Anda di halaman 1dari 6

PERCINTAAN YANG DIHALANGI ADAT

(Resensi Novel 1)

Oleh: Nizaria Annisa Saad X IPS 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS LABSCHOOL KEBAYORAN


Jakarta Selatan
2019
Nizaria Annisa Saad X IPS 1

DATA BUKU
Judul Novel : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Pengarang : BUYA HAMKA

Penerbit : PT. Bulan Bintang

Tahun Terbit : 1984

Tempat Terbit : Jakarta

Tebal : 140 Halaman/28 Bab

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, atau disebut juga Hamka. Ia
lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat,
17 Februari 1908. Beliau masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. beliau
juga banyak membikin karya literasi setidaknya ada 94 karya.
Buya Hamka merupakan anak sulung dari empat bersaudara dalam
keluarga ulama Abdul Karim Amrullah dari istri keduanya Siti Shafiah. Keluarga
ayahnya adalah penganut agama yang taat. Abdul Karim Amrullah yang berjulukan
Haji Rasul dikenang sebagai ulama pembaru Islam di Minangkabau dan sangat
terkenal dengan keberaniannya. keluarga ibunya lebih terbuka kepada adat. Setelah
Muhammad Amrullah meninggal, ayah Hamka pindah ke Padangpanjang.
Setelah perkawinannya dengan Sitti Raham, Buya Hamka aktif dalam
kepengurusan Muhammadiyah cabang Minangkabau, yang bermula dari
perkumpulan Sendi Aman yang didirikan oleh ayahnya pada tahun 1925 di Sungai
Batang.Selain itu, beliau juga sempat menjadi pimpinan Tabligh School, sebuah
sekolah agama yang didirikan Muhammadiyah.
Sejak menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo, Hamka tidak
pernah absen menghadiri kongres-kongres Muhammadiyah. Saat ia kembali dari
Solo, ia mulai menjabat beberapa jabatan, sampai akhirnya ia diangkat sebagai
Ketua Muhammadiyah cabang Padang Panjang. Dalam Muktamar Muhammadiyah
ke-19 tahun 1930 di Bukittinggi, Hamka berpidato membahas hubungan adat

1
Nizaria Annisa Saad X IPS 1

Minangkabau dan agama Islam. Pada kongres berikutnya di Yogyakarta, Hamka


mengemukakan perkembangan Muhammadiyah di Sumatera.
Pimpinan pusat Muhammadiyah mengutusnya untuk membuka cabang
Muhammadiyah di Bengkalis. Ia diutus oleh Muhammadiyah ke Makassar dalam
rangka mempersiapkan dan menggerakkan semangat rakyat untuk menyambut
Muktamar Muhammadiyah ke-21 di Makassar. Selama di Makassar, ia sempat
menerbitkan Al-Mahdi, majalah pengetahuan Islam yang terbit sekali sebulan. Ia
akhirnya diangkat menjadi anggota tetap Majelis Konsul Muhammadiyah untuk
wilayah Sumatera Tengah.
Kariernya di Muhammadiyah mulai menanjak sewaktu ia pindah ke
Medan. Pada tahun 1942, bersamaan dengan jatuhnya Hindia Belanda ke dalam
tampuk kekuasaan penjajah Jepang, Hamka terpilih menjadi pimpinan
Muhammadiyah untuk wilayah Sumatera Timur menggantikan H. Mohammad
Said.[45] Namun pada Desember 1945, ia memutuskan kembali ke Minangkabau
dan melepaskan jabatan tersebut. Pada tahun berikutnya, ia terpilih menjadi Ketua
Majelis Pimpinan Muhammadiyah Sumatera Barat menggantikan S.Y. Sutan
Mangkuto. Pada tahun 1953, ia terpilih sebagai pimpinan pusat Muhammadyiah
dalam Muktamar Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto. Sejak saat itu, ia selalu
terpilih dalam Muktamar Muhammadiyah selanjutnya, sampai pada tahun 1971 ia
memohon agar tidak dipilih kembali karena merasa uzur. Akan tetapi, ia tetap
diangkat sebagai penasihat pimpinan pusat Muhammadiyah sampai akhir hidupnya

RIWAYAT MENULIS
Sejak muda, kemampuan menulis Hamka sudah berkembang. Meski
tidak pernah mencapai pendidikan lebih tinggi, Hamka telah banyak membaca
banyak buku dari berbagai genre baik itu buku pemikiran hingga sastra. Meski
otodidak, bekal ini jugalah yang kemudian semakin dipertajam dengan
pergaulannya yang luas dengan banyak orang dan pengalaman bekerjanya.
Dia telah bertahun-tahun menjadi jurnalis aktif dan juga seorang novelis
populer. Novelnya tenggelamnya kapal van der wyck bisa dibilang novel romantis

