Anda di halaman 1dari 16

Sekar gambuh ping catur,

(Tembang gambuh keempat)

Kang cinatur polah kang kalantur,

(Yang dibicarakan tentang perilaku yang kebablasan)

Tanpa tutur katula-tula katali,

(Tanpa nasihat terjerat penderitaan)

Kadaluwarsa kapatuh,

(Terlanjur menjadi kebiasaan)

Kapatuh pan dadi awon.

(Kebiasaan bisa berakibat buruk)

———————————-

Aja nganti kabanjur,

(Jangan sampai terlanjur)

Barang polah ingkang nora jujur,

(Bertingkah polah yang tidak jujur)

Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,

(Jika telanjur tentu akan celaka dan tidak baik)

Becik ngupayaa iku,

(Lebih baik berusahalah)

Pitutur ingkang sayektos.

([menngikuti] ajaran yang sejati)


—————————————

Tutur bener puniku,

(Ucapan yang benar itu)

Sayektine apantes tiniru,

(Sejatnya pantas untuk diikuti)

Nadyan metu saking wong sudra papeki,

(Meskipun keluar dari orang yang rendah derajatnya)

Lamun becik nggone muruk,

(Jika baik dalam mengajarkan)

Iku pantes sira anggo.

(Itu pantas kau pakai)

————————————–

Ana pocapanipun,

(Ada sebuah ungkapan)

Adiguna adigang adigung,

(Adiguna, adigang, adigung)

Pan adigang kidang adigung pan esthi,

(Seperti Adigang-nya kijang, adigung-nya gajah)

Adiguna ula iku,

(Adiguna-nya ular)

Telu pisan mati sampyoh.

(Ketiganya mati bersama dengan sia-sia)


——————————

Si kidang ambegipun,

(Si kijang memiliki watak)

Angandelaken kebat lumpatipun,

(Menyombongkan kecepatannya melompat/berlari)

Pan si gajah angandelken gung ainggil

(Si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi besar)

Ula ngandelaken iku,

(Ular menyombongkan)

Mandine kalamun nyakot.

(Keampuhannya dengan menggigit)

———————————

Iku upamanipun,

(Itu sebuah perumpamaan)

Aja ngandelaken sira iku,

(Jangan menyombongkan diri)

Suteng nata iya sapa kumawani,

(Seorang raja siapa yang berani)

Iku ambeke wong digang,

(Itu perilaku yang adigang)


Ing wasana dadi asor.

(Yang akhirnya bisa merendahkan)

—————————–

Adiguna puniku,

(Watak adiguna adalah)

Ngandelaken kapinteranipun,

(Menyombongakan kepandaiannya)

Samubarang kabisan dipundheweki,

(Seolah semua bisa dilakukan sendiri)

Sapa bisa kaya ingsun,

(Siapa yang bisa seperti aku)

Togging prana nora enjoh.

(ujung-ujungnya tak bisa apa-apa)

——————————-

Ambek adigung iku,

(Watak orang adigung adalah)

Angungasaken ing kasuranipun,

(Menyombongkan keperkasaannya)

Para tantang candhala anyenyampahi,

(Semua ditantang berkelahi dan disepelekan)

Tinemenan nora pecus,


(Jika benar dihadapi, ia tak berdaya)

Satemah dadi geguyon.

(Akhirnya hanya jadi bahan tertawaan)

—————————–

Ing wong urip puniku

(Dalam kehidupan manusia)

Aja nganggo ambek kang tetelu,

(Jangan sampai memiliki watak ketiga tadi)

Anganggowa rereh ririh ngati-ati,

(Milikilah sifat sabar, cermat, dan berhati-hati)

Den kawangwang barang laku,

(Selalu introspeksi pada tingkah laku)

Kang waskitha solahing wong.

(Pandailah membaca perilaku orang lain)

contoh tembang gambuh

Sumber : youtube.com

Gambuh 1

Sekar gambuh ping catur,,

Kang cinatur polah kang kalantur,,


Tanpa tutur katula-tula katali,,

Kadaluwarsa kapatuh,,

Kapatuh pan dadi awon,,

Tembang gambuh yang keempat.

Yang dibicarakan tentang perilaku yang kelewat batas.

Tanpa ada nasehat akan semakin tak terkendali.

Terlanjur menjadi sebuah kebiasaan.

Kebiasaan yang dapat mengakibatkan keburukan.

Gambuh 2

Aja nganti kabanjur,,

Barang polah ingkang nora jujur,,


Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,,

Becik ngupayaa iku,,

Pitutur ingkang sayektos.

Janganlah sampai terlanjur terbiasa.

Berperilaku yang tidak jujur.

Jika sudah terlanjur maka akan celaka dan tidak baik.

Lebih baik berusaha

Mengikuti ajaran yang benar dan sejati.

