Anda di halaman 1dari 14

Tembang Gambuh: Penjelasan Lengkap

dengan Berbagai Contoh


BY DAWAN ON 03/30/2019 NO COMMENTS

Diera globalisasi, zaman berkembang sangat cepat dan kesenian budaya daerah mulai kehilangan
pamornya. Salah satu kesenian warisan budaya jawa yang kini mulai kehilangan kejayaan adalah
tembang macapat. Salah satu dari 11 tembang macapat yang memuat pendidikan karakter ialah
tembang gambuh. Watak dan Makna tembang gambuh sangat baik dipelajari pada generasi muda
untuk menumbuhkan budi pekerti yang luhur.

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan budaya jawa, pada artikel ini akan dibahas lengkap
mengenai karya sastra Tembang macapat Gambuh beserta watak tembang gambuh,aturan
tembang gambuh serta makna tembang gambuh.

Daftar Isi
 Tembang Macapat Gambuh
o Watak Tembang Gambuh
o Aturan Tembang Gambuh
 Contoh Tembang Macapat Gambuh
o Gambuh 1
o Gambuh 2
o Gambuh 3
o Gambuh 4
o Gambuh 5
o Gambuh 6
o Gambuh 7
o Gambuh 8
o Gambuh 9
o Gambuh 10
o Gambuh 11
o Gambuh 12
 Filosofi dan Makna Tembang Macapat Gambuh

Tembang Macapat Gambuh

Sumber : pinterest.com

Gambuh sendiri diperkirakan sudah ada sekitar abad ke-15, dulu tembah gambuh popular saat
diperkenalnya aktor cerita panji. Di persembahkan dalam bentuk teater dan didalamnya sangat
berpegang teguh dalam kajian seni seperti seni suara atau seni rupa. Kemudian dipentaskan
dengan iringan alat musik tradisional Indonesia yaitu Gamelan.

Tembang macapat Gambuh merupakan salah satu tembang yang memiliki kandungan berbagai
ajaran kepada generasi muda, khususnya mengenai pengarahan bagaimana menjalin hubungan
antara manusia satu dengan yang lainnya.
Pada intinya tembang macapat gambuh sangat menuju kepada nasehat dan petunjuk-petunjuk
menuju kebaikan.

Penafsiran lain bahwa tembang gambuh berasal dari kata “jumbuh” atau bersatu, yang memiliki
arti komitmen untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah tangga. Dalam kehidupan rumah
tangga seharusnya saling menjaga, melindungi dan mengayomi satu sama lain, agar biduk rumah
tangga menjadi harmonis dan selalu dalam Ridho-Nya.

Watak Tembang Gambuh

Sumber :rskd-maluku.com

Watak merupakan sifat lirik-lirik yang menyertai pada setiap tembang macapat, kadang bisa
sedih, bisa gembira dan sebagainya.

Watak tembang gambuh yaitu tentang kekeluargaan dan kebersamaan. Sedangkan karakter untuk
gambuh yaitu wajar, tidak ragu-ragu dan jelas.

Tembang gambuh juga sering digunakan untuk menyampaikan cerita dan pesan kehidupan yang
pada intinya sebagai pedoman membangun rasa persaudaraan, kekeluargaan dan toleransi.

Aturan Tembang Gambuh


Sumber : kampoengilmu1.com

Setiap tembang macapat terikat oleh beberapa “aturan” yang membuat berbeda satu sama lain.
Aturan untuk tembang gambuh yaitu :

1.Guru Gatra : Jumlah larik/baris (gatra) setiap satu bait (padha)

Guru gatra = 5 . Artinya tembang gambuh memiliki 5 larik atau baris kalimat.

2.Guru Lagu : Huruf vokal terakhir “a,i,u,e, atau o” pada setiap akhir larik kalimat.

Guru Lagu = u, u, I, u, o

Akhir suku kata dari setiap kalimat atau larik harus bervokal u, u, i, u, o.

3. Guru Wilangan: Jumlah suku kata pada setiap baris atau larik kalimat.

Guru Wilangan: 7, 10, 12, 8, 8


Artinya tiap kalimat atau larik harus memiliki jumlah suku kata seperti di atas.

Jadi, larik pertama berjumlah 7 suku kata, larik kedua berjumlah 10 suku kata, larik ketiga
berjumlah 12 suku kata dan seterusnya.

Sehingga jika ingin membuat tembang gambuh, tidak boleh asal saja. Harus menyesuaikan
dengan aturan guru gatra, guru wilangan, guru lagu seperti di atas.

Contoh Tembang Macapat Gambuh

Sumber : youtube.com

Gambuh 1
Sekar gambuh ping catur,,
Kang cinatur polah kang kalantur,,
Tanpa tutur katula-tula katali,,
Kadaluwarsa kapatuh,,
Kapatuh pan dadi awon,,
Tembang gambuh yang keempat.

Yang dibicarakan tentang perilaku yang kelewat batas.

Tanpa ada nasehat akan semakin tak terkendali.

Terlanjur menjadi sebuah kebiasaan.

Kebiasaan yang dapat mengakibatkan keburukan.

Gambuh 2
Aja nganti kabanjur,,
Barang polah ingkang nora jujur,,
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,,
Becik ngupayaa iku,,
Pitutur ingkang sayektos.
Janganlah sampai terlanjur terbiasa.

Berperilaku yang tidak jujur.

Jika sudah terlanjur maka akan celaka dan tidak baik.

Lebih baik berusaha

Mengikuti ajaran yang benar dan sejati.

Gambuh 3

Sumber : ervakurniawan.wordpress.com

Tutur bener puniku,,


Sayektine apantes tiniru,,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,,
Lamun becik nggone muruk,,
Iku pantes siro anggo.
Ucapan yang benar yaitu,

Sejatinya pantas untuk ditiru.

