Anda di halaman 1dari 2

TUGAS WAWASAN BUDAYA NUSANTARA

URIP SADERMA NGLAKONI

NAMA : Ilham Aji Kusuma


NIM : 211231020
PRODI : Seni Pedalangan
DOSEN : Andi Wicaksono S.sn M.sn

soal
1. Apa yang anda pahami tentang ciri pola pikir orang jawa yang tersimbol? Jelaskan!
2. Mengapa sikap dan perilaku orang jawa dapat di pahami melalui seni pertunjukan
wayang? Jelaskan!
3. Jelaskan tiga kesadaran hubungan manusia yang dapat di pahami oleh orang jawa!
Berikan contohnya!
4. Urutkan judul-judul tembang macapat sehingga menjadi sebuah pemahaman tentang
urutan ketujuh fase perjalanan hidup manusia!
5. Bagaimana pemahaman anda mengenai pandangan hidup “Urip Saderma Nglakoni?”

Jawab
1. Ciri dan pola pikir orang jawa yang tersimbol mengarahkan orang jawa untuk berfikir
yang tersimbol mengarahkan orang jawa untuk berfikir dan berolah rasa melalui
ungkapan-ungkapan simbolis, sehingga mereka diajak untuk menjadi “Jawa”.
Sebagaimana ungkapan “bocahe durung jawa” atau “bocahe wis jawa” yang maksudnya
ialah faham dengan sikap dan perilaku diri sendiri yang dipandang pantas, sesuai dengan
nilai-nilai kejawaan yang dimiliki masyarakatnya.
2. Pertunjukan wayang kulit merupakan suatu lambang fenomena kekuatan alam diseluruh
alam semesta, serta menggambarkan hidup atau kehidupan manusia di atas bumi yang
tertuju pada kesempurnaan hidup yakni kematian. Wahyudi (2012) pun turut
menjelaskan, bahwa wayang sebagai pengetahuan orang jawa untuk memahami
semesta. “Ada orang melihat wayang menangis, kagum serta sedih hatinya, walaupun
sudah mengerti bahwa yang di lihat itu hanyya kulit di pahat berbentuk orang dapat
bergerak dan berbicara. Yang melihat wayang itu umpanabya orang yang bernafsu
keduniawian yang serba nikmat, mengakibatkan kegelapan hati. Ia tidak mengerti
bahwa semua itu hanya bayangan seperti sulapan, sesungguhnya hanya semu saja
(Soetarno, 2010:5)
3. A. Kesadaran Hubungan Manusia Dengan Tuhan
Kapasitas personil Resi Wisrawa dalam lakon “Alap-alap sukesi” memberikan
pemahaman mengenai sikap kesadaran hubungan manusia dengan tuhan. Sosok ideal
pada Resi Wisrawa ditunjukan melalui predikat pandhita, brahmana luhung.
Pandhita ialah seorang yang mumpuni karena telah menguasai berbagai pengetahuan
yang di dapatkan dari keseluruhan proses perjalanan hidup yang di laluinya.
B. Kesadaran Hubungan Manusia Dengan Manusia
Peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam lakon “alap-alap sukesi” merupakan
peristiwa yang terkesan tragis dan ironis. Dapat di pahami bahwa pada dasarnya mereka
berjalan dalam jalur lintasan pemenuhan tugas dan kewajiban masing-masing.
Pelaksanaan tugas dan kewajiban tidak tercampur sama lainya, sebagaimana kapasitas
dan porsi masing masing. Hal tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa
orang jawa memiliki sikap dan perilaku ideal untuk selalu dapat menempatkan diri dan
mendudukkan orang lain sebagaimana mestinya.
C. Kesadaran Hubungan Manusia Dengan Alam
Adanya hubunga antara manusia dengan alam dapat dipahami melalui peristiwa yang di
sebut gara-gara dalam seni pertunjukan wayang kulit purwa. Bentuk kesadaran orang
jawa untuk belajar alam dan memahami alam salah satunya ialah kawruh pranata
mangsa. Pranata mangsa merupakan pengetahuan orang jawa (yang di pahami secara
titen) dalam memahami alam khususnya tentang musim dalam sisyem penanggalan
kemudian dijadikan acuan untuk melangsungkan kehidupan mereka melalui alam.
4. –Maskumambang –Mijil –Kinanthi –Sinom –Gambuh/Dhandanggula –Pangkur –
Megatruh/pucung.
5. Urip Saderma Nglakoni, suatu kata yang sering saya dengar dan saya pahami. Bahwa
hidup itu sudah ada yang mengatur, kita tinggal menjalankannya saja. tetapi meskipun
hidup kita sudah ada yang mengatur, kita jangan menyepelekan nasib kita, ingat kita
orang jawa segala sesuatu pasti harus ada perjalanannya walapun sulit, ketika kita
berniat dengan sungguh sungguh pasti akan tercapai juga.

Anda mungkin juga menyukai