Anda di halaman 1dari 23

ُ ُ‫علَ ْيك ُْم َو َر ْح َُمة‬

ُ‫للاه َوبَ َر َكاته‬ َ ُ‫سالَم‬


َّ ‫ال‬
Kelompok 2 :
Bela Dwi Nurahmah
Gebby Pihandana
Rika Fitria Pitaloka
Purba
KESUSASTRAAN
LAMA Masa Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi

Lama

Angkatan’20/Balai Pustaka/Siti Nurbaya


PERIODISASI
SASTRA Angkatan’33 / Pujangga Baru
INDONESIA
Angkatan’45 / Kemerdekaan

KESUSASTRAAN Angkatan’66 / The young dead Soldier


BARU
Angkatan’70 /Keimin Bunka Shidosa

Angkatan’Kontemporer  STA
ANGKATAN’20 / BALAI
PUSTAKA /
ANGKATAN SITI NURBAYA
Sejarah Berdirinya Balai Pustaka

1. Pada tahun 1908 pemerintah belanda mendirikan lembaga bacaan


rakyat yang bernama volkslectur dengan dr. G.A.J hazeu sebagai
ketuanya di jakarta.

2. Lembaga ini bertugas memilih karangan-karangan dan kemudian


menerbitkannya sebagai bacaan umum(rakyat), untuk anak-anak dan
orang dewasa, guna mengisi waktu senggang dan menambah
pengetahuan.

3. Pada tahun 1917 volkslektur itu diubah namanya menjadi balai


pustaka serta para redakturnya terdiri atas para penulis dan ahli
bahasa melayu.
Balai Pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan sebutan
angkatan Siti Nurbaya. Menurut Sarwadi (1999: 25) nama Balai Pustaka
menunjuk pada dua pengertian:
1. Sebagai nama penerbit
2. Sebagai nama suatu angkatan dalam sastra Indonesia

Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari
bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang
banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi
politis (liar).
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di
Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan
oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita
pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan
kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam
khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Ciri-ciri Periode Balai Pustaka

a. Para penyairnya masih banyak yang mempergunakan bentuk-bentuk


puisi lama, pantun dan syair, seperti terlihat pada karya Tulis Sutan Ati,
Abas, Sutan Pamunjtak.

b. Bentuk puisi barat yang tidak terlalu terikat oleh syarat-syarat, seperti
puisi lama, mulai dipergunakan oleh para penyair muda. Para penyair
baru ini dipelopori oleh Moh. Yamin, yang mempergunakan bentuk sonata
dalam kesusastraan Indonesia.

c. Bentuk prosa yang memegang peranan pada masa kesusastraan


angkatan Balai Pustaka adalah Roman. Roman angkatan ini bertema
perjuangan atau perlawanan terhadap adat istiadat lama, misalnya kawin
paksa.

d. Menggunakan bahasa Indonesia yang masih terpengaruh bahasa melayu

e. Persoalan yang diangkat persoalan adat kedaerahan dan kawin paksa

f. Cerita yang di angkat seputar romantisme


Ciri- Ciri pujangga baru

1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern

2. Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah
yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan
sebagainya

3. Bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai
digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari
14 baris

4. Pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan ’80 Belanda

5. Aliran yang dianut adalah romantik idealisme

6. Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan.


Merari Siregar

Marah Tulis Sultan


Roesli Sastrawan Sati

Angkatan
Balai
Muhamad
Yamin
Pustaka Djamaluddin
Adinegoro

Abdoel Moeis
• Merari Siregar (lahir di Sipirok, Sumatera
Utara pada 13 Juli 1896 dan wafat di
Kalianget, Madura, Jawa Timur pada 23
April 1941)
• Novel Azab dan Sengsara karangannya
merupakan roman yang pertama
diterbitkan oleh Balai Pustaka. Beberapa
Novel karyanya antara lain

Adzab dan sengsara

Binasa Karena Gadis


Priangan

Cinta Dan Hawa


Nafsu
Marah Roesli (lahir di Padang, Sumatera
Barat, 7 Agustus 1889 – meninggal di
Bandung, Jawa Barat, 17 Januari 1968 pada
umur 78 tahun) Keterkenalannya karena
karyanya Siti Nurbaya (roman) yang
diterbitkan pada tahun 1920 sangat banyak
dibicarakan orang, bahkan sampai kini. Siti
Nurbaya telah melegenda, wanita yang
dipaksa kawin oleh orang tuanya, dengan Siti Nurbaya
lelaki yang tidak diinginkannya.

La Hami

Anak Kemenakan
Muhamad Yamin Dilahirkan di Kota
Sawahlunto, Sumatera Barat, Yamin
memulai karier sebagai seorang penulis pada
dekade 1920-an semasa dunia sastra
Indonesia mengalami perkembangan.

