Lama
Angkatan’Kontemporer STA
ANGKATAN’20 / BALAI
PUSTAKA /
ANGKATAN SITI NURBAYA
Sejarah Berdirinya Balai Pustaka
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari
bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang
banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi
politis (liar).
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di
Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan
oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita
pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan
kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam
khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Ciri-ciri Periode Balai Pustaka
b. Bentuk puisi barat yang tidak terlalu terikat oleh syarat-syarat, seperti
puisi lama, mulai dipergunakan oleh para penyair muda. Para penyair
baru ini dipelopori oleh Moh. Yamin, yang mempergunakan bentuk sonata
dalam kesusastraan Indonesia.
2. Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah
yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan
sebagainya
3. Bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai
digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari
14 baris
Angkatan
Balai
Muhamad
Yamin
Pustaka Djamaluddin
Adinegoro
Abdoel Moeis
• Merari Siregar (lahir di Sipirok, Sumatera
Utara pada 13 Juli 1896 dan wafat di
Kalianget, Madura, Jawa Timur pada 23
April 1941)
• Novel Azab dan Sengsara karangannya
merupakan roman yang pertama
diterbitkan oleh Balai Pustaka. Beberapa
Novel karyanya antara lain
La Hami
Anak Kemenakan
Muhamad Yamin Dilahirkan di Kota
Sawahlunto, Sumatera Barat, Yamin
memulai karier sebagai seorang penulis pada
dekade 1920-an semasa dunia sastra
Indonesia mengalami perkembangan.
Kalau
TANAH
Dewi Tara
AIR
Sudah
(1922)
Berkata
Salah Asuhan
Abdoel Moeis (lahir di (1928)
Sungai Puar, Bukittinggi,
Sumatera Barat, 3 Juli 1883 –
meninggal di Bandung,
Jawa Barat, 17 Juni 1959
pada umur 75 tahun) adalah
seorang sastrawan dan
wartawan Indonesia.
Pertemuan
Jodoh
(1933)
Darah Muda
(1927)
Beberapa tahun kemudian, dia dipindahkan ke Bukittinggi. Pada perjalanan ke sana, ia menghabiskan beberapa hari di
rumah pamannya di Padang, paman ingin Nurdin untuk menikahi putrinya, yang menolak Nurdin nyenyak. Sementara
pada pertemuan untuk pendirian sekolah baru, Nurdin melihat Rukmini mendapatkan disewa. Minggu berikutnya, di
stasiun kereta api, ia memenuhi Rukmini dan dua menjadi lebih dekat. Mereka menjadi lebih dekat lagi ketika Nurdin
memperlakukan ibu Rukmini, dan Nurdin memutuskan untuk mengusulkan.
Namun, ibu Nurdin tidak setuju dengan hubungan mereka dan diam-diam memberitahu Rukmini bahwa Nurdin diatur
untuk menikahi sepupunya. Ketidakbenaran ini menyebabkan Rukmini menjadi patah hati. Sementara itu, Harun duda
jatuh untuk Rukmini dan mencuri salah satu dari foto-fotonya. Ketika Nurdin memberinya fisik, Harun menunjukkan
Nurdin gambar dan mengatakan bahwa mereka berada dalam suatu hubungan. Hal ini menyebabkan Nurdin untuk
meninggalkan Rukmini.
Didera rasa bersalah, ibu Nurdin jatuh sakit. Di ranjang, dia mengaku bahwa dia telah berbohong kepada Rukmini
tentang keterlibatan Nurdin. Sementara itu, Harun - yang telah ditangkap karena kejahatan terkait - gantung diri di
penjara. Nurdin mencoba untuk kembali ke Rukmini, tapi jatuh sakit keras, mengulangi nama Rukmini. Mendengar ini,
Rukmini perawat agar kembali sehat. Setelah Nurdin telah sepenuhnya pulih ia dan Rukmini menikah dan memulai
sebuah keluarga.
Corrie de Bussee, gadis Indo-Belanda yang cantik, lincah dan
menjadi dambaan setiap pria yang mengenalnya. Corrie
berteman dengan Hanafi dari sejak kecil. Hanafi sendiri
adalah laki-laki muda asli Minangkabau, berpendidikan
tinggi dan berpandangan kebarat-baratan. Hanafi menyukai
corrie tetapi corrie tidak dan corrie pun pergi, dan akhirnya
hanafi menikahi rapiah pilihan kedua orang tuanya , rapiah
wanita yang penyayang dan sabar , dia sabar menghadapi
perlakuan hanafi yang begitu ketus kepadanya dengan
lapang dada .
Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka dia harus berobat
ke Betawi agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan
kembali dengan Corrie. Di Betawi, Hanafi menikah dengan
Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia
menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat
sedih tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar
dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi. Perkawinannya dengan
Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai Corrie dituduh
suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun
sakit hati dan pergi dari rumah menuju Semarang. Corrie
sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal
telah menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian
Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya
dan menemui ibunya, Hanafi pekerjaannya hanya
termenung saja dan tidak terlalu bergairah. Hanafi sakit,
kata dokter dia minum sublimat dan akhirnya dia meninggal
dunia.
KESIMPULAN
Balai Pustaka merupakan suatu angkatan dalam periodisasi sastra yang terkenal
dengan sebutan angkatan pembangkit karena lahir pada masa kebangkitan sastra
Indonesia yaitu pada periode tahun 1920 sampai tahun 1942. Namun Balai Pustaka
juga dikenal sebagai nama sebuah penerbit yang memang keberadaannya menunjang
penerbitan sastra-sastra pada masa itu.