Meskipun berasal dari orang yang memiliki derajat rendah.

Namun jika baik pengajarannya,

Maka itu pantas untuk engkau tiru.

Gambuh 4

Sumber : pixabay.com

Ana pocananipun,,
Adiguna adigang adigung,,
Pan adigang kidang adigung pan esthi,,
Adiguna ula iku,,
Telu pisan mati sampyoh.
Ada sebuah perumpamaan.

Adiguna, adigang, dan adigung.

Seperti Adigangnya seekor kijang dan adigung seekor gajah.

Dan adiguna seekor ular

Ketiganya telah mati bersama dengan sia-sia

Gambuh 5

Sumber : pixabay.com

Si kidang ambegipun,,
Angandelaken kebat lumpatipun,,
Pan si gajah angandelaken gung ainggil,,
Ula ngandelaken iku,,
Mandine kalamun nyakot.
Si kijang mempunyai watak yaitu,

Membanggalan kecepatan dalam melompat dan berlari.

Si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi dan besar.


Dan ular membanggakan racunnya,

Yang manjur jika menggigit.

Gambuh 6

Sumber : gambarseni.com

Iku umpamanipun,,
Aja ngandelaken sira iku,,
Suteng nata iya sapa kumawani,,
Iku ambeke wong digang,,
Ing wasana dadi asor,,
Itu adalah sebuah perumpamaan

Jangan pernah menyombongkan diri .

Seorang raja siapa yang telah berani.


Itu adalah perilaku yang adigang,

Yang pada akhirnya dapat merendahkan.

Gambuh 7

Sumber : sumbercenel.com

Adiguna puniku,,
Ngandelaken kapinteranipun,,
Samubarang kabisan dipundheweki,,
Sapa bisa kata ingsun,,
Togging prana nora enjoh,,
Watak adiguna yaitu,,

Membanggakan kepandaiannya.

Seolah-olah semua dapat dikerjakan sendiri.

Dalam hatinya berkata “Siapa yang bisa seperti saya”,


Ujung-ujungnya tidak bisa apa-apa.

Gambuh 8
Ambek adigung iku,,
Angungasaken ing kasuranipun,,
Para tantang candhala anyenyampahi,,
Tinemenan nora pecus,,
Satemah dadi geguyon.
Watak seorang adigung adalah,,

Menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya.

Semua ditantang untuk berkelahi dan direndahkan.

Namun jika benar-benar dihadapi, ia tidak berdaya.

Akhirnya hanya menjadi bahan tertawaan.

Gambuh 9
Sumber : kampoengilmu.com

Ing wong urip puniku,,


Aja nganggo ambek kang tetelu,,
Anganggowa rereh ririh ngati-ati,,
Den kawangwang barang laku,,
Kang waskitha solahing wong.
Dalam sebuah kehidupan manusia.

Janganlah sampai memiliki ketiga watak tadi.

Milikilah sifat yang sabar, bijaksana dan berhati-hati.

Selalu intropeksi diri pada tingkah laku

Pandailah membaca perilaku orang lain.


Gambuh 10
Rasaning tyas kayungyung,,
Angayomi lukitaning kalbu,,
Gambir wana kalawan hening ing ati,,
Kabekta kudu pinutur,,
Sumingkiringreh tyas mirong,,
Keinginan dari rasanya hati,

Memberikan perlindungan dan rasa nyaman di hati.

Melahirkan perasaan yang hening.

Karena harus memberikan nasehat,

Agar dapat menyingkapkan hal-hal yang salah.

Gambuh 11
Den samya amaituhu,,
Ing sajroning jaman kala bendhu,,
Yogya sampeyan yuda hardaning ati,,
Kang anuntun mring pakewuh,,
Uwohing panggawe awon.
Diharap semua mengikuti,

Di dalam zaman dahulu kala.

Sebaiknya anda mengendalikan hawa nafsu pribadi,

Yang dapat menuntun pada hal yang tercela.

Hasil dari sebuah perbuatan yang buruk.

Gambuh 12
Ngajapa tyas rahayu,,
Ngayomana sasameng tumuwuh,,
Wahanane ngendhakke angkara klindhih,,
Ngendhangken pakarti dudu,,
Dinulu luwar tibengdoh.
Berusahalah supaya hatinya selamat.

Selalu saling melindungi satu sama lain.

Perilaku yang demikian akan menghilangkan angkara murka.

Menghindari perbuatan tercela.

Ditelan dan dibuang jauh-jauh.

Filosofi dan Makna Tembang Macapat Gambuh


Sumber : herjaka.com

Tembang macapat gambuh mengandung filosofi yang tinggi dan memuat pendidikan karakter
yang kuat. Gambuh bisa dimaknai sebagai sebuah kecocokan, tepat, kesepahaman dan
kebijaksanaan. Bijaksana berarti dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya dan mampu
bersikap adil.

Pesan-pesan mengenai pentingnya membangun rasa persaudaraan, toleransi, kekeluargaan dan


kerbersamaan sebagai makhluk social banyak tergambar dari tembang-tembang macapat gambuh.
Dalam macapat gambuh juga terkandung bagaimana seseorang harus bisa mengendalikan diri,
menahan hawa nafsu agar terhindar pada perbuatan yang tidak terpuji.

Jangan lewatkan juga penjelasan lengkap mengenai Tembang Macapat dan Tembang Sinom.
Demikian ulasan yang mendalam mengenai Tembang Gambuh. Semoga ulasan ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, serta dalam melestarikan budaya kita.

Anda mungkin juga menyukai