Indonesia Ken Arok


, Tumpah dan Ken
Darahku Dedes
( 1928 ) ( 1934 )

Kalau
TANAH
Dewi Tara
AIR
Sudah
(1922)
Berkata
Salah Asuhan
Abdoel Moeis (lahir di (1928)
Sungai Puar, Bukittinggi,
Sumatera Barat, 3 Juli 1883 –
meninggal di Bandung,
Jawa Barat, 17 Juni 1959
pada umur 75 tahun) adalah
seorang sastrawan dan
wartawan Indonesia.

Pertemuan
Jodoh
(1933)
Darah Muda
(1927)

Djamaluddin Adinegoro (lahir


di Talawi, Sawahlunto,
Sumatera Barat, 14 Agustus
1904 – meninggal di Jakarta, 8 Asmara jaya
Januari 1967 pada umur 62 (1928)
tahun) adalah sastrawan
Indonesia dan wartawan
kawakan.
Tulis Sultan Sati lahir pada
tahun 1898 di Bukittinggi dan
meninggal paad zaman Jepang.
Karya-karyanya terdiri atas
asli dan saduran, baik roman
maupun syair.

Tak di sangka (1923) Sengsara


Tak Membalas Guna (1932) Membawa
Memutuskan Pertalian Nikmat (1928)
(1932)
Siti Nurbaya (Karya Marah Rusli)-1922
Tema: Kasih tak sampai dan kawin
paksa
Tokoh: Sitti Nurbaya, Samsul Bahri,
Datuk Meringgih
Sitti Nurbaya menceritakan cinta
remaja antara Samsulbahri dan Sitti
Nurbaya, yang hendak menjalin cinta
tetapi terpisah ketika Samsu dipaksa
pergi ke Batavia. Belum lama
kemudian, Nurbaya menawarkan diri
untuk menikah dengan Datuk
Meringgih (yang kaya tapi kasar)
sebagai cara untuk ayahnya hidup
bebas dari utang; Nurbaya kemudian
dibunuh oleh Meringgih. Pada akhir
cerita Samsu, yang menjadi anggota
tentara kolonial Belanda, membunuh
Meringgih dalam suatu revolusi lalu
meninggal akibat lukanya.
Novel yang berjudul “Azab dan Sengsara” karya Merari
Siregar ini menceritakan kisah kehidupan seorang anak gadis
bernama Mariamin yang hidup sengsara karena harus
mengurus ibunya yang sakit-sakitan.
Mariamin mempunyai kekasih yang berasal dari keluarga kaya
dan baik-baik yang bernama Aminu’ddin berjanji akan
menikahinya setelah dia mendapat pekerjaan tapi Aminu’ddin
tidak menikahinya karena ayahnya tidak setuju dengan
hubungan mereka, Aminu’ddin hanya meminta maaf lewat
surat .2 tahun berlalu , mariamin pun menikah dengan pria
yang tidak ia kenal bernama kasibun yang setelah sekian lama
mengidap penyakit yang dapat menular pada pasangannya.
Suatu ketika Aminu’ddin datang ke rumah mariamin dan
karena suaminya cemburu suaminya malah menyiksa dan
memukul Aminu’ddin, karena tidak tahan mariamin pun
melaporkannya ke polisi Sampai akhirnya mereka bercerai.
Kesudahannya Mariamin terpaksa Pulang ke negrinya
membawa nama yang kurang baik, membawa malu, menambah
azab dan sengsara yang bersarang di rumah kecil yang di
pinggir sungai Sipirok.
Hidup Mariamin sudah habis dan kesengsaraannya di dunia
sudah berkesudahan. Azab dan Sengsara dunia ini sudah
tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar
itu.
TANAH AIR
Pada batasan bukit barisan
Memandang Aku, ke bawah memandang
Tampaklah hutan rimba dan ngarai
Lagipun sawah, sungai yang permai
Serta gerangan lihatlah pula
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa
Itulah tanah, tanah airku
Sumatera namanya, tumpah darahku
Sengsara Membawa Nikmat
Roman karya Tulis Sutan Sati ini berkisah tentang dua orang pemuda, Midun dan Kacak yang saling
bermusuhan. Midun anak miskin, berbudi baik, sopan, sabar, dan taat menjalankan perintah agama
Sementara Kacak adalah anak seorang kaya, mamaknya menjadi penghulu Laras di daerah itu sehingga tak
heran jika Kacak menjadi sombong dan bangga dengan kekayaan yang dimiliki oleh keluarganya. Karena
Midun lebih disukai orang, Kacak menjadi sangat iri. Pangkal dari permusuhan di antara mereka, adalah
karena Midun sangat disukai masyarakat sedangkan Kacak tidak. Sebaliknya, Kacak justru
beranggapan bahwa penyebab ia tidak disukai dirinya oleh masyarakat adalah akibat hasutan Midun kepada
masyarakat supaya membenci dirinya Kacak selalu mencelakai Midun tapi karena midun mengetahui
kacak menggelapkan uang negara sehingga kacak takut dan pergi dari negara itu , kemudian midun mendapat
gelar gelar Datuk Paduka Raja.
DARAH MUDA
Nurdin, seorang dokter muda Minangkabau, baru saja selesai sepuluh tahun sekolah kedokteran di Batavia (sekarang
Jakarta). Pada perjalanan pulang ke Padang, ia bertemu Rukmini, seorang guru muda sekolah Sunda, dan ibunya.
Meskipun mereka hanya bersama-sama sementara di perahu antar pulau, pertemuan Nurdin membuat lebih ekstrover.
Setelah menghabiskan beberapa hari di Padang, ia kembali ke Batavia.

