Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PAMBUKA Weka
1.1 DHASARING PANALITEN
Wayang adalah seni budaya bangsa Indonesia yang telah dikenal sejak abad ke-
10 dan telah berkembang hingga dewasa ini. Wayang dalam perkembangannya berabad-
abad itu ternyata telah mampu bertahan dengan berbagai ujian dan tantangan, sehingga
wayang menjadi sebuah budaya yang bermutu sangat tinggi). Budaya wayang meliputi
seni peran, seni suara (musik), seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni
perlambang dari zaman ke zaman juga merupakan media penerang, dakwah, pendidikan,
pemahaman filsafat serta hiburan.
Wayang kulit merupakan salah satu kebudayaan yang dikagumi oleh masyarakat
Indonesia dan Internasional. Kesenian wayang telah diangkat sebagai karya agung
budaya dunia oleh UNESCO tanggal 7 Nopember 2003 atau Masterpiece of Oral And
Intangible Heritage of Humanity. Di daerah jawa cerita yang populer yang tersebar di
masyarakat adalah cerita Ramayana, Mahabharata, dan cerita Arjunasasrabahu. Namun
cerita Arjunasasrabahu kalah populer dibanding kedua cerita lainnya. Ketiga cerita
tersebut merupakan cerita yang berasal dari tanah India.
Cerita yang diangkat dalam pewayangan mengandung nilai-nilai kehidupan yang
sangat mendalam. Nilai-nilai tersebut ditanamkan oleh para leluhur secara mentradisi
melalui pertunjukan. Tokoh dari penokohan serta tema yang diangkat diharapkan dapat
mempertegas bahwa keutamaan mengalahkan kenagkaramurkaan, kebenaran
mengalahkan ketidakbenaran, dan keadilan mengalahkan ketidakadilan (wayang sebagai
simbol kehidupan). Masyarakat diajak 2 untuk merenung dan berfikir mengenai nilai-
nilai dualisme; baik-buruk, utamaangkara, terpuji-tercela, dan sebagainya, yang pada
akhirnya masyarakat tersebut selalu memenangkan yang baik.
Seiring dengan perkembangan zaman, wayang mulai tergeser oleh mediamedia
hiburan lain yang lebih modern dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat
modern lebih memilih untuk menonton televisi di ruangan keluarga yang nyaman
daripada menghabiskan waktu semalam suntuk untuk menonton pertunjukan wayang
yang panjang, cenderung membosankan, dan sulit untuk dimengerti apalagi untuk
dinikmati.
Kecanggihan teknologi telah melahirkan instrumen-instrumen hiburan baru yang
memungkinkan manusia untuk mendapatkan berbagai macam hiburan tanpa perlu keluar
rumah. Dengan melihat perkembangan teknologi mobile phone yang ada, hal ini sangat
tepat untuk memanfaatkan mobile phone sebagai media untuk pembelajaran pengenalan
budaya wayang.
Ø ASAS PERSATUAN
Dalam dunia pewayangan tokoh yang memilih jiwa kebangsaan tinggi
terlukis pada diri tokoh Kumbakarna digambarkan dalam bentuk raksasa,
namun memiliki jiwa ksatria. Sebagai adik Raja Dasamuka, Kumbakarna
memiliki sifat yang berbeda. Kumbakarna menentang tindakan Prabu
Dasamuka yang merampas Dewi Sinta isteri Rama. Sikap menentang sama
dangan sikap Raden Wibisono, tetapi jalan yang ditempuh berbeda. Raden
Wibisono menentang dengan aktif memihak Raden Rama, tetapi Kumbakarna
tetap berpihak kepada Alengka demi negaranya. Niatnya bukan perang
membela kakaknya, tetapi bagaimanapun juga Alengka adalah negaranya yang
wajib dibela walaupun harus mengorbanan jiwa dan raga. Oleh karena itu
nama Kumbakarna tercanang sebagai nasionalis yang sejati. Benar atau salah
Alengka adalah negaranya.
3.2 PAMRAYOGI
1. Durasi pagelaran wayang wayangan ora suwe banget supaya penonton ora
krasa bosen.
2. Pagelaran wayang kulit ora mung nggunakake basa Jawa nanging uga basa
Indonesia saengga pamirsa non-Jawa bisa ngerti lan ngerti alur critane.
3. Pelestarian budaya daerah mbutuhake perhatian sing luwih serius saka
pamrentah kanggo nyaring budaya asing sing ora salaras karo budaya
Indonesia.
4. Siaran saka media massa kudu nampilake akeh budaya dhaerah supaya bisa
dijaga.
KAPUSTAKAN
http://tentangpr.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-wayang-beserta-jenis.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wayang_kulit
http://www.academia.edu/9060431/PERANAN_PERTUNJUKAN_WAYANG_KULIT