nilai-nilai yang mapan bagi khalayak, dan yang hasil-hasilnya adalah perubahan
perilaku.
2. Penguatan tanggapan
Maksud kedua pidato persuasif adalah “penguatan” tanggapan bagi sekelompok khalayak untuk
mengharapkan kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa topik,
gagasan, atau isu.
Penguatan tanggapan dikaitkan dengan nilai-nilai da sikap yang sudah ada dalam khalayak. Nilai-
nilai bercirikan kesenangan, kekuatan, dan kepentingan.
3. Pengubahan tanggapan
Maksud ketiga pdato persuasif adalah pengubahan tanggapan sekelompok khalayak untuk mengubah
perilaku mereka terhadap suatu konsep atau gagasan.Pembicara persuasif berupaya untuk mengubah
tanggapan sambil meminta kepada khalayak untuk mewakli dan /atau menghentikan beberapa
perilaku, seperti merokok, buang sampah sembarangan, dll. Dalam banyak cara, pengubahan
tanggapan dapat enjadi sebuah tugas yang sulit. Pembicara dapat membentuk kesan seseorang
terhadap yang baru tanpa terlalu membingungkan kehidupan mereka. Pembentukan tanggapan
dihubungkan secara teliti dengan belajar; penguatan sebagian besar dikesampingkan sebagai suatu
maksud persuasif, tetapi pengubahan tanggapan adalah fokus utama pidato persuasif.
C.Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif
1. Membujuk demi konsistensi
Prinsip pertama persuasif yaitu khalayak lebih memungkinkan untuk mengubah perilaku mereka
apabila perubahan yang dianjurkan sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai mereka saat ini.
Orang-orang yang mencoba membujuk orang lain perlu mengakui bahwa nilai, sikap, dan
kepercayaan merefleksikan tingkat keyakinan yang berbeda sebab nilai yang ada amat sulit berubah,
begitu juga dengan kepercayaan. Perlu diakui bahwa apa pun yang dianjurkan demi suatu perubahan
perilaku akan lebih mungkin bisa berhasil apabila hal tersebut konsisten dengan nilai, sikap, dan
kepercayaan.
Pembicara persuasif menggunakan konsistensi ini melewati masa berdasarkan penilaian kesempatan
untuk pembentukan, penguatan, dan pengubahan tanggapan khalayak, dan berdasarkan takaran pesan
terhadap posisi khalayak itu. Pembujuk yang efektif menggunakan konsistensi khalayak untuk
membentuk, meguatkan, atau mengubah khalayak tersebut.
Salam pembukaan.
Pendahuluan. Pendahuluan berisi gambaran dari isi pidato tersebut.
Isi pidato. Isi pidato meliputi maksud dan tujuan, rencana, sasaran, dan tindakan atau
langkah-langkah.
Penutup. Penutup berisi kesimpulan, harapan, dan salam penutup.
1. Besifat ajakan , perintah ataupun suatu rekomendasi terhadap suatu hal yang perlu
dilakukan
2. Menggunakan kalimat yang bersifat membangun
3. Menyertakan suatu permasalahan yang akan dibahas
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantisa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di
sini, di gedung ini dengan keadaan sehat wa-afiat. Yang kedua tidak lupa sholawat dan salam
yang senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Dan saya mengucapkan banyak terimakasih bagi panitia yang telah mempersiapkan ini dengan
baik dan lancar.
Sebelum kita membahasnya lebih jauh, pernahkah kita menyadari bahwa betapa banyak
pengusaha-pengusaha sukses yang meniti karir kehidupannya mulai dari nol besar. Mereka-
mereka adalah kebanyakan yang mempunyai latar belakang orang susah atau orang tidak mampu
namun mempunyai mimpi yang begitu besar.
Kebanyakan kisah dari pengusaha-pengusaha besar yang sukses mereka yang mempunyai latar
belakang pendidikan sekolah yang tidak terlalu tinggi, lususan SD misalnya. Seperti kisahnya
Pak Kusrin dari Karanganyar Jawa Tengah yang sukses membuat tv dan usahanya berkembang
sampai ke skala nasional adalah seorang lulusan SD yang mempunyai etos kerja dan semangat
juang yang sangat tinggi mampu mewujudkan cita-citanya.
Pendidikan yang tinggi tidak menjamin kita akan mendapat pekerjaan yang baik dan menjanjikan
untuk memenuhi kebutuhan jika kita tidak pernah beranjak dari mimipin kita yang tidak pernah
kita wujudkan.