Beberapa tahun kemudian, dia dipindahkan ke Bukittinggi. Pada perjalanan ke sana, ia menghabiskan beberapa hari di
rumah pamannya di Padang, paman ingin Nurdin untuk menikahi putrinya, yang menolak Nurdin nyenyak. Sementara
pada pertemuan untuk pendirian sekolah baru, Nurdin melihat Rukmini mendapatkan disewa. Minggu berikutnya, di
stasiun kereta api, ia memenuhi Rukmini dan dua menjadi lebih dekat. Mereka menjadi lebih dekat lagi ketika Nurdin
memperlakukan ibu Rukmini, dan Nurdin memutuskan untuk mengusulkan.

Namun, ibu Nurdin tidak setuju dengan hubungan mereka dan diam-diam memberitahu Rukmini bahwa Nurdin diatur
untuk menikahi sepupunya. Ketidakbenaran ini menyebabkan Rukmini menjadi patah hati. Sementara itu, Harun duda
jatuh untuk Rukmini dan mencuri salah satu dari foto-fotonya. Ketika Nurdin memberinya fisik, Harun menunjukkan
Nurdin gambar dan mengatakan bahwa mereka berada dalam suatu hubungan. Hal ini menyebabkan Nurdin untuk
meninggalkan Rukmini.

Didera rasa bersalah, ibu Nurdin jatuh sakit. Di ranjang, dia mengaku bahwa dia telah berbohong kepada Rukmini
tentang keterlibatan Nurdin. Sementara itu, Harun - yang telah ditangkap karena kejahatan terkait - gantung diri di
penjara. Nurdin mencoba untuk kembali ke Rukmini, tapi jatuh sakit keras, mengulangi nama Rukmini. Mendengar ini,
Rukmini perawat agar kembali sehat. Setelah Nurdin telah sepenuhnya pulih ia dan Rukmini menikah dan memulai
sebuah keluarga.
Corrie de Bussee, gadis Indo-Belanda yang cantik, lincah dan
menjadi dambaan setiap pria yang mengenalnya. Corrie
berteman dengan Hanafi dari sejak kecil. Hanafi sendiri
adalah laki-laki muda asli Minangkabau, berpendidikan
tinggi dan berpandangan kebarat-baratan. Hanafi menyukai
corrie tetapi corrie tidak dan corrie pun pergi, dan akhirnya
hanafi menikahi rapiah pilihan kedua orang tuanya , rapiah
wanita yang penyayang dan sabar , dia sabar menghadapi
perlakuan hanafi yang begitu ketus kepadanya dengan
lapang dada .
Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka dia harus berobat
ke Betawi agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan
kembali dengan Corrie. Di Betawi, Hanafi menikah dengan
Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia
menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat
sedih tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar
dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi. Perkawinannya dengan
Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai Corrie dituduh
suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun
sakit hati dan pergi dari rumah menuju Semarang. Corrie
sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal
telah menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian
Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya
dan menemui ibunya, Hanafi pekerjaannya hanya
termenung saja dan tidak terlalu bergairah. Hanafi sakit,
kata dokter dia minum sublimat dan akhirnya dia meninggal
dunia.
KESIMPULAN
Balai Pustaka merupakan suatu angkatan dalam periodisasi sastra yang terkenal
dengan sebutan angkatan pembangkit karena lahir pada masa kebangkitan sastra
Indonesia yaitu pada periode tahun 1920 sampai tahun 1942. Namun Balai Pustaka
juga dikenal sebagai nama sebuah penerbit yang memang keberadaannya menunjang
penerbitan sastra-sastra pada masa itu.

Melihat kenyataan tersebut maka karakteristik yang membedakan sastra angkatan


Balai Pustaka dengan sastra angkatan lainnya adalah: karya-karyannya kebanyakan
bertemakan kawin paksa, memuat pertentangan paham antara kaum tua dengan
kaum muda, unsur nasionalitas yang terkandung dalam karya sastra belum jelas,
peristiwa yang diceritakan hanya merupakan realitas kehidupan, analisis psikologi
dalam karya sastra masih kurang, karya-karya angkatan Balai Pustaka bersifat didaktis,
bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu umum, serta yang paling membedakan
sastra angkatan Balai Pustaka dengan angkatan lainya yaitu genre asil karyanya
berupa novel, pantun dan syair.
‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح ََمُُ ِ‬
‫هلل َوََ َر َكتُ ُهُ‬ ‫سالَ ُم َ‬
‫َو ال َّ‬

Anda mungkin juga menyukai