2
Nizaria Annisa Saad X IPS 1

paling populer tahun 1930-an dan 1940-an, campuran sentimen, romansa, dan
moralitas rumahan menemukan daya tarik yang sangat luas.
Ada beberapa karya HAMKA yang diangkat menjadi fil seperti,
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Asma Nadia, dll. Berikut karya-karya nya:
1. Khatibul Ummah, Jilid 1-3.
2. Si Sabariah. (1928)
3. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937)
4. . Di Dalam Lembah Kehidupan 1939
5. Keadilan Ilahy 1939.
6. . Tashawwuf Modern 1939.
7. . Falsafah Hidup 1939.
8. . Lembaga Hidup 1940.
9. . dst.
SINOPSIS CERITA
Kisah dari novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini dimulai dengan
tokoh utama yaitu Zainuddin, seseorang laki-laki yatim piatu dari Mengkasar untuk
merantau ke Batipuh, Padang Panjang. Zainuddin bertemu dengan Hayati yang
merupakan putri dari salah satu orang yang dihormati di Batipuh dan setelah mereka
bertemu dan bertukar surat beberapa kali mereka jatuh cinta. Hubungan Zainuddin
dan Hayati tidak disetujui oleh ninik dan mamaknya Hayati. Dengan alasan
Zainuddin tidak bersuku dan berbeda adat itulah mereka tidak menyetujuinya.
Zainuddin dianggap sebagai anak orang Mengkasar oleh orang-orang Minangkabau
sekalipun ayahnya asli orang situ karena ayahnya menikah bukan dengan orang
sesama sukunya. Begitu pula di Mengkasar Zainuddin dianggap orang padang oleh
warga tersebut karena ibunya bersuami ayahnya yang merupakan orang buangan
dari Minangkabau.
Hayati akhirnya menikah dengan Azis kakak dari sahabatnya Khadijah
yang tinggal di Padang Panjang atas dasar pilihan Hayati dan keputusan mamaknya
yang sepakat menerima Azis dan menolak lamaran Zainuddin. Azis anak orang
berada yang masih sesuku dan terikat kerabat walaupun jauh dengan mamaknya
Hayati. Awal pernikahan Hayati dan Azis sangat bahagia karena Azis pandai

3
Nizaria Annisa Saad X IPS 1

mengambil dan menyenangkan hati Hayati. Namun tanpa sepengetahuan Hayati,


Azis adalah tipe pemuda yang suka menghamburkan uang, berjudi, mabuk-
mabukkan dan senang main perempuan.
Mendengar pernikahan Hayati dan penolakan atas pinangan yang di kirim
melalui surat, Zainuddin pun jatuh sakit. Sakitnya itu seperti orang tidak waras yang
selalu memanggil nama Hayati setiap erangannya. Atas permintaan dokter dan izin
dari Azis suaminya akhirnya Hayati pun menjenguk Zainuddin. Dengan sekejap
sakitnya langsung sembuh. Setelah sembuh dari sakit Zainuddin menjadi penulis
yang terkenal di tanah Jawa. Seiring berjalannya waktu juga akhirnya Azis bangkrut
kemudian rela menceraikan Hayati demi Zainuddin yang telah banyak
membantunya saat itu dan bunuh diri di sebuah hotel. Tetapi Zainuddin menolak
untuk menerima Hayati demi membalas dendamnya terhadap Hayati atas
pengkhianatan yang dilakukan Hayati.
Hayati bertolak pulang dengan perasaan sedih menaiki kapal Van Der
Wijck. Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan tetapi Hayati berhasil
diselamatkan. Dia meninggal setelah Zainuddin mengajarkannya mengucap
kalimat syahadah. Zainuddin juga meninggal tidak lama kemudian karena
menanggung penyesalan yang tidak berkesudahan.
KELEBIHAN
Buku ini memiliki alur yang cukup menarik dan tidak tertebak. Buku ini
menggunakan banyak menggunakan bahasa yang indah. Buku ini menyentuh hati
para pembacanya. Mengajarkan banyak hal. Salah satunya adalah untuk selalu
bersabar.
KEKURANGAN
Buku ini terlalu banyak menampilkan surat antar Hayati dan Zainuddin
sehingga para pembaca menjadi mudah bosan. Buku ini banyak menggunakan
Bahasa daerah sehingga para pembaca susah mengerti.

4
Nizaria Annisa Saad X IPS 1

SARAN
Buku ini cocok dibaca oleh remaja dan dewasa, karena buku ini
mengandung banyak unsur percintaan dan kekerasan yang mungkin tidak cocok
dibaca untuk anak anak.
KALIMAT MUTIARA
“Walaupun kamu pergi, jiwamu akan selalu dekat dengan jiwaku.“
“Dengan surat kita lebih bebas menerangkan perasaan.“
“Tanganmu akan ku gandeng, dari hayatku, sampai matiku.“
“Semuda ini usiaku, sudah begitu berat duka yang harus ku tanggung.”
“Sejauh-jauhnya kita tersesat, pada kebenaran kita akan kembali.”

Anda mungkin juga menyukai