Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No Dokumen No Revisi No Halaman


RS SRIWIJAYA 1/3
PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan


OPERASIONAL

1. Prosedur penyimpanan narkotika dan psikotropika di Instalasi


farmasi adalah penyusunan obat narkotika dan psikotropika
secara teratur dilemari khusus narkotika dan psikotropika,
terkunci dan sesuai persyaratan

2. Obat narkotika adalah obat-obat yang tergolong dalam daftar


obat narkotika sesuai dengan undang-undang obat narkotika di
Republik Indonesia (undang-undang RI nomor: 35 tahun 2009
tentang Narkotika)
PENGERTIAN
3. Obat Psikotropika adalah obat-obat yang tergolong dalam daftar
obat psikotropika sesuai dengan undang-undang obat
psikotropika di Republik Indonesia (undang-undang RI nomor 5
tahun 1999 tentang psikotropika)

4. Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari penerimaan obat


psikotropika dan narkotika, dicatat jumlah penerimaan obat
dalam kartu stok, disimpan dalam lemari khusus hingga obat
dicatat penggunaannya dalam kartu stok penyimpanannya obat

1. Tersedianya prosedur penyimpanan obat narkotika dan


psikotropika di RSU SRIWIJAYA

TUJUAN 2. Terjaminnya keamanan obat narkotika dan psikotropika dari


penyalahgunaan maupun pencurian
3. Tercapainya jaminan kualitas selama penyimpanan obat di
instalasi farmasi

KEBIJAKAN SK direktur RSU Sriwijaya tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian


Rumah Sakit Umum Sriwijaya Palembang
PROSEDUR KERJA 1. Pencatatan obat narkotika dan psikotropika yang sudah diterima
dari petugas farmasi, dicatat pada kartu stok sesuai jenis, nomor
batch, jumlah, expire date, dan nama distributor obat.
2. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika yang sudah
dicatat/dokumentasi dengan ketentuan:
a. Menggunakan lemari sesuai ketentuan yaitu lemari double
lock (kunci ganda) pada dua pintu
b. Kondisi kunci kedua pintu dapat berfungsi dengan baik dan
dalam kondisi terkunci guna pembatasan akses
pengambilan obat
c. Dilengkapi kartu stok
3. Pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai berpedoman kepada beberapa ketentuan
dan persyaratan sebagai berikut:
a. Menurut bentuk sediaan dan jenisnya
b. Menurut suhu dan kestabilan sediaan
i. Obat disimpan dalam lemari dingin yaitu suhu 2-8 celcius
ii. Obat disimpan dalam suhu kamar yaitu suhu 15-25
iii. Menurut sifatnya mudah terbakar atau tidak
iv. Menurut ketahanan terhadap cahaya/tidak
4. Penyusunan penyimpanan berdasarkan FIFO (First In First Out)
yaitu: Sediaan farmasi, Alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang datang lebih dahulu diletakkan didepan dan
dikeluarkan lebih dahulu
5. Penyusunan penyimpanan berdasarkan FEFO (First Expire First
Out) yaitu: Sediaan farmasi, Alat kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang mempunyai masa expire date lebih awal akan
diletakkan didepan dan didistribusikan lebih dahulu.
6. Penyusunan urutan pada lemari penyimpanan dilakukan secara
alpabetis yaitu berdasarkan urutan abjad
7. Pencatatan penggunaan obat narkotika dan psikotropika yaitu
dengan mencatat setiap pengambilan obat-obat tersebut HANYA
DENGAN RESEP DOKTER dari RSU Sriwijaya untuk terapi
pasien. Pencatatan dilakukan dengan:
a. Tanggal pengambilan
b. Mencatat nama pasien yang menggunakan
c. Jumlah yang digunakan
d. Jumlah stok awal
e. Jumlah stok akhir
f. Petugas yang mengambil
8. Pemberian tanda dengan bolpoint merah pada lembar resep
9. Pengarsipan resep narkotika dan psikotropika
10. Pembuatan laporan penggunaan obat narkotika pada setiap
bulannya
11. Kunci lemari psikotropika dan narkotika harus dipegang oleh
Apoteker atau TTK yang sudah didelegasikan oleh Apoteker
12. Monitoring selama proses penyimpanan dengan melakukan
pengecekan kondisi fisik sediaan dan junlah stok narkotika dan
psikotropika setiap hari. Bila ditemukan adanya ketidaksesuaian
jumlah fisik dan pencatatan sistem informasi rumah sakit
(SIMRS) maka dilakukan klarifikasi dengan pihak-pihak terkait
hingga didapat penyelesaian masalah secara benar

INSTALASI TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Gudang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai