Anda di halaman 1dari 1

Naskah Drama Tahun 1950-1960

Kelompok 4

Anggota Kelompok:
1. Aryadillah Zein Al Hasan (230212606707)
2. Bintang Agung Mahardika (230212610170)
3. Bintang Cahyaningtyastuti Aisyah Dewi (230212610003)
4. Darma Haryo Wirawan (230212600625)
5. Hestika Diva Azahra (230212607748)

Judul Naskah:

1. Awal dan Mira (1951) karya Utuy Tatang Sontani; menceritakan kisah tentang cinta
Awal, pemuda bangsawan, terhadap Mira, gadis cantik penunggu kedai dari kalangan
rakyat jelata yang menjadi korban perang kemerdekaan.
2. Mak Comblang (1954) karya Asrul Sani; menceritakan tentang seorang opster yang
bernama Akhmad, di usianya yang semakin senja Akhmad belum juga berkeluarga,
kemudian ia meminta pertolongan kepada mak comblang yang bernama nyonya Eliya
untuk mencarikan calon istri, nyonya Eliya menjodohkan Akhmad dengan Ambarita
tetapi ternyata bukan hanya Akhmad yang ia comblangkan kepada Ambarita namun
ada lima orang lain yang memiliki strata yang sebanding dengan Akhmad.
3. Orang-orang di Tikungan Jalan (1954) karya W. S. Rendra; menceritakan tentang
beragam permasalahan yang dimiliki setiap tokohnya yang bertemu tepat di tikungan
jalan, banyak permasalahan yang ada dan tentu dengan konflik yang berbeda-beda,
namun semua permasalahan selesai pada malam pertemuan itu juga.
4. Titik Titik Hitam (1956) karya Nasjah Djamim; menceritakan kisah hubungan
terlarang diantara keluarga dalam satu rumah. Hubungan terlarang ini dilakukan oleh
Hartati dan Trisno. Hubungan tersebut menjadi terlarang disebabkan Hartati adalah
istri Adang dan Trisno adalah adik Adang. Hubungan terlarang ini terjadi karena
ketidakpuasan Hartati terhadap Adang. Adang terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan
sering meninggalkan Hartati sendiri di rumah. Walaupun Adang mencukupi Hartati
dengan harta yang berlebih, tetapi hal tersebut tidak mencukupi kebutuhan batin dan
rasa kesepian yang dirasakan Hartati.
5. Ayahku Pulang (1950) karya Usmar Ismail; menceritakan kisah tentang permasalahan
keluarga, di mana seorang ayah yang bernama Raden Saleh tega meninggalkan
seorang istri dan anak-anaknya yang masih kecil untuk pergi bekerja di Singapura.
Setelah lama bekerja di sana Raden Saleh menjadi seorang yang sukses dan kaya raya,
sedangkan sang istri hidup dengan kemiskinan bersama anak-anaknya. Hal itu
menyebabkan anak pertamanya yang bernama Gunarto harus menjadi tulang
punggung.

Anda mungkin juga menyukai