Gambuh 3

contoh tembang gambuh

Sumber : ervakurniawan.wordpress.com

Tutur bener puniku,,

Sayektine apantes tiniru,,

Nadyan metu saking wong sudra papeki,,


Lamun becik nggone muruk,,

Iku pantes siro anggo.

Ucapan yang benar yaitu,

Sejatinya pantas untuk ditiru.

Meskipun berasal dari orang yang memiliki derajat rendah.

Namun jika baik pengajarannya,

Maka itu pantas untuk engkau tiru.

Gambuh 4

contoh tembang gambuh

Sumber : pixabay.com

Ana pocananipun,,

Adiguna adigang adigung,,

Pan adigang kidang adigung pan esthi,,

Adiguna ula iku,,


Telu pisan mati sampyoh.

Ada sebuah perumpamaan.

Adiguna, adigang, dan adigung.

Seperti Adigangnya seekor kijang dan adigung seekor gajah.

Dan adiguna seekor ular

Ketiganya telah mati bersama dengan sia-sia

Gambuh 5

contoh tembang gambuh

Sumber : pixabay.com

Si kidang ambegipun,,

Angandelaken kebat lumpatipun,,

Pan si gajah angandelaken gung ainggil,,

Ula ngandelaken iku,,

Mandine kalamun nyakot.


Si kijang mempunyai watak yaitu,

Membanggalan kecepatan dalam melompat dan berlari.

Si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi dan besar.

Dan ular membanggakan racunnya,

Yang manjur jika menggigit.

Gambuh 6

contoh tembang gambuh

Sumber : gambarseni.com

Iku umpamanipun,,

Aja ngandelaken sira iku,,

Suteng nata iya sapa kumawani,,

Iku ambeke wong digang,,

Ing wasana dadi asor,,

Itu adalah sebuah perumpamaan


Jangan pernah menyombongkan diri .

Seorang raja siapa yang telah berani.

Itu adalah perilaku yang adigang,

Yang pada akhirnya dapat merendahkan.

Gambuh 7

contoh tembang gambuh

Sumber : sumbercenel.com

Adiguna puniku,,

Ngandelaken kapinteranipun,,

Samubarang kabisan dipundheweki,,

Sapa bisa kata ingsun,,

Togging prana nora enjoh,,

Watak adiguna yaitu,,

Membanggakan kepandaiannya.
Seolah-olah semua dapat dikerjakan sendiri.

Dalam hatinya berkata “Siapa yang bisa seperti saya”,

Ujung-ujungnya tidak bisa apa-apa.

Gambuh 8

Ambek adigung iku,,

Angungasaken ing kasuranipun,,

Para tantang candhala anyenyampahi,,

Tinemenan nora pecus,,

Satemah dadi geguyon.

Watak seorang adigung adalah,,

Menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya.

Semua ditantang untuk berkelahi dan direndahkan.

Namun jika benar-benar dihadapi, ia tidak berdaya.


Akhirnya hanya menjadi bahan tertawaan.

Gambuh 9

contoh tembang gambuh

Sumber : kampoengilmu.com

Ing wong urip puniku,,

Aja nganggo ambek kang tetelu,,

Anganggowa rereh ririh ngati-ati,,

Den kawangwang barang laku,,

Kang waskitha solahing wong.

Dalam sebuah kehidupan manusia.

Janganlah sampai memiliki ketiga watak tadi.

Milikilah sifat yang sabar, bijaksana dan berhati-hati.

Selalu intropeksi diri pada tingkah laku

Pandailah membaca perilaku orang lain.


Gambuh 10

Rasaning tyas kayungyung,,

Angayomi lukitaning kalbu,,

Gambir wana kalawan hening ing ati,,

Kabekta kudu pinutur,,

Sumingkiringreh tyas mirong,,

Keinginan dari rasanya hati,

Memberikan perlindungan dan rasa nyaman di hati.

Melahirkan perasaan yang hening.

Karena harus memberikan nasehat,

Agar dapat menyingkapkan hal-hal yang salah.

Gambuh 11

Den samya amaituhu,,

Ing sajroning jaman kala bendhu,,


Yogya sampeyan yuda hardaning ati,,

Kang anuntun mring pakewuh,,

Uwohing panggawe awon.

Diharap semua mengikuti,

Di dalam zaman dahulu kala.

Sebaiknya anda mengendalikan hawa nafsu pribadi,

Yang dapat menuntun pada hal yang tercela.

Hasil dari sebuah perbuatan yang buruk.

Gambuh 12

Ngajapa tyas rahayu,,

Ngayomana sasameng tumuwuh,,

Wahanane ngendhakke angkara klindhih,,

Ngendhangken pakarti dudu,,


Dinulu luwar tibengdoh.

Berusahalah supaya hatinya selamat.

Selalu saling melindungi satu sama lain.

Perilaku yang demikian akan menghilangkan angkara murka.

Menghindari perbuatan tercela.

Ditelan dan dibuang jauh-jauh.

Anda mungkin juga menyukai