Anda di halaman 1dari 5

F/005/031/R/02

PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No. Dokumen Revisi Halaman


RSUP FATMAWATI HK.03/05/II.1/1623/2012
( 025 - FAR ) 02 1/3
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

*** Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn


NIP. 195708021987102001

PENGERTIAN  Prosedur penyimpanan narkotika dan psikotropika di Instalasi


Farmasi adalah penyusunan obat narkotika dan psikotropika secara
teratur dilemari khusus narkotika dan lemari khusus psikotropika,
terkunci dan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.
 Obat narkotika adalah obat-obat yang tergolong dalam daftar obat
narkotika sesuai dengan undang-undang obat narkotika di Republik
Indonesia (Undang-undang RI Nomor: 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika).
 Obat psikotropika adalah obat-obat yang tergolong dalam daftar obat
psikotropika sesuai dengan undang-undang obat psikotropika di
Republik Indonesia (Undang-undang RI Nomor: 5 Tahun 1999 Tentang
Psikotropika).
 Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari penerimaan obat psikotropika
dan narkotika, dicatat jumlah penerimaan obat dalam kartu stok,
disimpan dalam lemari khusus hingga obat dicatat penggunaanya dalam
kartu stok penyimpanan obat.

TUJUAN 1. Tersedianya prosedur penyimpanan obat narkotika dan psikotropika di


RSUP Fatmawati.
2. Terjaminnya keamanan obat narkotika dan psikotropika dari
penyalahgunaan maupun pencurian.
3. Tercapainya jaminan kualitas selama penyimpanan obat di Instalasi
Farmasi RSUP Fatmawati.

KEBIJAKAN Penyimpanan sediaan narkotika dan psikotropika dilakukan dengan


menggunakan Prosedur Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika.
(Keputusan Direktur Utama Rumah sakit Umum Pusat Fatmawati Nomor:
H.K.03.05/II.1/1551/2012 Tanggal 2 Juli 2012, Tentang Pelayanan
Kefarmasian di Rumah sakit Umum Pusat Fatmawati).

PROSEDUR 1. Pencatatan oleh petugas farmasi tentang penerimaan Obat narkotika dan
psikotropika:
1.1. Gudang farmasi menerima dari tim penerima barang medik RSUP
Fatmawati dari proses pengadaan/hibah/donasi.
1.2. Depo farmasi dari mutasi gudang farmasi pusat atau dari mutasi depo
lain.
1.3. Pencatatan dilakukan pada kartu stok sesuai jenis, jumlah, expire date
dan nama distributor khusus obat narkotika distributornya yaitu: PT.
Kimia Farma.
2. Pelaksanaan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika yang sudah
dicatat/dokumentasi dengan ketentuan:
2.1. Menggunakan lemari sesuai ketentuan yaitu lemari double lock (kunci
ganda) pada dua pintu dengan susunan berlapis.
2.2. Kondisi kunci kedua pintu dapat berfungsi dengan baik dan dalam
kondisi terkunci guna pembatasan akses pengambilan obat.
2.3. Lemari tersebut terpasang menempel pada dinding sehingga tidak
dapat dipindahkan kecuali dengan membongkarnya.
2.4. Pada jam kerja, kunci lemari penyimpanan narkotika dan psikotropika
dibawah tanggung jawab Penyelia Instalasi Farmasi. Sedangkan
diluar jam kerja kunci lemari penyimpanan narkotika dan psikotropika
diserah terimakan dengan petugas penanggung jawab pada shift jaga

PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No. Dokumen Revisi Halaman


RSUP FATMAWATI HK.03/05/II.1/1623/2012
( 025 - FAR ) 02 2/3

PROSEDUR berikutnya. Serah terima kunci dilakukan pencatatan dalam buku


serah terima kunci.
2.5. Dilengkapi kartu stok.
3. Pelaksanaan pengaturan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
oleh petugas farmasi dengan berpedoman pada ketentuan dan
persyaratan sebagai berikut :
3.1. Menurut bentuk sediaan dan jenisnya
3.2. Menurut suhu dan kestabilan sediaan :
3.2.1. Obat disimpan dalam lemari dingin yaitu: suhu 2 – 8 ºC
3.2.2. Obat disimpan dalam suhu kamar yaitu: suhu 15 – 25 ºC
3.2.3.Menurut sifatnya mudah / tidak terbakar
3.2.4. Menurut ketahanan terhadap cahaya / tidak
3.3. Pengecekan fasilitas penyimpanan dengan menggunakan SPO
4. Pelaksanaan penyusunan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
oleh petugas farmasi berdasarkan sistem:
4.1. FIFO (First In Firs Out) yaitu: perbekalan farmasi yang datang lebih
dahulu diletakkan didepan dan ditransaksikan lebih dahulu, atau
4.2. FEFO (First Expire date First Out) yaitu: perbekalan farmasi yang
mempunyai masa expired date lebih awal akan diletakkan di depan
(pada susunan penyimpanan) dan ditransaksikan lebih dahulu.
4.3. Penyusunan urutan pada lemari penyimpanan dilakukan secara
alpabetis yaitu berdasarkan urutan abjad, dimulai dari huruf “A” dan
seterusnya untuk memudahkan pencarian.
5. Pencatatan penggunaan obat narkotika dan psikotropika oleh petugas
farmasi sesuai unit palayanan:
5.1. Depo farmasi dengan mencatat setiap pengambilan obat-obat
tersebut HANYA DENGAN RESEP DOKTER dari RSUP Fatmawati
untuk terapi pasien. Pencatatan dilakukan dengan:
5.1.1. Tanggal pengambilan
5.1.2. Mencatat nama pasien yang menggunakan
5.1.3. Jumlah yang digunakan
5.1.4. Jumlah stok awal
5.1.5. Jumlah stok akhir
5.1.6. Pengarsipan resep
5.2. Gudang Farmasi pendataan penggunaan obat narkotika dan
psikotropika tercatat sebagai data mutasi berdasarkan dokumen
amprahan depo farmasi yang membutuhkan.
5.3. Pengembalian seluruh sisa penggunaan obat narkotika ke depo
farmasi setelah selesai tindakan atau terapi dihentikan dalam bentuk
utuh atau sisa dalam ampul:
5.3.1. Pencatatan retur di IBS dilakukan di formulir paket anestesi.
5.3.2. Pencatatan retur di depo selain IBS dilakukan di resep obat.
5.4. Pemusnahan sisa narkotik dalam ampul atau spuit dilakukan
dengan:
5.4.1. Mengeluarkan isi narkotik dalam spuit atau ampul ke dalam
saluran buangan air (wastafel atau sejenisnya).
5.4.2. Masukkan spuit atau ampul bekas kedalam safety box
diserahkan ke depo farmasi
5.4.3. Buat berita pemusnahan sisa narkotik dengan mengisi:
5.4.3.1. Tanggal pemusnahan
5.4.3.2. Nama obat
5.4.3.3. Volume/ ukuran sisa
5.4.3.4. Tempat pemusnahan
5.4.3.5. Metode pemusnahan
5.4.4. Buat tanda tangan pada formulir:
5.4.4.1. Pelaksana kegiatan (tenaga kefarmasian)
5.4.4.2. Saksi kegiatan

PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No. Dokumen Revisi Halaman


RSUP FATMAWATI HK.03/05/II.1/1623/2012
( 025 - FAR ) 02 3/3

PROSEDUR 6. Monitoring jumlah stok persediaan selama proses penyimpanan oleh


Penyelia Instalasi Farmasi terkait dengan melakukan: pengecekan
keseuaian jumlah fisik sediaan dengan jumlah stok obat narkotik dan
psikotropik dalam SIRS dan kartu stok obat setiap hari. Bila ditemukan
adanya ketidak sesuaian jumlah fisik dan pencatatan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) atau dengan kartu stok, maka dilakukan klarifikasi
dengan pihak-pihak terkait hingga didapat penyelesaian masalah secara
benar.
7. Pembuatan laporan penggunaan obat narkotika pada setiap bulannya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. IRNA, IRJ, IRI, IGD
F/005/031/R/02

RSUP FATMAWATI
FORMULIR PEMUSNAHAN SISA OBAT
NARKOTIKA

NO TANGGAL NAMA OBAT SISA VOLUME/ TEMPAT METODE


PEMUSNAHAN UKURAN SISA PEMUSNAHAN PEMUSNAHAN

Jakarta, ........................................

Petugas Farmasi 1 Petugas Farmasi 2 Kepala/Waka/Penyelia


(Pelaksnan Kegiatan) (Saksi Kegiatan) Instalasi Farmasi

Nama : Nama : Nama :


NIP. NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai