Anda di halaman 1dari 6

IDENTITAS

Judul Buku : ASAL MULA DANAU TOBA


No. ISBN : 9786022182344
Pengarang : Aryasatya Ikranegara
Penerbit : Lingkar Media
Tempat terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Cetakan : kedua
Tebal Buku : 32 halaman
Kategori : Cerita Anak

SINOPSIS
Kamu mungkin pernah mendengar tentang kisah asal mula Danau Toba, tetapi apakah kamu
mengetahui kisahnya?

Zaman dahulu tepatnya di Sumatera Utara hiduplah seorang laki-laki bernama Toba. Pekerjaannya
setiap hari adalah berkebun, namun dia juga hoby dengan memancing. Setiap hari selepasnya dari
berkebun dia selalu memancing disungai.

Suatu hari ketika ia memancing di sungai ia tak mendapatkan seekor ikanpun, karna sudah lama ia tidak
mendapatkan ikan ia pun segera pulang kerumah, tetapi tiba-tiba pancing nya di tarik oleh ikan, Toba
pun segera menarik pancingnya, ternyata ikan mas yang ukurannya lumayan besar telah memakan
umpannya. Sesampainya dirumah Toba pun ingin memasak ikan tersebut, tetapi karna tidak ada kayu
bakar Toba pun kebelakang rumahnya untuk mengambil kayu bakar tersebut. Sesampainya didalam
rumah Toba pun terkejut melihat ikan itu tidak ada ditempatnya lagi, dan kemudian ikan tersebut telah
menjadi uang dan kepingan emas, dan di dalam kamar nya Toba melihat sesosok wanita cantik dan
ternyata wanita cantik tersebut adalah jelmaan ikan mas yang Toba tangkap.

Toba pun berniat untuk menikahi wanita tersebut, dan wanita tersebut pun besedia, Dan wanita itu
berkata aku mau menikah denganmu dengan satu syarat. Kau jangan pernah menyebut asal-usul diriku
kepada orang lain, apalagi dengan anak kita sekali pun. Toba pun berjanji untuk tidak akan menyebut
asal usul nya. Setelah mereka menikah mereka mempunyai anak yang diberi nama Samosir. Samosir
sangat di manja oleh ibunya, ketika itu samosir di minta ibunya untuk mengantar nasi ayahnya ke
Ladang. Ternyata nasi itu dimakannya di jalan, akhirnya ia mengantar rantang kosong kepada ayahnya,
karna kesal dengan sikap sang anak, ayahnya pun berkata dasar anak tidak tahu diri, dasar anak ikan.
Ayahnya pun mengucapkan asal usul anaknya tersebut, samosir pun langsung berlari pulang dan
mengadu kepada ibunya bahwa ayahnya mengatakan kalau dia itu anak ikan. Lalu si ibu pun menyuruh
samosir untuk segera pergi kebukit yang sangat tinggi, ketika itu pula terjadilah hujan yang sangat deras
dan membanjiri serta meneggelamkan saluruh wilayah tersebut, maka disitulah hanya samosir yang
selamat dari bencana tersebut, dan di pulau terpencil itulah samosir tinggal serta melangsungkan
hidupnya sendiri, itulah asal usul dari Danau Toba.

KELEBIHAN
Di dalam buku ini memiliki gambar sehingga anak-anak yang membacanya lebih mudah mengetahui isi
ceritanya dan di halaman terakhir buku ini memberikan nasehat kepada anak-anak bahwa harus tetap
bersyukur masih mempunyai kedua orang tua sehingga bisa hidup dan bersekolah.

KEKURANGAN

Dari buku ini yang harus di perbaharui seperti gambar yang dibuku ini agak sexy dan tidak pantas
dilihat oleh anak-anak seperti di halaman 16 dan halaman 25. Dan di dalam buku ini ada kata-kata yang
tidak boleh di contohkan yang terdapat pada halaman 21, seperti ibu samosir menyuruhnya mengantar
nasi untuk ayahnya dan samosir menjawab “ah... ibu”. Kata-kata tersebut tidak pantas dicontohkan

TUGAS BAHASA INDONESIA

ULASAN KARYA KITA “ ASAL MULA DANAU TOBA”


NAMA : MUHAMMAD IRSYAD HAKIM

KELAS : VIII – C

Judul : HAMKA, Sebuah Novel Biografi


Penulis : Haidar Musyafa
Penerbit : Imania
Cetakan : Pertama, Oktober 2016
Tebal : 463 Halaman
ISBN : 978-602-7926-28-8
Sinopsis

Malik (panggilan untuk Hamka kecil) adalah seorang anak dari kampung seberang Danau Maninjau,
lahir tanggal 17 Februari 1908 dari pasangan Abdul Karim bin Amrullah (Haji Rasul) dengan Siti
Shafiyah Tanjung binti Haji Zakaria. Ayahnya merupakan salah satu perintis sekaligus pemrakasa
Sumatera Thawalib, tempat sekolah keagamaan yang pernah ada pada masa pra-kemerdekaan.

Malik pada tahun 1915 menginjak umur ke 7, adalah seorang anak yang dibilang bandel. Ia tidak terlalu
senang dan rajin masuk sekolah desa, pun di Diniyah School dan Sumatera Thawalib setingkat MTs
yang dikepalai seorang ayah yang terkenal sangar. Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain
bersama teman dan membaca di perpustakaan milik Syaikh Zainuddin Labay El-Yunussy.

Sewaktu menginjak remaja, pergulatan pikiran serta tantangan dari dalam dan dari luar tidak membuat
ia menyerah. Ia semakin gigih. Pada perkembangan berikutnya, Ia pun mengembara ke Pulau Jawa,
tepatnya ke Jogja. Dimana tempat berperadaban maju yang ia ketahui dari surat kabar temuanya di
perpustakaan Syaikh Zainuddin Labay El-Yunussy.

Sempat tidak didapat restu dan doa dari kedua orang tua, sehingga dalam perjalanan pertamanya Ia amat
kesusahan, hingga kemudian memutuskan kembali ke rumah. Pada perjalanan yang kedua kalinya, restu
dan doa dari kedua orang tua sudah dikantongi, maka mengembara dan berproseslah seorang Malik.
Berlabuh dari Sarekat Islam dibawah H.O.S Tjokroaminoto hingga asuhan Haji Agus Salim.

Selanjutnya, tahun 1927 Ia melawat ke Makkah dan menetap di sana. Lalu melawat ke Tanah Bugis
sekitar 1931-1934 dan menemui ayahandanya, “Insyaallah, Aku akan mengabdikan seluruh hidupku
untuk berjuang di jalan-Nya, Ayahanda,” ucap Malik. Kelak pada perkembangan berikutnya, Ia
mendapat gelar “Buya”, serta lebih dikenal khalayak luas dengan karya masterpiece-nya yang berjudul
“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.”

Kelebihan

Buku ini menceritakan sejarah kepada pembaca tanpa membuatnya jenuh. Bahasa yang mudah
dipahami dan alur cerita yang tidak rumit dapat ditemui dalam buku ini. Peristiwa, objek, ruang dan
waktu sebagai syarat sah penyebutan sejarah yang benar-benar terjadi, terdapat juga di dalamnya.

Kelemahan

Dalam buku ini terdapat kelemahan suatu pengarang, karena adanya penceritaan yang berlebihan
dengan hiperbola, seperti apa kata pengantar yang disampaikan penulis “ ... perlu dicatat bahwa buku
ini bukan merupakan hasil riset sejarah murni. Artinya, buku ini Saya tulis dengan menggunakan
bahasa yang populer dan disajikan dalam bentuk novel-yang memang memiliki ruang imajinasi yang
sangat luas ...”
TUGAS BAHASA INDONESIA

ULASAN KARYA KITA “HAMKA, Sebuah Novel Biografi ”


NAMA : MUHAMMAD IRSYAD HAKIM

KELAS : VIII – C

Anda mungkin juga menyukai