Remaja-remaja yang saat ini sedang mencari dan membentuk jati dirinya harus mempunyai sudut
pandang yang lebih baik mengenai kehidupan. Khususnya dalam membangun perekonomiannya
sediri, terlebih dapat bermanfaat dan memajukan perekonomian bangsa. Salah satu caranya
adalah pembekalan dan pelatihan berwira usaha sehingga nantinya dapat menumbuhkan benih-
benih pemuda berjiwa interpreneur. Hal ini penting, karena salah satu unsur pokok penunjang
kehidupan adalah perekonomian. Marilah para pemuda dan pemudi generasi penerus bangsa
teruslah bergerak, berfikir kreatif dan inovatif dan jangan pernah ragu untuk mencoba. Jangan
takut gagal, karena orang-orang yang sukses bermuloa dari kegagalan-kegagalan yang mewarnai
prosesnya menuju suatu kesuksesan.
Jika kita mampu bergerak dan mengalahkan diri sendiri, segalanya menjadi mungkin.
Sebenarnya yang membatasi kemampuan kita adalah pikiran kita sendiri. Kemampuan berfikir
manusia itu tidak terbatas, kita sendiri yang kadang membatasi pemikiran-pemikiran kita
tersebut. Kita harus menjadi jiwa muda yang mempunyai pengaruh-pengaruh yang baik bagi
generasi-generasi yang akan datang.
Sekian yang dapat saya sampaikan dalam sambutan pada acara seminar kali ini, pada penutupan
kali ini saya hendak menegaskan sekali lagi, kita harus menjadi pemuda yang selalu memupuk
semangat untuk menjadi generasi wirausaha. Semoga apa yang saya katakan dan saya ungkapkan
bermanfaat bagi anda semua, dan mohon maaf atas semua kesalahan.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai
manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang
lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun
kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10
halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal
yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.
Sumardjo dan Saini Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja
terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
Menurut KBBI Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan
mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek
atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan
hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
Nugroho Notosusanto dalam Tarigan Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang
panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta
terpusat pada dirinya sendiri.
Hendy Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
Aoh. K.H Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan
kisahan prosa pendek.
J.S. Badudu Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa
saja.
H. B. Jassin Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang
harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
C.Ciri-Ciri Cerpen
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang
digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap
penyelesainnya.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut
merasakan kisah dari cerita tersebut.
Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
D.Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan
menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam
cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat
struktur abstrak tersebut.
2. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita
dari cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita
pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai
mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
6. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek
tersebut oleh pembacanya.
E.Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
Unsur Intrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur intrinsik tersebut yaitu:
1. Tema: gagasan utama yang menjadi dasar cerita jalannya cerita pendek.
2. Alur/Plot: tahapan urutan jalannya cerita pendek. Mulai dari perkenalan, konflik,
klimaks, penyelesaian.
3. Setting: meliputi latar/tempat, waktu, suasana yang terlihat cerita pendek.
4. Tokoh: pelaku yang ada dalam cerita pendek. Setiap tokoh mempunyai watak tersendiri.
5. Penokohan: sifat dari tokoh yang tercermin dari perilaku, sikap, ucapan, pikiran ,dan
pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita. Ada 2 mode penokohan:
o Metode Analitik: menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara
langsung. Contoh nya: pemalu, penakut, pembohong.
o Metode Dramatik: menggambarkan sifat tokoh digambarkan secara tidak
langsung dengan menggambarkan fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
6. Sudut Pandang: cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu kejadian
yang terjadi dalamnya. Sudut pandangnya:
o Sudut pandang orang pertama: Ada pelaku utama dan sampingan.
Pelaku utama: “aku” akan menjadi pusat perhatian.
Pelaku sampingan: “aku” muncul hanya muncul dalam pengantar dan
penutup cerita.
o Sudut pandang orang ketiga: ada serbatahu dan pengamat.
Serbatahu: sudut pandang “dia”, pengarang atau narator mengetahui
segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”.
Pengamat: pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami,
dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
7. Amanat: pesan moral yang disisipkan pengarang dalam cerpen supaya pembaca dapat
menyerap pesan di dalamnya.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari luar. Unsur ekstrinsik tersebut yaitu:
Teks ini memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai
fakta dan alasan.
Mempunyai 3 Struktur teks yaitu : Evaluasi , Deskripsi Teks , dan Penegasan Ulang.
Mengandung kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan yang dimiliki teks tanggapan kritis.
Perbedaan teks Tanggapan Kritis satu dengan teks lain dari aspek struktur dan aspek fitur
bahasa.